Home / Romansa / Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan / Bab 35. Ternyata hanya bawahan Gara.

Share

Bab 35. Ternyata hanya bawahan Gara.

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2024-05-05 15:46:32

Gara menatap Alex dengan seksama.

"Iya benar? Kamu kenal denganku?"

"Astaga! Tuan! Tuan Gara, saya ini Alex. Pengurus Perusahaan Cabang Mahendra Grup X. Yang menggantikan Paman Martin. Kita sudah beberapa kali bertemu. Anda tidak mengingat saya?"

Gara terdiam sejenak, tampak mengingat-ingat. Grup X adalah cabang kecil milik Gara yang kesekian. Dia agak sedikit susah mengingat karena Cabang Perusahaan miliknya memang banyak.

"Sebentar. Grup X. Pak Martin yang beberapa bulan kemarin mengundurkan diri dan mengusulkan keponakannya sebagai penggantinya?" Gara mulai mengingat.

"Tepat sekali , Tuan. Iya benar.” Jawab Alex begitu mantap.

"Oh… Alex Fernando?" Sekarang Gara sudah bisa mengingat dengan jelas siapa pria di depannya ini.

"Iya, Tuan."

"Astaga! Jadi kamu yang menikahi Adik iparku ini rupanya?" Ucap Gara.

Alex mengangguk mantap, dan terlihat begitu bangga. Ternyata dia mendapatkan istri yang punya hubungan dekat dengan atasan tertingginya.

Lalu menoleh pada Dinda, Ibu, Bapak dan Sil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 36. Pusing kan, akhirnya?

    Pesta pernikahan Dinda sudah selesai.Dekorasi pelaminan sudah mulai dibongkar satu persatu dan para staf wo sudah mengemas kembali barang-barang sewaan.Rumah keluarga Wibowo kembali terlihat sepi.Sebagai pengantin baru Dinda seharusnya terlihat bahagia sebagaimana mestinya pengantin baru pada umumnya.Tetapi saat ini Dinda tidak begitu. Sepertinya kedatangan Mia dan suaminya ke pestanya semalam begitu mempengaruhi perasaan hatinya dalam sekejap. Terbukti saat ini dia terlihat sedang melamun menatap kotak perhiasan di tangannya.Kenapa Mia bisa bernasib begitu sangat beruntung?Kerjanya hanya dirumah. Tidak pernah bergaul dan tidak pernah keluar rumah selain ke toko dan ke pasar saja. Tetapi bisa mendapatkan suami pengusaha terkenal seperti Gara.Sedangkan dirinya saja yang sudah mati-matian bekerja dari pagi hingga sore, bergaul kesana kemari dan berbaur dengan anak-anak orang kaya, hanya mendapatkan seorang Alex.Tadinya dia mengira jika Alex adalah seorang Pengusaha. Pebisnis! Te

    Last Updated : 2024-05-06
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 37. Mia sebelum bersama Gara

    "Ya iyalah. Masa salahku? Apa salah ayah, atau Mia, begitu? Bahkan mereka sudah memperingatkan kalian! Tapi kalian ngotot. Kalau tidak, salahkan saja adik kamu yang manja itu! Suruh saja dia minta uang sama suaminya buat membayar hutang. Kan suaminya itu pengusaha. Cabang dari Perusahaan Mahendra Group. Kaya kan?" Sahut Farhan penuh kekesalan.Lalu Farhan ingin melangkah untuk keluar dari kamar."Kamu mau kemana, mas? Aku belum selesai bicara!" Silvia menarik tangan Farhan."Kerja!" Farhan menarik kembali tangannya."Ini kopinya diminum dulu, aku sudah buat, sayang!” Rayu Silvia, mau tidak mau dia harus bisa membujuk suaminya agar bisa mencarikan dana lagi untuk menutupi hutang-hutangnya.Tetapi rupanya Farhan sudah malas pusing."Nggak usah. Ini sudah siang. Nanti telat masuk Kantor, aku bisa dipecat pula, jadi pengangguran, tambah pusing malah!" Jawab Farhan kemudian melangkah keluar dari kamar.Saat membuka pintu, ada ibu mertuanya yang sedang berdiri di sisi depan pintu."Ibu.. Nga

    Last Updated : 2024-05-06
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 38. Tidak ada pinjam-meminjam.

