“Ti–tidak,” jawab Ecy menggeleng, Namun, tidak di percaya oleh Selly dan Sovia begitu saja. “Periksa CCTV!” perintah Selly membuat wanita itu semakin ketakukan dan raut wajahnya seketika langsung memucat, khawatir, cemas, bercampur menjadi satu. “Aku minta maaf, Nona, aku telah berbuat salah, tetapi, tolong jangan adukan ini pada Tuan Widhi,” “Kalau kau ingin bekerja di sini, katakan apa yang kau lakukan di ruanganku?” tanya Selly mengintrogasi. Ecy langsung menceritakan semua kejadian, bahkan sampai hubungan suami istri pun dia ceritakan pada Selly membuatnya menggeleng tidak percaya jikalau ada yang rela melakukan hal semacam itu, didalam perusahaan AGP. “Kalian sudah gila?!” Selly menggeleng tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, bahkan Sovia pub ikut menggeleng tidak percaya dengan kelakuan seorang Ecy. “Aku tidak berhak memecatmu, tetapi, mungkin kau harus segera pergi dan meninggalkan Yudis, kau tahu sendiri kelua
“Aku tahu semua, bahkan pernikahanmu pun aku tahu,” ucap Diffa berjalan mendekat.Rocky menatap dengan tatapan intimidasi, “Kau mengulik kehidupanku?!” mendengar pertanyaan Rocky, Wanita itu lantas tertawa kecil, lalu membalas “Tiada salahnya kalau aku mengulik kehidupanmu, bahkan sampai saat ini aku masih belum terima dengan pernikahan mu,”“Apa yang kau ketahui?” tanya Rocky.“Semua …? Aku mengetahui semua,” jawab Diffa membuat bayangan pernikahan terburuk melintas dalam ingatan.***Didepan cermin, seorang pria menggunakan jas hitam menatap bayangan dirinya sendiri, bingung harus bagaimana, sedih, kecewa, marah semua bercampur aduk menjadi satu.“Inikah balasan atas kebaikanku? mereka tidak mengenal aku, tetapi …,” ucap Rocky terhenti saat terdengar (tok-tok-tok) membuat pemuda itu menoleh menatap kearah pintu kamar mandi.“Maaf Tuan, Anda sudah di tunggu oleh Nona muda,” ucap seorang lelaki dari luar,“Aku akan segera ke sana,” balas Rocky kemudian berjalan keluar untuk menuju aul
Tidak berselang lama, Rocky keluar dari kamar setelah selesai berganti pakaian, terlihat lebih segar dari sebelumnya.Rocky ke dapur untuk mencari sisa makanan untuk makan malam sendiri, karena dia dulu juga sering makan sendiri di dapur.“Rocky,” panggil Selly membuat suami menghentikan langkah kaki, menoleh.“Iya, apa ada masalah?” “Tidak, aku hanya …” ucap Selly terhenti lalu meremas tangan, karena bingung harus memulai dari mana untuk memulai pembicaraan, “Maafkan aku, karena telah membuat hidupmu dalam masalah, setelah kita menikah.” dia menundukkan kepala dan berucap begitu tulus, hingga mampu mengetuk hati suami.“Aku tidak merasa dalam masalah selama hidup bersamamu, asal kau tahu …” Rocky pun menghentikan ucapan untuk menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, “Aku sangat nyaman, meskipun hinaan dan cacian sering aku dapat,”Selly mendongak mendengar ucapan suami, karena berbalik dengan apa yang dia lihat saat berhadapan dengan Pragus, lelaki yang pernah ber
“Mantan narapidana?!” Selly terkejut mendengar penuturan suami, “Bagaimana bisa, kau masuk ke penjara, jangan-jangan … kau, kriminal?”“Tidak, aku tidak melakukan kriminal apapun,” Rocky menggelengkan kepala, “Aku di tuduh penyebab kecelakaan yang dialami oleh, Stella …”“...!” Selly terkejut dengan ucapan suami, semua benar-benar di luar nalar seorang manusia, “Kenapa tidak mengatakan kejadian sebenarnya?”“Apa orang kaya percaya pada ucapan orang miskin, seperti aku?” jawab Rocky tersenyum kecut, “Bahkan kejujuranku dianggap lelucon, oleh mereka,”Selly sangat tertampar oleh, mendengar jawaban suami, karena semua sama dengan apa yang pernah dia lakukan, disaat malam pertama pernikahan tanpa melakukan apa-apa, bahkan dia dengan sangat tega menyuruh Rocky tidur di ubin tanpa mengenakan alas apapun.Waktu itu Rocky pernah mengeluhkan kedinginan, tetapi, Selly tidak mempercayai keluhan tersebut, malah menganggapnya
