Setelah mendengar ucapan Julia, staf-staf yang berada di dalam ruangan itu langsung melirik Ardika dengan ekspresi aneh.Mereka mengira orang yang datang untuk menerima wawancara adalah seorang tokoh hebat. Siapa sangka ternyata hanya seorang menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istrinya.Dalam sekejap, sorot mata yang mereka tujukan pada Ardika tampak sedikit meremehkan."Kak Julia, bagaimanapun juga, kamu adalah tokoh penting di stasiun TV kita. Bisa-bisanya Perusahaan Investasi Gilra mengirim seorang menantu benalu untuk menerima wawancara darimu. Bukankah mereka terlalu nggak menghormatimu?""Ya, benar. Aku sarankan sebaiknya ganti orang. Biarpun hanya seorang karyawan biasa, juga lebih unggul dibandingkan seorang menantu benalu yang mengandalkan relasi untuk menduduki posisi manajer umum ...."Beberapa orang staf mulai menyuarakan pemikiran mereka.Mereka tahu Julia tidak menyukai Ardika, tentu saja mereka harus membantunya.Yuri melirik Ardika. Dia berasumsi kemungkinan be
"Tuan Ardika, apa kamu sudah siap? Ayo kita mulai."Julia sangat profesional. Begitu sutradara memintanya untuk mulai, dia langsung hanyut dalam perannya sebagai seorang pembawa acara.Dengan seulas senyum mengembang di wajahnya, dia berkata, "Hari ini, kami sudah mengundang Tuan Ardika, manajer umum Perusahaan Investasi Gilra. Tuan Ardika dipersilakan untuk menyapa para penonton terlebih dahulu.""Halo, semuanya, aku adalah Ardika ...."Ardika melambaikan tangannya ke arah penonton yang sesungguhnya tidak ada seorang penonton pun di lokasi rekaman. Ya, acara ini memang ditujukan untuk penonton TV.Setelah perkenalan diri Ardika, Julia mulai berbicara. "Seperti yang kita ketahui bersama, perusahaan-perusahaan besar menetapkan standar yang tinggi untuk manajer umum profesional. Paling nggak, orang yang bersangkutan harus memiliki pengalaman kerja.""Tapi, kalau dilihat dari resume Tuan Ardika, kita bisa menemukan suatu hal yang ajaib.""Sebelum menjabat sebagai manajer umum Perusahaan I
Setelah berlangsung selama setengah jam, akhirnya wawancara eksklusif itu pun usai.Setelah memperoleh bahan yang diinginkannya, Julia beranjak bangkit dari sofa dengan perasaan puas, lalu merenggangkan pinggangnya.Mata staf-staf pria yang berada di sekelilingnya langsung bersinar, sorot mata mereka terus tertuju pada bagian perut rampingnya yang terekspos itu.Kilatan bangga melintas di mata Julia. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan memasang ekspresi meremehkan."Ardika, kamu benar-benar seorang pengecut!""Tadi, saat menghadapi pertanyaan-pertanyaan dariku, kamu bahkan nggak punya keberanian untuk menyangkalnya.""Apakah kamu tahu betapa konyolnya ekspresi pengecutmu tadi? Apa perlu aku meminta juru kamera untuk memperlihatkannya padamu?""Aku beri tahu kamu, setelah wawancara eksklusif ini ditayangkan, kamu pasti akan terkenal di seluruh penjuru Kota Banyuli.""Berterima kasihlah padaku karena telah memberimu kesempatan sebagus ini.""Biarpun kamu akan diperm
Tak lama kemudian, Jane menelepon Ardika."Pak Ardika, aku dengar saat wawancara eksklusif, kamu terlibat dalam perselisihan dengan Julia, pembawa acara CNBC?"Ardika berkata dengan santai, "Oh, ya, benar. Kenapa? Kamu juga ingin mengguruiku seperti asistenmu itu?"Dia boleh tidak mencari perhitungan dengan seorang asisten muda seperti Yuri.Namun, sekarang, Jane sudah menjabat sebagai wakil presdir. Kalau wanita itu tidak tahu membaca situasi, dia juga tidak keberatan untuk mengganti seorang wakil presdir hari ini juga."Nggak. Pak Ardika adalah atasanku, bagaimana mungkin aku berani mengguruimu?"Jane berkata dengan dingin, "Tapi, aku juga berharap lain kali Pak Ardika bisa mengendalikan emosi sendiri dan mempertimbangkan keuntungan perusahaan, nggak perlu terlibat dalam perselisihan dengan orang lain.""Kamu adalah petinggi perusahaan kami. Kalau kamu terlibat dalam perselisihan dengan pembawa acara stasiun TV dan hal seperti itu tersebar luas, bagaimana pandangan orang lain?"Jane
"Kak Julia, aku juga belum pernah bertemu dengan presdir itu."Jane terjebak dalam situasi yang agak sulit.Julia langsung berkata dengan sedikit tidak puas, "Oh, Bu Jane bahkan nggak berniat untuk menunjukkan sedikit pun ketulusan padaku. Sepertinya permintaan maafmu juga nggak tulus ....""Aku akan mencoba memenuhi permintaan Kak Julia."Menghadapi orang yang tidak tahu malu seperti Julia, Jane juga tidak berdaya.Setelahnya, Jane membawa Julia ke kantor utama Grup Susanto Raya, menemui Jesika, asisten presdir."Halo, Bu Jesika, aku adalah Julia, pembawa acara CNBC Kota Banyuli. Aku ingin melakukan wawancara eksklusif dengan presdir perusahaan ini."Setelah diperkenalkan oleh Jane, Julia berjabat tangan dengan Jesika dengan penuh hormat.Jesika tidak hanya merupakan asisten presdir Grup Susanto Raya, wanita itu juga merupakan Direktur Bank Banyuli yang dipekerjakan secara khusus oleh Kediaman Wali Kota. Dia tidak berani menganggap remeh wanita itu, bahkan merasa sedikit tertekan.Jes
"Yah, benar juga, pecundang sepertimu yang nggak berani melawan balik saat dimarahi, mungkin termasuk dalam kelompok submisif.""Jadi, makin seorang wanita memandang rendah kamu, kamu makin terdorong untuk mendekatinya.""Tapi, apa kamu pikir aku akan tertarik dengan pecundang sepertimu? Hanya pria terhormat seperti presdir Grup Susanto Raya yang masuk dalam kriteria pria idamanku.""Ardika, sebaiknya kamu lupakan saja pemikiranmu itu. Kita sudah ditakdirkan bukan berasal dari dunia yang sama."Dengan menunjukkan sikap arogan, Julia terus mengolok-olok Ardika.Sangat jelas dia sedang melampiaskan kekesalannya karena penolakan Jesika tadi pada Ardika."Hmm? Presdir Grup Susanto Raya?"Ardika tertegun sejenak, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Kalau begitu, Julia, aku sarankan padamu untuk melupakan pemikiran itu saja. Presdir Grup Susanto Raya nggak akan tertarik padamu.""Uhuk ... uhuk ...."Jane yang berdiri di samping Julia berdeham pelan, seakan-akan sedang mengingatkan Ardika untu
Setelah menerima laporan tersebut, hati Elsy langsung diliputi tanda tanya.Secara logika, pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan kali ini adalah tugas mereka.Namun, Elsy malah merasakan firasat buruk.Beberapa waktu yang lalu, Jiko yang sedang bersembunyi tanpa terdengar kabar itu, tiba-tiba mengiriminya pesan."Elsy, kalau kamu nggak menyetujui syarat perceraianku, aku akan membuat Grup Bintang Darma bangkrut. Mari kita mulai dari 'hidangan pembuka'. Haha ...."Melalui kata-kata itu, terlihat jelas seberapa arogannya Jiko.Elsy sudah menerima saran dari Ardika untuk menggugat cerai pria biadab itu. Dia memang tidak ingin memedulikan Jiko lagi.Namun, hal yang terjadi setelah dia menerima pesan itu adalah, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan langsung datang melakukan pemeriksaan tanpa memberinya pemberitahuan terlebih dahulu.Menurut laporan dari bawahannya, tim pengawas memberikan pemberitahuan secara dadakan kepada pabrik.Elsy merasa tidak ada hal yang b
"Halo, Pak Gulko."Elsy sedikit jijik melihat sorot mata agresif pria itu. Dengan menahan ketidaknyamannya, dia berjabat dengan pria itu.Saat menyentuh tangan Elsy yang lembut, Gulko seperti enggan melepaskannya lagi.Wanita di hadapannya ini benar-benar cocok dengan kriterianya, dia ingin sekali menikmati tubuh indah wanita itu sekarang juga."Aku sudah lama mendengar tentang Bu Elsy. Aku nggak menyangka ternyata kamu secantik ini.""Selain cantik, kamu juga memimpin perusahaan sebesar ini. Benar-benar seorang wanita yang cantik dan berbakat. Pria mana pun yang bisa memilikimu, benar-benar beruntung."Gulko melontarkan kata-kata itu dengan percaya diri, dia yakin Elsy akan jatuh ke tangannya.Saat ini, hidup dan mati pabrik obat Grup Bintang Darma sudah jatuh ke tangannya.Terlebih lagi, wanita di hadapannya ini memang bukan wanita suci. Setelah menikah dengan Jiko, Elsy tidak tertarik pada suaminya, melainkan menjalin hubungan dengan pria lain.Dia yakin selama dia menggunakan trik-
Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter
"Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr
"Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P
"Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan