Share

Menantu Paling Berkuasa
Menantu Paling Berkuasa
Penulis: Atieckha

Permintaan Terakhir

“Tolong nikahi Zara dan lindungi cucuku itu. Jangan lupa, sembunyikanlah identitas aslimu.”

Kevin Orion Adamson menghembuskan napas kasar.

Presiden Direktur paling berpengaruh di West Country itu masih ingat betul kalimat terakhir pria tua yang menyelamatkan nyawanya di Kota Victoire dua tahun silam.

Hanya saja, Kevin tak sempat bertanya lebih lanjut karena kakek dari istrinya itu menghembuskan napas terakhirnya setelahnya.

Oleh sebab itu, Kevin pun menikahi Zara dan menahan diri dari segala hinaan mertua dan adik iparnya, hingga bawahannya berhasil menyelidiki kebenaran dari keluarga sang istri beberapa waktu lalu.

Ternyata, pria yang selama ini Kevin panggil ayah mertua–bukanlah keturunan asli Keluarga Johanes. Dia hanyalah anak angkat saja yang bertingkah hebat dan arogan.

Pria itu tak bisa mengurus perusahaan dengan baik, hingga mulai bangkrut.

“Tenang saja, aku akan melindungi Zara dan membalas perbuatan keji mereka yang semena-mena menggunakan nama keluarga Johanes,” ucapnya di depan batu nisan yang tertutup salju itu lalu melangkah menjauhi makam kakek Zara.

Bersamaan dengan itu, sebuah mobil MPM keluaran terbaru berwarna putih sudah menunggu di depan makam dan seorang pria berjas hitam menunduk pada Kevin.

“Kita langsung pulang ke rumah Johanes,” titah Kevin langsung pada Dimas–tangan kanannya itu.

“Baik Tuan.”

Kevin pun mengangguk.

Sepanjang perjalanan, pria itu sibuk dengan tabletnya–menyelesaikan pekerjaan yang mungkin akan sulit dia sentuh bila sudah tiba di kediaman Johanes.

Untungnya, Zara selama ini menerima alasan Kevin yang kadang-kadang harus ke West Country dengan alasan dirinya harus mencari pekerjaan di tempat lain.

Kalau tidak, penyamaran pria itu bisa terbongkar sebelum misinya selesai.

Tak terasa, bangunan familier tertangkap netra Kevin.

Pria itu pun gegas berganti pakaian yang tak layak digunakan oleh seorang Presiden direktur terpandang.

Melihat itu, Dimas mengerutkan kening. “Tuan, apa Anda masih akan menyembunyikan identitas Anda?” bingungnya.

“Kita harus mendapatkan bukti-bukti kejahatan Galen selengkap mungkin sebelum aku membongkar identitasku,” ucap Kevin teringat pada sang mertua licik yang tak akan tinggal diam jika tahu siapa dirinya.

Dan juga … paman Kevin yang selama ini ingin menguasai harta kekayaan keluarga Adamson. Pria paruh baya itu selalu ingin menjodohkannya dengan perempuan-perempuan yang bisa diaturnya–dengan harapan Kevin dapat ikut tunduk pada sang paman.

Dimas yang memahami itu pun mengangguk. “Baik, Tuan.”

Menyadari keduanya sudah semakin dekat, Kevin pun memberikan isyarat agar mobil berhenti di ujung jalan agar keluarga Johanes melihatnya keluar dari mobil mewah.

“Turunkan aku di sini,” perintahnya.

Kini, seluruh pakaian mahal dan sepatu seharga motornya Kevin sudah diganti dengan sepatu butut yang warnanya mulai pudar.

Diam-diam, Dimas salut pada sang atasan karena berhasil mengelabui keluarga Johanes selama dua tahun ke belakang.

“Nanti aku akan menghubungi lagi,” ucap Kevin sebelum turun dari mobil setelah melihat situasi aman.

“Siap Tuan,” jawabnya lalu memperhatikan Kevin yang perlahan menjauh dari sana.

Pria itu terus berjalan menyusuri jalanan–mengabaikan bajunya sedikit basah karena salju yang turun semakin banyak, sampai akhirnya dia tiba di kediaman keluarga Johanes.

Dapat dia dengar, riuh rendah di sana.

Galen Johanes–ayah angkat sang istri–sedang bercengkrama hangat dengan keluarganya sambil membahas karir Zara yang akhir-akhir ini semakin bersinar.

“Selamat siang,” sapa Kevin saat memasuki ruang tengah.

Dia memang berharap tak disambut.

Namun, melihat senyum mereka mendadak sirna, tetap saja membuat Kevin kesal.

Terlebih, kala mendengar ucapan sinis sang ibu mertua, “Dua bulan pergi dengan alasan bekerja, ternyata menantu tak berguna ini masih belum mampu membelikan oleh-oleh untuk keluarga Johanes?”

“Maaf, Kevin belum bisa membelikan oleh-oleh untuk keluarga ini. Hasil yang Kevin dapatkan sudah habis untuk bayar kontrakan dan makan sehari-hari,” jawab pria itu berbohong.

Galen dan istrinya menatap sinis.

Di sisi lain, Zara mendadak berdiri menghampiri suaminya. “Sebaiknya kau ganti pakaian dulu dan istirahat. Nanti sore, tolong anterin aku ke makam kakek,” pintanya.

Kevin membalas dengan anggukan.

Setiap kali dia berada di keluarga Johanes, Kevin memang selalu siap menjadi sopir pribadi untuk sang istri tercinta.

Dan, dia menerima itu dengan senang hati karena bisa menghabiskan waktu dengan Zara.

Meski di awal pernikahan, Kevin memang sama sekali tak memiliki rasa padanya.

Tapi, sikap lemah lembut Zara berhasil membuat Kevin jatuh cinta begitu dalam pada wanita itu.

Dia bahkan melakukan segala macam cara untuk membuat Zara menjadi artis terkenal di Victoire.

Dan sekarang, semua orang sudah mengetahui nama Zara Johanes sebagai artis dengan bayaran termahal.

Meski demikian, dia tetap mengakui Kevin sebagai suaminya!

Kevin pun menahan senyum.

Sayangnya, istri Galen tampak tak tinggal diam.

“Istirahat?” ucap ibu mertua Kevin tiba-tiba, “enak saja! Kau harus buatkan kami masakan yang enak untuk makan malam nanti.”

Note Author : Hai kak novel ini akan terbit setiap jam 18.00 WIB ya. Terima kasih

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke novelku sudah tamat judul "Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
goodnovel comment avatar
Alfa Izin
update setiap hari
goodnovel comment avatar
Nur Jaman
update setiap hari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status