Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 350 Berubah Kepribadian

Share

Bab 350 Berubah Kepribadian

Penulis: Sarjana
Rina langsung memukul cangkir teh itu hingga terjatuh, teh yang masih panas muncrat di pergelangan tangan Elsy yang mulus.

"Ah ...."

Elsy merintih kesakitan. Dia menutupi pergelangan tangannya sudah merah dan membengkak. Saking kesakitan, air matanya bahkan sudah hampir menetes.

"Dasar Elsy wanita jalang pengkhianat! Kamu sudah dua tahun menjadi anggota Keluarga Santosa, kami yang memberimu makan dan tempat tinggal. Tapi, pada akhirnya, kamu masih memikirkan mantan suamimu yang sudah mati itu!"

"Kalau bukan karena kami mengeluarkan uang, keluarga mantan suamimu sudah mati semua!"

Setelah menggertakkan giginya sambil memarahi menantunya selama beberapa saat, pada akhirnya Rina mendorong Elsy dengan keras dan berkata, "Minggir kamu! Nanti kamu langsung bercerai saja dengan Jiko. Aku mau lihat setelah meninggalkan keluarga kami, tanpa adanya satu pun perusahaan yang bersedia menerimamu, kamu pasti akan mati kelaparan!"

Karena didorong dengan keras, Elsy langsung terjatuh ke lantai.

Dia me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 351 Ardika Meminta Maaf

    "Maaf!"Melihat Ardika membungkukkan badannya di hadapan Elsy, Jesika sangat terkejut.Dalam lubuk hati Ardika, dia juga mengagumi Elsy seperti yang dirasakan oleh Jesika.Saat ini, mata Elsy tampak berkaca-kaca."Nggak ... nggak perlu ...."Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Saat ini, dia bahkan kesulitan untuk merangkai kata-kata.Diam-diam, Jesika menyodorkan tisu kepada wanita itu.Setelah Elsy tenang kembali, Ardika berkata dengan terus terang, "Saat itu, tiga keluarga besar merebut aset Grup Bintang Darma. Sebagian dari aset perusahaan sudah menjadi Grup Kejora ini. Jadi, aku merebutnya kembali dan mengubah namanya menjadi Grup Bintang Darma. Kamu sudah mengerti tujuanku, 'kan?""Kamu mau membalaskan dendam Delvin?"Wajah Elsy tampak bersinar.Dia sangat cerdas.Setelah mengetahui Ardika menyamarkan namanya menjadi Raka, dia sudah bisa menebak apa tujuan Ardika."Ardika, sebenarnya aku sudah sangat berterima kasih padamu, kamu sudah melakukan sebanyak ini untuk Delvin.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 352 Tina Bertemu Raka

    "Ardika, apa kamu sudah diterima kerja di sini? Jangan belum resmi direkrut saja, kamu sudah makan gratis di sini!"Begitu melihat Ardika, Tina langsung kesal.Dia masih ingat terakhir kali pria itu mengancamnya di rumah sakit.Saat itu, dia benar-benar mengira Ardika yang sudah menangkap Kresna dan yang lainnya.Setelah kejadian itu berlalu, dia baru tahu Ardika melakukannya dengan meminjam kekuatan Liander.Hal itu membuat Tina makin memandang rendah pria ini."Tina, kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Kalau aku bukan bagian perusahaan ini, bagaimana mungkin aku bisa masuk ke kantin?"Selesai berbicara, Ardika melirik Tina sekilas, lalu bertanya, "Oh ya, kenapa kamu datang ke sini?""Apa kamu benar-benar sudah menemukan pekerjaan? Aku datang untuk menemui Pak Raka, presdir kalian!"Ekspresi arogan terpampang jelas di wajah Tina.Sebenarnya, dia datang mewakili Grup Lautan Berlian untuk mengantarkan karangan bunga ke sini, sekalian ingin melihat secara langsung orang seperti apa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 353 Mengalah

