Beranda / Urban / Menantu Sampah Pura-pura Bodoh / Bab 26. Malam Bergairah

Share

Bab 26. Malam Bergairah

last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-12 10:30:43

"Semuanya akan segera selesai. Kami memastikan tidak ada jejak yang tertinggal. Ruang tamu seperti semula," kata Ketua Tim Pembersih menyakinkan Ryan, sambil tersenyum.

"Saya sangat menghargai kerja keras kalian. Terima kasih atas bantuannya," ucap Ryan menganggukkan kepalanya.

Tim pembersih kembali bekerja dengan cekatan, memiliki profesionalisme yang luar biasa.

Mereka semua mengenakan pakaian pelindung lengkap, bergerak dengan gesit dan hati-hati untuk membersihkan setiap jejak yang ada. Mayat orang asing yang sebelumnya tergeletak di lantai ruang tamu kini telah diatur dengan rapi, tampak seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi.

"Mereka benar-benar profesional," gumam Ryan puas.

Pria itu telah kembali ke rumah Diana, selesai mengantar Gilang dan Saras ke apartemen.

Dia bertugas untuk mengawasi Tim Pembersih yang sedang bekerja.

Tim Pembersih membersihkan darah dan bekas-bekas pertarungan dengan cermat, mengganti karpet, dan lainnya serta merapikan furnitur yang sempat rusak akib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 27. Panas

    Dalam keadaan mabuk, ruangan klub malam tampak berkabut dan kabur bagi Diana. Ia merasa dunia berputar dengan cepat, dan suara musik berpusat di telinganya.Di tengah kerumunan orang yang berdansa, sosok seorang pria pengunjung tampak seperti bayangan yang memudar."Sur-suryaa ..."Dengan langkah yang goyah, wanita itu mendekat ke arah pria yang dituju. Pandangannya terfokus pada sosok yang dikenalnya. Hatinya berdegup kencang dan perasaan campur aduk mulai menguasai pikiran. Ketika ia sudah berdiri di dekat pria itu, Diana tiba-tiba melepaskan emosinya dengan keras tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya."K-amu! K-amu benar-benar Surya, kan?! A-ku tahu k-amu punya istri, tapi mengapa k-amuuu membiarkan akuuu ... terluka seperti ini? A-ku benar-benar mencintaimu, Surya, dan k-amuuu ... justru menghilang begitu saja, heehh!"Diana dengan suara keras, justru berbicara dengan tidak jelas akibat mabuk dan ini terdengar seperti sedang menghakimi.Pria asing pengunjung bingung dan terkejut,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 28. Boleh Cium

    Diana bersama Pria asing itu menghabiskan waktu dengan berbicara tentang kenangan lama dan perasaan yang rumit.Pria asing terus memanfaatkan keadaan mabuk Diana untuk menjaga perhatiannya, sementara Diana semakin terperangkap dalam emosi dan perasaan rindunya.Pria Asing itu merangkul Diana erat, membisikan kata-kata rayuan memabukkan."Aku berjanji, sayang. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Kamu begitu berarti bagiku.""Aku benar-benar membutuhkanmu, Surya. Meskipun aku tahu ini salah, tapi rasanya begitu nyaman bersamamu. Berjanjilah, cintaku!"Wanita itu tertawa manja, menangkup kedua sisi wajah Pria asing tersebut.Mereka terus merayu dan menghibur satu sama lain, melewati malam yang panjang dan panas dengan suasana yang semakin terasa membingungkan.Pria asing berhasil menciptakan ilusi kebersamaan dan kedekatan dengan Diana, sementara Diana masih terjebak dalam perasaan campur aduk akibat rasa rindu dan kekecewaannya terhadap Surya!***Di rumah, Gilang dan Saras duduk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 29. Masih Mencoba

    "Mama belum pulang?" tanya pria itu, mengalihkan topik.Sepertinya ia tahu, jika sang istri masih dalam keadaan gugup ketika dihadapkan pada situasi mereka berdua sekarang."Hahh, mama?" sahut sang gadis dengan bertanya balik.Sepertinya, gadis itu baru saja tersadar jika mamanya belum pulang selarut ini."Iya, mama belum pulang.""Tapi, bukankah itu lebih baik?" tanya gadis tersebut, seakan-akan ...Tapi, bukankah itu memang membuat mereka lega? Setidaknya, sang mama tidak tahu apa-apa tentang kejadian yang membuat mereka berdua saling "terbuka" dengan sesuatu yang menjadi rahasia sang pria "bodoh" itu.Pria itu tersenyum gugup, merasa terkejut dan senang atas tanggapan tak terduga dari sang istri. Dengan perasaan campur aduk, dia meraih tangan istrinya.Sambil tersenyum malu-malu, pria itu berkata, "Maksudku, bolehkah aku menciummu, seperti seorang suami pada istrinya?"Istri pria itu tersenyum malu-malu juga, kemudian mengangguk perlahan."Tentu saja, kita bisa membuat malam ini ist