    "Kalau kamu nggak terima, antar Mia ke ibu kamu saja. Atau kamu bawa saja dia kerja!"Wibowo tidak lagi bisa protes. Dalam diam, dia hanya bisa bersabar menghadapi istrinya.Wibowo lebih memperhatikan Mia mulai saat itu. Sebelum berangkat kerja, dia akan memandikan Mia terlebih dahulu dan menyuapnya sampai kenyang kemudian berpesan, "Jangan nakal Nak ya, di rumah. Jangan ngerepotin Ibu. Nanti kalau mau mandi atau makan, tunggu ayah saja ya?"Mia yang pada waktu itu belum mengerti apa-apa hanya bisa mengangguk saja dan selalu menunggu ayahnya pulang di sore hari.Begitu Wibowo pulang, pertama yang dilihat adalah Mia. Segera memandikannya dan memberinya makan. Jika tidak, Mia tidak akan mandi dan makan seharian.Mia kecil tidak tahu apa-apa, kenapa ibu tidak menyukainya? Kadang dia bertanya pada ayahnya."Kenapa ibu tidak suka padaku, ayah?”“Ibu hanya capek saja. Makanya Mia jangan nakal ya nak. Nanti ibu juga sayang kok, pada Mia.” Ayahnya akan selalu menjawab demikian.Karena itu Mia

    Last Updated : 2024-05-06
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 39. Tebakan Mia benar.

    Mendengar ucapan istrinya seperti itu Gara sedikit tercengang. Dalam pikirannya, benarkah Mia sudah berbicara seperti itu pada ibu? Padahal selama ini Gara mengenal baik Mia. Istrinya ini adalah wanita yang lembut dan penyabar. Lalu dia langsung bertanya, “Kamu bicara seperti itu pada ibu?” Mia menggelengkan kepalanya, “ Enggak kok, cuma di dalam hati saja. Mana mungkin juga Mia tidak bicara sopan pada ibu. Biar bagaimanapun, aku tidak akan mungkin berbicara seperti itu. Terus apa bedanya Mia dengan ibu kalau begitu, kan?”Gara ingin tertawa jadinya, dia mengira jika istrinya benar-benar sudah bicara kasar seperti itu pada ibunya. “Terus, tadi bicara apa saja?”Saat Gara di kamar mandi tadi Mia melihat ponselnya berdering. Saat diperiksa, ternyata itu adalah ibunya yang memanggil.Itu sebenarnya Mia ragu untuk menjawab panggilan, tapi tidak bisa dipungkiri jika hatinya memang selalu merindukan ibunya. Rindu bukan karena telah lama tidak bertemu. Tetapi merindukan sentuhan tangan dan

    Last Updated : 2024-05-08
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 40. Skak Mat dari Mia.

    "Iya. Nanti kapan-kapan ibu akan meminta maaf pada suamimu. Sekarang, bisakah ibu minta bantuan kamu dulu, Mia?" Jawab ibu terdengar begitu berterus terang jika perlu bantuan."Iya bu, bantuan apa? Kalau masalah biaya berobat ayah, tidak perlu khawatir. Suamiku sudah berencana untuk membawa ayah berobat ke rumah sakit besar dengan dokter spesialis agar Ayah sembuh dan tidak kambuh-kambuh lagi."Itu sudah pasti, Mia memang sudah pernah merundingkan ini dengan suaminya. Tujuan utama agar ayahnya bisa sehat kembali tanpa harus bolak balik berobat rutin bulanan. Tujuan yang kedua, Mia bisa menebak jika suatu hari nanti sakit ayahnya, bisa menjadi alasan Ibu dan saudaranya untuk memanfaatkan suaminya. Tentu saja Mia tidak ingin itu terjadi.Disamping dia ingin Ibu dan saudaranya sadar, agar bisa sedikit menghargai apa arti kekeluargaan tanpa harus memandang kedudukan dan uang, di samping itu juga, dia tidak ingin Gara salah paham jika sampai di manfaatkan oleh mereka. Sebagai istri, Mia

    Last Updated : 2024-05-08
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 41. Pusing tujuh keliling.

