Share

Foie Grass

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-26 17:00:08

"Setelah kupikir-pikir lagi, sepertinya itu bukanlah pengalaman yang buruk. Bahkan karena hal itulah aku memiliki kau dan Clarissa di hidupku. Jadi apanya yang membuat jera? Lagi pula disini ada kau kan? Kalau aku mabuk aku yakin kau akan segera mengamankanku di tempat yang tepat. Betul kan, Tuan Trovatelli?" godanya.

"Owh. Tempat yang tepat ya?" balas Ethan sambil manggut-manggut.

"Ya. Seperti di ranjang misalnya?" jawab Crystal sambil mencibir.

Pelayan yang masih berdiri di samping mereka, sampai tertawa terkekeh dibuatnya. Lalu kemudian pelayan itu buru-buru menutup mulutnya sebelum apa yang dilakukannya menjadi masalah di kemudian hari.

"Ya, ya, ya. Terserah kau saja, Nyonya! Kau pun menyukainya, bukan? Tak perlu malu untuk mengakuinya," kata Ethan balas mencibir Crystal.

"Kau ini ..." Crystal memanyunkan bibirnya.

"Baiklah, untuk makanannya kau pilih apa, Crys?" tanya Ethan lagi.

Crystal kembali melihat pada buku me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Sang Mafia   Yang Mana Lebih Hebat?

    "Crys! Tenanglah!" bujuk Ethan.Sungguh, istrinya ini memang luar biasa. Crystal selalu bisa membuat kejutan-kejutan tak terduga yang membuat Ethan ... ehem ... seringkali merasa malu dibuatnya."Ethan! Bagaimana aku bisa tenang? Kau membawaku ke sini, ke restoran di mana orang-orang bisa mengolah sesuatu yang kejam untuk dijadikan makanan? Yang benar saja! Hei, Tuan Pelayan!Panggilkan siapa pun yang bertanggung jawab atas menu makanan yang disajikan di restoran ini!"Pelayan itu kini bingung dibuatnya. "Emm ... Nyonya ada apa? Kenapa anda begitu marah?" tanya pelayan itu."Kau masih bertanya kenapa aku marah? Hah? Apa kau tidak tahu bagaimana foie gras dibuat? Ohhh ... jangan-jangan kalian malah memelihara angsanya di sini dan mengolahnya sendiri begitu? Ya Tuhan ... kalian memaksa bebek-bebek itu untuk makan terus menerus di empat puluh hari kehidupan  pertama mereka? Lalu kalian mengurungnya dalam kandang sempit dan kecil, apa benar b

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menantu Sang Mafia   Andrew, Kau Jangan Bodoh!

    "Oh, Tuhan. Kau sangat sensitif dan kau juga pemarah. Bagaimana kalau kalian berdua ikut saja ke mejaku? Aku akan mentraktir kalian banyak foie gras di sana. Hahahaha ... itu makanan yang sangat lezat, Crys. Kau tahu, itu adalah makanan kesukaan para mafia. Papa Ben, ayahmu juga sangat menyukai itu. Rasanya lembut dan gurih. Dan apa katamu tadi?  Menyiksa hewan-hewan itu? Ah .... itu adalah alasan lain kenapa makanan itu begitu enak untuk dinikmati. Ada begitu banyak kesakitan dan pengorbanan di sana. Itu yang membuat makanan itu terasa lebih enak. Demikian pula yang kita dapatkan dari hasil menindas orang lain, melakukan hal-hal ilegal yang seharusnya dilarang oleh pemerintah. Bukannya kau pun sama saja? Semua yang kau nikmati saat ini nyaris tak ada beda dari foie gras. Pakaian, rumah dan segala kenikmatan itu kau kira Benigno mendapatkan itu dari mana, hmmm?" Lalu Andrew dengan tawa mengejek yang menyeringai menertawakan Crystal.Crystal ingin membalas, namun i

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menantu Sang Mafia   Tak Lagi Menganggapnya Teman

    "Cryssss!! Kau ada di sini juga?" tanya Christina pada Crystal. "Ah, iya," jawab Crystal singkat "Uuuugh .... kau sedang bersama suamimu yang hot itu?" bisik Christina pada Crystal sambil terkekeh. "Husss!!" Crystal langsung mencubit perut Christina. "Owhh ... Crys! Kau posesif sekali! Hahaha ... Apa kalian ke sini hanya untuk dinner? Atau juga untuk melewatkan malam yang something .... hot? Hahaa!" "Tutup mulutmu, Christine. Jangan membuatku malu," kecam Crystal sambil membekap mulut Christina yang sepertinya tak pernah diajari adab itu. Andrew yang melihat itu menatap malas pada Christina dan Crystal. Dia tak menyangka kalau kedua orang itu ternyata saling mengenal sebelumnya. Sekarang lihat! Ternyata tak hanya saling mengenal, keduanya terlihat seperti sahabat baik yang telah lama saling mengenal. Dan oh, sama seperti wanita pada umumnya, mereka juga melakukan hal yang paling dibenci oleh Andrew dari s

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menantu Sang Mafia   Pengakuan Christina

    "Jadi Christina, apa bisnis suamimu itu? Apa benar dia capo dei capi?" tanya Crystal.Crystal malas jika mereka harus membahas Monica lagi."Husss, Crystal! Sssst!!!" Christina meletakkan jari telunjuk di bibirnya, untuk membuat Crystal diam.Crystal spontan menutup mulutnya."Kenapa kau membicarakan hal itu di depan umum seperti ini? Pelankan suaramu!" omel Christina."Maaf, Christine. Baiklah aku akan pelankan suaraku. Jadi, apa benar suamimu itu adalah capo dei capi?" bisik Crystal.Ethan dalam diam mendengarkan pembicaraan istri dan temannya itu. Dia juga ingin tahu ada hal konyol seperti apa lagi ini. Sepanjang dia menjabat menjadi capo dei capi entah sudah berapa kali Ethan menemukan orang-orang yang mengaku sebagai capo dei capi agar bisa mendapatkan keuntungan dari organisasi-organisasi mafia yang lain. Tapi untungnya, Ethan selalu punya tim dari Aquila Nera (Elang Hitam) yang bisa mengatasi orang-orang seperti itu. Dan E

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menantu Sang Mafia   Buon Appetito

    Crystal mengedip-ngedipkan matanya heran. Jadi selama ini Christina berbohong? Untuk apa Christina berbohong padanya? Atau jangan-jangan bukan hanya pada Crystal saja? Apa pada orang lain juga?"Lalu? Kalau bukan menjadi manager di toko sepatu, lalu apa?" tanya Crystal tak mengerti."Aku ... aku bekerja di club malam, Crys!"Crystal sontak melebarkan matanya selebar-lebarnya."Club malam? Bagaimana bisa?" pekiknya tak percaya.Christina pun membungkam mulut Crystal dengab telapak tangannya."Sudah kubilang Crys, pelankan suaramu!" hardik Christina.Crystal mengangguk tanda paham, barulah Christina melepaskan tangannya yang membungkam mulut Crystal."Baiklah, baiklah!" kata Crystal sambil menghembuskan napasnya panjang. Sungguh Crystal tak menyangka akan mendapatkan kebenaran seperti ini dari mulut Christina sendiri. Setelah ia bisa merasa tenang, barulah ia kembali bertanya lagi pada Christina.

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menantu Sang Mafia   Rencana Menjebak Ethan

    "Bon Appetito, Crys!" ucap Ethan dengan sebuah senyuman yang paling termanis yang belum pernah Crystal lihat sebelumnya."Ethan, terima kasih!" sahut Crystal senang.Ketika ia baru saja ingin menyendok makanan yang berada di piringnya, pelayan yang berdiri di sebelah mereka menjentikkan jari-jarinya. Lalu tak lama keluarlah tiga orang dengan dua diantaranya membawa alat instrumen musik masing-masing di tangannya. Yang satu memegang biola, sementara yang satu lagi membawa alat musik flute. "Ethan? Apa ini?" seru takjub Crystal.Ethan lagi-lagi hanya tersenyum dikulum. Ia pun lalu meminta pada orang yang akan tak memegang alat musik untuk mendekat lalu membisikkan sesuatu di telinganya. Pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya dan kemudian berbisik-bisik dengan dua temannya yang lain. Sementara itu pelayan yang tadi mengundurkan diri secara perlahan agar kedua pasangan itu bisa menikmati pertunjukan spesial yang telah dipersiapkan oleh pihak hotel u

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menantu Sang Mafia   Cuma Sekedar Hanya

