Share

Bab 240

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Mobil ini pemberian kakakmu,” jawab Brandon dengan santai.

“Kak Anwar? Mana mungkin? Mobil ini setidaknya seharga 4 miliaran. Mana mungkin dia kasih kamu secara cuma-cuma?” Angel menunjukkan ekspresi meremehkan. Brandon memang suka sok hebat. Dia pasti menyewa mobil ini. Hanya saja, dia malu untuk berterus terang.

Menyewa mobil mewah untuk menghadiri acara reuni adalah hal yang sangatlah wajar. Hanya saja, sepertinya tidak akan ada yang percaya kalau mobil ini adalah mobil Brandon. Sebab, dia masih mengenakan pakaian kampungannya.

Brandon juga malas menjelaskannya. Selalu saja seperti ini, tidak ada satu pun yang percaya dengan omongannya.

Mobil Porsche melaju kencang menuju sebuah resor.

Resor Candalla adalah resor yang cukup terkenal di Kota Manthana. Konon katanya, kamar di resor ini sangat susah untuk direservasi.

Di tempat ini juga terdapat tempat pemandian air hangat. Bahkan restoran di resor ini juga mesti melakukan reservasi beberapa bulan sebelumnya.

“Angel, dengar-dengar re
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 241

    “Wah, mobil Porsche!”Seseorang berkata dengan tercengang. Tidak dipungkiri, mobil Porsche memang tidak semahal mobil Ferrari. Hanya saja, kedua mobil terlihat selevel di mata kebanyakan orang.Seketika Eveline berkata dengan kesal, “Hanya mobil bekas saja, harganya paling cuma beberapa miliar saja. Jauh lah kalau dibandingin sama mobil Ferrari kami. Mobil kami harganya sekitar belasan miliar!”“Hah? Jauh banget harganya?”“Eveline, ternyata suamimu kaya banget, ya!”Saat ini beberapa orang merasa semakin iri. Melihat tatapan semua orang tertuju pada dirinya, Eveline pun sengaja berbicara dengan risi, “Sebenarnya suamiku nggak sebagus yang kalian katakan. Waktu itu, aku berpikir cukup lama untuk terima dia atau nggak. Aku bahkan nggak bersedia untuk bertemu dia selama setengah tahun pertama! Kalau bukan karena dia hadiahin aku cincin berlian, aku juga nggak bakal jadian sama dia!”Selesai berbicara, Eveline sengaja memamerkan tangan kirinya. Tampak sebuah cincin berlian besar di jari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 242

    “Istriku, dia itu teman kuliahmu. Ngapain kamu perhitungan sama mereka? Nanti kamu malah kelihatan sangat perhitungan.” Saat ini, Steven berjalan ke sisi Eveline, lalu memeluk pinggangnya.Pada saat yang sama, Steven melirik tubuh Hannah sekilas, dan dia pun tercengang. Dari segi postur tubuh dan paras, sepertinya Eveline kalah jauh dibandingkan dengan Hannah.Boleh dikatakan bahwa Eveline kurang elegan. Berbeda dengan Hannah, dia sungguh elegan. Sayangnya, dia malah menikah dengan lelaki pecundang. Haish!Saat ini, Brandon sudah selesai memarkirkan mobilnya, dan berjalan kemari.Hannah tersenyum menggandeng tangan Brandon, lalu memperkenalkan, “Semuanya, dia itu suamiku. Kalian seharusnya tahu namanya, ‘kan? Sepertinya aku nggak usah kasih tahu lagi.Masalah pernikahan Brandon dan Hannah sangatlah gempar di Kota Manthana. Jadi, teman kuliah Hannah tentu mengetahuinya. Saat ini, beberapa dari mereka menatap Brandon dengan tatapan merendahkan, dan ada juga yang menatap Brandon dengan ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 243

    Hannah juga terbengong. Sebelumnya dia tidak pernah kepikiran untuk menatap Steven, hanya saja saat ini dia malah spontan melirik Steven sekilas. Jujur saja, Hannah juga pernah bermimpi untuk mempunyai calon suami yang tampan dan berbakat.Kali ini Jocey melirik Brandon, lalu menghela napas panjang. Sebelumnya Jocey sudah berpesan kepada Hannah untuk tidak mengajak Brandon. Sekarang? Haish! Bikin malu, ‘kan?Eveline tersenyum, lalu berdiri dan berkata, “Maaf ya semuanya. Suamiku ini sudah belajar piano dari kecil. Jadi ketika lihat piano, dia pun ingin main. Dia nggak bermaksud untuk pamer. Kalian semua jangan keberatan, ya.”Dari tadi Eveline berkata dirinya tidak bermaksud untuk pamer, berharap semuanya tidak keberatan. Namun kenyataannya Eveline memang sedang pamer! Jelas sekali dia sangat menikmati perasaaan dipuji.“Eveline, kamu beruntung sekali! Suamimu itu jatuh dari langit, ya!”“Iya, cuma anak orang kaya yang bisa main piano!”“Kaya dan tampan! Sepertinya nggak ada lagi yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 244

    “Eveline, kamu memang nggak tahu diri, ya. Kalau kamu mau sok hebat, nggak bakal ada yang larang kamu. Kenapa kamu malah seret nama Hannah? Apa maksudmu?” Angel semakin murka lagi. “Ini acara reuni, bukan lokasi syuting!”“Astaga ! Kenapa malah kamu yang marah? Jangan-jangan kamu suka sama Steven-ku? Kamu nggak bisa terima aku punya suami sesempurna ini? Jadi, kamu iri sama aku dan cari gara-gara sama aku?” ucap Eveline dengan tFersenyum, lalu bersandar di sisi Steven.“Kamu ….” Angel emosi hingga sekujur tubuhnya gemetar. Hannah melihat sahabatnya ditindas demi membelanya, dia pun tidak bisa bersabar lagi. Hannah berjalan maju, lalu berkata dengan pelan, “Eveline, kita semuanya adalah teman. Apa perlu kamu bicara sekasar itu?”Eveline melirik Hannah sekilas, lalu berkata, “Hannah, apa kamu nggak suka sama aku? Makanya kamu baru asal fitnah? Kalau begitu, suruh saja suamimu main piano! Asalkan dia bisa main satu lagu untuk kita semua, aku akan tarik kembali ucapanku tadi, dan aku juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 245

    Eveline pun merasa tenang ketika melihat teman-temannya sedang membelanya. Jika kebohongan ini sampai terbongkar, harga dirinya pasti akan diinjak-injak. Untung saja tidak ada yang bersedia untuk percaya dengan ucapan si lelaki miskin itu.“Hei, kenapa kamu berbicara seperti itu? Kamu nggak ngaca, ya? Kamu itu seorang menantu pecundang. Kamu kira bakal ada yang percaya dengan omong kosongmu? Dengar-dengar selama menikah, kerjaanmu itu cuma beres-beres rumah saja? Kamu bahkan nggak pernah tidur sekamar sama istrimu? Hidupmu miris banget, ya. Kamu sudah malu-maluin harga diri para cowok!” sindir Eveline.“Eveline, kalau kamu minta maaf dengan istriku dan sahabatnya, aku nggak akan permasalahkan masalah ini lagi,” kata Brandon dengan wajah datar, seolah-olah sindiran Eveline tidak menyinggungnya sama sekali.“Hannah, apa otak suamimu sudah korslet? Kenapa kamu nggak urus suamimu?” ucap Eveline terhadap Hannah dengan mengerutkan keningnya.“Benar apa kata dia. Sekarang kalau kamu minta maa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 246

    Brandon mulai meraba-raba tuts piano, lalu mengembalikan pedal tengah ke posisi semula. Kemudian, dia mulai memainkan alunan musik.Saat ini, Brandon hanya berdiri dengan santai dan bermain piano dengan satu tangannya. Namun, melodi yang elegan seketika bergema di dalam ruangan. Seiring dengan gerakan jari-jari Brandon, musik ini terkadang terdengar bersemangat, terkadang melankolis, dan terkadang agak mendalam ….Dengan irama yang lancar dan ditambah lagi dengan permainan yang santai, semua orang malah merasa permainan piano Brandon jauh lebih hebat daripada Steven meski tak banyak yang memahami musik di sini.Raut wajah Eveline semakin muram lagi. Awalnya dia ingin memamerkan kehebatan Steven, siapa sangka ternyata suaminya Hannah bisa bermain piano, dan bahkan bisa membongkar kecurangan Steven! Kali ini, Eveline merasa harga dirinya sudah diinjak-injak.Saat musik sudah berakhir, semua orang masih larut dalam alunan musik yang merdu.“Emm … apa dia itu menantu pecundang yang terkena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 247

    Steven meninggalkan ruangan dengan tersenyum, lalu bergegas ke ruang kerja Wilson.Wilson Sentana, pewaris Keluarga Sentana Kota Manthana, putra kandung dari keluarga inti Sentana. Lelaki muda ini berumur sekitar 30 tahun. Wajah tampannya terlihat agak pucat. Keluarga Sentana mengembangkan bisnis mereka di dunia legal dan ilegal. Kekuatannya di dunia gangster memang tidak tergolong besar, tapi dengan hubungan dekat mereka dengan Brian, tidak ada yang berani menyinggung mereka.Sayangnya, sampai saat ini, Keluarga Sentana masih belum mendengar kondisi terkini Brian.“Paman,” sapa Steven setelah memasuki ruangan Wilson.“Hmm.” Saat ini, Wilson sedang bersenang-senang dengan sekretaris cantiknya. Meskipun merasa diganggu, Wilson juga tidak merasa kesal. Wilson memperlakukan keponakannya yang satu ini dengan sangat baik. Sebab keponakannya pintar dalam menyenangkannya. Wilson juga sangat menyukai nyali besar Steven. Dia bahkan berani untuk bersikap sadis terhadap istrinya sendiri.Saat i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Menantu Dewa   Bab 248

    Ketika semuanya sedang menyantap makanan lezat, Brandon keluar ruangan dengan alasan hendak pergi ke toilet. Namun sebenarnya dia pergi menelepon seseorang.Brandon kenal jelas dengan wanita seperti Eveline. Hanya saja, bagaimanapun tempat ini bukanlah area kekuasaan Brandon. Dia tidak ingin sampai terjadi sesuatu dengan Hannah, yang akan membuat Brandon menyesal nantinya.Tentu saja, Brandon juga tidak kenal dengan anggota Keluarga Sentana. Hanya saja, dia kepikiran ada satu orang yang bisa menekan Keluarga Sentana. Orang itu tak lain adalah Brian.Sekarang Brian sudah menjadi anak buah Robert. Jika Brandon menugaskan Brian untuk menyelesaikan masalah ini, Brian pasti rela melakukannya demi menebus kesalahannya.Kebetulan saat Brandon meninggalkan ruangan untuk menelepon, tampak beberapa preman sedang merokok sambil berjalan ke dalam ruangan.Melihat keberadaan orang-orang ini, tatapan Eveline semakin tajam lagi. Dia lalu berkata pada Steven, “Meskipun Hannah sudah menikah, dia tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status