    Iya, suami Dinda benar pengusaha. Tapi kalimat hanya orang kepercayaan, ditambah Perusahaan cabang kecil Gara, itu sudah cukup menjadi semacam kata hinaan halus dari Mia untuk suami Dinda yang ibu bangga-banggakan sampai rela berhutang kesana-sini.Dan kenyataan memang seperti itu adanya, selama persiapan pesta sampai pesta berakhir, seperak pun yang namanya Alex belum memberi bantuan kepada pihak keluarga wanita."Ya sudah, Mia. Ibu mau coba ngomong sama Dinda dulu." Suara ibu lemas, menutup panggilan tanpa sempat mengucapkan salam.Lemas sudah tubuh Bu Rita. Apa yang dikatakan oleh Mia tadi semua benar.Malu jika harus meminjam uang pada Gara, menantu yang dihina semasa ada di rumah ini.Penyesalan Bu Rita, kenapa tidak berbaik sedikit saja pada Gara kala itu? Kalaupun tidak suka setidaknya jangan diperlihatkan. Mungkin saat ini dirinya akan aman.Ada tempat meminta atau untuk menghutang.Terus sekarang dia mau kemana?Mana sejak pagi tadi Bibi Wati terus menelponnya. Puluhan kali t

    Last Updated : 2024-05-08
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 42. Jangan keluar apartemen.

    "Minum, sayang.." Gara mengulurkan Jus jeruk dingin untuk istrinya."Sudah selesai ya?" Mia mulai terlihat lelah."Sudah. Capek ya?"Mia mengangguk manja."Nanti malam, aku bisa pijitin. Pijat Plus-plus malah." Suara Gara menggoda di sisi telinga Mia.Mia tersenyum malu, sambil mencubit kecil pinggang suaminya.Setelah memastikan semua selesai,kemudian mereka berganti dan bergegas pulang.Riko yang setia, mengantar mereka sampai ke apartemen.Begitu sampai di kamar, Mia langsung mandi dan selesai mandi dia ambruk di atas ranjang. Seharian ini, dia benar-benar merasa lelah.Gara hanya tersenyum melihatnya dan bergantian melangkah ke kamar mandi.Malam ini mereka tidur dengan keadaan bahagia.Pagi harinya, Gara terbangun karena merasa geliatan tubuh yang sedang dipeluk.Dia memijat kepalanya yang terasa sedikit pusing. Mungkin karena semalam mereka terlalu bersemangat, hingga baru tidur lewat tengah malam setelah urusan dewasa mereka selesai.Gara duduk sambil mengamati wajah Mia yang

    Last Updated : 2024-05-09
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 43. Dijemput untuk datang ke apartemen.

    Sebagai seseorang yang sudah cukup lama berada di dunia bisnis, tentu saja Gara sudah paham. Apalagi ini adalah detik-detik hari menuju peresmian pernikahannya.Apalagi saat ini, Gara belum sempat menempatkan beberapa penjaga khusus untuk menjaga Mia. Dia harus waspada dulu. Tidak ingin ada sesuatu yang bisa saja terjadi diluar dugaan, sampai pesta besar mereka nanti.Setelah itu Gara berencana akan membawa Mia untuk tinggal di rumahnya yang penuh pelayan dan penjaga."Gara, kamu tidak pergi kerja hari ini?""Hanya setengah hari. Ada pertemuan penting. Jika tidak, aku sebenarnya malas. Hari ini aku ingin seharian bersamamu."Wajah Mia merona ,merasa sangat diagungkan oleh suaminya."Aku mandi dulu." Gara bergerak untuk mengambil handuk.Sementara Mia masih dengan balutan selimut mengambil ponselnya.Ada banyak panggilan tak terjawab. Mia menggelengkan kepala ketika melihat jika sebanyak itu adalah panggilan dari Ibu. Kemudian dia membuka pesan Chat.Ibu mengiriminya pesan, kembali mem

