Share

62. Kekecewaan

“Waalaikumsalam,” jawab Azalea sedikit lirih. Wajahnya benar-benar tak bisa bohong. Ia benar-benar terkejut melihat apa yang ada di hadapannya saat itu.

“Wanita itu? Bukankah ia yang kutemui di kantor umum tadi? Mengapa Gus Nadhif berani menyentuh tangannya? Apakah ia saudara Gus?” tanya Azalea dalam hatinya.

Nadhif dan Nadina tampak semakin dekat hingga keduanya berhenti di tengah ruangan itu bersama Ali, Aminah, juga Azalea.

“Putri Azalea, ada yang ingin saya kenalkan kepadamu,” ujar Nadhif lalu tangannya tampak merangkul mesra Nadina dan sedikit mengelusnya.

Tampang Azalea semakin kebingungan, kerutan pada dahi, mata yang menyipit jelas menunjukkan kebingungannya saat itu.

“Nadina Hafisa Rahmi, istri saya, Aza!” pekik Nadhif.

Bagaikan tersabar petir di siang bolong, Putri Azalea membulatkan matanya. Ia benar-benar tak menyangka pengakuan itu keluar dari mulut pemuda yang selama ini menjadi pemilik hatinya itu.

“I–istri?” lirih Azalea tampak kaku.

“Ayo duduk dulu, lebih baik berbinc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status