    "Sudahlah Filbert, ayo kita makan saja, ceritakan tentang Pak Raka padaku."Tina hanya kesal melihat Ardika dan ingin menyindir pria itu beberapa patah kata, dia tidak benar-benar ingin Ardika dipecat.Mendengar Filbert membahas tentang memecat Ardika, dia segera menyela pria itu, lalu berbalik dan berjalan menuju ruang pribadi."Namamu Ardika, 'kan? Aku sudah ingat! Nanti aku baru memberimu pelajaran!"Setelah melontarkan kata-kata ancaman itu sambil menunjuk Ardika, Filbert segera menyusul Tina.Ardika melanjutkan makannya dengan tenang, dia sama sekali tidak peduli dengan tokoh tidak penting seperti Filbert.Selesai makan, dia tidak berlama-lama di perusahaan lagi dan segera pulang ke rumah."Taksi!"Ardika berhenti di pinggir jalan untuk memberhentikan taksi.Tepat pada saat ini, seorang wanita yang mengenakan pakaian formal berjalan keluar dengan tergesa-gesa dari gedung perusahaan. Sambil memegang ponselnya, dia melihat ke kanan dan ke kiri dengan cemas.Melihat sebuah taksi yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 354 Acara Ulang Tahun

    "Maksud kamu Ardika adalah idiot yang dicari oleh Delvin?"Filbert terkejut bukan main.Cindi berkata dengan dingin, "Selidiki saja apakah dia sudah keluar dari Rumah Sakit Jiwa Banyuli, maka kita akan mengetahui kebenarannya."Dulu, dia adalah asisten Delvin.Delvin pernah memintanya untuk menyelidiki keberadaan Ardika.Setelah menemukan Ardika berada di Rumah Sakit Kota Banyuli, Delvin memintanya untuk menghubungi pihak Rumah Sakit Jiwa Banyuli dan bertanya pada pihak rumah sakit apakah Ardika bisa dikeluarkan atau tidak.Cindi masih mengingat dengan jelas.Saat itu, ada orang yang datang menemui Delvin dan memintanya untuk tidak ikut campur dalam urusan Ardika. Nada bicara orang tersebut penuh dengan ancaman.Namun, Delvin sangat keras kepala dan tidak memedulikan ancaman itu, bahkan dia langsung mengusir orang itu pergi.Setelah itu, saat Delvin menjenguk Ardika di rumah sakit jiwa, dia mengalami kecelakaan mobil.Saat itulah, musibah yang menimpa Grup Bintang Darma dimulai.Selama

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 355 KTV Rachada

    Saat berbicara, Filbert seolah-olah menunjukkan dirinya sangat berbesar hati.Dia merasa biarpun Ardika benar-benar sudah menduduki posisi wakil presdir dengan mengandalkan relasi, Ardika tetap harus menjalin hubungan baik dengan mereka yang merupakan karyawan lama baru bisa bertahan di perusahaan.Seorang pecundang seperti Ardika pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk memperluas relasi."Oke, kalau begitu aku ikut."Ardika menganggukkan kepalanya, setuju untuk berpartisipasi dalam acara ulang tahun tersebut. Namun, seulas senyum dingin mengembang di wajahnya.Tentu saja Filbert tidak akan berbaik hati membantunya memperluas relasinya, pria itu pasti memiliki motif terselubung.Dia menerima undangan dari Filbert karena mendengar malam ini ada banyak petinggi perusahaan dan karyawan lama Grup Bintang Darma yang akan berpartisipasi dalam acara tersebut.Grup Bintang Darma baru didirikan kembali, jadi ada banyak karyawan lama yang direkrut kembali.Di antara orang-orang ini, sebagia

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 356 Berkomentar Buruk Karena Tidak Bisa Memiliki

    Begitu melihat wanita itu, Cindi langsung menunjukkan sikap kesal seorang atasan dan memarahi Airin.Airin juga merupakan karyawan lama Grup Bintang Darma. Kali ini, dia kembali bekerja di perusahaan dengan menempati posisi sebagai seorang ketua tim di departemen personalia. Cindi adalah atasannya."Maaf, Bu Cindi. Ibuku sakit, aku baru selesai mengantarkan ibuku ke rumah sakit dan mengatur semua prosedur untuk perawatan ibuku, jadi aku baru bisa datang ke sini.Airin tahu Cindi bukanlah orang yang pengertian, dia tidak berani absen dalam acara ulang tahun atasannya.Dia sudah bergegas datang, bahkan belum sempat berganti pakaian, tetapi dia tetap saja dimarahi oleh atasannya.Cindi tidak peduli apa alasan Airin datang terlambat. Setelah memarahi Airin dengan ekspresi muram beberapa saat lagi, dia baru melepaskan bawahannya itu.Airin hanya bisa memendam kesedihannya. Setelah dimarahi oleh Cindi, dia juga malu menghampiri para petinggi lainnya untuk mengobrol. Dia berjalan di sudut rua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 357 Takut Mobil Tuan Tergores Tidak Bisa Ganti Rugi

