Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2184 Penyakit Kumat Lagi

Share

Bab 2184 Penyakit Kumat Lagi

Author: Sarjana
"Apa sangat mendesak? Bagaimana kalau aku antar kamu?"

Sutandi langsung meletakkan tekonya dan berdiri.

"Nggak perlu, orang itu sudah mengirim mobil untuk menjemputku."

Selesai berbicara, Ardika langsung pergi.

"Huh, bilang saja naik taksi, untuk apa membual dengan bilang dijemput? Membuat diri sendiri seperti tokoh hebat saja!"

Leane mendecakkan lidahnya dengan jijik.

Saat Ardika berada di rumah, dia merasakan udara di rumahnya sangat menyesakkan.

Sekarang, setelah akhirnya pria itu pergi, dia baru merasakan udara di rumahnya sangat menyegarkan.

...

Tanpa memedulikan sindiran Leane, Ardika langsung turun ke lantai bawah. Dia berjalan ke luar kompleks tempat tinggal Keluarga Yasin untuk menunggu Limdo.

Dalam kurun waktu kurang dari isapan satu batang rokok, sebuah mobil Audi dengan pelat Kediaman Wali Kota Ibu Kota Provinsi melaju kemari.

"Tuan Ardika, silakan masuk!"

Limdo langsung turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Ardika.

Melirik rambut pria itu tampak berantakan, ser
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2185 Mantra Boneka

    "Setelah aku melihat kondisinya, baru kita bicarakan lagi."Ardika menanggapinya dengan acuh tak acuh.Harus dilihat dengan mata kepala sendiri, sekarang banyak bicara juga tidak ada gunanya.Ardika bertanya dengan santai, "Tuan Jace baik-baik saja, 'kan?"Hal yang tidak diutarakannya secara langsung saat berada di Kediaman Keluarga Sinantri adalah, ada orang yang menggunakan mantra pada Kasandra, kemungkinan besar untuk menargetkan Jace.Sebelumnya Jace sudah mengalami aksi pembunuhan beberapa kali. Belakangan ini, bahkan ada orang yang menggunakan Mantra Wajah Hantu padanya, hampir membuatnya kehilangan nyawanya.Dalam situasi Jace yang kini waspada penuh, menjaga keselamatan dirinya sendiri, tentu saja ada kemungkinan si pelaku memanfaatkan putri Jace untuk mencapai tujuannya.Tentu saja, mungkin si pelaku juga ada tujuan lain.Namun, apa pun itu, baik Jace maupun Kasandra, sudah ada mantra yang ditanam dalam tubuh mereka berdua beberapa waktu yang lalu.Itu artinya, si pelaku sudah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2186 Memohon dengan Berlutut

    Jace dan istrinya berdiri di belakang para pengawal tersebut. Mata mereka tampak memerah, raut wajah mereka sangat pucat."Jangan menggunakan senjata anestesi, jangan lukai Kasandra!""Setelah Kasandra lelah, dia akan berhenti sendiri!"Sambil merangkul istrinya yang sudah hampir pingsan akibat terus menangis, Jace memberi instruksi dengan suara dalam.Anestesi memerlukan keterampilan yang sangat tinggi. Hanya sedikit kurang berhati-hati saja, akan menimbulkan konsekuensi besar.Walaupun Jace tidak tahu mengapa putrinya bisa berubah menjadi sangat asing, seolah-olah sudah menjadi orang yang berbeda, tetapi selama belum sampai pada situasi yang benar-benar mendesak, dia tidak ingin Kasandra terluka."Tuan Jace, Tuan Ardika sudah tiba!"Limdo segera melangkah maju, melapor pada atasannya."Ardika!"Jace langsung menoleh ke arah Ardika. Dia menepuk-nepuk pundak istrinya. Setelah melepaskan istrinya, dia berinisiatif melangkah maju dan berkata dengan volume suara kecil, "Maaf, Ardika. Kema

