Luna tidak percaya Claudia mengkhianatinya seperti itu.Bagaimanapun juga, Claudia adalah temannya.Walaupun hubungannya dengan Claudia tidak sedekat hubungannya dengan Tina, tetapi hubungan mereka boleh dibilang baik.Selain itu, kalau kemarin bukan karena Ardika turun tangan, Claudia juga akan dilecehkan oleh Kresna dan dua pria lainnya.'Jelas-jelas saat itu dia juga sangat marah, tapi kenapa sekarang dia malah menjadi saksi untuk menuduhku?'Luna langsung menelepon Claudia. "Claudia, ada seorang pengacara yang datang menemuiku dan berkata bahwa kamu menuduhku yang menyuruh Ardika untuk melukai orang lain. Apa itu benar?""Ya, apa ada yang salah?"Suara Claudia terdengar seperti suara orang yang baru bangun tidur.Bagi Luna, ucapan Claudia bagaikan petir di siang bolong!"Claudia, kenapa kamu bisa seperti ini? Apa kamu sendiri nggak jelas kejadian kemarin? Apa mereka yang mengancammu?!"Luna berusaha mengendalikan amarahnya, dia tidak percaya Claudia benar-benar mengkhianatinya.Dia
Begitu mendengar ucapan Ardika, langkah kaki para karyawan itu terhenti sejenak.Mereka berbalik, lalu menatap dan mencibir Ardika.Karlos, Kepala Departemen Personalia, orang pertama yang mengundurkan diri berkata dengan nada meremehkan, "Haha, apa kamu pikir setelah menyinggung tiga keluarga besar, Grup Agung Makmur masih punya masa depan? Kami harus segera mencari perusahaan lain. Kalau menunggu Grup Agung Makmur hancur sepenuhnya, kami akan kesulitan untuk mencari pekerjaan. Bagaimana semuanya? Aku kalian setuju pada pendapatku?!"Para petinggi dan karyawan yang berencana untuk mengundurkan diri menimpali dengan serempak, "Ya!""Bu Luna, jangan lupa hitung gaji dan bonus kami baik-baik, lalu transfer ke rekening kami masing-masing. Kalau nggak, kami juga akan menuntutmu!"Selesai berbicara, Karlos berjalan pergi dengan bangga.Orang-orang lainnya juga ikut pergi.Di saat-saat krisis Grup Agung Makmur, orang-orang itu meninggalkan Grup Agung Makmur tanpa ragu, bahkan mengancam ingin
Luna langsung membelalak kaget.Dia sangat terkejut kakeknya bisa melakukan tindakan tidak tahu malu seperti itu.Dulu, kakeknya sangat waspada padanya dan tidak ingin dirinya memegang kendali atas perusahaan. Selama ini, walaupun jabatan manajer umum perusahaan kosong, kakeknya juga tidak bersedia menyerahkan jabatan itu padanya.Di saat Grup Agung Makmur sudah hampir hancur, kakeknya menyerahkan perusahaan itu secara paksa padanya agar dia yang memikul semua tanggung jawab dan menghadapi semua masalah.Bahkan Ardika juga menjadi wali hukum beberapa anak perusahaan!Seorang pria yang tidak memiliki pekerjaan apa pun langsung berubah menjadi seorang bos besar dengan aset miliaran.Apa ada tindakan yang lebih memalukan dari ini?"Kakek, kapan kalian mengambil KTP Ardika dan melakukan semua hal ini? Apa dia sudah menyetujuinya?!" tanya Luna dengan marah.Tuan Besar Basagita mendengus dan berkata dengan kesal, "Jangan lupa, idiot itu sudah makan dan minum dengan gratis di Keluarga Basagit
Staf bank dan staf pengadilan yang dibawa oleh Helmi juga sudah dihantam hingga terjatuh ke tanah.Sebenarnya, mereka belum menyelesaikan prosedur dan tidak berhak untuk datang mengambil alih vila ini.Para staf bank dan staf pengadilan itu diseret ke sini oleh Helmi untuk menakut-nakuti Luna sekeluarga, agar mereka segera pindah keluar dari vila.Menghadapi pasukan Korps Taring Harimau yang ganas, mereka bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengutarakan ketidakberdayaan mereka."Bawa pergi!"Di bawah perintah ketua pasukan, Helmi langsung ditarik berdiri seperti seekor anjing mati, lalu dibawa pergi.Dia berkata dengan kejam, "Luna, jangan pikir kalian sudah menang. Pendukung kakakku adalah tiga keluarga besar, relasinya nggak bisa kalian bayangkan. Grup Agung Makmur sudah diblokade, pemutusan pinjaman bank hanya sebuah permulaan!""Kalau kalian nggak segera mengembalikan uang pinjaman, cepat atau lambat Vila Cakrawala akan menjadi milikku. Bahkan Komandan Draco juga harus mematuhi
