Beranda / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 46: Tiada yang bersandiwara.

Share

Bab 46: Tiada yang bersandiwara.

Penulis: Lucky Star
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Lakukan sesuatu, Kek, aku tidak mau masuk penjara!” ucap Yudis merengek minta bantuan, seperti anak kecil yang kehilangan mainan.

“Aku sudah teramat pusing, jangan membuatku tambah pusing,” balas Widhi lemas seperti orang yang kehabisan energi,

***

Kembali pada Selly dan Rocky, suami istri itu sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. si pria sedang menata ranjang agar terlihat rapi, dan sang wanita sedang menggunakan skincare malam, agar kulit terlihat lebih sehat dan segar.

“Apa kau benar-benar mengizinkan aku tidur satu ranjang denganmu?” tanya Rocky memastikan ucapan Selly saat berada di ruang makan.

Selly hanya berdehem menanggapi ucapan suami, karena masih sibuk dengan kulit wajah.

Ketika sudah selesai, dia bergegas menuju nakas untuk melanjutkan pekerjaan. Betapa terkejutnya, disaat membuka laptop yang menampilkan desain yang sedang dia garap, “Waow, bagus sekali,” gumamnya terpana dan suka karena d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 47: Buka mata kalian

    Selly bergegas keluar setelah tanda tangan kontrak, tidak sabar ingin memberikan berita bahagia ini, kepada suami.“Rocky, aku berhasil mendapat proyek dengan keuntungan besar,” tutur Selly saat tiba di tempat parkir.“Selamat, aku ikut senang,” balasnya kemudian mengajak istri, ke Restouran mewah untuk merayakan keberhasilan dan kemenangan Selly, biarpun ini baru berhasil di awal, dia sangat yakin jika semua akan berjalan dengan sangat-sangat lancar.*Restouran Trump*Ketenanran dan kemewahan Restoran Trump sangat terkenal di kota tengah, sehingga tidak jarang orang kaya sering nongkrong dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat perkumpulan keluarga dari kalangan orang, dan tidak menerima tamu dari kalangan menengah ke bawah.Disaat Rocky menghentikan mobil di tempat parkir, Selly menatap restoran tersebut dari balik kaca jendela mobil, “Restoran Trump? untuk apa kita datang ke sini?”“Bukankah

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 48: Inikah suamiku?

    “Tuan Martin” batin Selly tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia sudah lama mengidolakan sosok seperti beliau, meskipun hanya asisten pribadi, tetapi, nyonya Levya tidak akan pernah berhasil, tanpa sesosok Martin.“Apa kalian semua buta? Buka mata kalian jangan hanya menuruti kemauan dari orang yang menyalah gunakan kekuasaan!” ucap Martin membuat semua scurity megangguk paham.“Tetapi, Tuan. dia sudah membuat keonaran, di sini!” tutur Donny menuduh Rocky, yang sedari tadi hanya diam, tanpa berbuat kesalahan apapun.“Keonaran, katamu?” balas Martin menatap wajah ketua scurity dengan tatapan sinis, “Jangan kau kira, aku tidak tahu bagaimana perlakuanmu, pada tamuku,” “Bima! katakan siapa yang memulai terlebih dahulu, pemimpinmu, atau tamuku memaksa masuk dengan membuat keonaran?!” tegas Martin membuat semua orang langsung bergidik ngeri.“Maaf tuan, saya hanya menjalankan tugas sesuai dengan aturan restoran,

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 49: Tertampar kenyataan 

    Tok-tok-tok Suara ketukan pintu kamar, membuat Erllina bergegas memutuskan sambungan sepihak.“Maaf Nyonya, kami mendapatkan kiriman paket dari seseorang yang tidak menyantumkan nama,” ucap maid kepercayaannya.“Paket?” balas Erllina mengangkat alis sebelah, karena tidak pernah memesan apapun dari toko online.“Kau boleh pergi, terima kasih,” tutur Erllina kemudian kembali masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar, lalu membuka paket yang dia dapat.***Setelah tiba di dalam rumah, Rocky langsung mendapatkan telepon dari Waldo bersaudara. “Hallo, bagaimana?”“Semua aman terkendali, sesuai dengan rencana,” ucap Arfandi Waldo dari dalam sambungan telepon.“Bagus, aku akan transfer uang untuk upah, untuk hari ini dan kasus kemarin, sisanya setelah aku berhasil menyingkirkan orang-orang berhati hewan,” Tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon, dan menyusul istri ke dalam kamar.Di saat sampai di kamar, Selly sudah heboh mencarikan jas untuk di kenakan pada suami.“Ini kurang

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 50: Pilihan hidup.