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2187 Mengambil Pisau

    Terlepas dari masalah sebesar apa pun itu, Jace akan mempertaruhkan masa depannya, bahkan nyawanya untuk membantu Ardika menangani masalah!Kalau sampai hal seperti ini tersebar keluar, pasti akan ada banyak orang yang iri setengah mati.Bagaimanapun juga, di ibu kota provinsi, walaupun kelihatan dari luar masih ada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan yang menekannya, tetapi kekuasaannya tetap sangat besar.Hanya dengan mendapatkan sedikit keuntungan darinya saja, orang biasa sudah bisa memperoleh keuntungan yang tidak berani bayangkan seumur hidup."Untuk apa aku menginginkan nyawa Tuan Jace?"Ardika hanya tersenyum, tidak menyetujui, juga tidak menyangkal ucapan Jace.Bagi orang lain, mungkin Wali Kota Ibu Kota Provinsi adalah tokoh besar yang tidak bisa digapai. Akan tetapi, bagi Ardika, sama sekali bukan apa-apa.Namun, selanjutnya dia akan menangani urusan di ibu kota provinsi. Dengan adanya bantuan dari Jace, bisa memudahkannya untuk melakukan banyak hal."Ayo, biar aku lihat kondis

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2188 Ardika Adalah Neraka

    "Tuan Ardika, Nyonya menganut kepercayaan Buddha, adalah umat setia Kuil Mudita.""Mendapati Wilfred sudah nggak bisa menyembuhkan Nona Kasandra, Nyonya langsung menghubungi biksu yang biasanya bertugas untuk melayani umat di Kuil Mudita, mengundang Biksu Karuna."Takut Ardika merasa tidak senang, Limdo mendekati Ardika dan memberi penjelasan dengan suara rendah.Sebenarnya, Jace juga tidak menentang istrinya mengundang Biksu Karuna kemari. Bagaimanapun juga, saat itu dia juga tidak memastikan sebenarnya Ardika bisa datang atau tidak. Biarpun Ardika datang, Ardika juga belum tentu bisa menyelamatkan Kasandra.Berbeda halnya dengan Biksu Karuna, dia sudah sangat terkenal di dunia ajaran Buddha ibu kota provinsi. Bahkan di seluruh Gotawa, dia sudah merupakan seorang biksu yang sangat terkenal, sangat banyak umatnya.Kalau benar-benar seperti yang Ardika katakan, Kasandra terkena mantra orang Negara Jepara, bukankah lebih cocok kalau Biksu Karuna yang turun tangan?Ardika mengangguk, tida

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2189 Malafalkan Sutra

    Tanpa memedulikan Gijran, Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Biksu Karuna, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Biksu tua, bagaimana kalau kita bertanding saja? Mari kita lihat apakah aura Buddha dalam dirimu yang bisa menyelamatkan Nona Kasandra, atau aura membunuh dalam diriku yang bisa menyelamatkannya dari ajal."Kalau orang lain yang mengatainya seperti ini, Ardika juga malas untuk memedulikannya.Namun, begitu membuka mulut, Biksu Karuna ini malah mengatakan seharusnya dia berada di Neraka Avici.Dalam sutra ajaran Buddha, Neraka Avici adalah tempat yang paling kejam dan penuh dengan penderitaan.Kalimat itu menunjukkan bahwa Biksu Karuna bukan hanya sekadar beromong kosong untuk menargetkan Ardika, melainkan benar-benar bisa melihat ada aura membunuh yang kuat dalam dirinya.Tentu saja Ardika tahu dari mana asal aura membunuh yang kuat dalam dirinya itu.Membunuh satu orang dianggap sebagai kejahatan, membunuh satu juta orang dianggap sebagai pahlawan.Membunuh sembilan juta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2190 Seperti Penjahat yang Sudah Bertobat

