Share

24. Kemunculan Seno.

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah memberi struk dan kembalian pada customer, Arimbi berkali-kali memindai jam di pergelangan tangannya. Masih pukul 14.30 WIB. Ada kurun waktu setengah jam lagi sebelum shiftnya berakhir. Itu artinya pertemuannya dengan Menik harus menunggu sekitar setengah jam lagi. Padahal Arimbi sudah sangat kangen pada Menik. Sahabatnya itu dimutasi ke Surabaya hampir setahun lamanya. Tepatnya setelah Menik putus dengan Ganesha. Bukan hanya Menik yang penasaran ingin mengetahui kehidupannya. Arimbi pun demikian. Setahun telah berlalu. Bisa saja saat ini Menik telah mempunyai gebetan baru.

"Kamu kenapa sih, Rimbi? Sudah tidak sabar ingin bertemu suami?" Lita yang akan menggantikan shift Arimbi menggoda rekannya. Ia melihat rekannya ini gelisah karena bolak balik memelototi jam. Setelah menyaksikan penampakan Ganesha, suami Arimbi, Lita maklum. Wajar kalau Arimbi ingin cepat pulang. Laki-laki menawan lahir batin seperti Ganesha itu memang rugi kalau diangguri.

"Nggak, Ta. Aku akan bertemu te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
dek Seno ga tuh ............ makin kesel aja nih pasti Seno
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu bisa juga Ren bikin Seno kesel dn juga panggil Seno dgn dik ..hahahaaa ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mempelai Pria yang Tertukar   25. Kamu Bukan Siapa-Siapaku Lagi.

    "Aku jalan dulu ya, Ta? Selamat bekerja. Ayo, Sen?" Arimbi berpamitan pada Lita seraya mengode Seno agar mengikutinya. Lita yang sedang menghitung belajaan customer mengacungkan jempolnya. Banyak customer yang sedang antri.Arimbi memang berupaya membawa Seno menjauh. Ia tidak ingin ada telinga lain yang ikut mendengar kalau Seno mengoceh-ngoceh. Satu hal yang membuat Arimbi kesal adalah Seno tidak mau bekerjasama. Seno sengaja membuatnya kelimpungan dengan memperlihatkan air muka membangkang."Kamu ke sini Mbak Nina tahu tidak?" Arimbi melancarkan ancaman terselubung. Memangnya cuma Seno yang bisa melakukan perang urat syaraf dengannya?Seno tidak menjawab. Namun sinar matanya menguarkan aura kekesalan. Arimbi telah memegang kartu As-nya. Sialan!"Oh kayaknya belum tahu ya? Baiklah." Arimbi merogoh tas slempangnya. Ia mengeluarkan ponsel."Baik! Kita bicara di luar. Kamu tidak perlu mengancam Mas dengan menelepon Nina." Seno menggeram kesal. Ia segera mengekori langkah Arimbi yang le

  • Mempelai Pria yang Tertukar   26. Interogasi Menik.

    "Banyak sekali pertanyaan yang ada di kepalaku, Rim. Sampai-sampai aku bingung. Pertanyaan yang mana dulu yang harus aku tanyakan padamu." Menik menghempaskan pinggulnya pada kursi Sunday to Monday kafe. Kafe ini adalah kafe langganan mereka sejak SMA. Sampai sekarang tiada perubahan yang berarti di kafe ini. Kecuali bangunannya yang tambah modern dan juga ketersediaan wifi untuk pengunjung. Pak Barus, sang pemilik kafe ternyata cukup piawai mengikuti perkembangan zaman."Ya, apa yang terlintas di kepalamu saja. Tenang, bertanya apapun padaku tidak perlu bayar kok." Arimbi ikut duduk di hadapan Menik. Tas slempangnya ia letakkan di kursi sampingnya. Dengan begitu ia akan lebih leluasa mengobrol. Pengalamannya mengobrol dengan Menik itu tidak pernah sebentar. Istimewa mereka tidak berjumpa cukup lama. Akan banyak cerita dan gossip-gossip terbaru yang sudah ada di ujung lidah masing-masing. "Baik. Kita pesan minuman dulu. Setelahnya kita akan berbincang sampai mulut kita berbusa." Men

  • Mempelai Pria yang Tertukar   27. Curiga.

