Ucapan Elsy bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.Kepala para petinggi perusahaan yang berada di dalam ruangan itu langsung berdengung."Bagaimana ... bagaimana mungkin bisa seperti ini? Bagaimana mungkin idiot itu adalah presdir?!""Jelas-jelas presdir kita bernama Raka!"Cindi, Filbert dan belasan petinggi perusahaan yang menghadiri acara ulang tahun Cindi semalam menunjukkan ekspresi tidak terima.Semalam mereka sudah mempermalukan Ardika secara habis-habisan.Kalau Ardika benar-benar adalah Raka, maka tidak ada seorang pun dari mereka yang bisa lolos dari musibah!Elsy berkata dengan santai, "Raka adalah nama samaran yang digunakan oleh Pak Ardika. Dia menggunakan cara seperti ini untuk menunjukkan kepada orang-orang yang telah mencelakai Delvin dan menghancurkan Grup Bintang Darma bahwa perusahaan kita sudah bangkit kembali."Penjelasan yang diberikan oleh Elsy menghancurkan secercah harapan terakhir dalam hati Cindi dan yang lainnya!"Nggak, nggak mungkin!"Kepala Cindi
Begitu Ardika selesai berbicara, seakan-akan tersambar petir, ekspresi Cindi dan yang lainnya langsung berubah menjadi pucat pasi."Ah! Cayenne yang baru saja kubeli! Kalau aku kehilangan pekerjaanku sekarang, bagaimana aku bisa membayar cicilanku?"Dalam sekejap, suara tangisan dan teriakan histeris menggema di seluruh ruang pertemuan."Usir orang-orang ini keluar dari sini!"Ardika melambaikan tangannya tanpa ragu, memerintahkan agar Cindi dan yang lainnya diseret keluar dari gedung perusahaan.Beberapa menit kemudian, di bawah tatapan terkejut semua karyawan perusahaan, dua puluh orang petinggi perusahaan diseret keluar dari gedung perusahaan, lalu dilempar ke alun-alun yang sedang dibangun panggung untuk persiapan acara penggantian nama besok.Sekarang, giliran mereka yang menjadi target sorot mata aneh orang-orang."Aku nggak terima, seharusnya kita yang memegang wewenang Grup Bintang Darma!" teriak Cindi dengan histeris.Para petinggi lainnya meliriknya dengan sorot mata seolah s
"Dasar sialan! Cepat keluar dari mobil!""Keluar sekarang juga!"Filbert dan yang lainnya tidak memedulikan semen yang sudah menutupi seluruh tubuh mereka.Mereka langsung menerjang ke arah mobil kebersihan dan truk semen untuk menghentikan mobil dan truk tersebut. Kemudian, mereka meneriaki sopir mobil dan truk untuk keluar dari mobil dengan marah.Saat kedua sopir keluar dari mobil, mereka langsung mengepung kedua orang itu."Cepat katakan! Apa Ardika si sialan itu yang menginstruksikan kalian untuk melakukan hal seperti ini pada kami untuk membalas dendam pada kami?!" teriak Filbert dengan marah."Siapa Ardika? Kami nggak kenal."Sopir truk pengangkut semen merentangkan tangan mereka sambil terkekeh dan menunjukkan ekspresi tidak peduli. Melihat ekspresi sopir tersebut, mereka langsung kesal setengah mati."Bagus, bagus! Setelah membuat kami seperti ini, kamu masih bisa tertawa!""Kamu pasti berpura-pura bodoh, 'kan? Kalau bukan karena mendapat instruksi dari Ardika si sialan itu, u