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 30. Cinta Bersatu

    Gilang dan Saras kembali berciuman dengan panas. Tak mau melewatkan lampu hijau yang telah diberikan sang istri, pria itu mulai membuka satu per satu kancing kemeja kerja putih yang dikenakan istrinya.Bra berwarna ungu kehitaman yang seksi terpampang jelas di mata, membuat gairah pria itu semakin menggebu. Saat tangannya akan mencopot tali bra sang istri, tiba-tiba istrinya justru melepas ciuman kemudian mencegah tangannya sembari berkata, "Mas, a-ku malu ...""Sayang, kita kan sudah menjadi suami-istri. Tidak perlu malu lagi sayang. Nih, biar adil aku juga akan buka bajuku."Setelah mengatakannya, pria itu langsung melepas semua pakaiannya hingga telanjang bulat. Tongkat Sakti miliknya berdiri tegak bak tiang bendera upacara tujuh belasan.Hal ini membuat wajah sang istri memerah sambil menutup mata dengan kedua telapak tangannya. Walau begitu, sang istri terkadang mencuri pandang dengan beberapa kali membuka celah jarinya, penasaran dengan penampakan Tongkat Sakti sang suami."Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 31. Rencana Besar

    Sang suami mengernyitkan dahi, mencoba merenung sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang berupa gumaman sang istri."Mungkin tamu dari kerabat atau teman mama.""Ya, mungkin juga," sahut sang istri datar. Ia memang tidak tahu siapa penumpang mobil tersebut.Mereka terus berjalan mendekati rumah, hati-hati memilih kata-kata agar tidak "terpergok" oleh sang mama. Setibanya di depan pintu, mereka mengucapkan salam dengan senyum manis."Selamat sore, Ma," sapa sang istri mencoba menunjukkan ketenangan.Di sampingnya, sang suami mulai bersikap seperti biasa--terlihat bodoh!Sang mama melayangkan senyum ramah, namun mata cermatnya tidak luput memeriksa ekspresi wajah keduanya."Kalian berdua pulang bersama, dari mana?" tanyanya menyelidik."Iya, Ma. Kami tadi dari taman saja. Mas Gilang mau bermain, tentunya pulang bersama juga," jawab sang istri, berusaha tetap tenang.Sang mama mengangguk mengerti, tetapi sepertinya ada keraguan di matanya.Tapi karena hati dan harinya sedang senang, wani

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 32. Kekacauan di Klub Malam

    "Aku harus kembali mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari mereka. Aku harus membuktikan bahwa aku masih kekuasaan!"Gelapnya suasana ruangan seakan mencerminkan perasaan hatinya yang hancur. Lembaran-lembaran dokumen bisnis tergeletak di meja, mengingatkan pria itu pada kegagalan yang dialaminya.Matanya nanar menatap layar laptopnya yang kosong, merenungkan tentang bagaimana semuanya bisa berakhir seperti ini.Pikiran Mario kemudian terarah pada Surya, yang memiliki hutang besar padanya. Tetapi sekarang, Surya juga menghilang tanpa jejak, meninggalkannya dengan kekesalan dan kemarahan yang semakin dalam. Rasa pengkhianatan semakin memenuhi benaknya."Bangsat, si Surya! Menghilang setelah aku jatuh seperti ini."Mario bangkit dari tempat duduknya dengan gerakan kesal, menghentakkan langkahnya menuju jendela. Ia melihat keluar, memandang pemandangan kota yang sebelumnya menjadi lahan mainnya. Namun, kini segalanya tampak suram dan berubah.Rasa uring-uringan menguasai dirinya, mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 33. Para Penipu

