Share

61. Pertemuan Kedua

Nadhif menghentikan langkahnya kembali meskipun tampak membalik tubuhnya lagi. Sementara itu, Putri Azalea tampak menyusulnya dan mendekatinya. Nadhif segera memundurkan dirinya dan membuat Putri Azalea merasa sedikit asing.

“Apakah Abi dan Umi ada di dalem? Bolehkah Aza menemui mereka?”

“Silakan saja, Aza! Sepertinya mereka ada di dalem saat ini.” Nadhif benar-benar mencoba menjaga jaraknya.

Setiap kali pemuda itu melihat atau mendengar Azalea berbicara, ingatannya selalu memutar apa yang dua santriwati itu katakan mengenai Putri Azalea dan perasaan wanita itu kepadanya.

“Bolehkah mengantar Aza ke sana, Gus? Aza sedikit canggung karena lama tak datang kemari! Gus tenang saja, ini tidak akan menimbulkan fitnah!” pekik Aza.

“Lebih baik urus kedatanganmu dulu, Aza. Baru setelahnya kamu bisa datang menemui Abi dan Umi di dalem. Lagi pula barang-barangmu itu belum menemukan tempat yang pas bukan? Datanglah saja nanti, kamu tidak perlu terlalu asing.”

“Maafkan saya, Aza! Ada keperluan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status