    Sejak memutuskan untuk mengundang Ardika menghadiri acara ulang tahunnya, Cindi terus berpikir ....Bagaimana caranya dia bisa mempermalukan Ardika untuk melampiaskan kekesalannya selama dua tahun ini?Kini, akhirnya kesempatannya sudah datang.'Dasar Ardika nggak tahu diri! Jelas-jelas nggak ada seorang pun yang memedulikannya, tapi dia malah berinisiatif menjadikan dirinya sendiri sebagai target.''Kalau aku nggak memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukannya, bukankah sama saja dengan melewatkan kesempatan yang telah dia berikan?'"Kamu nggak lihat dulu status dan kedudukanmu sendiri! Kak Cindi mengundangmu ke sini karena menghargaimu, berani-beraninya kamu menyindir Kak Cindi seperti itu! Sebelum mengucapkan kata-kata seperti itu, sebaiknya kamu pertimbangkan dulu apa kamu berhak berbicara seperti itu!""Jangankan Cayenne, kalau pecundang ini sanggup membeli mobil, dia juga nggak akan menjadi seorang menantu benalu! Seorang pria yang masih punya sedikit harga diri saja pasti n

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 358 Mengendarai Mobil Balap dengan Mengandalkan Istri

    "Apa? Ferrari 488?! Apa aku nggak salah dengar?""Pecundang ini mampu membeli mobil balap? Bukankah itu artinya matahari sudah terbit dari barat? Sungguh mustahil!""Mungkin saja salah orang!"Sesaat kemudian, terdengar sorakan terkejut menggema di seluruh ruangan.Satu per satu dari orang-orang itu melemparkan sorot mata mereka ke arah Ardika, ada yang terkejut, ada yang kesal, ada pula yang iri.Namun, kebanyakan di antara mereka tidak memercayai apa yang baru saja mereka dengar.Mereka tidak percaya seorang pecundang seperti Ardika mengendarai Ferrari 488 untuk menghadiri pesta ulang tahun malam ini.Dengan mengendarai mobil balap itu, Ardika jelas-jelas menjadi lebih hebat dibandingkan semua orang di tempat ini!Cindi berdiri di sana dengan ekspresi muram dan pucat.Sesaat kemudian, dia baru berkata dengan dingin, "Memangnya apa hebatnya Ferrari 488? Harganya hanya miliaran. Kalau tergores, biarkan saja tergores. Biarpun dibawa ke bengkel dan dicat ulang, paling hanya ratusan juta.

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2305 Rahasia Ahli Fengsui

    Walaupun menggunakan kata-kata rahasia yang sama, tetapi masing-masing pihak menggunakan cara yang berbeda untuk mengartikannya. Jadi, biarpun kamu berhasil merebut rahasia dari pihak lain, tanpa cara mengartikan dari pihak tersebut, juga tidak ada artinya.Kalau bersikeras menggunakan cara pihak sendiri untuk mengartikannya, lalu digunakan untuk berlatih. Hasil akhirnya hanya akan kerasukan!Windono membuka mulutnya dengan sangat lebar, dia menatap Ardika dengan tercengang.Karena cara mengartikan Ardika sama persis dengan yang dilakukan oleh para ahli fengsui dari kalangan Windono.Enam belas kata yang dibacakan oleh Ardika adalah enam belas kata rahasia yang paling penting bagi para ahli fengsui dari kalangan Windono."Gu ... Guru, bagaimana kamu bisa tahu cara mengartikan kata-kata rahasia kalangan kami?"Dengan tenggorokan yang terasa kering, Windono mengajukan pertanyaan itu. Dia bahkan mulai mencurigai Ardika dikirim oleh kalangan lain, merupakan mata-mata yang dikirim untuk men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2304 Murid Sekadar Nama

