Setelah mendengar ucapan Ardika, tidak hanya Yono yang tercengang, orang-orang lainnya di tempat itu juga tercengang.Yono.Pria yang satu ini bukanlah pria biasa. Dia tergolong dalam pebisnis generasi pertama Kota Banyuli, orang paling kaya generasi pertama, serta merupakan Kepala Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang dihormati oleh banyak pebisnis di Kota Banyuli.Berani-beraninya Ardika mengatakan dia ingin main tangan terhadap Yono!"Ardika, jangan ...."Secara naluriah, Luna segera menghentikan Ardika. Dia tahu kalau Ardika benar-benar melakukan hal itu, pasti akan menimbulkan masalah yang sangat besar.Sekarang opini publik tentangnya sangatlah buruk, dia sudah menjadi target makian para netizen. Kalau dia sampai membuat masalah lain lagi sekarang, situasi pasti akan makin buruk!"Sayang, nggak perlu khawatir. Dia nggak lebih dari tua bangka yang nggak bisa apa-apa. Selain mengandalkan pengaruhnya dulu, dia sudah nggak bisa apa-apa lagi. Jadi, pukul ya pukul saja, nggak masalah."Ard
Ditampar oleh Ardika terus-menerus seperti itu, Yono benar-benar tercengang.Dia duduk melamun di sofa, membiarkan Ardika melayangkan satu tamparan demi satu tamparan ke wajahnya."Ardika, cepat hentikan! Kalau kamu lanjutkan lagi, bisa-bisa Pak Yono mati ditampar olehmu!"Teriakan panik sekaligus marah Judius terdengar dari arah belakang. Pria itu bersembunyi sejauh mungkin. Biarpun orang yang sedang dipukul adalah gurunya, dia juga tidak berani mendekat.Tadi, dia sudah merasakan satu tamparan dari Ardika. Dia sudah tahu betapa sakitnya tamparan dari Ardika.Yono sudah berusia lima puluh enam tahun, dia bisa menahan berapa banyak tamparan dari Ardika?Tentu saja Ardika bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik. Walaupun wajah Yono pasti terasa panas dan sakit akibat tamparannya, tetapi tamparannya tidak sampai bisa membunuh si tua bangka itu.Namun, melihat Yono sudah tercengang akibat tamparannya, kekesalannya juga sudah mulai mereda, dia pun menghentikan aksinya."Brak!"Begitu Ar
"Oh? Tua bangka, kamu benar-benar nggak memedulikan harga dirimu lagi, ya?"Ardika tetap tenang seperti biasanya, bahkan dia tertawa dan berkata, "Untung saja, aku sudah mempersiapkan mentalku. Aku tahu setelah aku menamparmu, masalah ini pasti nggak akan selesai begitu saja.""Bajingan, ternyata kamu masih tahu situasimu saat ini sudah buruk, ya?!"Yono mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Kemudian, dia menggertakkan giginya dan memelototi Ardika. "Aku akan menunjukkan padamu, beberapa tamparanmu tadi akan membawa musibah sebesar apa untukmu!"Saat ini, Yono sudah menganggap Ardika sebagai orang yang paling dibencinya seumur hidupnya.Kalau bukan karena sudah mengetahui kehebatan Ardika, dia benar-benar ingin mencabik-cabik Ardika dengan tangannya sendiri, memakan daging dan meminum darah pria itu!"Musibah, ya? Apa bisa dibandingkan dengan hujan badai yang jarang terjadi, tapi sedang terjadi saat ini?"Tiba-tiba, Ardika melangkah maju. Dia langsung menari
Untung saja, cairan teh di dalam cangkir itu sudah tidak tersisa banyak. Kalau tidak, wajah Karina pasti sudah rusak."Paman, si sialan itu masih berani menyerangku! Paman harus membantuku menghabisinya! Dia harus mati!"Karina tidak berani berteriak dengan arogan di hadapan Ardika lagi. Kali ini, dia menghindar sejauh mungkin, lalu menarik lengan Yono dan berteriak dengan keras.Yono menatap Ardika dengan sorot mata dingin, lalu berkata dengan penuh kebencian, "Karina, jangan khawatir. Begitu anggota asosiasi tiba, ajal bajingan itu akan tiba!""Pebisnis-pebisnis paling hebat di Kota Banyuli juga merupakan anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli. Dia sama sekali nggak tahu seberapa menakutkannya kekuatan itu!"Dia sedang menenangkan Karina, sekaligus menggertak Ardika.Namun, Ardika sama sekali tidak terpengaruh. Dia hanya duduk dengan tenang di sana sambil menyeduh teh untuk Luna dengan sabar."Pak Yono, aku sudah selesai menghubungi semua anggota asosiasi!"Tak lama kemudian, Judius be
Sekitar seratus anggota asosiasi ini adalah tokoh-tokoh hebat dari berbagai industri di Kota Banyuli.Di bawah kepemimpinan Kepala Keluarga Unima, Yendia dan Remax, mereka berjalan memasuki kantor pusat Asosiasi Dagang Kota Banyuli bersama-sama.Bahkan saat Asosiasi Dagang Kota Banyuli didirikan, suasananya juga tidak semeriah ini.Menyaksikan pemandangan itu, Yono tampak sangat senang dan bersemangat.Karina dan Judius juga terlihat arogan, mereka belum pernah merasa sebangga hari ini.Setelah melihat isyarat mata dari Yono, Judius melangkah maju satu langkah."Semuanya, hari ini kalian dipanggil kemari karena Pak Yono dipukul oleh orang di wilayah kekuasaan Asosiasi Dagang Kota Banyuli sendiri!""Semuanya, kalian bisa lihat sendiri wajah Pak Yono sudah membengkak karena dipukul oleh bocah itu. Pak Yono sudah lanjut usia, bisa-bisanya dia memperlakukan seorang lansia seperti itu!""Semuanya, di antara kalian, juga ada banyak yang berusia seumuran dengan guruku. Coba kalian katakan, ka
Setelah menerima empat tamparan beruntun, tidak hanya Yono seorang yang sepenuhnya tercengang.Anggota lainnya yang mendekati jumlah seratus orang itu juga tercengang.Mereka saling melempar pandangan, lalu mengalihkan pandangannya ke arah kepala tiga keluarga besar itu dan Lionel.Kemudian, hampir secara bersamaan, mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah sofa.Area itu sangat tenang, hanya ada kepulan asap dan aroma teh yang memanjakan indra penciuman, seolah-olah merupakan dunia yang berbeda."Plak!"Seorang anggota asosiasi melangkah maju tanpa ragu, lalu melayangkan tamparan ke wajah Yono."Aku juga mengundurkan diri dari Asosiasi Dagang Kota Banyuli!""Aku juga mengundurkan diri!""Aku juga ...."Setiap kata mengundurkan diri diiringi dengan satu tamparan.Hanya dalam sekejap mata saja, Yono sudah menerima belasan tamparan lagi. Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan tubuhnya yang rentan. Dia langsung terduduk di lantai dan melamun.Wajahnya sudah rusak akibat tamparan.Melihat
Setelah mendengar kata-kata mereka, kalau Yono masih belum mengerti, benar-benar sia-sia saja dia hidup selama lebih dari setengah abad ini.Kepala Keluarga Unima, Yendia dan Remax bahkan tunduk pada Ardika dan menuruti ucapannya!Saat ini, Yono sudah memahami kebenaran yang ada. Namun, mati pun dia juga tidak mengerti mengapa bisa begini."Aku nggak terima! Aku nggak terima! Atas dasar apa ada begitu banyak orang yang tunduk pada bocah ingusan sepertimu!"Dengan memasang ekspresi marah, Yono merangkak bangkit, lalu memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Bajingan, apa kamu pikir dengan menundukkan tiga kepala keluarga ini saja, kamu sudah hebat? Apa kamu pikir dengan begitu kamu sudah bisa bertindak semena-mena terhadapku?""Bermimpi saja kamu!""Lalu, Desta, Zaki dan beberapa orang sialan lainnya, apa kalian pikir aku sudah nggak bisa apa-apa karena aku sudah tua? Apa kalian pikir kalian sudah bisa menamparku sesuka hati kalian?""Aku beri tahu kalian, kalian sudah terlalu merem
Yobin tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang dikirim ke Kota Banyuli untuk melakukan penilaian terhadap Luna.Saat ini, dia melirik Yobin yang berada di hadapannya dengan acuh tak acuh, lalu mengucapkan "hmm" singkat dan berkata, "Hari ini, aku mewakili Asosiasi Dagang Polam datang ke Kota Banyuli untuk mendiskusikan tentang pembentukan ulang Asosiasi Dagang Kota Banyuli, sebagai cabang Asosiasi Dagang Polam."Saat berbicara, dia melirik Desta dan yang lainnya, lalu bertanya dengan santai, "Ah, ada begitu banyak orang di sini, ya. Apa mereka semua adalah anggota Asosiasi Dagang Kota Banyuli? Kalau begitu, kebetulan sekali, nggak perlu memberi pengumuman satu per satu lagi."Nada bicara Yobin dipenuhi dengan kepercayaan diri.Seolah-olah Asosiasi Dagang Kota Banyuli sudah pasti akan menjadi cabang Asosiasi Dagang Polam, sama sekali tidak perlu meminta pendapat orang lain lagi.Yono memutuskan memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi pelajaran pada Desta dan yang lainnya.Karena i
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening