Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 613 Memutarbalikkan Fakta

Share

Bab 613 Memutarbalikkan Fakta

Author: Sarjana
"Pak Fairus adalah dosen Universitas Denpapan, bisa-bisanya kalian melakukan hal seperti itu padanya, kalian benar-benar keji!"

"Kamu adalah Luna, presdir Grup Perfe, 'kan? Perusahaanmu nggak lolos seleksi awal adalah keputusan bersama dewan juri. Bisa-bisanya kalian membalas dendam kepada Pak Fairus seperti ini! Kalian benar-benar bersikap semena-mena saja!"

Semua orang mencela Luna dan Ardika, ekspresi mereka tampak serius.

Luna takut situasi menjadi makin rumit, dia buru-buru memberi penjelasan. "Semuanya, kejadian ini nggak seperti yang kalian pikirkan. Fairus mengancamku untuk tidur dengannya, bahkan memaksaku untuk melayani nafsu bejatnya. Demi menyelamatkanku, suamiku baru memukulnya! Tindakan kami ini hanya tindakan untuk membela diri!"

Alih-alih memercayai penjelasan Luna, mereka hanya memercayai apa yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri.

Jadi, bagaimana mungkin mereka bersedia memercayai Luna?

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan?! Pak Fairus adalah sosok dosen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 614 Dasar Tidak Tahu Diri

    Langkah kaki tergesa-gesa sekelompok orang terdengar dari kejauhan.Sigit, ketua kantor polisi pusat bergegas datang dengan membawa sekelompok anggotanya."Pak Sigit, cepat tangkap dua orang ini! Mereka nggak hanya melakukan tindakan kejam kepada Pak Fairus, mereka juga menuduh kami menerima suap!"Mino mengenal Sigit.Saat para anggota dewan juri tiba di Kota Banyuli, Sigit menemani Ridwan, Wali Kota Banyuli untuk menyambut kedatangan mereka.Saat itu, Ridwan bersikap sopan dan hormat pada mereka.Karena itulah, begitu melihat Sigit tiba di lokasi, dia langsung berbicara pada Sigit dengan nada memerintah.Sigit tidak memedulikan Mino, dia terlebih dahulu mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan Luna.Melihat Dewa Perang dan istrinya baik-baik saja, Sigit baru menghela napas lega.Dia sedikit menganggukkan kepalanya pada Ardika. Kemudian, ekspresinya berubah menjadi dingin, lalu dia melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa semua anggota dewan juri ini dan interogasi mereka!"Mendeng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 615 Semua Anggota Dewan Juri Ditangkap

    "Tamuku adalah yang satu ini! Dasar tua bangka ini, jelas-jelas sudah hampir masuk liang kubur, bisa-bisanya dia 'bermain' lagi! Sungguh menjijikkan ...."Masing-masing dari sekelompok wanita cantik ini menunjuk seorang anggota dewan juri.Bahkan ada dua orang wanita yang menunjuk orang yang sama.Mendengar ucapan wanita-wanita itu, wajah Mino dan yang lainnya sudah memerah.Kini, rahasia mereka sudah terekspos!Saat ini, bahkan orang yang tidak berpengalaman juga sudah menyadari satu hal.Mino dan sekelompok anggota dewan juri ini yang kelihatannya seperti orang-orang yang berkepribadian baik, ternyata semalam mereka semua pergi mencari dan "bermain" wanita bersama-sama!"Jangan beromong kosong lagi! Kalian mengatakan jijik pada mereka, tapi kalian tetap menerima pekerjaan dari mereka, bukankah kalian melakukan hal itu demi uang?" tegur Sigit dengan tidak sabar.Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Mino dan yang lainnya, lalu berkata dengan dingin, "Semalam, setelah lewat di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 616 Supermarket Promo Diskon Besar-Besaran

    Ridwan buru-buru menggunakan kesempatan ini untuk menjilat Luna. "Kemampuan Nona Luna dalam berbisnis sudah terkenal di seluruh Kota Banyuli. Perencanaan perusahaan Nona Luna pasti nggak masalah!""Oke, terima kasih, Pak Ridwan!"Luna sangat senang. Sebelum pergi, dia bahkan membungkukkan badannya di hadapan Ridwan.Tindakan Luna membuat Ridwan ketakutan setengah mati, bulir-bulir keringat dingin langsung bercucuran di sekujur tubuhnya.Bagaimana mungkin dia bisa menerima penghormatan dari istri Dewa Perang?"Tuan Ardika, ini ...."Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan bahwa hal itu tidak masalah.Ridwan menghela napas lega, lalu berkata, "Tuan Ardika, sebelumnya aku sudah menanyakan mengenai 12 triliun yang diberikan kepada Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura, kata mereka sudah ditransfer.""Aku sudah mengirim orang untuk menghubungi mereka dan meminta uang itu kembali."Mendengar laporan dari Ridwan, Ardika hanya mengucapkan "hmm" singkat.Tak lama kemudian, Ridwan menerim

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 617 Keluarga Septio Provinsi Aste Ikut Serta

    "Sssttt! Jangan bicara keras-keras! Kalau sampai orang lain mendengarnya, mereka akan mengira kita sedang memuji diri sendiri!"Luna mengulurkan lengannya dan mencubit Ardika, tetapi senyuman cerah tersungging di wajah cantiknya.Dia berkata dengan penuh semangat, "Aku akan kembali ke perusahaan sekarang! Aku harus memanfaatkan dana sebesar dua triliun ini dengan baik! Aku nggak boleh mengecewakan Dewa Perang!"Tanpa butuh waktu lama, dana bantuan sebesar dua triliun itu sudah masuk ke rekening Grup Perfe.Luna merasa sangat puas dan sangat bersemangat untuk bekerja.Dia juga melirik bisnis tiga keluarga besar dan berencana untuk mengikuti lelang.Namun, dia tidak seperti Keluarga Basagita dan Keluarga Mahasura yang hanya melelang tanpa mempertimbangkan apa pun.Dia meminta karyawan-karyawannya untuk melakukan seleksi secara teliti.Terlebih lagi, dia juga tidak memiliki dukungan dana besar seperti yang dimiliki oleh Keluarga Mahasura ibu kota provinsi.Jadi, dia wajib memanfaatkan dan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 618 Vila Bistani

