Beranda / Romansa / Menantu Bungsu Nyonya Devardo / Chapter 23 - Kedatangan Fedelico

Share

Chapter 23 - Kedatangan Fedelico

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-06 07:28:58

Matahari mulai terbenam di atas permukaan air laut Karibia. Sinar jingganya yang mulai turun memancar begitu indahnya. Menutup aktivitas para pelayan di Devardo House. Beberapa dari mereka kini berkumpul di ruang makan, membantu Silvester yang sedang menata hidangan di atas meja panjang di sana.

Nyonya Devardo sedang berdiri di tepi balkon kamarnya. Ponsel pintar digenggamnya di dekat telinga kanannya. Rupanya wanita licik itu sedang menghubungi Fedelico. Malam hampir tiba, dia ingin Fedelico segera datang di saat semua penghuni Devardo House sedang menikmati makan malamnya.

"Sudah saatnya kau datang, Fedelico." Nyonya Devardo menaikan sudut bibirnya, lantas menurunkan tangannya yang masih memegang ponselnya. Fedelico akan segera datang. Dia berharap rencananya akan berjalan lancar malam ini.

Sementara itu di ruang makan. Isabell membantu Fernando untuk duduk di bangkunya. Meski suaminya sudah sehat dan baik-baik saja, namun sebagai seorang istri dirinya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 24 - Pertingkaian di Ruang Makan

    Fernando dan Isabell masih saling bertatapan. Sepasang bola mata kebiruan Isabell menjelaskan semuanya, jika dirinya tak ada hubungan apa pun dengan pria bernama Fedelico itu.Fernando bisa melihat semua itu meski wanita di hadapannya itu hanya membasahi bibirnya saja, tanpa bicara apa pun.Tubuh Fernando segera berputar dan langsung menghantam wajah Fedelico dengan tinjunya yang keras. Fedelico mengerang kesakitan. Namun dia tak bisa membalas serangan brutal Fernando, karena dua orang penjaga masih memegangi kedua tangannya. Oh, shit! Fernando menghantam perutnya juga. Akibatnya Fedelico benar-benar tak berdaya."Serahkan pria ini pada pihak kepolisian!" perintah Fernando pada dua orang penjaga yang memegangi Fedelico."Baik, Tuan." Kedua penjaga segera menyeret Fedelico meninggalkan ruang makan."Hubby."Fernando memutar tubuhnya menghadap pada Isabell yang memanggil namanya. Sepasang mata wanita itu berkaca-kaca menatapnya. Fe

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 25 - Cerai

    Isabell menyeka bulir bening yang tiba-tiba terjun di kedua pipinya. Dia benar-benar kecewa pada Fernando. Dengan wajah kesal wanita itu segera berjalan melewati pria berkemeja hitam di hadapannya. Sepasang tungkai jenjang itu terasa lemas bagai jely. Terhuyung-huyung dirinya berjalan meninggalkan ruang makan.Setibanya di bawah tangga, Isabell menghentikan langkahnya. Dia menanggah ke atas guna meratapi nasibnya dan berusaha menahan agar air matanya tidak terhatuh lagi. Sejak tinggal di rumah besar ini, dirinya jadi sering menangis.Lantas untuk apa dia tetap bertahan di sini? Bahkan Fernando saja sudah menjadi orang asing baginya sekarang. Untuk apa dia tetap berada di sini? Hanya menjadi boneka yang terus dipermainkan oleh Nyonya Devardo dan Pedra? Dia sudah tak tahan lagi."Isabell!"Ekor mata Isabell melirik pada pria yang sedang berjalan menuju padanya. Rupanya Fernando mengejarnya. Untuk apa? Untuk menyuruhnya meminta maaf lagi pada wanita

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 26 - Kehamilan Isabell

    Sejak Isabell mengandung, Fernando memusatkan seluruh perhatiannya pada istrinya itu. Tak pernah lagi ada drama di antara mereka. Isabell sangat bahagia atas kehamilannya. Setiap hari dia selalu memimpikan bayinya. Ah, dia sudah tak sabar menunggu bayi itu dilahirkan.Namun aura kebahagiaan itu tidak berlaku pada Nyonya Devardo dan Pedra. Sekarang Fernando lebih perhatian pada Isabell, bahkan tak lagi perduli pada mereka. Sepertinya bayi itu memang harus segera dilenyapkan! Nyonya Devardo segera meninggalkan taman dimana Fernando dan Isabell sedang duduk berdua di sana.Kehamilan Isabell memberikan dampak yang sangat buruk bagi Pedra. Wanita itu sangat cemburu pada Isabell. Dia juga sangat ingin memiliki seorang baby. Namun bagaimana caranya? Bahkan kini dirinya berada jauh dari suaminya.Ah, iya. Bagaimana kalau dia berpura-pura sedang mengandung saja. Mungkin dengan begitu Fernando akan mau memanggil Berto untuk kembali ke Devardo House ini. Benar, itu i

