Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 189 Vila Cakrawala Dijual

Share

Bab 189 Vila Cakrawala Dijual

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-05 18:00:01
Begitu mendengar ucapan Ardika, langkah kaki para karyawan itu terhenti sejenak.

Mereka berbalik, lalu menatap dan mencibir Ardika.

Karlos, Kepala Departemen Personalia, orang pertama yang mengundurkan diri berkata dengan nada meremehkan, "Haha, apa kamu pikir setelah menyinggung tiga keluarga besar, Grup Agung Makmur masih punya masa depan? Kami harus segera mencari perusahaan lain. Kalau menunggu Grup Agung Makmur hancur sepenuhnya, kami akan kesulitan untuk mencari pekerjaan. Bagaimana semuanya? Aku kalian setuju pada pendapatku?!"

Para petinggi dan karyawan yang berencana untuk mengundurkan diri menimpali dengan serempak, "Ya!"

"Bu Luna, jangan lupa hitung gaji dan bonus kami baik-baik, lalu transfer ke rekening kami masing-masing. Kalau nggak, kami juga akan menuntutmu!"

Selesai berbicara, Karlos berjalan pergi dengan bangga.

Orang-orang lainnya juga ikut pergi.

Di saat-saat krisis Grup Agung Makmur, orang-orang itu meninggalkan Grup Agung Makmur tanpa ragu, bahkan mengancam ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 190 Aku Tidak Setuju Kamu Menjadi Pemilik Baru

    Luna langsung membelalak kaget.Dia sangat terkejut kakeknya bisa melakukan tindakan tidak tahu malu seperti itu.Dulu, kakeknya sangat waspada padanya dan tidak ingin dirinya memegang kendali atas perusahaan. Selama ini, walaupun jabatan manajer umum perusahaan kosong, kakeknya juga tidak bersedia menyerahkan jabatan itu padanya.Di saat Grup Agung Makmur sudah hampir hancur, kakeknya menyerahkan perusahaan itu secara paksa padanya agar dia yang memikul semua tanggung jawab dan menghadapi semua masalah.Bahkan Ardika juga menjadi wali hukum beberapa anak perusahaan!Seorang pria yang tidak memiliki pekerjaan apa pun langsung berubah menjadi seorang bos besar dengan aset miliaran.Apa ada tindakan yang lebih memalukan dari ini?"Kakek, kapan kalian mengambil KTP Ardika dan melakukan semua hal ini? Apa dia sudah menyetujuinya?!" tanya Luna dengan marah.Tuan Besar Basagita mendengus dan berkata dengan kesal, "Jangan lupa, idiot itu sudah makan dan minum dengan gratis di Keluarga Basagit

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 191 Kembang Api Luar Biasa

    Staf bank dan staf pengadilan yang dibawa oleh Helmi juga sudah dihantam hingga terjatuh ke tanah.Sebenarnya, mereka belum menyelesaikan prosedur dan tidak berhak untuk datang mengambil alih vila ini.Para staf bank dan staf pengadilan itu diseret ke sini oleh Helmi untuk menakut-nakuti Luna sekeluarga, agar mereka segera pindah keluar dari vila.Menghadapi pasukan Korps Taring Harimau yang ganas, mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengutarakan ketidakberdayaan mereka."Bawa pergi!"Di bawah perintah ketua pasukan, Helmi langsung ditarik berdiri seperti seekor anjing mati, lalu dibawa pergi.Dia berkata dengan kejam, "Luna, jangan pikir kalian sudah menang. Pendukung kakakku adalah tiga keluarga besar, relasinya nggak bisa kalian bayangkan. Grup Agung Makmur sudah diblokade, pemutusan pinjaman bank hanya sebuah permulaan!""Kalau kalian nggak segera mengembalikan uang pinjaman, cepat atau lambat Vila Cakrawala akan menjadi milikku. Bahkan Komandan Draco juga harus mematuhi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 192 Mengganggu Badan Keamanan Nasional

    Helmi bergegas membawa anak buahnya pergi ke Departemen Pertanahan untuk menyelesaikan prosedur pengalihan properti.Begitu bertemu dengan staf di sana, dia langsung mengungkapkan identitasnya."Namaku Helmi, presdir Grup Kejora sekaligus adik Diego, presdir Bank Banyuli. Aku adalah kerabat tiga keluarga besar. Cepat alihkan Vila Cakrawala menjadi atas namaku hanya dalam waktu lima menit!"Dia yakin setelah dia mengungkapkan tiga identitasnya itu, staf di hadapannya ini pasti akan segera menuruti permintaannya.Benar saja, begitu mendengar identitasnya, staf itu langsung gemetaran dan buru-buru memeriksa dokumennya.Saat melakukan pemeriksaan identitas Helmi, semuanya berjalan dengan lancar. Sesuai dengan apa yang dikatakannya, dia memang memiliki tiga identitas itu.Namun, saat melakukan pemeriksaan informasi Ardika, pemilik Vila Cakrawala sebelumnya, dia mendapati masalah.Setelah mencoba beberapa kali, dia tetap tidak bisa menemukan identitas Ardika."Ada apa? Kenapa kinerjamu lamba

