Beberapa orang yang mengatai Luna tadi sudah ditampar oleh Ardika hingga terjatuh ke lantai!"Dasar sialan! Berani-beraninya kamu memukul kami?! Apa kamu tahu siapa kami?!""Idiot dari mana ini?!"Darah tampak menetes dari hidung dan mulut orang-orang itu. Mereka melontarkan makian dengan volume suara tinggi."Kalian benar, aku adalah idiot. Suami idiot Luna adalah aku."Ardika mengibaskan tangannya, lalu tertawa dingin dan berkata, "Lain kali, kalau kalian berani berbicara sembarangan lagi, aku akan memukul kalian lagi. Lagi pula, kalau aku memukul orang, nggak melanggar hukum!"Dalam sekejap, beberapa orang yang dipukul itu benar-benar ingin menangis."Ardika, kemarilah, jangan mencari masalah."Mendengar ucapan Ardika, Luna juga merasa sedikit tidak berdaya."Sayang, jangan terburu-buru seperti ini, masih ada satu orang lagi yang belum kutampar."Ardika menambahkan satu kalimat itu sambil terkekeh.Kemudian, dia berjalan menghampiri Wulan dan melayangkan sebuah tamparan ke wajah wan
"Transaksi bernilai empat triliun kamu anggap sebagai masalah sepele? Bahkan Keluarga Mahasura ibu kota provinsi juga nggak berani membual seperti ini!"Wiliam tertawa dingin tanpa henti."Cih! Ternyata dia hanya berlagak hebat!""Membual, membual saja terus! Seharusnya sebelum membual, kamu cara tahu dulu nilai transaksinya."Anggota perusahaan lainnya juga ikut melontarkan sindiran pada Ardika.Sorot mata jijik tertuju pada Ardika dan yang lainnya, sampai-sampai membuat Luna merasakan punggungnya seperti diselimuti aura panas.Ardika menatap Wiliam dengan tatapan dingin dan berkata, "Atas dasar ucapanmu barusan, kamu sudah nggak bisa menjadi manajer umum Vila Bistani lagi."Wiliam mendengus dingin dan berkata, "Huh! Dasar idiot! Kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai bos besar, ya?"Kemudian, dia melambaikan tangannya kepada petugas keamanan itu lagi dan berkata dengan tidak sabar, "Jangan mematung di tempat lagi! Cepat usir bos besar ini dari sini! Akhir bulan ini, aku akan meli
"Wiliam, Keluarga Basagita sudah merupakan keluarga yang menduduki posisi puncak! Nggak lama lagi, Keluarga Basagita akan menjadi keluarga terkemuka yang memiliki aset puluhan triliun!"Wulan menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata dengan tenang, "Kalau kamu melakukan tugas ini dengan baik, kelak kamu akan memperoleh banyak keuntungan.""Oke, aku akan segera melakukan pengaturan!"Wiliam tidak ragu lagi.Paviliun Limus didekorasi dengan nuansa kuno.Suasana di tempat itu cukup hening.Di bawah pantulan cahaya bulan, lokasi ini sangat cocok untuk membangkitkan nuansa romantis.Ardika sangat puas, dia sangat menantikan malam ini.Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Liander. "Suruh Wiliam, manajer umum Vila Bistani untuk pergi dari sini, ganti manajer umum tempat ini.""Kak Ardika, besok aku akan mengirim orang untuk mengambil alih posisinya.""Sekarang aku sedang meminta orang untuk memeriksa akun keuangan vila. Selama menduduki posisi sebagai manajer umum, Wiliam cukup b
Melihat ekspresi Ardika yang terpesona pada dirinya, amarah yang menyelimuti hati Luna langsung hilang tanpa meninggalkan jejak.'Hmm! Seperti ini baru benar! Ternyata daya tarikku cukup kuat, bukan?'Saat ini, Ardika berkata, "Tapi, aku merasa seperti ada kurang sesuatu. Besok, ya. Besok aku akan mempersiapkan sebuah hadiah yang besar untukmu!""Hadiah apa?" tanya Luna dengan penasaran.Pandangannya sudah sedikit kabur."Besok kamu akan tahu sendiri, tidurlah dulu."Ardika menepuk-nepuk bahu Luna, lalu mematikan lampu di dalam kamar."Hmm."Luna menganggukkan kepalanya dengan sedikit lemah, membenamkan dirinya di dalam pelukan Ardika, lalu memejamkan matanya.Obat bius itu sedang bekerja di dalam tubuhnya.Sesaat kemudian, dia langsung tertidur dengan lelap.Tak lama kemudian."Tok ... tok ... tok ...."Pintu kamar diketuk dengan pelan dari luar.Setelah mengetuk beberapa kali, seolah-olah tidak ada orang yang menanggapi ketukan itu dari dalam.Dengan iringan suara "bip", ada orang ya