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 27 - Racun untuk Bayi Isabell

    Sore itu angin bertiup cukup kencang, menggoyangkan dahan-dahan pohon mapel yang berdiri simetris di pelataran Devardo House. Pedra sedang duduk sendiri pada bangku taman yang terbuat dari kayu dengan cat putih di sana. Kedua tangannya mengusap-usap perutnya dengan tatapan hampa.Apa yang sedang dilakukan wanita sinting itu? Isabell berdiri di tepi kolam renang. Dia tampak sedang memperhatikan Pedra yang berjarak kurang lebih sekitar tujuh meter dari tempatnya berdiri. Rimbunnya bunga bugenvile membuatnya tidak terlihat jelas oleh Pedra.Tak lama dari itu tiba-tiba Nyonya Devardo datang menghampiri Pedra. Wanita tua itu duduk pada bangku kosong di sampingnya. Dia memasang wajah cemas sembari mengusap perut Pedra.Apakah Pedra benar-benar sedang mengandung? Isabell bertanya dalam hati. Kasihan juga jika wanita itu benar-benar sedang mengandung. Karena harus berada jauh dari suaminya. Entah kenapa tiba-tiba pertahanan hati Isabell mulai goyah. Dia merasa tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 28 - Posisi Spooning

    Hari berikutnya di Devardo House. Fernando sudah mengambil keputusan. Dia meminta Noah untuk menjemput Berto di apartemennya. Ini semua sudah dirinya bicarakan dengan Isabell.Meski tadinya dia tak setuju untuk menerima Berto kembali di Devardo House, namun Isabell mengatakan jika dirinya tak ingin melihat Pedra yang ksepian di saat sedang mengandung. Akhirnya Fernando pun setuju untuk menerima Berto kembali.Pedra sangat senang mendengar kabar jika suaminya akan kembali ke Devardo House, dan itu sudah menjadi keputusan Fernando dan Isabell. Dasar bodoh! Dua orang itu sudah tertipu oleh sandiwaranya.Benar, Pedra sebenarnya tidak sedang mengandung. Wanita itu hanya berpura-pura saja agar Fernando dan Isabell kasihan padanya. Selama dua bulan ini aktingnya sangat bagus! Dia berhasil membuat Isabell dan Fernando tertipu.Nyonya Devardo selalu menitikan air matanya saat membicarakan Pedra di depan Fernando. Wanita tua itu mengatakan jika kandungan Pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 29 - Pendarahan

    Fernando dan Isabell berjalan bersisian menuju meja makan. Sepasang mata elang Nyonya Devardo terangkat menatap keduanya. Bibir tipis dengan pewarna merah tua itu tersenyum miring. Akhirnya Fernando dan Isabell datang juga, pikirnya senang."Pagi, Bu." Fernando menyapa Nyonya Devardo setibanya di meja makan. Kedua tangannya segera menarik bangku untuk Isabell duduki. "Pagi, Sayangku Fernando. Ayo sarapan," balas Nyonya Devardo sembari memasang muka manisnya di depan Fernando dan Isabell."Aku tidak melihat Kak Pedra dan Kak Berto. Dimana mereka?" tanya Fernando pada Nyonya Devardo setelah duduk pada bangku di samping Isabell. Dia menoleh pada dua bangku di hadapannya yang masih kosong."Pedra dan Berto ada di kamarnya. Mereka masih senang melepas rasa rindunya. Pasti sebentar lagi juga datang. Sarapanlah lebih dulu, tak perlu menunggu mereka." Nyonya Devardo tersenyum tipis pada Fernando dan Isabell. Ayolah minum jusnya, Isabell. Dia sedikit gema