    "Mereka masih melakukan pembelian secara gila-gilaan.""Kepala Keluarga Basagita berinisiatif untuk meminjam dana sebesar dua triliun dari bank dengan menggunakan aset dan bisnis yang baru dibeli sebagai jaminan.""Sesuai dengan instruksi Pak Ardika, aku sudah menyetujui permintaan tersebut."Jesika masih menjabat sebagai presdir Bank Banyuli.Boleh dibilang dia adalah sosok "Ratu" di dunia perbankan Kota Banyuli.Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dasar bodoh! Tuan Besar Basagita sama sekali nggak tahu diri! Jelas-jelas keluarga mereka ibarat seperti semut, tapi dia malah berani meniru cara bermain Keluarga Mahasura ibu kota provinsi.Saat tidak bersama dengan Luna sekeluarga, dia memaki Tuan Besar Basagita sesuka hatinya.Dia sama sekali tidak merasa lansia itu perlu dihormati."Luna juga ingin berpartisipasi dalam lelang. Jesika, coba kamu pilih bisnis yang besar dengan prospek yang bagus, aku ingin membelinya sebagai hadiah untuknya.""Uang sebesar dua triliun yang dimili

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 619 Mewaspadai Menantu Sendiri

    Tanpa berpikir banyak dan tanpa mengangkat kepalanya, Luna bertanya, "Kalau malam ini kamu menginap di gunung, bagaimana kamu berangkat kerja besok?"Dia tahu belakangan ini Ardika bekerja di Grup Bintang Darma.Ardika berkata, "Nggak masalah. Elsy bertanggung jawab atas urusan di Grup Bintang Darma. Kalau aku nggak hadir satu hari, juga nggak masalah.""Sikapmu ini nggak benar. Bu Elsy membiarkanmu bekerja di sana karena mempertimbangkan kamu adalah sahabat Delvin. Seharusnya kamu bekerja dengan baik. Jadi, sebaiknya kamu meminta cuti darinya terlebih dahulu, jangan main bolos kerja saja."Luna menegur Ardika dengan ekspresi sangat serius."Oke, aku akan meminta cuti darinya."Ardika tidak berdaya, dia terpaksa menghubungi Elsy untuk meminta cuti."Aku punya seorang teman saat aku duduk di bangku SMP yang bernama Cynthia Yasin. Dia adalah penanggung jawab Vila Bistani, aku akan menghubunginya untuk memesan sebuah kamar."Selesai berbicara, Luna mengambil ponselnya dan menghubungi nomo

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 620 Apa Kamu Tidak Menyesal Meninggalkan Keluarga Basagita?

    Ternyata wanita yang diikuti oleh Wiliam adalah Wulan.Wanita itu adalah perwakilan Keluarga Basagita, dia datang ke sini untuk berpartisipasi dalam acara lelang besok.Mendengar pujian dari Wiliam, ekspresi bangga terlukis jelas di wajah Wulan.Kali ini, keluarga mereka harus bisa menekan keluarga kelas satu seperti Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax dan yang lainnya.Kini, siapa yang berani mengatakan Keluarga Basagita hanyalah keluarga kaya kelas dua lagi?Bahkan, di luar sudah beredar kabar bahwa sekarang Keluarga Basagita adalah satu-satunya keluarga yang menduduki posisi puncak di Kota Banyuli!"Oh ya, malam ini Tuan Muda Rocky dari Keluarga Mahasura ibu kota provinsi juga akan menginap di vila ini."Saat ini, Wiliam membocorkan sebuah informasi kepada Wulan."Oh, aku sudah tahu."Siapa sangka, Wulan sama sekali tidak terkejut.Sebaliknya, seulas senyum di wajah wanita itu makin cerah. Dia berkata, "Malam ini aku janjian berduaan dengan Tuan Muda Rocky. Setibanya di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 621 Aku Adalah Bos Besar

    Beberapa orang yang mengatai Luna tadi sudah ditampar oleh Ardika hingga terjatuh ke lantai!"Dasar sialan! Berani-beraninya kamu memukul kami?! Apa kamu tahu siapa kami?!""Idiot dari mana ini?!"Darah tampak menetes dari hidung dan mulut orang-orang itu. Mereka melontarkan makian dengan volume suara tinggi."Kalian benar, aku adalah idiot. Suami idiot Luna adalah aku."Ardika mengibaskan tangannya, lalu tertawa dingin dan berkata, "Lain kali, kalau kalian berani berbicara sembarangan lagi, aku akan memukul kalian lagi. Lagi pula, kalau aku memukul orang, nggak melanggar hukum!"Dalam sekejap, beberapa orang yang dipukul itu benar-benar ingin menangis."Ardika, kemarilah, jangan mencari masalah."Mendengar ucapan Ardika, Luna juga merasa sedikit tidak berdaya."Sayang, jangan terburu-buru seperti ini, masih ada satu orang lagi yang belum kutampar."Ardika menambahkan satu kalimat itu sambil terkekeh.Kemudian, dia berjalan menghampiri Wulan dan melayangkan sebuah tamparan ke wajah wan

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status