"Pertama-tama, Airin diangkat menjadi asisten presdir, sekaligus menduduki jabatan wakil kepala departemen personalia yang sebelumnya diduduki oleh Cindi."Begitu Ardika selesai berbicara, suasana di dalam ruangan menjadi agak heboh.Walaupun Airin juga merupakan karyawan lama Grup Bintang Darma, tetapi sebelumnya dia hanya menempati posisi sebagai ketua tim.Sekarang dia malah langsung menjadi asisten presdir.Dari seseorang yang tak dianggap langsung menjadi orang kepercayaan Ardika, boleh dibilang status dan kedudukannya naik secara signifikan!Dengan memiliki status sebagai asisten presdir, wajar saja wanita yang masih semuda itu bisa menduduki jabatan sebagai wakil kepala departemen personalia.Asisten presdir sudah termasuk sebuah jabatan tinggi dalam perusahaan, meskipun dia menduduki posisi wakil presdir, itu juga wajar saja.Ardika sangat mengagumi kepribadian Airin yang senantiasa menegakkan keadilan tanpa takut ancaman dari kekuatan besar.Namun, mengingat usianya masih sang
Sebelumnya, saat Ardika meminta Soni mencarikan sekelompok anggota Pasukan Khusus Serigala yang sudah pensiun untuk menjaga keamanan vila nomor sembilan, sebenarnya masih ada banyak orang yang masuk dalam daftar nama Soni.Namun, karena saat itu tidak dibutuhkan begitu banyak orang, jadi dia hanya mengirimkan empat orang ke vila nomor sembilan.Kini, begitu mendengar permintaan Ardika, Soni malah sangat senang.Dengan memenuhi permintaan Ardika, itu artinya dia sudah membantu banyak rekan seperjuangannya untuk mendapatkan pekerjaan.Grup Bintang Darma adalah perusahaan yang sangat besar. Selain itu, presdir perusahaan ini adalah Ardika.Ardika pasti akan membuat pengaturan yang cukup baik untuk mereka, bekerja di bawah kepemimpinan Ardika tentu saja jauh lebih baik dibandingkan bekerja di tempat lain.Soni sudah menganggap anak buahnya seperti saudaranya sendiri.Ardika bisa mengatur sebuah pekerjaan yang baik untuk anak buahnya, dia merasa sangat berterima kasih."Baik, aku akan seger
Sebelum acara penggantian nama diselenggarakan, Jesika yang membuat daftar nama tamu undangan.Saat waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi, para tamu undangan sudah mulai berdatangan."Desta dan Zaki, dua kepala keluarga kaya kelas satu menghadiri acara ini secara pribadi!""Selain itu, Lionel selaku presdir Grup Mega Prima dan Juna selaku manajer umum Grup Bumantara juga hadir!""Penanggung jawab dari Grup Kapital ibu kota provinsi dan penanggung jawab dari Grup Plumas ....""Aku nggak menyangka ternyata relasi Grup Bintang Darma seluas ini!"Seakan-akan sudah gila, para wartawan terus mengambil gambar tokoh-tokoh hebat itu tanpa henti.Bahkan, wajah para tokoh hebat itu sampai tampak putih karena pantulan cahaya dan sorotan cahaya kamera mereka.Di ruang kerja presdir di lantai paling atas gedung.Melihat suasana megah di lantai bawah gedung, mata Elsy sampai berkaca-kaca saking senangnya.Sambil menyeka air mata bahagianya, dia berkata, "Pak Ardika, apa kamu benar-benar nggak
Tepat pada saat sekelompok besar pemuda tiba-tiba muncul dan berjalan ke arah penyelenggaraan acara penggantian nama Grup Bintang Darma dengan aura menakutkan, beberapa pesawat nirawak tampak terbang di atas panggung dan merekam dari berbagai arah.Semua rekaman ini disiarkan secara langsung ke Vila Pelarum yang berjarak sejauh puluhan kilometer dari tempat ini.Sambil menyesap teh berkualitas tinggi, kepala tiga keluarga besar menyaksikan siaran langsung melalui layar yang tergantung di dinding."Oliver, kita mengutus begitu banyak orang untuk membuat keributan di Grup Bintang Darma secara terang-terangan. Bagaimana kalau Raka menggerakkan tentara dan polisi hanya dengan satu panggilan telepon? Bukankah kita sama saja dengan menyerahkan kelemahan kita padanya?"Melihat perubahan situasi dalam acara penggantian Grup Agung Darma, tiba-tiba Jesper mengerutkan keningnya.Hari ini, mengirim orang untuk membuat keributan di Grup Bintang Darma diatur oleh Oliver sendiri. Mereka juga tidak me
