Share

Chapter 212

Zidane masih belum beranjak dari tempat duduknya. Ia masih ingin berada di dekat istrinya.

“Mas, kamu kenapa belum berangkat juga? Udah mau siang loh. Mau ninggalin pekerjaan?” tanya Annisa.

Zidane masih memikirkan kedua orang tuanya yang tidak bosan memancing keributan. Ia masih berusaha tenang di depan istrinya.

Kini Zidane merebahkan kepalanya di atas paha sang istri. Annisa pun mengusap kepala suaminya. “Kenapa, Sayang?” tanya Annisa dengan lembut.

Zidane kini tengah meredam kesalnya. Annisa melihat dahi suaminya berkerut pun paham kalau suaminya sedang emosi.

Tangan Annisa mengelus dahi Zidane. “Masih kesal sama mama papa?” tanyanya.

Zidane menjawabnya dengan gumaman lirih.

“Udah nggak apa-apa, Mas. Nggak baik juga kalau terus kesal sama orang tua.”

“Kamu, kok, gampang banget maafin orang tuaku? Padahal mereka udah ngasarin kamu,” ujar Zidane.

“Orang tua kamu juga orang tua aku. Jadi aku harus hormatin mereka seperti orang tua kandungku. Jadi aku nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status