Helmi bergegas membawa anak buahnya pergi ke Departemen Pertanahan untuk menyelesaikan prosedur pengalihan properti.Begitu bertemu dengan staf di sana, dia langsung mengungkapkan identitasnya."Namaku Helmi, presdir Grup Kejora sekaligus adik Diego, presdir Bank Banyuli. Aku adalah kerabat tiga keluarga besar. Cepat alihkan Vila Cakrawala menjadi atas namaku hanya dalam waktu lima menit!"Dia yakin setelah dia mengungkapkan tiga identitasnya itu, staf di hadapannya ini pasti akan segera menuruti permintaannya.Benar saja, begitu mendengar identitasnya, staf itu langsung gemetaran dan buru-buru memeriksa dokumennya.Saat melakukan pemeriksaan identitas Helmi, semuanya berjalan dengan lancar. Sesuai dengan apa yang dikatakannya, dia memang memiliki tiga identitas itu.Namun, saat melakukan pemeriksaan informasi Ardika, pemilik Vila Cakrawala sebelumnya, dia mendapati masalah.Setelah mencoba beberapa kali, dia tetap tidak bisa menemukan identitas Ardika."Ada apa? Kenapa kinerjamu lamba
"Pak Ridwan, aku nggak melakukan apa-apa. Sebenarnya apa yang terjadi?"Saking ketakutannya, sekujur tubuh Kenedi gemetaran. Hingga saat ini, dia masih belum mengerti apa yang telah terjadi."Kamu sendiri nggak tahu apa yang telah kamu lakukan?!"Ridwan kesal setengah mati, dia ingin sekali melayangkan sebuah tamparan ke wajah Kenedi."Pihak Badan Keamanan Nasional mengatakan staf kalian sedang mencoba menyelidiki data diri seorang tokoh penting dengan tingkat kerahasiaan bintang lima!""Walau sudah diperingatkan berkali-kali, kalian tetap memaksa untuk meretas sistem data.""Mereka mencurigai ada teroris tingkat internasional yang membahayakan keselamatan tokoh penting ini. Karena itulah, mereka langsung mengaktifkan penghancuran sistem otomatis untuk menghilangkan semua data kalian dan meminta Kota Banyuli untuk melenyapkan kalian dengan segala cara!"Begitu mendengar erangan penuh amarah Ridwan, Kenedi dan yang lainnya langsung tercengang.Tokoh penting dengan tingkat kerahasiaan bi
"Data diri Ardika kami peroleh secara langsung dari rumah sakit jiwa, bagaimana mungkin salah? Nggak mungkin salah!"Menghadapi anak buah Diego yang datang untuk menagih utang, semua anggota Keluarga Basagita pun tercengang.Saking kesalnya, Tuan Besar Basagita melayangkan tamparan ke wajah Wisnu dan berkata, "Dasar bajingan! Bagaimana kamu mengurus prosedurnya saat itu? Lihatlah, sekarang kita sudah tertimpa masalah besar, 'kan?!"Wisnu mengusap-usap wajahnya yang kesakitan. 'Mana aku tahu?' pikirnya."Sudahlah, nggak perlu beromong kosong lagi. Cepat kembalikan 400 miliar itu, lalu tambah lagi 200 miliar sebagai kompensasi karena kalian sudah mencelakai Helmi sampai-sampai ditangkap oleh Badan Keamanan Nasional!"Ekspresi kesal terpampang jelas di wajah anak buah Diego.Dalam sekejap, suasana di dalam kediaman Keluarga Basagita langsung berubah menjadi sunyi senyap.Tuan Besar Basagita hendak mengucapkan sesuatu. Namun, begitu merasakan aura membunuh yang kuat terpancar keluar dari t
"Lagi pula, dia sudah berutang 600 miliar. Kalau berutang 200 miliar lagi, juga nggak masalah."Di Vila Cakrawala.Setelah menerima panggilan telepon dari kakeknya, Luna tetap terlihat tenang.Tuan Besar Basagita menuding semua masalah ini bersumber dari Ardika memukul orang, dia juga tidak bisa berkata apa-apa.Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar teriakan dan isak tangis Desi dari dalam."Sebenarnya siapa yang menyebarkan rumor ini? Mereka benar-benar keterlaluan. Putriku bukan orang seperti itu? Apa mereka ingin memaksa kami sekeluarga untuk mati? Hiks ...."Luna dan Ardika menghampiri Desi, begitu pula Handoko.Desi terduduk di lantai dan menangis dengan terisak-isak.Begitu melihat putrinya, Desi langsung menyodorkan ponselnya kepada Luna dan berkata, "Luna, lihat ini!"Begitu melirik layar ponsel ibunya, sekujur tubuh Luna langsung bergetar dengan kencang.Wajah cantiknya langsung pucat pasi!"Gagal menyuap kepala bank, Luna, Wakil Direktur Grup Agung Makmur menyuruh suami id