    "Sebenarnya aku tidak begitu suka kamu menikah dengan Esha. Bukan, aku bukan cemburu, Rim." Menik menggeleng."Aku hanya merasa kamu itu tidak cocok dengan Esha. Aku berpacaran dengan Esha dua tahun lamanya. Sebelum itu aku juga sudah mengenalnya hampir dua tahun juga. Ingat, aku ini sekretaris ayahnya. Jadi total aku berada di ruang lingkupnya hampir empat tahun." "Lanjutkan, Nik," pinta Arimbi. Arimbi mencium sesuatu dalam kalimat ambigu Menik."Baik. Aku mengenalmu nyaris separuh usiaku. Kita berteman sejak berseragam putih merah. Aku mengenalmu seperti aku mengenali diriku sendiri. Kamu terlalu perasa untuk Esha yang dingin. Aku takut kamu hanya membuang-buang waktumu untuk orang secomplicated Esha. Kamu tahu kenapa aku putus dari Esha?""Karena Mas Esha itu datar, dingin dan tidak banyak bicara," pungkas Arimbi. Menik menggeleng."Sebenarnya masalah utamanya tidak sesederhana itu." Menik tersenyum miris. Ia kemudian meneguk iced matcha boba latte-nya. Arimbi memperhatikan dalam

  • Mempelai Pria yang Tertukar   28. Kedatangan Teman Lama.

    Seminggu telah berlalu sejak pertemuannya dengan Menik. Namun Arimbi sama sekali tidak bisa melupakan cerita-cerita yang Menik sampaikan. Istimewa cerita perihal tentang kemungkinan kalau Ganesha mempunyai orientasi seksual yang menyimpang alias gay. Arimbi sebenarnya masih sulit mempercayai hal tersebut. Jikalau orang lain yang menceritakannya, dirinya tidak akan percaya. Tapi kalau Menik, ia sulit membantah. Menik adalah bestie-nya sejak orok. Arimbi sangat mengenal kepribadian Menik. Menik bukanlah tipe orang yang gemar berasumsi liar apalagi bergosip omong kosong. Integritas Menik, Arimbi berani menjamin. Fakta lainnya, Menik pernah menjadi pacar Ganesha. Itu artinya Menik berbicara berdasarkan teori dan juga prakteknya.Selama seminggu ini juga Ganesha tidak pernah menginjakkan kaki di rumah. Interaksi mereka hanya sebatas telepon saja. Itu pun sudah lima hari yang lalu. Kala itu Ganesha menelepon dan mengiformasikan bahwa ia akan sangat sibuk beberapa bulan ke depan. Perusahaa

  • Mempelai Pria yang Tertukar   29. Maksud Terselubung.

    "Woho, pawangnya cemburu. Sorry... sorry... gue minta maaf." Ibrahim mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi seolah-olah menyerah."Lo sih iseng amat," Bramantyo memelototi Ibrahim."Pengantin baru lo diusik-usik. Ya ngamuklah pawangnya. Ayo kita langsung serbu dapur mereka aja. Gue udah laper soalnya." Bramanyto mengelus-elus perutnya."Kata Esha kamu masak menu nusantara ya, Rimbi?" Bramantyo mengalihkan pandangan pada Arimbi sambil mencium-cium udara. Meniru orang kelaparan membaui masakan lezat. Tingkahnya yang kocak membuat semua orang tertawa. "Iya, Mas Bram. Mari kita langsung ke dapur saja." Arimbi ikut tertawa. Teman-teman Ganesha ini kocak-kocak ternyata. Kecuali Dahlia. Sedari tadi Dahlia hanya mengamati seantero rumah dan sesekali tersenyum kecil mendengar banyolan teman-temannya.Arimbi memandu Ganesha dan ketiga temannya ke ruang makan. Khusus Ganesha, ia pamit sebentar untuk berganti pakaian. "Wuih, ada makanan kesukaan gue. Rendang Padang." Ibrahim menggosok-gosok k

  • Mempelai Pria yang Tertukar   30. Rahasia Masa Lalu.

    "Tinggalkan saja piring-piring kotor itu, Mas. Biar nanti saya yang membereskannya sendiri. Sekarang sudah pukul setengah dua belas malam. Nanti Mas kemalaman di jalan." Arimbi mencegah Ganesha yang bermaksud mengangkat piring-piring kotor ke bak cuci piring. Sementara dirinya sendiri memasukkan sisa makanan ke dalam lemari es. Setelahnya ia membersihkan meja yang kotor. Ada serpihan makanan di sana sini. Sanggahan Arimbi membuat gerakan Ganesha berhenti di udara. Sejurus kemudian Ganesha kembali mengangkuti piring-piring kotor yang ditinggalkan teman-temannya di meja makan. Interupsi Arimbi hanya ia anggap sebagai angin lalu.Arimbi menghembuskan napas kasar. Seperti inilah perangai Ganesha. Keras kepalanya saingan dengan batu. Padahal apa yang ia katakan adalah demi kebaikan Ganesha sendiri. Akhir-akhir ini tingkat kejahatan malam hari di ibukota semakin merajalela. Kalau Ganesha kembali ke apartemen di tengah malam, Arimbi takut kalau Ganesha akan dibegal."Mas, Maksud saya baik.

  • Mempelai Pria yang Tertukar   31. Masa Lalu Ganesha.

    "Ini, silakan kamu lihat-lihat album keluarga dan buku tahunan sekolah saya dan Seno. Perhatikan penampilan fisik kami baik-baik. Karena itulah awal mula masalah yang akan saya ceritakan padamu." Album-album pun kemudian berpindah tangan. Arimbi dengan antusias menerima album dan membalik-balik halaman album keluarga Caturrangga. Tiga tahun berpacaran dengan Seno, Arimbi sama sekali tidak pernah disuguhi album ini. Setelah beberapa kali membalik album, ia sudah melihat perbedaan antara antara Ganesha dan Seno kecil. Walau secara garis besar struktur wajah mereka sama, namun ada hal-hal lain yang membuat keduanya tampak berbeda. Hidung Ganesha juga masih sempurna. Belum ada ada bekas patah seperti sekarang.Ganesha kecil berkulit lebih legam dan culun. Sementara Seno berkulit terang dan tampan. Ganesha juga sepertinya pemalu. Karena hampir di semua photo-photo keluarga, Ganesha terus menunduk atau menyembunyikan wajahnya. Sementara Seno tertawa ceria.Lembaran-lembaran berikutnya men

  • Mempelai Pria yang Tertukar   32. Jawabannya Nanti Malam.

    Arimbi memacu motornya lebih kencang dari kecepatan rata-rata. Ibu mertuanya menelepon akan berkunjung ke rumahnya nanti sore. Bukan hanya sendiri. Ibu mertuanya juga akan mengajak beberapa kerabat yang konon katanya ingin mengunjungi rumah pengantin baru. Para kerabat itu ingin berkenalan lebih dekat dengannya, kata ibu mertuanya. Ketika Arimbi menyampaikan kabar tersebut pada Ganesha, tanggapan Ganesha berbeda. Menurut Ganesha para kerabatnya bukan ingin berkenalan lebih dekat. Melainkan ingin menyinyiri dan menjadi agen mata-mata atas keadaan rumah tangga mereka. Mereka pasti ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehidupan pernikahan kilat mereka. Ganesha terang-terangan kesal akan dikunjungi oleh para tukang nyinyir, kalau menurut istilah Ganesha. Arimbi tidak menanggapi pernyataan Ganesha dengan pikiran negatif. Menurut Arimbi para kerabat itu adalah bagian dari keluarga besar Catturrangga. Sudah seharus dirinya memperlakukan mereka dengan baik dan hormat. Terlepas apapu