Elsy tetap tampak tenang dan berkata dengan sopan, "Aku adalah Elsy, manajer umum Grup Bintang Darma, terima kasih Pak Wakanda sudah menghadiri acara kami dengan membawa begitu banyak murid Sekolah Bela Diri Wakanda untuk memeriahkan acara kami.""Oh, kamu adalah Elsy, istri Delvin? Kuingat dulu kamu adalah wanita cantik yang terkenal di Kota Banyuli!"Wakanda memandangi lekuk tubuh indah Elsy dengan tatapan mesum.Dia benar-benar ingin sekali menikmati tubuh indah itu!Wakanda adalah seorang pria yang terkenal mesum.Dulu, dia pernah menghamili seorang murid wanita, hal itu bahkan sangat menggemparkan Kota Banyuli.Namun, latar belakang Wakanda sangat kuat dan memiliki relasi luas, jadi hal itu ditekan olehnya dan tidak menyebar lagi.Proses belajar mengajar di Sekolah Bela Diri Wakanda sama sekali tidak terpengaruh.Elsy sudah terbiasa melihat sorot mata mesum pria, dia berkata dengan ekspresi tetap tenang, "Terima kasih atas pujian Pak Wakanda. Pak Wakanda ada urusan apa? Silakan ka
"Ada apa, Kalris? Apa kamu nggak enak badan?"Melihat raut wajah Kalris memucat serta bulir-bulir keringat dingin membasahi kening calon menantu idamannya itu, Leane segera melangkah maju untuk memapah Kalris.Namun, kali ini Kalris malah menepis tangan Leane secara refleks."Katakan!""Bagaimana kamu bisa tahu ketua kami mati di Kota Banyuli?!"Kalris menatap Ardika dengan lekat.Semua orang menyadari bibirnya sudah mulai gemetaran, kedua kakinya juga gemetaran.Apa dia sedang ketakutan?Bisa-bisanya Kalris takut pada Ardika?Semua orang di tempat itu merasa kebingungan. Mereka membelalak, tidak berani berbicara."Karena kamu masih bisa menyadari kejanggalan melalui beberapa patah kata yang kuucapkan, kulihat kamu masih belum sebodoh itu."Ardika mengangkat alisnya dengan sedikit terkejut. Kemudian, dia tenang kembali dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak hanya tahu ketua cabang kalian mati di Kota Banyuli.""Aku bahkan tahu dia bernama Sirilus, putranya bernama Valtino, adik p
"Apa lagi yang kamu tunggu? Cepat minta maaf pada Kalris!"Melihat Ardika tetap bergeming, Leane segera mendesak Ardika dengan memasang ekspresi muram."Kalris bukanlah orang yang bisa disinggung dengan sembarangan oleh orang dengan identitas dan kedudukan sepertimu!""Grup Goldis juga nggak bisa kamu singgung!""Karena Kalris bersedia mempertimbangkan gurumu dan aku untuk memaafkanmu, maka segeralah berlutut dan meminta maaf pada Kalris!""Kalau nggak, biarpun Wali Kota Ibu Kota Provinsi datang ke sini, juga nggak akan bisa menyelamatkanmu!"Demi membantu Kalris, Leane juga berjuang habis-habisan.Kalris hanya meminta Ardika untuk meminta maaf secara oral, tetapi dia malah mendesak Ardika untuk berlutut di hadapan Kalris.Para tamu lainnya tidak berbicara, mereka hanya menatap Ardika dengan ekspresi mempermainkan.Ardika adalah seorang pecundang, yang saking payahnya sudah datang untuk bergantung pada guru sendiri, menumpang makan dan minum, tetapi dia malah berani menantang Tuan Muda