Tentu saja Rocky tidak akan menikahi Wulan.Dia hanya ingin bersenang-senang dengan wanita itu.Lagi pula, wanita itu sendiri yang menawarkan diri, bagaimana mungkin dia menolak?Selain itu, walaupun Wulan bukanlah wanita yang disukainya, tetapi wanita itu adalah kakak sepupu Luna.Jadi, untuk sementara waktu dia bisa memuaskan dirinya melalui Wulan."Tuan Muda Rocky, ini adalah tempat tinggal Nona Wulan ...."Mendengar suara erotis dari dalam kamar, ucapan pelayan itu pun terputus.Wajah pelayan wanita yang masih muda itu langsung memerah.'Ya ampun! Bisa-bisanya tamu di kamar ini nggak mengontrol diri?'Karena struktur kamar di vila ini terbentuk dari kayu, jadi peredam suaranya tidak sebagus di kamar hotel.Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Rocky.Saat ini, wajah pria itu sudah berubah menjadi sangat muram.'Oh, jadi begini? Wulan memintaku untuk datang hanya untuk mendengar suara-suara erotis ini?!'"Tuan Rocky, apa perlu aku membantu Tuan memanggil Nona Wulan?" tanya
Ketiga preman itu memang datang mencari Luna, tetapi Luna malah baik-baik saja.Dia curiga ketiga preman itu tiba-tiba muncul di kamarnya ada hubungannya dengan Ardika."Tentu saja aku tahu, semalam kamarmu sangat heboh," kata Ardika sambil tertawa.Luna sangat kebingungan, dia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Ardika.Semalam dia tertidur dengan sangat lelap, dia sama sekali tidak tahu apa-apa."Ternyata memang benar kamu berulah! Dasar pria bajingan! Kamu sudah mencelakaiku separah ini! Aku akan membunuhmu!"Sambil berteriak histeris, Wulan menerjang ke arah Ardika.Ardika segera menghindar sambil memeluk Luna. Kemudian, dia terkekeh dan berkata, "Eh, jangan menuduh orang baik sembarangan. Kejadian semalam nggak hanya aku seorang yang tahu, semua orang di Vila Bistani sudah mengetahuinya."Wulan membuka matanya dengan lebar.Saat ini, dia baru menyadari bahwa para petinggi perusahaan yang berlalu-lalang menatapnya dengan sorot mata yang aneh."Wulan, bisakah kamu sediki
"Mencuri barang?"Volume suara Wiliam sangat tinggi.Beberapa petinggi perusahaan yang sedang makan di ruang makan bisa mendengar ucapannya dengan jelas.Dalam sekejap, mereka langsung melemparkan sorot mata merendahkan ke arah Ardika."Plak!"Luna langsung meletakkan alat makannya di atas meja dan bangkit dari tempat duduknya.Kemudian, dia berkata dengan marah, "Pak Wiliam, tolong jangan menuduh orang lain sembarangan! Suamiku bukan orang seperti itu!"Saat ini, kebetulan Cynthia juga berjalan ke arah ruang makan. Melihat temannya tertimpa masalah, dia segera membantu Luna bicara."Pak Wiliam, mungkin ada kesalahpahaman. Bagaimana kalau kalian bicarakan di tempat lain dan selesaikan dengan cara kekeluargaan?"Dia takut kalau masalah ini membesar bisa berpengaruh pada kesempatan Luna untuk menghadiri acara lelang nanti.Wiliam memelototi wanita itu dengan tajam."Apa katamu? Menyelesaikan secara kekeluargaan, ya? Oke, kalau begitu aku akan membawa mereka ke ruangan satpam dan membicar
Begitu mendengar ucapan Wulan, suasana di dalam restoran langsung heboh.Perwakilan beberapa perusahaan juga sedang sarapan di sana.Setelah mendengar ucapan Wulan, mereka pun berjalan menghampiri Luna dan Ardika dengan marah."Grup Perfe benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kalian menggunakan cara curang seperti itu! Benar-benar mempermalukan dunia bisnis Kota Banyuli saja!""Dana bantuan sebesar dua triliun itu saja nggak jelas bagaimana cara kalian memperolehnya! Sekarang kalian malah bermain cara curang seperti ini lagi! Benar-benar nggak tahu malu!"Perwakilan beberapa perusahaan itu melontarkan celaan pada Luna dan Ardika bersama-sama, seolah-olah menganggap mereka sebagai musuh bersama."Aku sarankan, kita melaporkan Grup Perfe bersama-sama, agar pihak penyelenggara membatalkan hak Grup Perfe untuk berpartisipasi dalam acara lelang!"Tentu saja, Xinzu dari Grup Jelutong yang paling ingin menjatuhkan Grup Perfe.Samar-samar, kilatan bangga dan dingin melintas di wajahnya, seolah