    Mendengar ucapan Ardika, Windono tertegun sejenak. Kemudian, sorot mata senang dan bersemangat tampak jelas di matanya."Brak!"Tanpa banyak bicara lagi, Windono langsung berlutut, lalu berkata dengan senang, "Guru yang terhormat, terimalah penghormatan dari muridmu ini!"Menyaksikan pemandangan itu, Futari langsung tercengang.Ada apa ini? Apa yang sedang terjadi?Boleh dibilang Windono ini hampir seumuran dengan ayahnya, tetapi pria paruh baya ini malah mengakui kakak iparnya sebagai guru?Ardika juga tidak bisa berkata-kata lagi.Windono benar-benar terlalu cepat dalam mengambil tindakan. Dia bahkan belum sempat selesai berbicara.Sambil melambaikan tangannya, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Berdirilah dulu, aku belum setuju untuk menerimamu sebagai muridku.""Guru, kalau hari ini kamu nggak mengakui ikatan kita ini, aku nggak akan berdiri lagi!"Windono kembali menunjukkan sikap tidak tahu malunya, dia bertingkah seolah-olah dia akan tetap berlutut hingga mati di sana kalau Ardi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2303 Terus Mengganggu

    Ardika baru saja memarkir mobilnya di depan vila nomor satu, dia sudah melihat ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya.Windono keluar dari mobil, lalu bergegas menghampiri Ardika dan berkata, "Guru, vila nomor satu ini adalah pemberian dari Pak Jace untukmu, 'kan?"Raut wajah Ardika tampak agak dingin. "Kamu membuntutiku?"Bisa-bisanya bocah yang satu ini memasuki Gunung Halfi dengan mulus. Hal ini membuat Ardika agak terkejut."Nggak, nggak, aku nggak berani!"Windono buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Guru, jujur saja, aku juga membeli sebuah vila di sini. Hanya saja, aku hanya menginap di sini sesekali!"Ardika tidak bisa berkata-kata lagi.Melihat ekspresi menjilat yang menghiasi wajah jelek Windono, dia hampir saja melupakan identitas pria itu.Bocah yang satu ini adalah Kepala Asosiasi Fengsui sekaligus pemimpin Harven. Boleh dibilang dia sudah termasuk seorang tokoh hebat di ibu kota provinsi."Oh, kalau begitu pulanglah ke vilamu, untuk apa kamu mengikutiku?"Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2302 Berlian Asli Atau Palsu

    "Sejauh ini nggak ada ahli bela diri yang bisa diandalkan dari pihak Wilgo. Saat Keluarga Gozali dalam situasi genting, kita baru membiarkan orang-orang Tuan Muda Jerfis untuk maju mendapatkan posisi ketua cabang untuk Keluarga Gozali.""Sebagai ucapan terima kasih, Wilgo pasti akan memaksa Rosa untuk menikah dengan Tuan Muda Jerfis. Bukankah ini sama saja dengan sekali mendayung dua pulau terlampaui?""Intinya, kalau hal ini dilakukan dengan baik, Tuan Muda Jerfis bukan hanya nggak akan memarahi kalian, mungkin saja dia juga akan memandang tinggi kalian, membiarkan kalian menjalin relasi dengannya!"Saat perbincangan santai ini tengah berlangsung, sebuah rencana keji yang sempurna sudah keluar dari mulut Timnu."Kak Timnu, aku sudah mengerti maksudmu!"Sorot mata Werdi langsung berbinar.Namun, tak lama kemudian, dia berkata dengan khawatir, "Kak Timnu, walau rencana ini sangat bagus, bagaimana kalau bocah itu berhasil mengalahkan Vita?""Perlu diketahui bahwa kekuatan yang ditunjukka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2301 Bertindak Jujur

    "Sekarang bocah kampungan itu malah sudah mendapatkan keuntungan dari Nona Rosa. Biarpun nggak terjadi apa pun di antara mereka berdua tadi malam, tapi tetap saja akan beredar rumor di luar sana.""Kalau kita nggak melakukan apa pun, setelah Tuan Muda Jerfis kembali dari Kota Sewo, mungkin kita nggak akan bisa mempertanggungjawabkan ini padanya.""Saat itu tiba, nggak hanya orang kampungan itu yang menjadi target pelampiasan amarah Tuan Muda Jerfis, kita juga!"Raina juga sengaja untuk memecah belah dengan berkata, "Ya, benar. Selain itu, tadi malam begitu si Ardika itu meninggalkan Hainiken, Nona Rosa langsung keluar mengejarnya. Saat itu, semua orang melihatnya.""Siapa tahu apa yang telah dilakukan oleh mereka berdua ....""Plak ...."Sebelum Raina bisa menyelesaikan kalimatnya, dia sudah ditampar oleh Timnu hingga tubuhnya terpental."Kak Timnu ... kamu!"Werdi tidak menyangka Timnu akan tiba-tiba marah besar. Saking ketakutannya, ekspresinya sudah berubah menjadi pucat pasi."Mera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2300 Berkaitan dengan Nona Rosa