Bab terbaru

  • Mempelai Pria yang Tertukar   100. Extra Part IV

    "Relakan, Mbak. Tempatkan masalah sesuai dengan masanya. Masa lalu tempatnya memang di waktu lalu. Dewasalah untuk menerima kenyataan bahwa tidak ada yang bisa Mbak lakukan tentang masa lalu, kecuali memutuskan terus hidup di sana dan menderita selamanya atau berubah menjadi lebih baik."Nina tidak menjawab pertanyaan Arimbi. Dirinya sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Arimbi. Ia bukanlah orang bodoh. Dirinya hanya seorang pendengki serakah yang tidak bisa melihat kebahagiaan orang lain."Kita pulang ya, Nin? Ayah yakin setelah minum obat dan tidur pasti kamu akan merasa lebih baik. Kalau ada waktu, Rimbi pasti akan menengokmu ke rumah. Iya 'kan, Rim?" Pak Sujatmiko menatap Arimbi sendu dengan pandangan meminta pertolongan.Arimbi langsung tidak menjawab pertanyaan terselubung pamannya. Melainkan ia menatap Ganesha terlebih dahulu. Meminta izin tanpa bicara. Ketika melihat Ganesha mengangguk samar barulah Arimbi berbicara."Iya, Mbak. Nanti kalau ada waktu luang, Rimbi akan menjen

  • Mempelai Pria yang Tertukar   99. Extra Part III

    "Kamu di sini saja, Rim. Ingat kamu sedang hamil. Nina itu sedang depresi. Apa pun akan berani ia lakukan." Ganesha menahan bahu Arimbi saat istrinya itu ingin bangkit dari tempat tidur."Tapi saya harus, Mas. Bagaimanapun Mbak Nina itu sepupu saya. Sedikit banyak saya memahami kepribadiannya. Lagi pula ada Mas juga. Saya pasti aman." Arimbi membujuk Ganesha."Ayolah, Mas. Daripada Nina membuat ulah yang mengacaukan acara, sebaiknya kita cegah terlebih dahulu." Arimbi menghela lengan Ganesha. Teriakan histeris Nina makin membahana."Baiklah. Tapi kamu jangan jauh-jauh dari Mas. Mas tidak mau kamu sampai kenapa-kenapa." Kalimat Ganesha ditanggapi anggukan singkat oleh Arimbi. Sesampai di ruang tamu, keadaan mulai kacau. Nina terus menjerit histeris, dan mengatakan bahwa ia tidak terima diperlakukan tidak adil oleh Seno. Sejurus kemudian dua orang Satpam komplek terlihat memasuki rumah. Dengan segera mereka mengamankan Nina. Namun Nina terus meronta-ronta liar dan memaki-maki Seno sera

  • Mempelai Pria yang Tertukar   98. Extra Part II.

    "He eh," Bu Astuti mengangguk lemah. Mata tuanya berkaca-kaca. Sungguh ia menyesal pernah berbuat tidak baik pada Arimbi, hanya karena ia kesal pada Ganesha. Jika saja waktu bisa diulang, betapa ingin dirinya mengubah sikap judes dan nyinyirnya dulu pada Arimbi. Istri Ganesha ini lembut dan baik hati."Ini minumnya, Bu. Kalau Ibu tidak keberatan saya bantu meminumkannya ya, Bu?" Dengan sopan Arimbi meminta izin Bu Astuti."He eh... he eh..." Bu Astuti mengangguk berkali-kali. Kedua mata tuanya kini membentuk kolam air mata. Bu Astuti menangis tanpa suara."Ayo diminum, Bu. Pelan-pelan saja agar tidak tersedak." Arimbi membungkuk. Ia memeluk bahu Bu Astuti sambil mendekatkan bibir Bu Astuti pada birai gelas. "Sudah, Bu?" tanya Arimbi lagi. Bu Astuti sudah menghabiskan seperempat gelas air putih. Bu Astuti mengangguk. "Sebentar ya, Bu. Saya mengambil tissue dulu." Arimbi menarik selembar tissue dari atas meja. Setelahnya ia mengelap sudut bibir dan dagu Bu Astuti yang basah. "Maaf...