    "Ya Tuhan, kau akhirnya tahu juga jalan pulang ke sini," cibir Julia pada Ethan saat pria itu berkunjung ke bengkel, setelah satu minggu lebih ia tak ke sana sama sekali."Ju, kau masih di sini? Kau tidak kembali ke Palermo?" tanya Ethan.Pertanyaan itu tak urung membuat Julia mendelik sebal pada Ethan."Kau mengusirku?" sahut Julia ketus."Aku tidak mengusirmu. Hanya saja aku mendengar ada berita yang kurang mengenakkan di Palermo. Apa kau tidak ingin mencoba mengecek-nya?" tanya Ethan."Ethan, kalau kau tidak lupa bukankah itu sebenarnya adalah urusanmu?" jawab Julia lagi-lagi tak kalah ketus dari yang tadi.Julia sudah mendengar dari anggota Aquila Nera yang bertugas di hotel Mare Nostrum tentang acara dinner sang capo dei capi dengan istrinya itu. Ya, anak buah para mafia itu pun kadang-kadang  memiliki kesamaan dengan orang lain. Mereka sering bercanda,dan kadang menggosipkan pimpinan juga adalah salah satu hal yang bisa men

    Last Updated : 2025-03-29
  • Menantu Sang Mafia   Nido Di Aquila Nera

    Julia tiba di 'Nido di Aquila Nera'  di sambut oleh beberapa anggota yang berjaga di sana. Sangat unik memang mengetahui kalau mereka lebih memilih kata 'Nido' yang berarti sarang dibandingkan dengan 'Sede Sentrale yang berarti 'Markas'  untuk menamai tempat berkumpulnya mereka, anggota organisasi dalam organisasi yang dibangun oleh capo dei Capi ini."Ju, kau datang?" sapa Jorge saat melihat Julia datang dengan tas ranselnya.Julia menghempaskan bo kongnya di sofa ruangan seluas 7m × 15m itu. Tak langsung menjawab matanya menatap sayu dinding yang dilukis gravity dengan gambar elang besar berwarna hitam itu. Di atas kepala burung itu ada inisial AN yang merupakan singkatan Aquila Nera yang berarti elang hitam.Julia menghela napas panjang mendengar pertengkarannya dengan Ethan sebelum ia memutuskan untuk kembali berangkat ke Palermo."Ju, kau tahu, kalian Aquila Nera adalah keluargaku dalam sudut pandang yang lain. Pun dengan anak-anak panti dan

    Last Updated : 2025-03-29

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Bercanda Yang Tidak Lucu

    Ketegangan seketika terjadi di antara mereka. Kali ini Ethan benar-benar sampai mengubah raut wajahnya. Yang tadinya dia terlihat santai, tetapi mendengar percakapan antara Marlon mertuanya itu, seketika membuat ia merasa tidak senang."Marlon, apa kau sudah gila? Jangan bercanda seperti itu. Tidak enak kalau sampai Ethan salah paham padamu nanti," tegur Sharon setengah berbisik.Mendengar teguran dari sang adik, Marlon hanya menanggapinya dengan santai."Hahaha .... Sharon! Menurutku kaulah yang terlalu serius menanggapi percakapan antara aku dan Paman Ben. Padahal kami hanya bercanda, dan aku rasa Ethan pun tidak akan seburuk itu selera humornya. Aku benat kan Paman Ben? Ethan?" kata Marlon seakan ia meminta pendapat terhadap keduanya.Benigno hanya mengiyakan dengan kesan malas. Ekspresinya mengatakan kalau dia tidak sedang bercanda. Sementara Ethan sendiri menatap tajam pada Marlon."Sayangnya, bercanda tidak lucu seperti itu hanya dilakukan oleh pria-pria tidak berkelas yang han

  • Menantu Sang Mafia   Dunia Memang Sempit

    "Crys, apa kau sudah siap?" tanya Ethan pada Crystal yang sedang sibuk berdandan."Tunggu sebentar, Ethan. Aku tinggal pakai lipstik ini biar hasilnya lebih seksi," kata Crystal.Ethan menghela napas menahan sabar.Telah lebih satu jam Ethan menunggu istrinya itu untuk selesai mendandani diri. Hari ini adalah hari pernikahan Benigno Mensina dan Arabella. Tepat dua minggu Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah rumah, Benigno pun memutuskan untuk secepatnya mempersiapkan pernikahannya dan hari ini adalah hari H-nya."Astaga, kau ini aneh, Crys.Sebenarnya kau berdandan semaksimal ini untuk apa? Bukannya kau yang bilang tidak suka dengan pernikahan Papa Ben dan Arabella? Lalu apa ini? Astaga, aku dan Clarissa bahkan sudah selesai lebih dari sejam yang lalu. Dan kau selalu mengatakan sebentar. Apanya yang sebentar?" cibir Ethan."Ethan, kau sabarlah sedikit. Kalau aku cantik bukannya kau juga yang bangga. Tenang saja, aku tidak akan membuatmu malu," kata Crystal cuek.Ibu dengan satu or

