Share

Bab 189. Memaafkan Pembuat Fitnah

“Jangan hentikan! Lanjutkan!” seru seorang pria. “terus gebukin dia rame-rame sampek bonyok!”

Semua orang menoleh ke arah orang yang datang tersebut.

“Kalau perlu mulutnya dirobek sekalian!” Pria itu tak lain dan tak bukan adalah Berry.

Ucapan Berry membuat beberapa orang semakin kalap menghajar Vega. Berulang kali pula wanita itu memohon ampun, berteriak kesakitan, dan menangis pilu.

Namun, semakin Vega memohon, semakin bersemangat pula orang-orang memberikan pelajaran.

Ayyara yang melihat itu pun langsung melerai. Walau Vega bersalah, dia tidak membenarkan adanya main hakim sendiri. Terlebih lagi, tindakan mereka bisa menciderai bahkan membunuh wanita itu.

“Cukup! Kalian bisa di tuntut kalau terus main hakim sendiri!” peringatan Ayyara berhasil membuat mereka mundur.

Semua orang yang masih kesal pun melampiaskan dengan cara melemparkan kalimat sampah terhadap Vega.

“Beruntung ada yang menyelamatkanmu! Kalau tidak kamu jadi perkedel hari ini!”

“Betul, fitnah lebih kejam dari pembunu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Romairawan
kasih ceritanya yang bermutu,masa alurnya begitu melulu,apa gak bisa author berpikir gimana buat alurnya makin menarik jd gak bosan bacanya
goodnovel comment avatar
Roby Saja
ubah lah bang ceritanya...udh g jelas...udh kemna2 perginya...masa orang paling kaya sejagad, musuhnya berry, Vega, Marcel. receh banget...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status