  • Mempelai Pria yang Tertukar   97. Extra Part 1

    Dua tahun kemudian."Sah!" Arimbi, Ganesha dan beberapa kerabat lain ikut mengucapkan kata sah, saat penghulu menyatakan ijab kabul Seno dan Rina sah. Ya, hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Seno, Rina dan juga Mahesa. Karena keduanya pada akhirnya memutuskan menikah setelah dua tahun berpacaran."Akhirnya mereka menikah juga ya, Rim?" Ganesha tersenyum sumringah melihat sepasang pengantin baru di depannya saling memasang cincin. Ia ikut gembira untuk Seno. Sebagai seorang kakak, ia mengasihi Seno dengan caranya sendiri. Di masa lalu Seno memang banyak sekali melakukan kesalahan. Namun perlahan-lahan ia berubah dan menjadi pribadi yang lebih. "Iya, Mas." Arimbi menimpali kalimat Ganesha singkat. Ia memang selalu hati-hati apabila membicarakan soal Seno. Ia tidak mau Ganesha mengira kalau dirinya masih peduli pada Seno."Seno sekarang sudah banyak berubah ya, Rim? Tepatnya sejak ia tahu kalau dirinya ternyata memiliki Mahes. Sekarang kebahagiaan Mahes adalah prioritasnya, Ma

  • Mempelai Pria yang Tertukar   96. Gossip Teranyar (end)

    "Ayo lanjutkan ceritamu di taman belakang saja." Arimbi membawa Menik ke taman kecil kesayangannya. Di sana ia kerap menghabiskan waktu bercocok tanam. Mulai dari berbagai macam jenis bunga hingga tanaman herbal ada di tamannya."Lanjutkan ceritamu, Nik." Arimbi menghempaskan pinggulnya di kursi taman. "Tuh, Mbak Tini juga sudah menyiapkan makanan kecil. Kita mengobrol di sini saja sementara Mas Esha dan Bang Ivan bekerja." Arimbi kian semangat mengorek cerita tatkala Mbak Tini muncul dengan sepiring pisang goreng hangat dan dua gelas sirup markisa."Ya, terus aku membawa Bu Mirna ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian Ivan dan Pak Kristov menyusul. Di situ aku baru tahu kalau ibu-ibu yang aku tolong adalah ibunya Ivan. Singkat cerita aku dan Bu Mirna kemudian menjadi akrab. Tidak lama kemudian Ivan pun menembakku. Katanya untuk pertama kalinya ibunya mencomblanginya. Dengan dua mantan Ivan terdahulu Bu Mirna tidak cocok. Ivan juga bilang ia sudah lelah pacaran ala remaja ingusan. Ia

  • Mempelai Pria yang Tertukar   95. Jodoh di Tangan Tuhan.

    Arimbi termangu menatap televisi. Baru saja diberitakan bahwa Bastian Hadinata yang digadang-gadang akan menjadi walikota telah dilengserkan. Selain dinilai tidak layak menjadi calon walikota, saat ini Bastian juga telah diamankan karena terbukti melakukan gratifikasi terhadap beberapa proyek pemerintah.Televisi juga menayangkan wawancara singkat dengan Bastian dalam seragam berwarna oranye. Di scene-scene lain, terlihat Priska dan Prisila berlarian sambil menutupi wajah mereka dengan syal. Mereka berdua tampak menghindari awak media yang terus memburu saat mereka baru saja keluar dari kantor polisi. Berita tentang korupsi dan gratifikasi yang dilakukan oleh Bastian Hadinata memang tengah menjadi headline di mana-mana. Apalagi semua aset-aset Bastian Hadinata saat ini telah disita oleh negara. Tidak heran kalau Prisila dan Priska sekarang menjadi bulan-bulanan pers. Mereka dikejar di mana pun mereka berada."Kamu percaya dengan karma bukan, Ri? Lihatlah, apa yang sekarang terjadi pa

  • Mempelai Pria yang Tertukar   94. Janji Saling Setia.