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 30 - Kesedihan Isabell

    "Nyonya Isabell kehilangan bayinya. Saya harap Anda bisa menerima kenyataan ini, Tuan Fernando."Sinar sang mentari masih menggantung tinggi di atas langit, dan hari masih jauh menuju malam. Namun ucapan dokter itu bagaikan sambaran petir yang langsung meredupkan dunia ini. Fernando menjatuhkan wajahnya mendengar kenyataan ini."Saya tahu ini sangat berat bagi Anda dan Nyonya Isabell. Kami mohon maaf, bayi Anda tak bisa bertahan," lanjut dokter yang menangani Isabell saat dirinya dan Fernando bicara di ruangannya."Apa, apa penyebab Isabell kehilangan bayinya, Dokter?" tanya Fernando tanpa mengangkat sepasang matanya pada dokter wanita di depannya. Hatinya benar-benar hancur menerima kenyataan ini. Entah bagaimana dengan Isabell, rasanya dia tak sanggup melihat kesedihan istrinya itu akan semua ini."Janin Nyonya Isabell sangat lemah, hanya itu." Dokter wanita itu menjawab.Nyonya Devardo yang sedang mengintai di balik pintu ruangan dokte

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08
  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 31 - Ibu Mertua Lebih Buas daripada Serigala

    Setelah sepuluh hari berada di rumah sakit, akhirnya Isabell bisa kembali pulang ke Devardo House. Tadinya Alfredo ingin membawa Isabell untuk pulang ke mansion-nya, namun Fernando menolak. Pria itu mengatakan, jika Isabell akan lebih baik tinggal di rumah suaminya.Sebenarnya Alfredo sangat mencemaskan puterinya. Dia sangat ingin Isabell bisa pulang dan tinggal untuk beberapa hari di mansion-nya. Tapi apa daya, puterinya kini sudah memiliki suami, sebagai seorang ayah dirinya tak bisa memaksa Fernando agar mengizinkan dirinya membawa Isabell pulang."Hubungi Ayah jika terjadi sesutu lagi padamu. Ayah harus pulang sekarang, karena esok pagi Ayah harus berangkat ke Spanyol. Jaga Isabell baik-baik, Fernando." Alfredo melepaskan pelukannya dari Isabell lalu menoleh pada Fernando. Mereka baru saja tiba di depan teras Devardo House saat ini."Tenanglah, Ayah. Aku akan selalu menjaga Isabell dengan baik, jangan cemaskan itu," balas Fernando sembari tersenyum tip

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-08

Bab terbaru

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 65 - Akhir Hidup Nyonya Devardo [END]

    Ombak berdeburan saling berkejaran di tepi laut Karibia. Angin bertiup cukup kencang sore itu. Menyibak nyiur yang melambai-lambai di tepi pantai. Tubuh tinggi kekar itu sedang berdiri di tepi pantai. Memandangi sang surya yang hampir saja terbenam. Wajahnya tampak bersedih dengan bibirnya yang bergetar-getar seolah ingin mengatakan sesuatu. Namun tampak ada keraguan dari pendar matanya.Dua tahun sudah berlalu pasca Nyonya Devardo kabur dari rumah sakit. Namun sampai saat ini wanita tua itu tak juga diketahui dimana ribanya. Entah dimana ibu tirinya itu. Fernando sangat risau memikirkannya."Hubby, apa yang sedang kau lihat? Ayo kita pulang. Bayimu terus menendang-nendang sedari tadi. Sepertinya dia mulai bosan berada di sini."Seorang wanita dengan dress selutut motif bunga datang menghampirinya. Perut wanita itu tampak membuncit di balik dress tipisnya. Tangan kanannya menenteng sepatunya, sementara wajahnya tampak menatap heran pada pria di hadapannya itu."Oh, ya? Apakah bayiku s

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 64 - Memori

    "Paman Nigel, jangan seperti itu. Aku tak enak hati melihatnya," ucap Fernando dengan tatapannya pada pria di hadapannya saat ini.Sementara Isabell dan Tuan Alfredo hanya terdiam melihatnya. Sebenarnya Vanessa sudah sangat keterlaluan, namun melihat Nigel tampak sangat memohon akhirnya Isabell tak tega pula. Dia pun meminta Fernando untuk mencabut tuntutannya akan Vanessa."Apa kau yakin, Isabell?" tanya Fernando pada Isabell. Dia tidak yakin jika Vanessa takkan mengulangi perbuatannya lagi. Namun Isabell terus meyakinkan dirinya."Aku akan membawa Vanessa kembali ke Spanyol setelah ia keluar dari penjara. Dia takkan lagi mengusik kalian. Aku janji." Nigel berkata dengan tatapan bersungguh kali ini. Dia tahu jika Vanessa memang bersalah dan tak seharusnya puterinya itu terus terobsebi pada Fernando.Mendengar ucapan tulus Nigel, akhirnya Fernando pun mengikuti permintaan Isabell. Dia mencabut tuntutannya pada Vanessa.Nigel sangat bersyukur dan berterimakasih pada Fernando dan Isabel