    Saat ini, bahkan seorang tuan muda yang suka bertindak semena-mena seperti Gijran juga merasakan sosok bayangan punggung Biksu Karuna luar biasa besar. Dia bahkan sampai tidak bisa menahan diri dan ingin berlutut, memberi penghormatan.Harus diakui, Biksu Karuna memang sudah mendalami ajaran Buddha.Dalam sekejap, suara lantunan sutra menyelimuti seluruh ruang tamu."Teknik hipnotis yang luar biasa! Apa ini adalah teknik pencerahan legendaris negara timur dalam ajaran Buddha itu?!"Wilfred yang sebelumnya dilukai oleh Kasandra, kini muncul di belakang kerumunan semua orang dan tengah menatap Biksu Karuna dengan tercengang.Walaupun tidak mengerti arti sutra itu, tetapi bahkan dia yang sudah menganggap dirinya sendiri sebagai seorang ahli psikologi pun, saat ini hatinya sudah tergerak. Dia juga ingin menyatukan kedua tangannya dan ikut melafalkan sutra bersama biksu tua itu.Tidak perlu diragukan lagi, yang paling ahli dalam menggunakan teknik hipnotis adalah agama-agama besar.Bagaiman

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2191 Kembali Mengangkat Pisau

    Begitu mendengar ucapan ini, ekspresi Limdo sedikit berubah.Saat ini, Jace yang tadinya masih diliputi ekspresi bahagia itu, senyumannya juga tampak memudar. Dia sedikit mengerutkan keningnya."Hehe ...."Gijran baru saja membuka mulutnya, ingin melontarkan kata-kata sindiran. Tepat pada saat ini, tiba-tiba suara sedingin es seseorang menyelanya."Eh, pria tua bangka, kamu cari mati!"Di bawah tatapan terkejut semua orang, Kasandra yang tadinya tampak tenang tiba-tiba saja melontarkan kata-kata itu dengan dingin.Tidak ada yang menyangka akhirnya Kasandra buka suara. Akan tetapi, kalimat yang diucapkannya tidak sesuai dengan identitasnya.Bahkan, orang-orang sempat merasakan seolah-olah di dalam tubuh gadis polos di hadapan mereka ini, sesungguhnya ada sesosok aura yang sangat jahat!"Kasandra, kamu ...."Jace dan istrinya juga membuka mulut mereka dengan tidak percaya. Saat ini, mereka benar-benar merasa asing pada putri mereka itu.Saat itu juga, di bawah tatapan terkejut banyak ora

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2192 Jangan Kasandra

    "Jangan, Kasandra!"Jace dan istrinya berteriak dengan sedih pada saat bersamaan.Mereka hanya tahu kalau Biksu Karuna mati, Kasandra juga tidak punya harapan hidup lagi."Hei, biksu tua, kamu berempati pada orang lain juga nggak perlu cari mati sendiri seperti ini."Dalam sekejap mata, sebuah tangan besar muncul dari arah belakang Biksu Karuna, menarik jubah biksu tua tersebut, lalu melemparkan biksu tua tersebut ke arah sofa di belakang seperti yang dilakukannya pada Jace sebelumnya.Orang ini tidak lain adalah Ardika!"Bocah, kamu ...."Para biksu lainnya langsung marah besar. Namun, detik berikutnya, mereka langsung mengerti Ardika melakukan itu untuk menyelamatkan Biksu Karuna.Namun, memperlakukan Biksu Karuna dengan cara kasar seperti itu, bocah ini benar-benar menyebalkan.Tidak memedulikan tatapan terkejut semua orang, Ardika menatap ke arah Kasandra yang tengah mengayunkan pisau ke arahnya itu, lalu berteriak dengan tegas."Enyah sana!"Semua orang langsung tercengang.Apa ya

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2305 Rahasia Ahli Fengsui

    Walaupun menggunakan kata-kata rahasia yang sama, tetapi masing-masing pihak menggunakan cara yang berbeda untuk mengartikannya. Jadi, biarpun kamu berhasil merebut rahasia dari pihak lain, tanpa cara mengartikan dari pihak tersebut, juga tidak ada artinya.Kalau bersikeras menggunakan cara pihak sendiri untuk mengartikannya, lalu digunakan untuk berlatih. Hasil akhirnya hanya akan kerasukan!Windono membuka mulutnya dengan sangat lebar, dia menatap Ardika dengan tercengang.Karena cara mengartikan Ardika sama persis dengan yang dilakukan oleh para ahli fengsui dari kalangan Windono.Enam belas kata yang dibacakan oleh Ardika adalah enam belas kata rahasia yang paling penting bagi para ahli fengsui dari kalangan Windono."Gu ... Guru, bagaimana kamu bisa tahu cara mengartikan kata-kata rahasia kalangan kami?"Dengan tenggorokan yang terasa kering, Windono mengajukan pertanyaan itu. Dia bahkan mulai mencurigai Ardika dikirim oleh kalangan lain, merupakan mata-mata yang dikirim untuk men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2304 Murid Sekadar Nama