    "Kamu tadi menanyakan bagaimana Mas tahu perihal rumah impianmu bukan? Nah, itu dia orang yang sudah memberitahu Mas. Seno, sini." Ganesha melambaikan tangannya pada Seno. Memanggil adiknya yang tengah mewarnai gambar dengan Mahesa. Semenjak tahu bahwa dirinya telah mempunyai seorang anak, Seno berubah banyak. Ia kini lebih kalem dan bertanggung jawab. Di sela-sela waktu luangnya, ia selalu menyempatkan diri bercengkrama dengan putranya. "Jadi kamu yang membocorkan rahasiaku?" Arimbi berpura-pura marah pada Seno. Ia juga berusaha bersikap wajar pada Seno. Bagaimanapun Seno adalah adik iparnya sekarang."Ampun, Kakak Ipar. Aku terpaksa melakukannya karena diancam Mas Esha. Katanya ia akan membuangku keluar kota kalau aku tidak mau bekerjasama." Seno meringis. Ia menghargai usaha Arimbi yang ingin berinteraksi wajar dengannya. Mereka sekarang telah menjadi satu keluarga besar."Jangan membuat Rimbi memandangku sebagai kakak yang kejam ya, Sen?" Ganesha mengacungkan tinjunya pada Seno.

  • Mempelai Pria yang Tertukar   93. Rumah Masa Depan.

    Arimbi melirik Ganesha sekilas saat laju mobil memasuki hunian mewah kompleks Graha Mediterania. Kompleks perumahan mewah yang baru saja launching minggu ini. Ia mengetahui perihal hunian mewah ini karena memang dibangun oleh Caturrangga Group dan beberapa investor dari Jepang. Selain hotel dan condominium, Caturrangga Group juga membangun kompleks-kompleks perumahan mewah dengan segmen pasar kelas atas atau high end."Kita akan mengunjungi salah satu customer Mas ya? Apa tidak mengganggu kalau Mas menemui costumer di hari Minggu begini?" "Nggak kok, Rim. Tenang aja. Kita semua akan bersenang-senang bersama." Ganesha tersenyum lebar. Ia memahami rasa penasaran istrinya. Arimbi mengerutkan kening. Kita? Bersama? Apa yang Ganesha maksud?Laju kendaraan melambat tatkala melewati rumah demi rumah mewah yang mereka lewati. Sebagian besar bentuknya sama karena memang dibangun seragam. Sebagaian lagi bentuknya sudah berubah karena direhab sesuai dengan selera para pemilik rumah.Tatkala la

  • Mempelai Pria yang Tertukar   92. Janji Takkan Ingkar.

    Bu Astuti terpana. Ia tidak menyangka kalau Rina bisa bersikap seluwes itu terhadap Mahesa. Biasanya Rina itu tidak menyukai anak kecil. Rina anak tunggal. Ia tidak terbiasa berinteraksi dengan anak kecil. Menurut Rina anak kecil itu rewel dan menyusahkan. Tumben kali ini Rina bersikap begitu kompak pada Mahesa. Syukurlah, berarti tujuannya mendekatkan Rina dengan Seno akan semakin mudah. Mengingat Mahesa adalah darah daging Seno. Mendekati Mahesa artinya mendekati Seno juga."Rina dan Mahesa cocok sekali ya, San? Sepertinya kalau menjadi ibu dan anak pas ya?" Bu Astuti meminta tanggapan Bu Santi."Iya, Tut. Kita sebagai orang tua mendoakan yang terbaik saja. Biar yang muda-muda menentukan jalan hidup mereka sendiri." Bu Santi memberi jawaban netral. Ia memang setuju Rina menjadi pengganti Nina. Selain perilaku Rina yang sekarang membaik, ia juga gembira bisa melaksanakan niat Pak Syarief almarhum yang ingin berbesanan dengannya. Namun ia menyerahkan semuanya pada Seno dan Rina sendir

DMCA.com Protection Status