“Lakukan sesuatu, Kek, aku tidak mau masuk penjara!” ucap Yudis merengek minta bantuan, seperti anak kecil yang kehilangan mainan.“Aku sudah teramat pusing, jangan membuatku tambah pusing,” balas Widhi lemas seperti orang yang kehabisan energi,***Kembali pada Selly dan Rocky, suami istri itu sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. si pria sedang menata ranjang agar terlihat rapi, dan sang wanita sedang menggunakan skincare malam, agar kulit terlihat lebih sehat dan segar.“Apa kau benar-benar mengizinkan aku tidur satu ranjang denganmu?” tanya Rocky memastikan ucapan Selly saat berada di ruang makan.Selly hanya berdehem menanggapi ucapan suami, karena masih sibuk dengan kulit wajah.Ketika sudah selesai, dia bergegas menuju nakas untuk melanjutkan pekerjaan. Betapa terkejutnya, disaat membuka laptop yang menampilkan desain yang sedang dia garap, “Waow, bagus sekali,” gumamnya terpana dan suka karena d
Selly bergegas keluar setelah tanda tangan kontrak, tidak sabar ingin memberikan berita bahagia ini, kepada suami.“Rocky, aku berhasil mendapat proyek dengan keuntungan besar,” tutur Selly saat tiba di tempat parkir.“Selamat, aku ikut senang,” balasnya kemudian mengajak istri, ke Restouran mewah untuk merayakan keberhasilan dan kemenangan Selly, biarpun ini baru berhasil di awal, dia sangat yakin jika semua akan berjalan dengan sangat-sangat lancar.*Restouran Trump*Ketenanran dan kemewahan Restoran Trump sangat terkenal di kota tengah, sehingga tidak jarang orang kaya sering nongkrong dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat perkumpulan keluarga dari kalangan orang, dan tidak menerima tamu dari kalangan menengah ke bawah.Disaat Rocky menghentikan mobil di tempat parkir, Selly menatap restoran tersebut dari balik kaca jendela mobil, “Restoran Trump? untuk apa kita datang ke sini?”“Bukankah
“Tuan Martin” batin Selly tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia sudah lama mengidolakan sosok seperti beliau, meskipun hanya asisten pribadi, tetapi, nyonya Levya tidak akan pernah berhasil, tanpa sesosok Martin.“Apa kalian semua buta? Buka mata kalian jangan hanya menuruti kemauan dari orang yang menyalah gunakan kekuasaan!” ucap Martin membuat semua scurity megangguk paham.“Tetapi, Tuan. dia sudah membuat keonaran, di sini!” tutur Donny menuduh Rocky, yang sedari tadi hanya diam, tanpa berbuat kesalahan apapun.“Keonaran, katamu?” balas Martin menatap wajah ketua scurity dengan tatapan sinis, “Jangan kau kira, aku tidak tahu bagaimana perlakuanmu, pada tamuku,” “Bima! katakan siapa yang memulai terlebih dahulu, pemimpinmu, atau tamuku memaksa masuk dengan membuat keonaran?!” tegas Martin membuat semua orang langsung bergidik ngeri.“Maaf tuan, saya hanya menjalankan tugas sesuai dengan aturan restoran,
Tok-tok-tok Suara ketukan pintu kamar, membuat Erllina bergegas memutuskan sambungan sepihak.“Maaf Nyonya, kami mendapatkan kiriman paket dari seseorang yang tidak menyantumkan nama,” ucap maid kepercayaannya.“Paket?” balas Erllina mengangkat alis sebelah, karena tidak pernah memesan apapun dari toko online.“Kau boleh pergi, terima kasih,” tutur Erllina kemudian kembali masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar, lalu membuka paket yang dia dapat.***Setelah tiba di dalam rumah, Rocky langsung mendapatkan telepon dari Waldo bersaudara. “Hallo, bagaimana?”“Semua aman terkendali, sesuai dengan rencana,” ucap Arfandi Waldo dari dalam sambungan telepon.“Bagus, aku akan transfer uang untuk upah, untuk hari ini dan kasus kemarin, sisanya setelah aku berhasil menyingkirkan orang-orang berhati hewan,” Tutur Rocky kemudian memutuskan sambungan telepon, dan menyusul istri ke dalam kamar.Di saat sampai di kamar, Selly sudah heboh mencarikan jas untuk di kenakan pada suami.“Ini kurang
“Siapa yang berani membuat onar di tempatku?” ucap Rocky berjalan keluar dari dapur sambil memasukkan tangan di saku celana.Sontak, kedua preman jalanan itu tertawa seakan mendapat lelucon yang amat sangat lucu.“Ternyata kau, pemuda kota yang bertulang lembek,” balas preman berambut keriting panjang. “Lebih baik kau segera bayar uang keamanan, dari pada kita hancurkan tempat ini.” sambung preman yang berbadan kurus dan berambut pendek.“Bayar uang keamanan, ya?” Rocky berlari langsung memberikan tendangan pada preman yang berbadan kurus, kemudian memberikan hantaman pada yang satunya.Kedua preman itu langsung tergeletak di lantai, Rocky menginjak tangan si gondrong membuat dia berteriak kesakitan lalu menendang lempeng perut berulang-ulang.Setelah puas dengan yang gondrong, dia mendekat pada si kurus dengan tatapan sulit diartikan.“Mohon ampun, Tuan, tolong ampuni kami,” ucap si kurus membuat Rocky s
Pagi pun tiba, Rocky sudah berpenampilan rapi dia kini berada di depan cermin sedang memasang dasi.Tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk.“Martin,” gumam Rocky kemudian mengangkat panggilan tersebut.“Gimana Martin, apa ada kabar baik untukku, pagi ini?” tanya Rocky saat panggilan terhubung.“Dua hari lagi ada pertemuan dengan Ema Emerson, dan saya sudah agendakan pertemuan kalian,” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Kerja bagus, jika kita berhasil, akan ada bonus besar untukmu,” ucap Rocky pada sambungan telepon.”Oh iya, selidiki kasus kecelakaan yang menimpa Delia Trump, apakah ada campur tangan dari Erllina, atau tidak,” pintanya kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.Senyuman licik pun mengembang di bibirnya saat menatap bayangan dibalik cermin. “Ema Emerson, kau yang mulai permainan ini, dan kau harus juga yang harus mengakhiri” ucapnya kemudian mengambil tas lalu keluar dari kamar untuk berg
Di kediaman Anggara, semua orang tanpak cemas karena tetua keluarga dan putra semata wayang tidak kunjung pulang.“Pa, Ayah dan Yudis belum juga pulang, gimana ini, Pa?” ucap Verry Alham cemas bercampur dengan khawatir.“Apa perlu kita lapor pada pihak hukum, Ma?” balas suami.“Nanti lama, Pa. Kita harus segera mencari mereka,” tutur Verry sudah tidak sabar lagi, karena merasakan firasat buruk terhadap putra tercinta.“Ayo kita cari.” ajak suami kemudian bergegas pergi untuk mencari dua keluarga Anggara.***Di sisi lain Rocky tersenyum kepikiran dengan ucapan sang istri saat dalam sambungan telepon.“Akankah dia benar-benar membatalkan kontrak nikah?” gumam Rocky bertanya-tanya pada diri sendiri sambil mengemudikan mobil. “Jika itu benar-benar terjadi, aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, dan aku akan melamarmu kembali, kita akan melangsungkan pernikahan mewah dihadiri banyak tamu, bukan s
Setelah berbincang tentang rencana memanfaatkan Selly, tiba-tiba datang dua orang berbadan kekar masuk dalam ruangan Widhi.“Kalian ikut kami, atau, kami patahkan tulang-tulang kalian!” ucap pria bertato dengan nada tegas.“Siapa kau, kenapa bisa masuk ke dalam perusahaan ini?” tanya Widhi dengan nada bergetar, ketakutan.“Itu tidak penting,” balas pria tersebut kemudian membawa Widhi dan Yudis keluar dari ruang pribadi,Setelah tiba di parkiran, mereka langsung di masukkan ke dalam mobil. “Kami mau dibawa ke mana?” Yudis bertanya dengan nada ketakutan.“Diam! Atau aku buat kau tidak bisa bicara selamanya!” ucap pria berbadan kekar dan berambut pirang.Seketika, mulut Yudis terbungkam oleh bentakan dari pria tersebut, dan mereka berdua hanya bisa pasrah tanpa bertanya lagi.***Di AGP, Selly mendapat panggilan telepon dari suami, dia pun bergegas menjauh dari keramaian kantin untuk mengangkat panggilan tersebut.