    Last Updated : 2024-05-09

Latest chapter

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 405. Akhirnya Mereka Sah Juga

    Tidak ada tetangga yang datang karena mereka sengaja, lamaran malam ini dengan sederhana saja. Tidak ada yang dibawa oleh Dodi karena memang mereka sudah berunding untuk tidak memaksakan diri dan tidak membawa apapun. Ini adalah pesan Gita, jadi Dodi datang hanya membawa ucapan niat dan cincin seberat 2 gram saja sebagai tanda pengikat antara mereka. Acara lamaran berlangsung sederhana namun penuh keseriusan dari kedua belah pihak. Pakde Gita tak banyak bicara, sebab di sini ia hanya menjadi saksi, bukan untuk dimintai pendapat. Sebelumnya, Bu Mila sudah berpesan demikian. Sebelum lamaran ini, Pakde sempat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernikahan Gita dengan Dodi. Alasannya, masa depan Dodi kurang cerah dan hanya akan membebani Gita, terlebih Gita kini sudah sukses. Pakde khawatir banyak orang berbiat buruk, lalu menjadikan alasan ingin menikahi Gita. Bu Mila menegaskan untuk tidak perlu ikut campur urusan mereka . Dodi memandang Heru dengan mata terbelalak, seperti kura

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 404. Memberi Solusi

    Sebagai orang tua, mereka hanya perlu menyetujui, memberi restu, dan dukungan. Meski tak suka, Pakde tak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan.Mungkin ia sadar bahwa selama ini ia tak pernah membantu atau ikut memberi makan Gita dan Anisa sejak mereka lahir, lalu mereka ditinggal orang tua mereka, dan kini telah tumbuh dewasa.Acara lamaran selesai, disambung dengan obrolan ringan, basa-basi sebelum waktunya pulang.Tidak ada yang istimewa di acara malam ini, tetapi bagi Gita dan Dodi, acara ini sangat spesial dan membekas di hati. Karena malam ini, mereka resmi menjadi sepasang tunangan dan berencana menikah bulan depan. Awalnya, ketika ditanya oleh Pak De kapan mereka akan menikah, Dodi masih ragu untuk menjawab. Bukan karena ragu, tetapi dia ingin benar-benar siap. Namun, Gita yang langsung menjawab, "Rencana kami adalah bulan depan, Pak De. Setelah bulan ini habis, kami akan berunding lagi untuk menentukan hari yang tepat."Dodi tidak bisa berkomentar karena takut Gita tersinggu

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 403. Benar-benar Datang Ke rumah

    Dodi menarik nafas resah. Tadinya, dia sudah cukup senang, khayalannya melambung tinggi, menikahi Gita dan hidup bahagia penuh cinta. Namun, setelah obrolan dengan ibunya, perasaannya berubah menjadi kacau.Jika nanti dia menikah, bagaimana mungkin dia bisa tinggal bersama Gita? Bagaimana dengan ibu dan dik-adiknya? Tapi jika dia mengajak Gita untuk tinggal bersamanya, tentu saja itu juga tidak mungkin. Dia tidak bisa membawa Gita untuk tinggal di pondok mereka dan mengurus keluarganya.Tiba-tiba, sebuah pesan singkat dari Gita masuk. "Dodi, sedang apa? Apa kamu sudah pulang kerja?""Iya, Gita. Aku sudah pulang dari tadi." Mulai hari ini dan seterusnya, Dodi memang sudah mau belajar untuk memanggil Gita dengan nama saja. Mereka sudah sepakat."Bisa gak nanti malam ke rumah? Ada hal yang ingin aku bicarakan."Karena Dodi juga ingin membicarakan suatu hal dengan Gita, dia pun setuju. "Iya, aku akan ke sana nanti malam."Gita tersenyum, selain memang ada sesuatu yang ingin dibicarakan se

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 402. Akan melamarnya l

    Yang di sana menutup mulutnya dengan satu tangan menahan agar tidak tertawa keras karena saking senangnya.Ya ampun… Ternyata Dodi romantis juga ya?Akhirnya sepanjang malam ini mereka sama-sama begadang, melanjutkan chat mesra dan rencana untuk kedepannya nanti. Sampai terlupa, ketiduran tanpa sengaja. Ponsel masing-masing terjatuh dari tangan dan paginya ponsel mereka sama-sama ngedrop!Dodi merasa sangat kesal karena tidak bisa mengirimi pesan atau melihat pesan chat dari Gita. Akhirnya berangkat kerja tanpa membawa ponsel.Gita juga demikian, terpaksa pergi mengajar meninggalkan ponselnya di rumah untuk dicas.Di tempat kerja, mereka tidak konsen.Saling memikirkan satu sama lain. Andai saja tadi ponsel bisa dibawa, setidaknya bisa berkirim chat, menanyakan kabar. Lagi ngapain? Udah makan belum?Duh, kasmaran!Sayangnya semalam lupa , seharusnya sambil di cas saja. Kan tidak sampai ngedrop?Saat Dodi pulang dari kerja, di jalan melihat kecelakaan. Sebuah mobil sedan menabrak seora

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 401. Kasmaran

    Anisa mengusir mereka dengan bercanda, "Sudah, jalan sana, nanti keburu magrib."Gita dan Dodi akhirnya berangkat menggunakan motor Anisa. Mereka berboncengan, menarik perhatian orang-orang di jalan karena penampilan mereka yang berbeda dari biasanya. Beberapa mencibir, tapi banyak juga yang memuji kecocokan mereka.Sesampainya di acara, suara musik orgen tunggal menyambut. Mereka disambut oleh tim penyambut tamu, dan beberapa orang langsung mengenali mereka, "Mbak Gita sama Mas Dodi? Wah, cocok banget!”Gita dan Dodi hanya tersenyum malu mendengar godaan-godaan itu. Setelah mengambil makanan, mereka duduk bersama dan menikmati hidangan. Sesekali mereka melirik satu sama lain dan tersenyum, tapi tidak bisa fokus karena hati mereka sama-sama berdebar.Setelah makan, Dodi mengajak Gita untuk memberikan amplop kepada pasangan pengantin. "Cepat menyusul kami ya!" ucap mempelai wanita, membuat Gita semakin tersipu."Kenapa semua orang berpikir kita pacaran?" tanya Gita saat mereka kembali

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 400. Ke Pesta Bersama

    Penjelasan Gita diterima, dan beberapa siswa bahkan membuka platform novel online untuk memeriksa kebenarannya. Mereka akhirnya paham bahwa kehidupan Gita dan Anisa telah berubah berkat kerja keras Gita.Sejak saat itu, tak ada lagi yang menuduh atau membicarakan Anisa dan keluarganya. Kabar tentang Gita yang menjadi penulis menyebar, dan kehidupan mereka menjadi lebih damai. Tidak ada lagi tuduhan atau hinaan dari Cindy dan teman-temannya.Hari itu, Gita merasa sangat lelah setelah seharian membersihkan rumah bersama Anisa. Malam harinya, ia mengalami sakit kepala yang parah. Anisa khawatir melihat suhu tubuh kakaknya yang sangat panas."Mbak Gita sakit, ya? Badannya panas sekali!" seru Anisa.Gita mengeluh, "Kepala Mbak sakit, tubuh juga rasanya ngilu-ngilu."Anisa segera memberi tahu Bu Mila, yang panik. "Tunggu sebentar, Anisa. Biar nenek menemui Mbak Nita.""Biar Anisa saja, Nek. Nenek tungguin Mbak Gita," ujar Anisa, langsung berlari ke rumah Nita. Mendengar kabar itu, Nita dan

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 399. Di Bully

    "Udah, jangan dilihat terus. Besok langsung dicoba aja," goda Nita, sambil tersenyum melihat Anisa yang terus memandangi motor barunya.Anisa tertawa kecil, benar-benar tidak menyangka dirinya bisa mendapatkan motor sebagus itu. Dia menoleh pada Gita, "Mbak Gita, terima kasih ya. Pasti mahal banget."Gita tersenyum dan menepuk tangan Anisa lembut, "Yang penting kamu senang, Anisa. Harga motor ini nggak ada apa-apanya dibanding kebahagiaan kamu.""Ya ampun, Mbak Gita! I love you deh!" Anisa memeluk kakaknya dengan rasa terima kasih."Makanya, jangan bandel. Kamu nggak kerja tapi dibeliin motor sama HP baru. Semangat belajar dan bantu-bantu di rumah, ya," Bu Mila mengingatkan."Siap, Nek! Anisa makin semangat," jawab Anisa riang, disambut tawa seluruh keluarga.Heru lalu berdiri, "Maaf, aku harus pulang. Toko nggak ada yang jaga lama-lama.""Aku juga pulang, nih," kata Nita sambil mengeluarkan kado kecil dari sakunya.Heru melihat kado itu dan tertawa, "Ya ampun, kado kamu kecil banget,

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 398. Kejutan

    Karena Anisa memang adik yang pengertian, meskipun hatinya sedikit terluka oleh ucapan kakaknya, dia tidak berani menjawab. Anisa mencoba mengerti, mungkin kakaknya sedang banyak pikiran atau lelah, jadi dia memilih untuk diam saja.Kemudian, Anisa beranjak dari kamar Gita untuk mencari neneknya, tetapi tidak menemukannya. Dia lalu pergi ke dapur dan membuka tudung saji. Ternyata tidak ada makanan apapun di meja. Bahkan di magic com pun tidak ada nasi. Anisa mendengus kesal, lalu kembali ke kamar Gita."Mbak, nenek nggak masak ya? Nenek pergi kemana?" tanya Anisa lagi.Kakaknya terlihat kesal, lalu melemparkan guling ke arah Anisa."Kamu itu manja banget sih! Kamu kan bisa masak sendiri, masak mie, ceplok telor, atau apa gitu. Nggak usah terus ngandelin nenek. Nenek lagi pergi ke rumah Bude dari tadi pagi, jadi nggak sempat masak. Kamu aja yang masak nasi, sana!” ujar kakaknya.Anisa merasa sedih melihat perubahan kakaknya yang tiba-tiba menjadi pemarah. Namun, dia tidak berani memban

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 397. Kenapa Kak Gita tiba-tiba berubah?

    “Ya Allah, ternyata ini pekerjaan Mbak Gita yang jarang diketahui orang. Pantas saja Mbak bisa membeli ini itu dan mengubah ekonomi keluarga. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Mbak bisa sehebat ini.”Gita mengangguk kemudian tersenyum kecil sambil melanjutkan untuk memberitahu Dodi tentang aplikasi-aplikasi novel miliknya.“Mungkin beberapa orang di kampung banyak yang membicarakan aku, tapi aku tidak mau peduli. Karena mereka juga tidak tahu apa yang aku lakukan sebenarnya. Yang terpenting bagiku adalah aku mencari pekerjaan secara halal dan ini merupakan anugerah serta rezeki dari Allah yang diberikan padaku. Aku telah diberi jalan untuk bisa mengubah ekonomi keluargaku.”Dodi mendongak, "Mungkin sebagian orang membicarakan keluarga Mbak karena mereka tidak tahu yang sebenarnya. Tapi benar kata Mbak, tidak usah dipedulikan. Bukankah Mbak tidak merugikan siapa-siapa? Mbak menulis dengan ide sendiri tanpa mengganggu orang lain.""Itulah yang sering dikatakan oleh Mbak Nita. Makany

DMCA.com Protection Status