    Pandangan pria muda itu tertuju pada Mario yang tersandar di tepi trotoar, tampak tak berdaya dalam keadaan mabuknya. Pandangan sang paman berubah serius, dan dia merasa iba melihat sosok yang dulu pernah memiliki nama besar."Pahami, Ibra. Kesuksesan bukanlah jaminan kau luput dari kehancuran sehingga bangkrut, apalagi adanya skandal. Musuh utama yang meruntuhkan siapa pun," ucap sang paman dengan serius, terlihat sabar dan bijak.Pria itu mengangguk pelan, mengerti pesan yang disampaikan sang paman. Saudara sekaligus mentor baginya.Pria itu kembali melihat bagaimana keadaan Mario, yang dulunya dikelilingi oleh kemewahan kini berada dalam keadaan terpuruk. Ibra merenung sejenak, merenungi arti dari semua yang telah diajarkan oleh sang paman.Sementara itu, Mario terus melangkah tanpa tujuan, rasanya dunia sedang runtuh di atas kepalanya. Ketika dia melintasi gang kecil, pandangannya tertuju pada sebuah poster yang menampilkan wajah Ryan dengan tulisan besar.SUKSES DALAM BISNIS DAN

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 34. Aturan Baru

    "Emhhh ... eh, ini sudah pagi?"Gilang merasa seakan-akan dalam mimpi saat matahari perlahan menyinari kamarnya. Setelah beberapa detik memproses informasi, ia menyadari bahwa yang terjadi adalah nyata."Di mana, Saras?" tanyanya bergumam, saat tidak menemukan istrinya di tempat tidur."Oh, dia sedang membersihkan diri."Dari gemericik air yang terdengar di kamar mandi, pria itu tahu jika sang istri sedang mandi, tersenyum dengan ingatan atas kegiatan mereka berdua semalam.Segera pria itu mengingat lagi mimpinya, sebuah peluang bisnis besar ada di depan matanya. Dengan cepat, ia bangkit dari tempat tidur dan meraih ponselnya yang tergeletak di meja.Dengan tangan yang sedikit gemetar karena antusias, Gilang membuka aplikasi analisis saham favoritnya dan mulai memasukkan data-data baru yang diperolehnya dari "cheat" yang terlihat."Seharusnya begini? Hm, ya!"Pagi hari membuat otaknya jernih, bisa bekerja dengan sangat maksimal. Ditambah lagi dengan entengnya tubuh setelah selesai akt

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15

Bab terbaru

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 133. Tidak bisa diremehkan

    "Hai, tekan dada bagian jantungnya!" seru penjaga, pada napi yang berikan bantuan pertama."Egh! Eh, tetap gak bisa, pak!" teriak napi tersebut, merasa putus asa.Napi-napi lainnya berusaha memberikan pertolongan pertama pada Mario, tetapi sayangnya, kondisinya sudah terlalu parah.Meskipun upaya mereka lakukan sebaik mungkin, Mario akhirnya meregang nyawa dalam keadaan yang menyedihkan. Suasana sel berubah menjadi hening dan penuh duka cita.Pagi harinya, berita kematian Mario telah menyebar ke seluruh lapas. Para napi terkejut dan bingung dengan kejadian tersebut. Beberapa berbisik-bisik dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Gak nyangka," kata napi yang memiliki kamar di seberangnya Mario."Tapi, apakah tidak ada yang mencurigakan sebelumnya?" tanya yang lain."Apa? Sepertinya tidak ada. Mario, bersikap seperti biasanya tidak ada yang terlihat aneh." Napi yang kebetulan satu ruangan dengan Mario, memberikan jawaban.Beberapa dari mereka mencoba mendekati Rico, yang

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 132. Rencana Tersembunyi

    "Hai, Bos Mario. Saya mendengar Anda cukup terkenal di dunia ini," sapa Rico, yang mencoba mendekati Mario."Heh, siapa yang memberi tahu tentang itu, bocah?" sahut Mario dengan nada sombong."Oh, banyak orang di sini. Mereka bilang Anda punya reputasi yang hebat," terang Rico yang mulai berakting.Kekasih Diana itu memang sengaja menyanjung Mario, agar pria itu percaya padanya. Dengan demikian, ia bisa dengan mudah melakukan rencana yang sudah dibuat oleh Gilang untuknya.Gilang harus berhati-hati, karena rencananya melibatkan tindakan ilegal dan berbahaya. Langkah ini bisa memiliki konsekuensi serius, termasuk hukuman pidana bagi Gilang sendiri jika dia ketahuan terlibat dalam rencana tersebut.Tapi Gilang juga yakin jika Rico mampu melakukan semua hal yang sudah dipersiapkan untuk balas dendam pada Mario."Hm, tergantung perspektif orang sih. Bagaimana denganmu, bocah? Bagaimana kau bisa di sini?" Mario bertanya pada Rico."Hahaha ... Sama seperti banyak dari kita di sini, terjebak

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 131. Harus mau

    "Mama!" Setu Saras, melihat keadaan mamanya yang tidak sadarkan diri."Sayang?" Rico ikutan panik.Situasi semakin rumit. Rico yang memberikan keputusan penting dalam hubungan percintaannya, membuat Diana terkejut dan akhirnya kehilangan kesadaran.Gilang dan Saras saling berpandangan, tak tahu harus berbuat apa. Mereka berdua sangat terpukul dengan kondisi Diana yang seperti ini, namun mereka tetap berusaha untuk menangani situasi dengan bijak.Mereka segera memanggil bantuan dan berusaha meredakan keadaan. Semua ini tidak mudah, tetapi mereka harus bersikap tenang dan bijaksana untuk menghadapi masalah ini.Setelah beberapa saat, Diana akhirnya sadar. Gilang dan Saras masih berusaha menjaga ketenangan."Mama Diana? Mama Diana?" panggil Gilang, mencoba menyadarkan Mama mertuanya."Ma, bangun, Ma!" lirih suara Saras, dengan menekan-nekan telapak tangan mamanya."Kita bawa ke rumah sakit, saja!" ajak Gilang, mengingat kondisi Diana.Saras hanya mengangguk lemah, masih terlihat terpukul

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 130. Sebaiknya Berpisah

    "Hai, sayang. Uluh-uluh ... Mama kangen sama kamu dan Rafi," ungkap Diana, Begitu tiba di rumah Gilang. Wanita itu datang keesokan harinya, setelah mendapatkan undangan dari Gilang kemarin. Diana dan kekasihnya datang ke rumah Gilang, sesuai dengan permintaan dari Gilang."Apa kabar, Ma? Bagaimana keadaan, Mama? Sudah benar-benar sehat?" tanya Saras."Emh ... Mama__""Ma, urusan dengan keluarga korban bagaimana? Mereka tidak mempermasalahkan lagi, kan?"Saras langsung mengajukan beberapa pertanyaan secara bersamaan, tidak memberikan kesempatan pada mamanya untuk menjawabnya satu persatu terlebih dahulu."Mari, kita duduk dulu! Aku juga ingin berbincang-bincang dengan kalian berdua," terang Gilang, mengajak kedua orang yang baru saja datang untuk duduk di ruang tamu."Tentang apa?" Kekasih Diana mengajukan pertanyaan - seperti merasakan tidak nyaman."Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin berbincang-bincang saja," terang Gilang menjelaskan agar Rico tidak curiga.Diana melirik ke arah Sa

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 129. Ternyata Musuh

    "Sayang, mmmhhh ... aku ingin mencari tahu lebih mengenai kekasih muda mama. Aku merasa curiga dengan niatnya mau bersama dengan mama," terang Gilang."Ya, mas. Mungkin sebaiknya kita mencari tahu lebih lanjut agar tidak ada masalah di kemudian hari," jawab Saras, yang tidak pernah setuju dengan kelakuan mamanya.Mereka kemudian bekerja sama untuk mencari informasi mengenai kekasih muda Diana, untuk memastikan bahwa tidak ada yang akan merugikan mama mertuanya dalam hubungan tersebut.Mereka berhasil mengumpulkan beberapa informasi tentang kekasih muda Diana. Ternyata, pria tersebut memang seorang model yang cukup sukses. Namun, Gilang masih merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres."Sayang, aku masih merasa curiga. Mungkin sebaiknya aku bicara langsung dengan mama Diana, atau bagaimana ya?" Gilang meminta pendapat isterinya."Iya, mas. Aku rasa itu adalah langkah yang baik," ujar Saras setelah berpikir.Gilang kemudian menghubungi Diana dan meminta untuk bertemu dengan kekasih mudan

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 128. Curiga

    "Saat ini tim sedang melakukan riset pasar potensial, Mas. Kami akan segera menyusun strategi untuk memasuki pasar baru." Akhirnya Ryan memberikan jawaban."Bagus, Ryan. Pastikan kita memiliki rencana yang matang sebelum melangkah lebih jauh," puji Gilang dengan menepuk Bunda asistennya tersebut."Saya akan memastikan semuanya terencana dengan baik, Mas." Ryan mengangguk patuh.Begitulah Ryan, yang selalu melakukan tugas dari Gilang tanpa banyak protes. Ia akan berusaha untuk melakukan semuanya dengan sebaik mungkin.Gilang juga tidak pernah ragu, apalagi kecewa dengan kinerja Ryan selama ini. Asistennya itu adalah orang yang sangat setia dan jujur. Jadi, tentunya Gilang selalu bisa menjadikan Ryan sebagai andalannya."Bagus, Ryan. Teruskan kerja kerasmu. Kita harus terus berkembang dan menghadapi setiap tantangan dengan baik." Gilang berbicara dengan nada bangga."Tentu, Mas. Saya dan tim, siap untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini." Ryan menggangguk - memastikan.Gilang

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 127. Ekspansi

    "Hm, kita harus mencari tahu apa motif di balik ini. Apakah ada pihak lain yang memang ingin mencelakai Ibra atau mungkin ada konflik internal di dalam lapas?" Gilang mengangguk setuju dengan pertanyaan Ryan yang tadi."Saya akan meminta tim keamanan lapas untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Semua harus dipastikan tidak adanya ancaman serius terhadap Ibra." Ryan menambahkan.Gilang dan Ryan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan teliti dan mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi Ibra, meskipun itu di dalam lapas.Setelah berdiskusi dengan Ryan, Gilang juga memutuskan untuk menghubungi pihak kepolisian untuk memberikan informasi tambahan dan meminta bantuan dalam penyelidikan kasus makanan dan minuman beracun di dalam lapas.Sementara itu, Ryan akan segera mengatur pertemuan dengan ahli untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan di lapas sudah diperketat. Mereka juga akan melakukan audit internal untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfa

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 126. Prediksi

    "Halo, siapa ini?" tanya Gilang, saat ada nomor tak dikenal menghubungi ponselnya."Halo, maaf. Saya dari Lapas ingin memberitahukan bahwa kakak Anda, Ibra, sedang mengalami kondisi kesehatan yang memburuk. Kami akan segera membawanya ke rumah sakit." Orang di seberang, menjawab dengan memberikan kabar."Apa? Bagaimana bisa ini terjadi? Segera berikan alamat rumah sakitnya, saya akan datang secepatnya."Gilang sigap saat mendengar jawaban tersebut. Ia tidak mau jika terjadi sesuatu pada kakaknya, meskipun selama ini Ibra tidak pernah bersikap baik padanya.Karena kabar ini juga tiba-tiba, Gilang tidak ada persiapan apapun. Tapi ia memutuskan untuk segera pergi ke rumah sakit dan menemui kakaknya.Tapi sekarang ini pria itu tidak lagi memiliki keluarga lain, selain kakaknya itu - di luar keluarga kecilnya yang sekarang."Baik, alamatnya adalah rumah sakit pemerintah, yang ada di seberang lapas. Mohon segera datang," pinta orang tersebut."Terima kasih, saya akan segera menuju ke sana."

  • Menantu Sampah Pura-pura Bodoh   Bab 125. Kekasih Baru

    Gilang tiba di kantor lagi bersama dengan Ryan. Ia menggerutu dengan kegagalannya bertemu klien dari Meksiko, tapi justru nona Tan yang datang.Pria itu masih ingat betul bagaimana Nona Tan yang menyapanya dengan senyum yang memiliki arti tersembunyi."Selamat bertemu lagi, Tuan Gumilang. Maaf jika datang tiba-tiba. Saya melihat kalian, dan ...""Ya, itu benar. Tapi sepertinya pertemuan itu gagal terlaksana," sahut Gilang tersenyum kecut."Sayang sekali. Mungkin saya bisa membantu Anda mengatasi masalah ini. Saya memiliki beberapa kontak dengan pengusaha Eropa atau Amerika, yang mungkin bisa membantu." Nona Tan justru memberikan penawaran.Ryan melihat dengan tidak suka, sebab ia tahu jika Gilang juga merasa tidak nyaman dengan kehadiran Nona Tan di antara mereka berdua saat seperti ini.Gilang sendiri terlihat jelas jika sedang kesal. Ia tidak pernah menyangka jika bertemunya kali ini akan gagal bahkan terasa seperti sedang terkena sial, sebab bertemu dengan Nona Tan juga."Ini sungg

DMCA.com Protection Status