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 63 - Mengingat Segalanya

    Damian sedang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Kemana kaburnya ibu tirinya itu membawa Isabell? Hatinya tak bisa tenang. Sepasang matanya memindai setiap jalan yang ia lewati guna menemukan mobil CRV putih yang tadi dikemudikan oleh Nyonya Devardo.Sampai tiba di sebuah tikungan jalan. Sepasang matanya menangkap sebuah kerumunan orang di tepi jalan itu. Sepertinya telah terjadi kecelakaan tunggal, pikirnya. Namun sepertinya ia mengenal mobil yang sedang dikerumuni oleh sekumpulan orang itu. Ya, itu mobil CRV putih yang sedang dicarinya.Apa yang terjadi? Dengan perasaan cemas luar biasa Damian segera menepi. Dia lantas keluar dari mobilnya, berlari menuju kerumunan di sana. Sepasang matanya terbelalak melihat Isabell yang masih berada di dalam mobil.Dengan dibantu beberapa orang, Damian segera mengeluarkan Isabell dari mobil. Sementara Nyonya Devardo dikeluarkan juga dari sana oleh beberapa orang pria yang membantu Damian."Isabell!" Dengan perasaan panik Damian berusah

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 62 - Fakta Mengejutkan

    Mobil yang dikemudikan oleh David segera menepi agak jauh dari mobil Vanessa dan Fernando. Nyonya Devardo yang memintanya untuk menepi agak jauh dari mereka. Dia melihat Fernando yang sedang berseteru dengan Vanessa, sementara Isabell tampak sedang berjalan menuju mobilnya. Ini sangat bagus, bibir merah cabai wanita tua itu tersenyum miring.Leonard dan David segera keluar dari mobil. Mereka langsung menghampiri Isabell yang sedang berjalan seorang diri. Leonard dan David sangat lega telah menemukan Isabell. Mereka pun membujuk wanita itu untuk ikut bersama mereka kembali ke kota New York.Isabell yang sedang dilema hanya mengangguk pada dua pria di hadapannya itu. Dia menoleh sesaat pada Fernando dan Vanessa yang tampak sedang bertengkar. Isabell mengusap pipi basahnya. Sepertinya Vanessa memang lebih pantas untuk Fernando.Karena dirinya tak bisa mengingat apa pun tentang Fernando. Dia hanya jatuh cinta pada pria yang mengaku suaminya itu. Sementara dirinya juga tak tahu seperti apa

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 61 - Tamparan Keras Isabell

    Di jalan yang sama dengan jalan yang dilalui oleh mobil Vanessa. Terlihat mobil CRV putih yang sedang melaju dengan kecepatan standar. Di dalam mobil itu tampak David dan Nyonya Devardo yang sedang duduk pada bangku depan. Sementara di bangku belakang terlihat Leonard yang sedang duduk sembari melipat kedua tangannya di bawah dada.Sebenarnya Leonard tidak setuju dengan cara David yang mau saja mengikuti rencana Nyonya Devardo. Dia yakin masalah besar pasti akan segera terjadi. Wanita tua itu sedang kabur dari rumah sakit jiwa. Bisa saja Nyonya Devardo memiliki misi khusus untuk Isabell dan Damian. Lantas, bagaimana jika wanita tua itu hanya sedang memanfaatkan mereka saja.Tapi sial! David malah mau saja bekerjasama dengan wanita gila itu. Leonard sudah menasehatinya dan mengajaknya untuk kembali saja ke kota New York. Namun rekannya itu malah menolak. Bahkan David mengatakan jika dirinya tak akan kembali ke New York tanpa Senorita. Benar-benar menyebalkan! Leonard sangat kesal pada

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 60 - Kelicikan Vanessa

    Mobil Lamborghini Huracan merah yang dikemudikan oleh Fernando tampak menepi di pelataran sebuah hotel. Marvolo Hotel, tempat dimana ia akan menemui seorang Clien asal Inggris. Setelah melepaskan lingkaran seat belt dari tubuhnya, Fernando menoleh pada arloji mahal yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Rupanya sudah pukul lima sore. Hh, pasti Clien itu sudah bosan menunggu, pikirnya sembari menggelengkan kepala.Noah yang sudah berdiri di depan pelataran hotel segera menghampiri mobil Fernando. Pria itu lantas membukakan pintu mobil sport milik bosnya itu. Langkah panjang Fernando segera keluar dari pintu mobil. Noah agak membungkukkan tubuhnya pada pria itu."Silakan, Bos. Mr. Anthony sudah menunggu," ucap Noah.Fernando hanya mengangguk. Dia lantas berjalan sembari merapikan kancing jasnya. Noah dan beberapa pengawal mengapit langkah pria itu memasuki lobi hotel.Dua orang pria asal Inggris sedang berdiri di samping meja VVIP yang berada di balroom hotel. Mereka melempar sen

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 59 - Rencana Busuk Vanessa

    Setelah dirinya dan Nyonya Devardo memasuki mobil, Vanessa segera mengemudikan mobilnya meninggalkan area rumah sakit jiwa itu. Keduanya saling pandang lantas tertawa begitu puasnya. Bagaimana tidak? Karena rencana mereka akhirnya berjalan dengan mulus.Nyonya Devardo bersandar pada sandaran bangku mobil. Wanita tua itu akhirnya bisa bernapas lega sekarang. Dia memang cerdik, pikirnya memuji diri sendiri. Ekor matanya melirik pada Vanessa yang sedang mengemudikan mobil. Bibir wanita itu tersenyum miring. Hebat sekali. Vanessa mau saja membantunya untuk kabur.Nyonya Devardo menaikan sudut bibirnya tanpa memalingkan sepasang netranya dari wanita di sampingnya itu. Vanessa membantunya semata karena menginginkan Fernando. Namun dirinya takkan bisa mendapatkan pria itu. Karena Nyonya Devardo akan melenyapkan Fernando juga. Dia sangat senang karena Vanessa bodoh dan percaya saja padanya. Padahal wanita itu takkan mendapatkan apa-apa dari usahanya ini. "Kita akan ke mana, Vanessa?" tanya N

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 58 - Kabur Dari Rumah Sakit Jiwa

    Petang itu Vanessa mengunjungi Nyonya Devardo di rumah sakit jiwa. Seorang pelayan setia wanita tua itu yang mengabarinya, jika Nyonya Devardo kini telah dipindahkan ke rumah sakit jiwa yang berada di tepi puncak, tak jauh dari mansion Tuan Alfredo.Setibanya di rumah sakit jiwa yang dirinya tuju, Vanessa bergegas menemui Dokter Mirae yang menurut si pelayan adalah dokter yang menangani Nyonya Devardo pada rumah sakit tersebut.Dokter Mirae mengatakan, jika kondisi Nyonya Devardo baik-baik saja. Meski terkadang wanita itu kedapati sedang bicara sendiri, bahkan tertawa dan menangis tanpa alasan. Sebagai seorang dokter kejiwaan, Dokter Mirae cukup pandai dan mengetahui bahwasannya Nyonya Devardo hanya berpura-pura gila saja.Namun pihak kepolisian tetap saja memintanya untuk memulihkan kondisi kejiwaan wanita tua itu. Sementara Vanessa mengatakan, jika Nyonya Devardo sudah banyak mengalami guncangan jiwa selama hidupnya. Tak tanggung-tanggung wanita asal Spanyol itu membual dan mengatak

  • Menantu Bungsu Nyonya Devardo   Chapter 57 - Ancaman David

    Siang itu di kota New York, Amerika Serikat. Tuan Alfredo sedang duduk bertumpang kaki pada kursi kebesarannya. Batang cerutu terselip di antara jari tengah dan telunjuknya. Pandangannya tampak lurus pada jendela besar di hadapannya, dimana menampilkan pemandangan kota dari ketingian 20 meter dimana ruangannya berada saat ini.Batang cerutu itu mengepulkan asap tipis ke udara. Gaston dan beberapa bodyguard masih berdiri di hadapan meja kerja Tuan Alfredo. Namun pria 50 tahun itu tak juga memutar kursinya guna menghadap pada mereka, setelah kabar kurang baik yang baru saja dirinya sampaikan.Sepertinya Tuan Alfredo sangat kecewa saat ini. Bagaimana tidak, mereka sudah jauh-jauh datang dari Meksiko untuk meringkus David dan Leonard, namun ternyata rencana mereka gagal begitu saja.Benar, David dan Leonard tak ditemukan pada unit apartemennya saat Gaston dan beberapa bodyguard menyatroni tempat itu. Entah kemana dua bajingan itu kabur. Dan siapa yang sudah membantunya? Ini merupakan hal

DMCA.com Protection Status