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 193 Helmi Hitora Ditangkap

    "Pak Ridwan, aku nggak melakukan apa-apa. Sebenarnya apa yang terjadi?"Saking ketakutannya, sekujur tubuh Kenedi gemetaran. Hingga saat ini, dia masih belum mengerti apa yang telah terjadi."Kamu sendiri nggak tahu apa yang telah kamu lakukan?!"Ridwan kesal setengah mati, dia ingin sekali melayangkan sebuah tamparan ke wajah Kenedi."Pihak Badan Keamanan Nasional mengatakan staf kalian sedang mencoba menyelidiki data diri seorang tokoh penting dengan tingkat kerahasiaan bintang lima!""Walau sudah diperingatkan berkali-kali, kalian tetap memaksa untuk meretas sistem data.""Mereka mencurigai ada teroris tingkat internasional yang membahayakan keselamatan tokoh penting ini. Karena itulah, mereka langsung mengaktifkan penghancuran sistem otomatis untuk menghilangkan semua data kalian dan meminta Kota Banyuli untuk melenyapkan kalian dengan segala cara!"Begitu mendengar erangan penuh amarah Ridwan, Kenedi dan yang lainnya langsung tercengang.Tokoh penting dengan tingkat kerahasiaan bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 194 Kehilangan Empat Ratus Miliar

    "Data diri Ardika kami peroleh secara langsung dari rumah sakit jiwa, bagaimana mungkin salah? Nggak mungkin salah!"Menghadapi anak buah Diego yang datang untuk menagih utang, semua anggota Keluarga Basagita pun tercengang.Saking kesalnya, Tuan Besar Basagita melayangkan tamparan ke wajah Wisnu dan berkata, "Dasar bajingan! Bagaimana kamu mengurus prosedurnya saat itu? Lihatlah, sekarang kita sudah tertimpa masalah besar, 'kan?!"Wisnu mengusap-usap wajahnya yang kesakitan. 'Mana aku tahu?' pikirnya."Sudahlah, nggak perlu beromong kosong lagi. Cepat kembalikan 400 miliar itu, lalu tambah lagi 200 miliar sebagai kompensasi karena kalian sudah mencelakai Helmi sampai-sampai ditangkap oleh Badan Keamanan Nasional!"Ekspresi kesal terpampang jelas di wajah anak buah Diego.Dalam sekejap, suasana di dalam kediaman Keluarga Basagita langsung berubah menjadi sunyi senyap.Tuan Besar Basagita hendak mengucapkan sesuatu. Namun, begitu merasakan aura membunuh yang kuat terpancar keluar dari t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 195 Reputasi Hancur dengan Cara Tidak Terhormat

    "Lagi pula, dia sudah berutang 600 miliar. Kalau berutang 200 miliar lagi, juga nggak masalah."Di Vila Cakrawala.Setelah menerima panggilan telepon dari kakeknya, Luna tetap terlihat tenang.Tuan Besar Basagita menuding semua masalah ini bersumber dari Ardika memukul orang, dia juga tidak bisa berkata apa-apa.Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar teriakan dan isak tangis Desi dari dalam."Sebenarnya siapa yang menyebarkan rumor ini? Mereka benar-benar keterlaluan. Putriku bukan orang seperti itu? Apa mereka ingin memaksa kami sekeluarga untuk mati? Hiks ...."Luna dan Ardika menghampiri Desi, begitu pula Handoko.Desi terduduk di lantai dan menangis dengan terisak-isak.Begitu melihat putrinya, Desi langsung menyodorkan ponselnya kepada Luna dan berkata, "Luna, lihat ini!"Begitu melirik layar ponsel ibunya, sekujur tubuh Luna langsung bergetar dengan kencang.Wajah cantiknya langsung pucat pasi!"Gagal menyuap kepala bank, Luna, Wakil Direktur Grup Agung Makmur menyuruh suami id

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 196 Claudia Ingin Menjadi Selebriti Internet

    Suara Ardika terdengar sedingin bilah pisau.Kali ini, dia benar-benar sudah marah besar!Saking menakutkannya, tubuh Jesika sampai sedikit bergetar. Dia segera menelepon Sigit dan yang lainnya.Dalam sekejap, foto Claudia sudah tersebar luas baik di dunia pemerintahan maupun di dunia preman Kota Banyuli.Kini, tugas semua orang adalah untuk menemukan wanita ini!Di area kota tua.Claudia dan Ivan, suaminya mengenakan masker dan kacamata hitam berjalan menuju ke sebuah klinik kecil di pinggir jalan."Sayang, aku sudah pernah melihat foto wanita itu. Dia memang sangat cantik. Anak kita kelak pasti nggak akan jelek.""Tapi, biayanya terlalu mahal. Begitu mengeluarkan uang, kita harus mengeluarkan uang sebesar 10 miliar. Hanya dalam sekejap mata saja, uang sebesar 20 miliar yang Pak Diego berikan pada kita hanya tersisa 10 miliar. Kita masih harus membeli rumah dan mobil, kita harus mempertimbangkan dengan baik sebelum mengeluarkan uang 20 miliar itu."Di depan pintu klinik, Ivan menarik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 197 Orang yang Sangat Keji

    "Ardika? Bagaimana kamu bisa berada di sini?!"Kemunculan Ardika secara tiba-tiba itu membuat Claudia terkejut.Dia agak takut pada Ardika.Dia masih mengingat dengan sangat jelas momen Ardika membereskan Kresna dan dua orang lainnya dengan kejam di Hotel Puritama kemarin.Begitu amarahnya meledak, suami idiot Luna ini akan berubah menjadi sangat menakutkan!"Ah, menemukanmu memang nggak mudah. Tapi, bau busuk wanita jalang sepertimu sangat menusuk sampai-sampai bau selokan di area kota tua ini juga nggak bisa mengimbanginya."Ardika menatap wanita di hadapannya ini dengan dingin dan tidak segan melontarkan kata-kata kasar.Sejak kembali ke Kota Banyuli, dia baru bertemu dengan dua wanita jalang, yang satunya adalah Jenny, sedangkan yang satu lagi adalah Claudia yang sedang berdiri di hadapannya ini.Begitu mendengar ucapan Ardika, Claudia merasa malu sekaligus marah. Dia berkata dengan tajam, "Ardika, berani sekali kamu memarahiku! Semua orang tahu kamu adalah idiot! Mungkin Luna mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1770 Langsung Melayangkan Tamparan

    Ciuman ini berlangsung selama beberapa detik.Kemudian, Ardika mendongak, lalu tersenyum pada Yugo dan berkata, "Kebetulan sekali, aku juga bukan tipe orang yang suka membual. Aku langsung melakukan apa yang ingin kulakukan."Selesai berbicara, Ardika diam-diam melepaskan Tina dari pelukannya.Walaupun biasanya dia dengan wanita yang satu ini sangat tidak cocok, saling membenci satu sama lain.Namun, harus dia akui, kalau hanya melihat Tina dari sudut pandang dia adalah seorang wanita, wanita yang satu ini cukup menawan.Sentuhan singkat barusan telah membuat hatinya sedikit tergerak.Tina sendiri juga melangkah mundur dua langkah. Dia terlebih dahulu memelototi Ardika dengan marah, lalu secara naluriah ingin memaki pria itu.Namun, tanpa butuh waktu lama, dia sudah mengerti. Ardika sedang menggunakan caranya sendiri untuk membalas Yugo.Karena itulah, dia menutup mulutnya, tidak berbicara.Hanya saja, samar-samar terlihat kilatan malu sekaligus marah di matanya.Sementara itu, saat in

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1769 Tidak Suka Membual

    Tina berdiri mematung di tempat dengan memasang ekspresi muram, sama sekali tidak bersuara.Walaupun ucapan Yugo tidak enak didengar, tetapi kenyataan memang sudah terpampang nyata.Ada begitu banyak orang di Grup Lautan Berlian, tetapi malah dikalahkan oleh tiga orang anak buah Yugo. Hal ini membuatnya sangat malu.Tepat pada saat ini, Yugo berkata lagi, "Nona Tina, kulihat pacarmu ini juga payah. Jelas-jelas dia tahu orang-orang Grup Lautan Berlian itu adalah sekelompok pecundang, tapi dia sama sekali nggak mempertimbangkan keselamatanmu.""Oh, maaf, mungkin pandangan pribadiku yang salah.""Tapi, kalau pacarmu ini sudah tahu sistem keamanan Grup Lautan Berlian payah, dia juga nggak punya kemampuan untuk memastikan keselamatanmu.""Seseorang yang bahkan nggak memiliki kekuatan untuk melindungi wanita sendiri, aku nggak percaya kamu akan tertarik dengan pecundang seperti ini."Ardika mengangkat alisnya.'Oh, menarik.'Sejak dia tiba di tempat ini hingga sekarang, dia sama sekali tidak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1768 Sistem Keamanan Tidak Lolos Kualifikasi

    Tina membawa Ardika kemari, bahkan memberi tahu Yugo ini adalah pacarnya, sikapnya sudah sangat jelas.Dalam situasi seperti ini, Yugo malah mengatakan ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengannya.'Eh? Dia nggak kelihatan seperti orang bodoh.'Tina juga dibuat tercengang. Kemudian, dia menggandeng lengan Ardika dan berkata, "Tuan Yugo, kamu nggak menanyakan nama pacarku?"Yugo melirik Ardika sekilas, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Nggak perlu.""Aku pasti akan mendapatkan wanita yang kuinginkan.""Terlepas dari dia adalah pacarmu atau bukan, biarpun ya, aku juga akan merebutmu darinya. Jadi, aku nggak perlu tahu nama seorang pengecut."Melihat senyum tipis yang menghiasi wajah Yugo, ekspresi Tina sedikit menegang.Dia sudah memprediksi hal ini, dia tahu Yugo pasti akan tahu Ardika adalah pacar palsunya.Namun, kalimat belakang yang diucapkan oleh pria itu, benar-benar membuat Tina tidak nyaman."Tuan Yugo, bukankah kamu sudah terlalu percaya diri?"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1767 Ingin Menjalin Hubungan yang Lebih Serius

    Kafe Bluis.Berlokasi di sebelah jalan Gedung Permata.Kebetulan sedang jam kerja. Saat Ardika dan Tina mengunjungi kafe tersebut bersama, suasana di kafe lumayan hening, tidak terlalu banyak pengunjung."Nona Tina, ya?"Seorang pelayan menghampiri Tina dan bertanya dengan sopan."Ya, benar."Tina mendecakkan lidahnya pada Ardika. "Sepertinya bocah itu selangkah lebih cepat dibandingkan kita.""Tuan Yugo sudah menunggu Nona, silakan ikut denganku."Pelayan menuntut mereka berdua ke sebuah meja di lokasi yang mengarah ke sudut. Sosok pria yang berpostur tubuh tinggi dan tegap, serta berparas tampan sudah menunggu di sana.Selain dia, tidak ada orang lain."Halo, Nona Tina, namaku Yugo."Yugo bangkit, memperkenalkan dirinya sambil tersenyum dan menatap Tina dengan sorot mata agresif.Tina membuatnya merasakan sensasi takjub.Sebelum dia datang, dia belum melihat foto Tina.Walaupun dia tahu keluarga besar level pucak seperti Keluarga Bangsawan Dienga Supham, setelah melewati proses perba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1766 Dominan

    "Hehe, di luar dugaan, Nona Tina begitu terus terang."Di ujung telepon, Yugo terkekeh pelan, lalu berkata dengan nada bicara sedikit mengintimidasi, "Kalau begitu, dia bertemu saja di Grup Lautan Berlian.""Karena kamu adalah wanita yang akan menikah denganku, tentu saja aku harus melakukan 'inspeksi', melihat bagaimana kamu mengurus perusahaanmu," ujar Yugo.Saat dalam perjalanan ke Kota Banyuli, Yugo sudah mendalami data diri Tina.Saat dia mengetahui sesungguhnya Grup Lautan Berlian di bawah nama Tina adalah kekuatan dunia preman paling besar di Kota Banyuli dan sekitarnya.Sedangkan Tina sendiri juga merupakan raja preman yang menguasai dunia preman Kota Banyuli dan Kota Serambi, dia sudah tahu Tina berbeda dengan nona-nona keluarga besar yang pernah dia temui sebelumnya.Wanita yang satu ini pasti adalah wanita yang kuat dan dominan.Karena itulah, Yugo memutuskan untuk menunjukkan sikap yang lebih kuat dan dominan lagi untuk menundukkan wanita ini.Jadi, dia mengajukan alasan "m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1765 Tameng