Saat masih berada di taman pelangi, Selly mendapatkan panggilan dari Widhi Anggara.“Kakek menghubungiku, ada apa?” batin Selly bertanya-tanya. “Sebentar ya, Sov,” ucap Selly kemudian sedikit menjauh untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.“Hallo, ada apa?” tanya Selly saat panggilan terhubung.“Maaf Selly, aku telah salah padamu, kau boleh bekerja kembali di AGP dan melanjutkan proyek kerja sama dengan Briano Lion,” ucap Widhi dari jauh dalam sambungan telepon membuat sang cucu wanita mengangkat alis sebelah tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.“Apa Kakek sedang membohongiku, dan akan mempermalukan aku lagi?” tanya Selly pada sambungan telepon.“Tidak, aku mohon kembalikanlah dan aku akan memberikanmu hadiah istimewa,” ucap sang Kakek kemudian memutuskan sambungan telepon sepihak.“Hallo …, Kakek,” Selly pun melihat ponselnya, ternyata sambungan telepon sudah terputus.“Dasar manusia pal
“Kau mau ikut denganku, berarti kau akan mengundurkan diri dari AGP?” tanya Selly setelah merasa lebih tenang.“Iya, untuk apa aku memperkaya orang sombong seperti Tuan Yudis dan Tuan Widhi,” jawab Sovia membuat atasan membulatkan mata, tidak percaya.“Jangan, jaman sekarang sulit mencari pekerjaan,” sambung Selly tidak ingin mengorbankan si asisten.Sovia menghela napas panjang, kemudian berkata, “Benar juga, tapi aku tidak bisa bekerja di tempat orang tidak punya hati.”“Kamu harus tetap bekerja di sana, ingat, kamu juga butuh uang untuk makan,” tutur Selly mengingatkan Sovia agar tetap bertahan, meskipun berkerja di tempat orang paling menyebalkan sedunia.***Setelah menunggu cukup lama, Widhi dan Yudis pun datang menemui Presdir Briano Lion. Namun, mereka tidak mengenali siapa sosok Tuan muda dibalik masker.“Maaf Tuan muda, apa yang membuat Anda memanggil kami datang ke sini?” tanya Widhi d
“Sudah-sudah, enggak usah dibahas, aku sudah pusing gegara Presdir, malah kau tambah lagi,” ucap Selly menepis pertanyaan Sovia si asisten.Ketika sampai di AGP, dia disambut oleh sepupu.“Lihatlah, siapa yang datang,” ucap Yudis dengan penuh kesombongan.“Minggir, aku tiada urusan denganmu,” balas Selly malas berdebat dengan siapapun.“Aku yang ada urusan denganmu.” ucap Yudis seolah tidak pernah lelah mencari masalah dengan sepupu.“Apa lagi? Masalah kemarin? bukankah kau telah berjanji untuk tidak menggangguku?” tanya Selly sudah sangat lelah menghadapi sikap keras kepala pria yang sedang berdebat dengannya.“Urusan yang kemarin belum selesai, menurut keputusan kakek, kau dipecat tanpa hormat,” ungkap Yudis membuat sang sepupu menganga, terkejut tidak percaya.“Aku dipecat? kesalahan aku apa? bukankah aku sudah berhasil mendapatkan proyek yang diinginkan kakek?” ucap Selly dalam keadaan syok.
Rocky menceritakan tentang rencana yang dia bahas dengan Martin kemarin, “Apa?! Ema Emerson?!” Zee sangat terkejut setelah mendengar nama itu.“Ada apa kau takut?” tanya Rocky menyipitkan mata ketua menatap wajah Ceo lekat-lekat.“Tidak, jika itu sudah menjadi tugasku, aku tidak akan takut,” balas Zee membuat Rocky tersenyum puas, “Bagus jika memang begitu.” tutur Rocky sambil menepuk pundaknya.“Kau boleh pergi, selamat mengumpulkan tenaga untuk tugas yang aku berikan,” usir Rocky membuat dia hanya mampu menelan saliva untuk membasahi tenggorokan yang tiba-tiba kering. Dengan langkah gontai,diapun berjalan keluar dari ruang Presdir, dan setelah kepergian Zee, Rocky kembali menggunakan masker karena jam meeting akan segera dimulai.Saat di ruang meeting, Rocky memperhatikan sang istri begitu pandai dalam mempresentase proyek yang akan dia garap. begitu cerdas dan kata perkata mudah di pahami.Setelah 30 menit, mee
Setelah kepergian Levya, Rocky lantas menghubungi nomer Martin orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis.“Halo pak Martin, atur pertemuan dengan Ema Emerson, aku ingin mengajukan bisnis dengan dia,” ucap Rocky saat panggilan terhubung.“Ema Emerson …? apa Anda yakin? bukankah beliau ibu tiri Anda?” balas Martin dari dalam sambungan telepon.“Aku tahu itu, kita lakukan pendekatan dengan musuh, kalau kita hanya diam tidak berbuat apa-apa yang ada, musuh akan tenang tanpa menunjukkan diri ke permukaan,” ucap Rocky pada sambungan telepon.“Baiklah, apa rencana Anda?” tanya Martin jauh dari dalam sambungan telepon.Rocky pun menceritakan rencana yang menurutnya sangat gila, “Apa Anda yakin, kita akan membuka investasi untuk Briano Lion?!” ucap Martin terkejut dengan rencana Rocky.“Cuma itu satu-satunya cara memancing musuh keluar dari sarang,” balas Rocky.“Baiklah, tetapi, invest