Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 350 Berubah Kepribadian

Share

Bab 350 Berubah Kepribadian

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-14 18:00:01
Rina langsung memukul cangkir teh itu hingga terjatuh, teh yang masih panas muncrat di pergelangan tangan Elsy yang mulus.

"Ah ...."

Elsy merintih kesakitan. Dia menutupi pergelangan tangannya sudah merah dan membengkak. Saking kesakitan, air matanya bahkan sudah hampir menetes.

"Dasar Elsy wanita jalang pengkhianat! Kamu sudah dua tahun menjadi anggota Keluarga Santosa, kami yang memberimu makan dan tempat tinggal. Tapi, pada akhirnya, kamu masih memikirkan mantan suamimu yang sudah mati itu!"

"Kalau bukan karena kami mengeluarkan uang, keluarga mantan suamimu sudah mati semua!"

Setelah menggertakkan giginya sambil memarahi menantunya selama beberapa saat, pada akhirnya Rina mendorong Elsy dengan keras dan berkata, "Minggir kamu! Nanti kamu langsung bercerai saja dengan Jiko. Aku mau lihat setelah meninggalkan keluarga kami, tanpa adanya satu pun perusahaan yang bersedia menerimamu, kamu pasti akan mati kelaparan!"

Karena didorong dengan keras, Elsy langsung terjatuh ke lantai.

Dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 351 Ardika Meminta Maaf

    "Maaf!"Melihat Ardika membungkukkan badannya di hadapan Elsy, Jesika sangat terkejut.Dalam lubuk hati Ardika, dia juga mengagumi Elsy seperti yang dirasakan oleh Jesika.Saat ini, mata Elsy tampak berkaca-kaca."Nggak ... nggak perlu ...."Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Saat ini, dia bahkan kesulitan untuk merangkai kata-kata.Diam-diam, Jesika menyodorkan tisu kepada wanita itu.Setelah Elsy tenang kembali, Ardika berkata dengan terus terang, "Saat itu, tiga keluarga besar merebut aset Grup Bintang Darma. Sebagian dari aset perusahaan sudah menjadi Grup Kejora ini. Jadi, aku merebutnya kembali dan mengubah namanya menjadi Grup Bintang Darma. Kamu sudah mengerti tujuanku, 'kan?""Kamu mau membalaskan dendam Delvin?"Wajah Elsy tampak bersinar.Dia sangat cerdas.Setelah mengetahui Ardika menyamarkan namanya menjadi Raka, dia sudah bisa menebak apa tujuan Ardika."Ardika, sebenarnya aku sudah sangat berterima kasih padamu, kamu sudah melakukan sebanyak ini untuk Delvin.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 352 Tina Bertemu Raka

    "Ardika, apa kamu sudah diterima kerja di sini? Jangan belum resmi direkrut saja, kamu sudah makan gratis di sini!"Begitu melihat Ardika, Tina langsung kesal.Dia masih ingat terakhir kali pria itu mengancamnya di rumah sakit.Saat itu, dia benar-benar mengira Ardika yang sudah menangkap Kresna dan yang lainnya.Setelah kejadian itu berlalu, dia baru tahu Ardika melakukannya dengan meminjam kekuatan Liander.Hal itu membuat Tina makin memandang rendah pria ini."Tina, kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Kalau aku bukan bagian perusahaan ini, bagaimana mungkin aku bisa masuk ke kantin?"Selesai berbicara, Ardika melirik Tina sekilas, lalu bertanya, "Oh ya, kenapa kamu datang ke sini?""Apa kamu benar-benar sudah menemukan pekerjaan? Aku datang untuk menemui Pak Raka, presdir kalian!"Ekspresi arogan terpampang jelas di wajah Tina.Sebenarnya, dia datang mewakili Grup Lautan Berlian untuk mengantarkan karangan bunga ke sini, sekalian ingin melihat secara langsung orang seperti apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 353 Mengalah

    "Sudahlah Filbert, ayo kita makan saja, ceritakan tentang Pak Raka padaku."Tina hanya kesal melihat Ardika dan ingin menyindir pria itu beberapa patah kata, dia tidak benar-benar ingin Ardika dipecat.Mendengar Filbert membahas tentang memecat Ardika, dia segera menyela pria itu, lalu berbalik dan berjalan menuju ruang pribadi."Namamu Ardika, 'kan? Aku sudah ingat! Nanti aku baru memberimu pelajaran!"Setelah melontarkan kata-kata ancaman itu sambil menunjuk Ardika, Filbert segera menyusul Tina.Ardika melanjutkan makannya dengan tenang, dia sama sekali tidak peduli dengan tokoh tidak penting seperti Filbert.Selesai makan, dia tidak berlama-lama di perusahaan lagi dan segera pulang ke rumah."Taksi!"Ardika berhenti di pinggir jalan untuk memberhentikan taksi.Tepat pada saat ini, seorang wanita yang mengenakan pakaian formal berjalan keluar dengan tergesa-gesa dari gedung perusahaan. Sambil memegang ponselnya, dia melihat ke kanan dan ke kiri dengan cemas.Melihat sebuah taksi yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 354 Acara Ulang Tahun