  • Menantu Sang Mafia   Dendam Lima Tahun Yang Lalu

    "Kamu yakin dia orang yang kamu maksud?" Di Golden Time Residence, di balkon sebuah rumah seorang wanita dan seorang pria yang rumahnya tepat berada di hadapan rumah Ethan dan Crystal, sedang berbincang santai. Mereka adalah Sharon dan Marlon. "Ya, tentu saja dia. Aku tidak mungkin salah, kalau dia adalah orang yang telah membunuh Papa. Di restoran Jepang itu memang tak ada rekaman CCTV, tapi dari gedung yang berada di belakang restoran itu ada rekaman CCTV yang menunjukkan kalau dia adalah orang asing yang keluar dari pintu belakang khusus karyawan," kata Marlon. Mata pria itu menatap tajam ke arah rumah dengan dua lantai yang terlihat homey dan menyenangkan yang memang dibangun khusus keluarga itu. Marlon tidak akan pernah lupa pada sosok pria yang telah membunuh ayahnya 5 tahun silam. Ayahnya, Gino Castello adalah salah seorang ketua mafia di wilayah Brooklyn, New York. Gino terkenal sebagai ketua mafia yang kejam di kalangan para gangster yang sebagian besarnya adalah imigran

  • Menantu Sang Mafia   Let's Make a Baby

    "Tolong perjelas apa maksud kata-kata anda itu?" tanya Ethan sambil memicingkan matanya.Ethan merasa bahwa ada maksud tersirat dari kata-kata yang diucapkan oleh Marlon Huston itu. Tetapi sepertinya Marlon sangat pandai berdalih. "Oh, hahaha ... aku hanya bercanda saja, Ethan. Jangan mengambil hati serius akan kata-kataku itu," kata Marlon. "Oh, bercanda ya?" Ethan tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Marlon tersebut."Ya, biasanya orang-orang sepertimu yang memiliki masa lalu seperti itu, maaf ... pasti memiliki sebutan atau olokan dari teman-temanmu di waktu kecil dan akhirnya terbawa hingga dewasa. Ehmm ... maaf, dalam hal ini jangan salah paham padaku. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku mengatakan itu karena sekarang aku yakin kau pasti adalah seseorang yang sukses sehingga mampu membeli rumah di sini. Aku benar, kan?" Ethan masih belum paham kemana sebenarnya arah pembicaraan Marlon ini. Ethan tak sepenuhnya yakin kalau alasan yang diucapkan oleh pria ini adalah apa yan

  • Menantu Sang Mafia   Marlon Huston

    "Crys, sudahlah! Jangan marah-marah seperti itu," bujuk Ethan."Jangan marah-marah bagaimana maksudmu, Ethan. Dia membawa Clarice tanpa seijin kita! Bagaimana kalau Clarice benar-benar hilang? Kau memangnya tidak takut kalau itu terjadi? Oh, ya, ya, ya! Kau mana mungkin peduli padanya. Kau bahkan tidak ikut membesarkannya, tak punya andil saat dia bahkan dalam kandunganku. Ah, sudahlah! percuma bicara denganmu! Clarice sini!" Crystal langsung menarik Clarissa dan menggendong gadis kecil itu."Clarice, apa yang kau lakukan? Kenapa kau mau ikut dengan orang yang tidak dikenal? Apa Mama tidak pernah menyuruhmu waspada terhadap orang asing?!" kesal Crystal tanpa peduli pada tatapan tak mengerti bocah itu terhadap kemarahannya"Nyonya, maafkan saya. Saya yang salah. Jangan memarahinya. Sungguh, saya tidak punya niat apa-apa membawa anak anda. Saya benar-benar hanya ingin membelikannya es krim dan balon karena di sini memang ada penjualnya," ucap wanita itu agar Crystal tidak memarahi Cla

  • Menantu Sang Mafia   Panik

    "Nona Crystal! Nona!!!" panggil Anna yang saat ini sedang berada di tengah-tengah kolam.Crystal yang sedang berenang bersama Ethan menoleh pada Anna yang berada di dekat pintu tengah menuju kolam. "Maaf Nona, ada yang mencari anda!" seru Anna lagi.Crystal pun segera berenang ke pinggir kolam yang lebih dekat dengan Anna."Siapa, Anna?" Crystal tentu saja heran, karena mereka baru saja pindah ke sini namun sudah ada saja orang yang ingin bertemu dengan mereka."Katanya tetangga depan rumah, Nyonya. Namanya Nyonya Sharon. Dia datang ingin menyapa," jawab Anna. Astaga, ada-ada saja orang yang ingin merusak kesenangannya. Padahal Crystal sedang senang-senangnya menikmati quality time bersama suaminya."Apa kau tidak bisa mengatakan kalau aku sedang tidak bisa diganggu saat ini?" tanya Crystal sedikit keberatan."Maaf, Nona Crystal. Nyonya Sharon bilang dia sangat jarang berada di rumah. Dia ingin menyapa karena kebetulan dia sedang berada di rumahnya dan asisten rumah tangga hanya me