    “Sialan! siapa dia sebenarnya, dia cuma tangan kanan, bukan pemilik asli Briano Lion!” ucap Widhi geram ketika menginjakkan kaki masuk kedalam rumah.“Bukankah waktu itu …, yang mengirimkan dokumen akuisisi adalah: Tuan Martin?” tanya Yudis menanggapi ucapan sang Kakek.“Benar, kau juga mengingatnya, bahkan kita tidak tahu siapa pemilik asli Briano Lion, orang itu begitu misterius,” balas Widhi bingung harus bagaimana, tidak mungkin juga menyalahkan cucu kesayangan, karena biar bagaimanapun enggak akan menyelesaikan masalah.Yudis ikut berpikir, berjalan mondar-mandir berharap bisa menemukan ide brilian, untuk memancing pemilik BL keluar dari sarang.***Pagi pun tiba, Selly sudah selesai mandi dan kini sedang berdandan di depan cermin. “Ugh,” Rocky mengkretek badan dan jari-jari saat baru bangun dari tidur.“Kau sudah bangun, cepat mandi, kita tidak boleh terlambat,” perintah Selly sambil memasang bulu mata palsu.Tanpa menjawab, Rocky bergegas pergi ke kamar mandi setelah mengambil

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 51: Reuni teman-teman SMA 

    Tidak berselang lama, Rocky dan Selly pun sampai di Hotel Trump, tempat dimana mereka membuat janji untuk reunian.“Ternyata hotel Ibuku,” batin Rocky sambil menghela napas, membuat istri bertanya, “Kau tampak terlihat seperti tidak nyaman, apa kita batalkan saja?” “Tidak, aku tidak apa, hanya saja kau mengikat dasi terlalu kuat jadi aku agak kesulitan untuk bernapas,” ucap Rocky berbohong, dia tidak ingin membuat wanita yang ada di sebelahnya curiga, “Sepertinya malah engkau yang terlihat tidak nyaman,” “Aku hanya takut mereka merendahkan kita, karena status sosial kita yang masih jauh di bawah mereka,” ungkap Selly setelah menghela napas berat.Rocky menggenggam tangan Selly, memberikan kekuatan dengan ucapan, “Tiada yang berani merendahkan kita, mereka akan membuka mata setelah tahu kenyataan,”Mendengar penuturan itu, Selly langsung mendongak menatap wajah suami penuh dengan harapan, “Kenyataan apa?”

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 52: Kau bukan bagian kelas kami

    Seketika semua orang langsung menoleh pada Selly dan menjadi pusat perhatian.“Apa maksudmu bicara tentang kegagalan orang lain?!” Fransiska menyilangkan tangan diatas dada dengan menyombongkan diri.“Aku cuma bertanya? Apa salahnya? yang aku tanyai bukan kamu tetapi, Yudis!” balas Selly membuat si gadis sok baik dan sok perduli itu menggenggam tangan, lalu menghentakkan kaki geram, kemudian menyingkir sejenak dari tatapannya.“Bukankah kau yang merebut proyekku dengan cara kotor?!” ucap Yudis memfitnah sepupu dan langsung dipercayai oleh teman-teman sekolah kecuali, Clarissa.“Apa kau punya bukti atas ucapan mu?!” tanya Clarissa Tamara tidak terima jika teman baiknya mendapat fitnah kejam seperti itu,“Hadeh, kau seperti tidak tahu saja, seperti apa sepupuku saat masih sekolah? bukankah dia pernah mengencani sepuluh laki-laki dalam satu hari?” ucap Yudis semakin ngelantur dan tidak berbukti.Plakkk!

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 53: Kau wanita hebat.

    Dengan sangat telaten Rocky membantu pekerjaan istri, bahkan kejadian-kejadian yang menggetarkan hati pun ada beberapa yang terjadi, seperti pegang tangan, tatap muka cukup lama dan pelukan hangat dari belakang. “Apa kau ingin meminta hak mu?” tanya Selly dengan nada bergetar, karena menahan sesuatu bergejolak di dalam dada. Mendengar itu, Rocky langsung melepaskan tangan istri dan bergegas melangkah mundur untuk menaham hasrat yang sempat memuncak, “Maaf, a—aku hanya …,” kemudian pergi ke kamar mandi, “Sekali lagi, aku minta maaf,” imbuhnya saat tiba di depan pintu kamar mandi, lalu masuk kedalam. Selly menghela napas panjang, entah apa yang harus dia rasakan, harus sedih, atau senang, karena memang takut dan belum siap jika harus dimintai haknya sebagai istri. “Apa yang harus aku lakukan?” batin Selly bertanya-tanya dalam hati, Didalam kamar mandi, Rocky hanya bisa menguyur tubuh di bawah shower, untuk mendinginkan tubuh yang sudah panas dan pengap hingga terasa pusing. “Akh! B

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 54: Hadiah untuk sepupu.