    Mendengar ucapan Ardika, Windono tertegun sejenak. Kemudian, sorot mata senang dan bersemangat tampak jelas di matanya."Brak!"Tanpa banyak bicara lagi, Windono langsung berlutut, lalu berkata dengan senang, "Guru yang terhormat, terimalah penghormatan dari muridmu ini!"Menyaksikan pemandangan itu, Futari langsung tercengang.Ada apa ini? Apa yang sedang terjadi?Boleh dibilang Windono ini hampir seumuran dengan ayahnya, tetapi pria paruh baya ini malah mengakui kakak iparnya sebagai guru?Ardika juga tidak bisa berkata-kata lagi.Windono benar-benar terlalu cepat dalam mengambil tindakan. Dia bahkan belum sempat selesai berbicara.Sambil melambaikan tangannya, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Berdirilah dulu, aku belum setuju untuk menerimamu sebagai muridku.""Guru, kalau hari ini kamu nggak mengakui ikatan kita ini, aku nggak akan berdiri lagi!"Windono kembali menunjukkan sikap tidak tahu malunya, dia bertingkah seolah-olah dia akan tetap berlutut hingga mati di sana kalau Ardi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2303 Terus Mengganggu

    Ardika baru saja memarkir mobilnya di depan vila nomor satu, dia sudah melihat ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya.Windono keluar dari mobil, lalu bergegas menghampiri Ardika dan berkata, "Guru, vila nomor satu ini adalah pemberian dari Pak Jace untukmu, 'kan?"Raut wajah Ardika tampak agak dingin. "Kamu membuntutiku?"Bisa-bisanya bocah yang satu ini memasuki Gunung Halfi dengan mulus. Hal ini membuat Ardika agak terkejut."Nggak, nggak, aku nggak berani!"Windono buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Guru, jujur saja, aku juga membeli sebuah vila di sini. Hanya saja, aku hanya menginap di sini sesekali!"Ardika tidak bisa berkata-kata lagi.Melihat ekspresi menjilat yang menghiasi wajah jelek Windono, dia hampir saja melupakan identitas pria itu.Bocah yang satu ini adalah Kepala Asosiasi Fengsui sekaligus pemimpin Harven. Boleh dibilang dia sudah termasuk seorang tokoh hebat di ibu kota provinsi."Oh, kalau begitu pulanglah ke vilamu, untuk apa kamu mengikutiku?"Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2302 Berlian Asli Atau Palsu

    "Sejauh ini nggak ada ahli bela diri yang bisa diandalkan dari pihak Wilgo. Saat Keluarga Gozali dalam situasi genting, kita baru membiarkan orang-orang Tuan Muda Jerfis untuk maju mendapatkan posisi ketua cabang untuk Keluarga Gozali.""Sebagai ucapan terima kasih, Wilgo pasti akan memaksa Rosa untuk menikah dengan Tuan Muda Jerfis. Bukankah ini sama saja dengan sekali mendayung dua pulau terlampaui?""Intinya, kalau hal ini dilakukan dengan baik, Tuan Muda Jerfis bukan hanya nggak akan memarahi kalian, mungkin saja dia juga akan memandang tinggi kalian, membiarkan kalian menjalin relasi dengannya!"Saat perbincangan santai ini tengah berlangsung, sebuah rencana keji yang sempurna sudah keluar dari mulut Timnu."Kak Timnu, aku sudah mengerti maksudmu!"Sorot mata Werdi langsung berbinar.Namun, tak lama kemudian, dia berkata dengan khawatir, "Kak Timnu, walau rencana ini sangat bagus, bagaimana kalau bocah itu berhasil mengalahkan Vita?""Perlu diketahui bahwa kekuatan yang ditunjukka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status