  • Menantu Sang Mafia   Swimming Pool

    "Ya Tuhan, ini benar-benar rumah yang benar-benar homey sekali. Aku senang sekali akhirnya aku punya rumah sendiri," ungkap Crystal menunjukkan rasa bahagianya pada Ethan.Ethan hanya tersenyum. Akhirnya setelah selesai membereskan barang-barang pindahan, dia bisa juga beristirahat."Clarissa di mana, Crys?" tanya Ethan."Dia sedang bersama Anna di kamarnya," jawab Crystal."Oh. Apa mereka merasa nyaman dengan ruangannya?" tanya Ethan pula."Ya, lumayan. Mungkin aku akan mendekor sedikit ruangan mereka besok-besok. Kalau sekarang, ah! Rasanya masih sangat melelahkan," keluh Crystal.Ethan geleng-geleng kepala melihatnya. Lelah apanya? Crystal sedari tadi hanya bisa tunjuk salah dan tunjuk sini memerintahkan para pekerja jasa pindah rumah itu untuk meletakkan barang barang sesuai dengan yang dia inginkan. Crystal kini membuka pintu kamar yang terhubung ke teras luar. Begitu ia membuka pintu kamar, pemandangan sebuah kolam renang dengan keramik berwarna putih terlihat nyata di sana.

  • Menantu Sang Mafia   Crystal Menantuku, Jangan Mengganggunya

    "Kau sudah merasa baikan?" tanya Diego pada Andrew.Andrew yang baru saja keluar dari rumah sakit itu, tersenyum sinis dengan pertanyaan ayahnya itu."Memangnya ayah peduli? Bukannya ayah senang kalau aku bahkan sampai mati?" jawab Andrew dengan ketus."Kenapa kau berkata seperti itu?" "Ayah, sudahlah. Aku tahu ayah adalah mantan komisariat SMG. Tapi tidak berarti hanya karena Ayah sangat menghormati organisasi itu, lantas Ayah lebih peduli pada orang-orang yang bekerja dengan Capo dei capi. Ayah tahu mereka siapa. Aku lihat di rekaman CCTV, mobil ayah dan mobil Ethan bahkan berpapasan malam itu, tetapi hah! Sangat membuatku sedih. Ayah bahkan tidak kepikiran untuk menangkap Ethan dan Paulo itu. Dia orang yang membuat anak ayah seperti ini, dan yang bahkan menghancurkan sebagian gedung D&C. Kenapa ayah tak menangkapnya?" "Berhenti menyalahkan ayah, Andrew. Instrospeksi dulu kesalahanmu sendiri. Ayah sudah pernah memperingatkanmu untuk tidak mengusik Ethan. Terserah apa yang ingin

  • Menantu Sang Mafia   Pindahan

    Di akhir pekan, Crystal dan Ethan memutuskan untuk pindah. Eh, salah. Sebenarnya bukan Ethan yang memutuskan ingin pindah melainkan Crystal sendiri. Ethan boleh saja adalah capo dei capi dalam organisasi yang dipimpinnya. Tetapi dalam pernikahannya, Crystal-lah yang lebih dominan dalam hal mengambil keputusan. Apalagi untuk urusan tetek bengek seperti ini."Tolong kalian angkat barang-barang ini. Hati-hati! Ini meja rias kesayanganku. Awas saja kalau pecah, bahkan retak sedikit pun aku tidak akan mau membayar sepeser pun," perintah Crystal pada salah seorang pria yang bekerja di perusahaan jasa pindah rumah yang dia sewa."Crys ..." tegur Ethan.Crystal berdecak mendapat teguran seperti itu dari suaminya. "Astaga, kau ini! Aku hanya ingin mereka melakukan pekerjaan mereka dengan benar. Lagi pula meja rias ini peninggalan ibuku. Wajar saja kan kalau aku khawatir mereka memecahkannya? Barang itu tak terganti meski kau membeli meja rias baru di planet Jupiter sekali pun," kata Crystal.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status