Begitu mendengar ucapan ini, suasana di ruang pribadi langsung berubah menjadi hening.Saat ini, semua orang menatap Ardika dengan tercengang. Mereka merasa seorang pemuda yang sebelumnya terlihat patuh dan tidak mengucapkan sepatah kata pun ini, tiba-tiba saja berubah menjadi begitu ganas.Seolah-olah jiwanya tergantikan dalam sekejap.Sarang burung walet yang diproduksi oleh Grup Goldis, lima paket harganya paling tidak mencapai miliaranNamun, Ardika malah mengatainya sebagai tumpukan sampah?Bagaimana dia begitu berani?Sesaat kemudian, pandangan semua orang beralih ke bungkusan yang berisi herba itu. Sorot mata mereka dipenuhi dengan keraguan.Herba-herba ini bernilai puluhan miliar.Apa benar begitu?Ekspresi Kalris langsung berubah menjadi muram. Dia menatap Ardika dengan tatapan dingin, lalu mempertanyakannya dengan dingin, "Beraninya kamu mengatai sarang burung walet yang diproduksi oleh Grup Goldis sebagai tumpukan sampah?"Leane juga menatap Ardika dengan sorot mata penuh am
Bungkusan besar itu tidak lain adalah bungkusan yang berisi berbagai macam herba yang mahal.Saat ini, Ardika melemparkan bungkusan itu ke atas meja dan membukanya. Dalam sekejap, aroma obat-obatan langsung menyelimuti seluruh ruang pribadi."Aroma obat yang kental, pasti berbagai macam herba, bukan?"Saat ini, para tamu Keluarga Yasin itu tidak bisa menahan diri dan menghirup aroma tersebut. Dalam sekejap, mereka merasa seperti bersemangat.Orang-orang di dalam ruangan itu adalah orang-orang yang memiliki sedikit wawasan. Begitu menghirup aroma obat tersebut, mereka sudah tahu bungkusan itu berisi herba. Biarpun nggak terlalu bernilai, juga merupakan herba yang jarang ditemukan.Sutandi juga menghirup aroma itu dengan keheranan, lalu bertanya pada Ardika, "Ardika, apa ini?"Sebelumnya, saat dia melihat Ardika membawa bungkusan besar ini, dia hanya mengira itu adalah barang bawaan Ardika, jadi dia tidak terlalu memedulikannya.Ardika tersenyum dan berkata, "Pak Sutandi, sebagai seorang
"Bibi terlalu sungkan, panggil aku Kalris saja.""Aku sudah menganggap Bibi dan Paman seperti orang tuaku sendiri. Jangankan lima paket sarang burung walet.""Lima puluh paket, bahkan lima ratus paket pun, selama aku ada, aku juga akan memberikannya pada kalian sebagai wujud baktiku terhadap kalian!"Kalris sangat pandai mengucapkan kata-kata indah, kata-kata indahnya itu langsung membuat Leane terhibur hingga tersenyum dengan lebar.Makin puas terhadap Kalris, dia makin merasa keberadaan Ardika mengganggu saja.Terutama setelah dia menganggap Kalris sebagai menantunya, bisa-bisanya Sutandi ingin menjadikan Ardika sebagai menantu keluarga mereka. Hal ini membuatnya makin muak."Lihat saja cara bersikap dan berperilaku Kalris, jauh lebih hebat dibandingkan orang-orang tertentu."Sambil melirik Ardika, Leane berkata dengan nada bicara menyindir, "Yah, ada orang-orang tertentu yang katanya saja datang mengunjungi gurunya, tapi sesungguhnya hanya datang dengan tangan kosong untuk menumpang
Tentu saja Jeslin tidak akan menganggap serius ucapannya saat masih kecil.Hanya saja, bagaimanapun juga, Ardika adalah sosok kakak yang paling disukainya saat dia masih kecil. Dia tidak menyangka Ardika bisa berakhir seperti sekarang ini.Kesenjangan ini terlalu besar."Ternyata begitu, ya. Kalau begitu, kelak aku juga mengikuti Jeslin memanggilmu Kak Ardika saja."Kalris menatap Ardika dengan tatapan sedikit main-main, dia bahkan malas untuk berjabat tangan dengan Ardika.Begitu mendengar ucapan Leane, dia sudah tahu jelas pemuda yang seumuran dengannya ini, bukanlah ancaman baginya.Sementara itu, dia mengatakan akan mengikuti Jeslin memanggil Ardika dengan panggilan Kak Ardika dengan tujuan untuk pamer. Dia sedang memberi tahu Ardika, dia sudah menganggap Jeslin sebagai wanitanya."Oh."Ardika hanya menanggapi dengan acuh tak acuh, lalu menundukkan kepalanya dan lanjut menyesap tehnya dengan santai.Dia tidak menaruh niat apa pun terhadap Jeslin.Selain itu, Kalris berlagak hebat d