    Timnu tidak melirik Werdi sama sekali, juga sama sekali tidak ada gejolak emosi di matanya.Werdi merasa malu sekaligus marah, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum dan berkata, "Kak Timnu, aku sudah tahu aku salah. Kelak aku nggak akan merepotkanmu dengan urusan-urusan seperti itu lagi.""Tapi, kali ini orang kampungan itu benar-benar .... Kak Timnu, tahukah kamu dia bahkan berani menghancurkan Hainiken!"Timnu mengangguk dan berkata, "Aku tahu bocah itu, namanya Ardika, baru datang ke ibu kota provinsi dari Kota Banyuli. Selain itu, dia juga memiliki satu identitas lagi.""Identitas apa?" tanya Werdi dengan refleks.Timnu berkata dengan acuh tak acuh, "Jadi, ucapanku tadi nggak kamu cerna dengan otakmu itu. Anak yang dicampakkan oleh Keluarga Mahasura, membuat Keluarga Mahasura kalah telak di ibu kota provinsi, adalah dia."Sangat jelas, Timnu bukan sama sekali tidak mengetahui kejadian tadi malam.Sekembalinya dia, dia segera menggerakkan sumber dayanya untuk menyelidiki identit

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2299 Memohon Bantuan

    Timnu berkata dengan acuh tak acuh, "Masih ada langit di atas langit. Tanpa membicarakan beberapa orang raja preman itu, hanya beberapa keluarga kaya di ibu kota provinsi saja, juga mempekerjakan banyak ahli bela diri secara diam-diam.""Pihak-pihak ini sudah menguasai Provinsi Denpapan selama bertahun-tahun, fondasi mereka sangat kuat, relasi mereka juga sangat luas. Keluarga mana yang nggak memiliki beberapa orang tokoh hebat sebagai penjaga mereka?"Werdi menyunggingkan seulas senyum menjilat dan berkata, "Meski begitu, orang-orang itu sudah tua. Berbeda dengan Kak Timnu. Kamu masih muda, masih berada di puncak performamu.""Selain itu, dengan pengakuan dari Tuan Muda Jerfis terhadap dirimu, biarpun pria-pria tua dari keluarga-keluarga kaya itu menyerang, kamu juga bisa menginjak-injak mereka!"Timnu hanya tersenyum, tidak menyetujui, juga tidak menyangkal ucapan tersebut. "Siapa yang tahu? Sebelum nyawa terancam, nggak akan ada yang mengekspos kartu as sendiri.""Contohnya saja sep

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2298 Timnu

    Hainiken terdiri dari sembilan lantai, disebut Surga Sembilan.Sementara itu, di atas Surga Sembilan adalah tempat tinggal sekaligus tempat kerja Timnu, manajer umum Hainiken.Hari ini, Werdi dan Raina datang secara khusus untuk mencari Timnu.Tadi malam, saat Hainiken dihancurkan oleh Ardika, Timnu tidak berada di tempat. Pagi ini pria itu baru kembali. Jadi, Werdi dan Raina berencana untuk membujuk Timnu turun tangan menangani masalah ini, mencari Ardika dan membalaskan dendam pada bocah itu.Tadi malam, setelah jari mereka dipotong, mereka segera pergi ke rumah sakit untuk menyambungkan nyari mereka kembali.Hanya saja, pihak rumah sakit mengatakan bahwa biarpun jari mereka sudah disambung kembali, kelak juga tetap tidak bisa bergerak dengan leluasa seperti sedia kala lagi.Dengan kata lain, boleh dibilang jari mereka itu sudah dilumpuhkan, hanya terlihat masih ada tetapi sesungguhnya sudah tidak berguna lagi.Hal ini membuat Werdi dan Raina memendam kebencian yang mendalam terhadap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status