    "Kalau begitu, bukankah kamu sama saja dengan memintaku menjadi tamengmu?""Tolong putar otakmu dan pikirkan sendiri. Bagaimanapun juga, aku adalah orang yang terkenal di Kota Banyuli. Begitu pihak pria itu melakukan penyelidikan, pasti akan ketahuan. Lagi pula, kamu adalah seorang wanita kaya, kamu sewa saja satu."Lelucon apa itu? Berpura-pura menjadi pacar Tina, menemani wanita itu kencan buta?Bagaimanapun juga, dia adalah Wali Kota Banyuli. Dia harus memperhatikan martabat dan menjaga citranya.Terlebih lagi, Ardika juga tidak tertarik menemani wanita itu memainkan permainan seperti ini."Biarkan saja pihak pria tahu, nggak masalah. Intinya, hanya perlu mengacaukan kencan buta ini saja."Tina mendecakkan lidahnya, lalu melanjutkan. "Lupakan saja tentang menyewa pacar. Pria itu adalah seorang tuan muda keluarga besar luar negeri. Orang seperti ini pasti bertemperamen buruk. Kalau dia sampai main tangan ....""Apa maksudmu?"Ekspresi Ardika langsung berubah menjadi muram. "Maksudmu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1764 Kencan Buta

    Mendengar ucapan pamannya ini, Yugo tidak mengerti.Namun, Yomde malah mendesah dan berkata, "Guru benar. Sosok penguasa Kediaman Dewa Perang, orang yang menghabisi para jenderal Lima Negara Besar saat di medan perang dulu.""Ya, benar, Dewa Perang itu!"Tridon mengangguk, sorot mata sedikit ketakutan tampak di matanya. "Bukankah sebelumnya ada berita mengenai suap sebesar dua puluh triliun dari tiga keluarga besar, Dewa Perang sumbangkan kepada Kota Banyuli sebagai dana investasi? Hal ini membuktikan paling nggak dia juga memperhatikan Kota Banyuli.""Karena itulah, saat kalian beraksi di Kota Banyuli, kalian juga harus tahu batasan, jangan terlalu berlebihan, agar nggak menarik perhatiannya.""Kalau mengirim Musa ke sana dan menimbulkan pertumpahan darah besar-besaran, saat itu tiba nggak akan ada yang bisa menyelamatkan kalian.""Ingat, aku juga nggak bisa!""Kami mengerti!"Begitu mendengar ucapannya, Yomde dan Yugo yang awalnya masih tidak menganggap serius hal ini, langsung memas

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1763 Raja Tentara Pertama

    Tiga raja tentara besar yang mengikuti Tridon ini adalah elite Tentara Bayaran Lane.Selain itu, ketiga orang ini memiliki latar belakang masing-masing.Selain tidak terlalu jelas mengenai latar belakang Musa, raja tentara pertama, Yugo mengetahui latar belakang dua orang raja tentara lainnya.Antoine, raja tentara kedua adalah seorang genius bela diri, menguasai Jiu-Jitsu Brazilo, Siam Muaythai, serta Karate, boleh dibilang dalam hal perkelahian tangan kosong jarak dekat di antara Tentara Bayaran Lane, tidak ada yang bisa menandinginya.Julukan Antoine di Tentara Bayaran Lane adalah Ular Piton Putih.Semua orang juga sudah tahu, begitu ular piton menargetkan mangsanya, maka mangsanya akan dililitnya sampai mati.Antoine memang adalah orang yang semenakutkan ini. Begitu dijerat olehnya dalam jarak dekat, hanya tinggal menunggu ajal menjemput saja!Raja tentara ketiga bernama Gustav, julukannya di Tentara Bayaran Lane adalah Beruang Suci.Orang ini berasal dari Eropan Timur, terlahir de

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1762 Tergantung Dia Bisa Membaca Situasi Atau Tidak

    Tak lama kemudian, seluruh anggota Keluarga Citora sudah dibawa pergi.Dengan cara seperti itulah, aset milik Keluarga Citora berubah menjadi modal bagi Tridon untuk membalas dendam.Adapun mengenai hidup dan mati mereka, Tridon sama sekali tidak peduli.Haron benar-benar kasihan. Walaupun sudah mati, seorang ahli bela diri legendaris sepertinya masih saja ditindas oleh orang lain seperti ini.Terlebih lagi, orang ini adalah kakak seperguruan yang mengatakan ingin membalaskan dendamnya.Yomde, murid Tridon melambaikan tangannya. Saat itu juga, jasad Ginadri langsung ditarik keluar.Tepat pada saat ini, Yugo muncul di depan pintu. Dia melirik jasad Ginadri sekilas, lalu berjalan menghampiri Tridon tanpa ekspresi."Paman, ada informasi dari Kota Banyuli, ada hubungannya dengan identitas Ardika!""Pendukungnya adalah Ridwan, Wali Kota Banyuli. Kemampuan Ridwan diakui oleh Kodam Helios, jadi dia akan segera naik jabatan. Karena itulah, Ardika menjadi wali kota untuk sementara waktu.""Seka

DMCA.com Protection Status