Leane melirik jam tangan indah yang menghiasi pergelangan tangan Jeslin sekilas. Sontak saja pemandangan itu membuatnya makin senang."Ya ampun, Tuan Muda Kalris, kamu benar-benar sangat baik pada Jeslin!""Jeslin, kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Tuan Muda Kalris sangat baik padamu. Kelak saat kamu keluar bersenang-senang bersama Tuan Muda Kalris, harus pengertian, oke?"Sambil tersenyum, Leane menegur putrinya, "Seperti bungkusan-bungkusan ini, mengapa kamu membiarkan Tuan Muda Kalris membawa semuanya seorang diri? Seharusnya kamu juga membantunya. Jangan kira hanya karena kamu adalah seorang pria, kamu sudah nggak bisa mengerti pria!"Saat berbicara, dia berinisiatif untuk melangkah maju, membantu Kalris untuk meletakkan bungkusan-bungkusan barang mewah itu.Kalris menyerahkan bungkusan-bungkusan itu pada Leane sambil tersenyum dan berkata, "Bibi terlalu sungkan, saat berjalan masuk tadi saja aku membawanya masuk.""Biasanya tugas membawa bungkusan-bungkusan seperti ini dilakukan ole
"Hehe, berjaya lagi? Omong saja memang mudah."Leane berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Kemampuan apa yang dimilikinya? Dulu, dia meningkatkan statusnya dengan mengandalkan wanita. Menurutku, dia berselingkuh dengan asistennya itu dan ketahuan oleh istrinya. Itulah sebabnya dia diusir.""Kemudian, asistennya itu mengambil alih perusahaannya, lalu menyingkirkannya.""Orang seperti dia, nggak punya otak!""Bam ...."Sutandi langsung memukul meja dan berteriak dengan suara rendah, "Diam kamu!"Suasana di dalam ruang pribadi berubah menjadi hening kembali.Tamu-tamu lainnya menatap Ardika dengan tatapan sedikit main-main.Mantan presdir Grup Susanto Raya. Awalnya mereka mengira Ardika adalah seorang tokoh besar yang hebat.Ternyata pria itu hanyalah seorang menantu benalu.Orang sepertinya ingin menjalin hubungan dengan mereka dan meminta bantuan mereka?Mungkin itu adalah pemikiran yang terlalu naif ...."Ayah, Ibu, kami sudah datang!"Tepat pada saat suasana di dalam ruang pribadi s
Banyak orang yang berkemampuan, tetapi hanya segelintir orang yang bisa menjadi presdir sebuah perusahaan sebesar itu.Sorot mata yang ditujukan Leane terhadap Ardika juga sudah berubah. Dia menatap Ardika dengan tatapan penuh semangat, seperti ibu mertua yang sedang menatap sang menantu.Tepat pada saat ini, anak mitra tersebut berkata, "Tapi aku dengar-dengar, Pak Ardika ini sudah disingkirkan oleh orang lain. Sekarang presdir Grup Susanto Raya sudah ganti orang menjadi seorang wanita yang bernama Jesika. Dia adalah sekretaris mantan presdir, luar biasa cantik.""Oh, omong-omong, ada rumor yang bilang Kak Ardika adalah seorang menantu benalu. Biasanya nggak hanya menuangkan air cuci kaki di rumah, kali ini setelah dia disingkirkan dari Grup Susanto Raya, ibu mertuanya terus mendesaknya untuk bercerai dengan istrinya ...."Anak mitra itu baru berusia sepuluh tahun. Saat ini, dia membicarakan rumor-rumor itu tanpa henti, seperti sedang membicarakan sesuatu hal yang menarik.Rumor menge