    Rocky kembali ke kamar untuk mengambil hadiah yang sempat dia beli saat mampir di mall.“Semoga Delia suka,” gumam Rocky kemudian menyusul sang Kakek yang sudah bersama dengan sepupu di taman belakang.Di tempat yang lain, Levya ikut menyiapkan makan bersama dengan para maid di dapur.“Nyonya, Anda terlihat sangat bersemangat,” ucap Maid mendekat ingin membantu Levya memotong daun bawang.“Aku sudah lama tidak membuatkan makanan untuk putraku,” jawabnya lalu tersenyum bahagia.“Suami Nyonya, pasti orang hebat dan Beliau pasti sangat sayang dengan Nyonya?” tanya Maid membuat Levya terdiam sesaat.Bayangan-bayangan masa-masa awal pertemuan hingga membuat hati mereka saling terpaut, teringat dalam ingatan Levya.“Suami …?” balasnya dengan mata sudah berkaca-kaca.“Nyonya, maaf, saya telah lancang, saya tidak bermaksud membuat Nyonya tersinggung,” ucap Maid langsung melatupkan tangan memohon

Bab terbaru

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 65: Ema Emerson 

    “Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 64: Mulai dari restoran.

    Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 63: Kekhawatiran keluarga Anggara.

    Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 62: Manusia serakah

    Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 61: Mendapatkan hak di kantor.

    Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal

  • Menantu Paling Berkuasa.   60: Aku menantu paling berkuasa.

    “Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 59: Dipecat 

    “Sudah-sudah, enggak usah dibahas, aku sudah pusing gegara Presdir, malah kau tambah lagi,” ucap Selly menepis pertanyaan Sovia si asisten.Ketika sampai di AGP, dia disambut oleh sepupu.“Lihatlah, siapa yang datang,” ucap Yudis dengan penuh kesombongan.“Minggir, aku tiada urusan denganmu,” balas Selly malas berdebat dengan siapapun.“Aku yang ada urusan denganmu.” ucap Yudis seolah tidak pernah lelah mencari masalah dengan sepupu.“Apa lagi? Masalah kemarin? bukankah kau telah berjanji untuk tidak menggangguku?” tanya Selly sudah sangat lelah menghadapi sikap keras kepala pria yang sedang berdebat dengannya.“Urusan yang kemarin belum selesai, menurut keputusan kakek, kau dipecat tanpa hormat,” ungkap Yudis membuat sang sepupu menganga, terkejut tidak percaya.“Aku dipecat? kesalahan aku apa? bukankah aku sudah berhasil mendapatkan proyek yang diinginkan kakek?” ucap Selly dalam keadaan syok.

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 58: Ujian cinta 

    Rocky menceritakan tentang rencana yang dia bahas dengan Martin kemarin, “Apa?! Ema Emerson?!” Zee sangat terkejut setelah mendengar nama itu.“Ada apa kau takut?” tanya Rocky menyipitkan mata ketua menatap wajah Ceo lekat-lekat.“Tidak, jika itu sudah menjadi tugasku, aku tidak akan takut,” balas Zee membuat Rocky tersenyum puas, “Bagus jika memang begitu.” tutur Rocky sambil menepuk pundaknya.“Kau boleh pergi, selamat mengumpulkan tenaga untuk tugas yang aku berikan,” usir Rocky membuat dia hanya mampu menelan saliva untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Dengan langkah gontai,diapun berjalan keluar dari ruang Presdir, dan setelah kepergian Zee, Rocky kembali menggunakan masker karena jam meeting akan segera dimulai.Saat di ruang meeting, Rocky memperhatikan sang istri begitu pandai dalam mempresentase proyek yang akan dia garap. begitu cerdas dan kata perkata mudah di pahami.Setelah 30 menit, mee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 57: Rencana balas dendam.

    Setelah kepergian Levya, Rocky lantas menghubungi nomer Martin orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.“Halo pak Martin, atur pertemuan dengan Ema Emerson, aku ingin mengajukan bisnis dengan dia,” ucap Rocky saat panggilan terhubung.“Ema Emerson …? apa Anda yakin? bukankah beliau ibu tiri Anda?” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Aku tahu itu, kita lakukan pendekatan dengan musuh, kalau kita hanya diam tidak berbuat apa-apa yang ada, musuh akan tenang tanpa menunjukkan diri ke permukaan,” ucap Rocky pada sambungan telepon.“Baiklah, apa rencana Anda?” tanya Martin jauh dari dalam sambungan telepon.Rocky pun menceritakan rencana yang menurutnya sangat gila, “Apa Anda yakin, kita akan membuka investasi untuk Briano Lion?!” ucap Martin terkejut dengan rencana Rocky.“Cuma itu satu-satunya cara memancing musuh keluar dari sarang,” balas Rocky.“Baiklah, tetapi, invest

DMCA.com Protection Status