    "Maksud kamu Ardika adalah idiot yang dicari oleh Delvin?"Filbert terkejut bukan main.Cindi berkata dengan dingin, "Selidiki saja apakah dia sudah keluar dari Rumah Sakit Jiwa Banyuli, maka kita akan mengetahui kebenarannya."Dulu, dia adalah asisten Delvin.Delvin pernah memintanya untuk menyelidiki keberadaan Ardika.Setelah menemukan Ardika berada di Rumah Sakit Kota Banyuli, Delvin memintanya untuk menghubungi pihak Rumah Sakit Jiwa Banyuli dan bertanya pada pihak rumah sakit apakah Ardika bisa dikeluarkan atau tidak.Cindi masih mengingat dengan jelas.Saat itu, ada orang yang datang menemui Delvin dan memintanya untuk tidak ikut campur dalam urusan Ardika. Nada bicara orang tersebut penuh dengan ancaman.Namun, Delvin sangat keras kepala dan tidak memedulikan ancaman itu, bahkan dia langsung mengusir orang itu pergi.Setelah itu, saat Delvin menjenguk Ardika di rumah sakit jiwa, dia mengalami kecelakaan mobil.Saat itulah, musibah yang menimpa Grup Bintang Darma dimulai.Selama

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 355 KTV Rachada

    Saat berbicara, Filbert seolah-olah menunjukkan dirinya sangat berbesar hati.Dia merasa biarpun Ardika benar-benar sudah menduduki posisi wakil presdir dengan mengandalkan relasi, Ardika tetap harus menjalin hubungan baik dengan mereka yang merupakan karyawan lama baru bisa bertahan di perusahaan.Seorang pecundang seperti Ardika pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk memperluas relasi."Oke, kalau begitu aku ikut."Ardika menganggukkan kepalanya, setuju untuk berpartisipasi dalam acara ulang tahun tersebut. Namun, seulas senyum dingin mengembang di wajahnya.Tentu saja Filbert tidak akan berbaik hati membantunya memperluas relasinya, pria itu pasti memiliki motif terselubung.Dia menerima undangan dari Filbert karena mendengar malam ini ada banyak petinggi perusahaan dan karyawan lama Grup Bintang Darma yang akan berpartisipasi dalam acara tersebut.Grup Bintang Darma baru didirikan kembali, jadi ada banyak karyawan lama yang direkrut kembali.Di antara orang-orang ini, sebagia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 356 Berkomentar Buruk Karena Tidak Bisa Memiliki

    Begitu melihat wanita itu, Cindi langsung menunjukkan sikap kesal seorang atasan dan memarahi Airin.Airin juga merupakan karyawan lama Grup Bintang Darma. Kali ini, dia kembali bekerja di perusahaan dengan menempati posisi sebagai seorang ketua tim di departemen personalia. Cindi adalah atasannya."Maaf, Bu Cindi. Ibuku sakit, aku baru selesai mengantarkan ibuku ke rumah sakit dan mengatur semua prosedur untuk perawatan ibuku, jadi aku baru bisa datang ke sini.Airin tahu Cindi bukanlah orang yang pengertian, dia tidak berani absen dalam acara ulang tahun atasannya.Dia sudah bergegas datang, bahkan belum sempat berganti pakaian, tetapi dia tetap saja dimarahi oleh atasannya.Cindi tidak peduli apa alasan Airin datang terlambat. Setelah memarahi Airin dengan ekspresi muram beberapa saat lagi, dia baru melepaskan bawahannya itu.Airin hanya bisa memendam kesedihannya. Setelah dimarahi oleh Cindi, dia juga malu menghampiri para petinggi lainnya untuk mengobrol. Dia berjalan di sudut rua

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 357 Takut Mobil Tuan Tergores Tidak Bisa Ganti Rugi

    Sejak memutuskan untuk mengundang Ardika menghadiri acara ulang tahunnya, Cindi terus berpikir ....Bagaimana caranya dia bisa mempermalukan Ardika untuk melampiaskan kekesalannya selama dua tahun ini?Kini, akhirnya kesempatannya sudah datang.'Dasar Ardika nggak tahu diri! Jelas-jelas nggak ada seorang pun yang memedulikannya, tapi dia malah berinisiatif menjadikan dirinya sendiri sebagai target.''Kalau aku nggak memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukannya, bukankah sama saja dengan melewatkan kesempatan yang telah dia berikan?'"Kamu nggak lihat dulu status dan kedudukanmu sendiri! Kak Cindi mengundangmu ke sini karena menghargaimu, berani-beraninya kamu menyindir Kak Cindi seperti itu! Sebelum mengucapkan kata-kata seperti itu, sebaiknya kamu pertimbangkan dulu apa kamu berhak berbicara seperti itu!""Jangankan Cayenne, kalau pecundang ini sanggup membeli mobil, dia juga nggak akan menjadi seorang menantu benalu! Seorang pria yang masih punya sedikit harga diri saja pasti n

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 358 Mengendarai Mobil Balap dengan Mengandalkan Istri

    "Apa? Ferrari 488?! Apa aku nggak salah dengar?""Pecundang ini mampu membeli mobil balap? Bukankah itu artinya matahari sudah terbit dari barat? Sungguh mustahil!""Mungkin saja salah orang!"Sesaat kemudian, terdengar sorakan terkejut menggema di seluruh ruangan.Satu per satu dari orang-orang itu melemparkan sorot mata mereka ke arah Ardika, ada yang terkejut, ada yang kesal, ada pula yang iri.Namun, kebanyakan di antara mereka tidak memercayai apa yang baru saja mereka dengar.Mereka tidak percaya seorang pecundang seperti Ardika mengendarai Ferrari 488 untuk menghadiri pesta ulang tahun malam ini.Dengan mengendarai mobil balap itu, Ardika jelas-jelas menjadi lebih hebat dibandingkan semua orang di tempat ini!Cindi berdiri di sana dengan ekspresi muram dan pucat.Sesaat kemudian, dia baru berkata dengan dingin, "Memangnya apa hebatnya Ferrari 488? Harganya hanya miliaran. Kalau tergores, biarkan saja tergores. Biarpun dibawa ke bengkel dan dicat ulang, paling hanya ratusan juta.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

DMCA.com Protection Status