Home / Romansa / Memikat Hati Pangeran Kelas / Bab 73 : Sebuah Lubang

Share

Bab 73 : Sebuah Lubang

last update Last Updated: 2021-11-20 17:18:14

Setelah puas berjalan-jalan di bawah rintik hujan bersama Kenzo, Rega dan Hansa, Vindreya diantar pulang oleh Kenzo. Laki-laki itu lalu langsung berpamitan karena harus mengunjungi ibu angkatnya di rumah sakit.  

Di teras, Vindreya sempat diam sendirian beberapa saat melihat sebuah mobil berwarna hitam sedang terparkir di halaman rumahnya dan dia tahu itu bukan mobil milik Gavin ataupun Elvano. 

“Hari Minggu kayak gini, siapa yang datang ke sini?” batin Vindreya. 

Sambil diliputi rasa bingung, Vindreya masuk ke rumahnya. Sepanjang berjalan di ruang tamu, dia masih belum menemukan tanda adanya tamu. Ruang tamu itu pun kosong. Suara obrolan orang-orang juga sama sekali tidak terdengar. 

Pung! Pang! 

Vindreya dengan cepat menoleh ke depan. Baru saja dia mendengar suara yang cukup berisik dari arah dapur. Karena semakin penasaran, dia buru-bu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 74 : Perkelahian Tengah Malam

    Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari dan Gavin masih belum tidur. Dia duduk di atas tempat tidurnya sambil terus memandangi layar ponselnya. Ponselnya itu sudah terhubung dengan CCTV yang dipasang di seluruh penjuru rumahnya. Dia ingin mendapat jawaban atas firasat buruk yang dia rasakan.Gavin menoleh ke sisi kirinya di mana Freya dan Vindreya sudah tertidur pulas. Ya, Gavin sengaja mengajak Vindreya tidur di kamarnya malam ini agar jika terjadi sesuatu yang buruk, mereka tidak terpisah.Di luar rumah keluarga Sanjaya, Kenzo yang berpakaian serba hitam sedang bersembunyi di atas pohon lebat yang berada di depan rumah Sanjaya. Beberapa kali dia menggunakan teropong untuk melihat dengan lebih jelas apakah keadaan di sekitar rumah itu baik-baik saja atau tidak.Dua pembunuh yang sekarang menjadi tim Kenzo juga ikut berjaga di sekitar rumah Sanjaya. Masing-masing di antara mereka ada yang bersembuny

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 75 : Perkelahian Tengah Malam (2)

    Dua buah hantaman secara bersamaan mendarat di kepala Kenzo dan menumbangkan laki-laki itu. Lalu, dua pembunuh lain yang merupakan tim Kenzo akhirnya datang setelah menyadari sudah ada penyerangan di rumah itu. Tanpa pikir panjang, kedua anggota dari tim Kenzo itu langsung menyerang dua pembunuh lain yang tersisa. Sayangnya, salah satu pembunuh jahat berhasil berlari dan menuju ruangan lain untuk mancari Gavin, sedangkan pembunuh jahat satunya lagi masih sibuk adu jotos dengan dua teman Kenzo.Seorang pembunuh berdiri di depan pintu kamar Vindreya dan langsung membukanya. Namun, setelah dicari-cari, tak ada seorang pun yang dia temukan di sana. Dia lalu masuk ke kamar lain yang adalah kamar Gavin dan Freya, tetapi hasilnya sama saja. Dia masih tidak menemukan siapa pun di sana. Akhirnya, tinggal satu ruangan yang belum dia geledah. Dapur.Tak tak tak!Terdengar langkah kaki menuju dapur. Gavin yang baru saja akan turun ke ruang bawah tanah lang

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 76 : Setelah Malam Mencekam

    Di dalam rumah Gavin, akhirnya kedua temannya sadar dan sekarang sedang mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis. Di dekat mereka, beberapa pembunuh bayaran yang sebelumnya terkena jarum tembakan Kenzo juga sudah sadar dan sedang diinterogasi oleh polisi sebelum akhirnya para pembunuh bayaran itu dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.Sementara itu, beberapa pembunuh bayaran yang lain yang belum sadarkan diri akibat luka pukul yang parah, dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya akan menyusul teman-teman mereka yang sudah lebih dulu dibawa ke kantor polisi.“Maaf, Vin,” ucap salah satu teman Gavin yang kala itu tengah duduk di sofa sambil bersandar. “Para pembunuh bayaran itu terlalu kuat dan kami nggak bisa ngalahin mereka. Tapi untunglah kamu dan keluarga kamu selamat.”Gavin tersenyum hangat. “Kalian udah lindungi keluarga aku dan nggak ada alasan b

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 77 : Awal Kehancuran

    Byur!Kenzo perlahan membuka matanya setelah seloyang air dengan sengaja disiram ke wajahnya. Air itu mengucur dari kepala dan wajah Kenzo bersamaan dengan sisa-sisa darah dari kepalanya.Dengan pandangan yang masih agak buram, Kenzo melihat ke sekelilingnya dan mendapati tangannya sudah dalam kondisi terikat pada dua buah tiang besi yang berdiri kokoh di kanan dan kirinya.Di depan Kenzo, tampak ada beberapa pria tengah berdiri sambil tersenyum sinis. Salah satu di antara mereka adalah paman Kenzo sendiri yang tampaknya adalah orang yang paling terlihat bahagia.“Selamat pagi, keponakan tersayangku,” ucap paman Kenzo sambil tersenyum dan melipat kedua tangannya di depan dada.Akhirnya penglihatan Kenzo kembali normal sehingga dia bisa dengan jelas melihat tampang menyebalkan pamannya.“Kuat juga kamu, ya.

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 78 : Kunjungan Elvano

    Siang itu pukul dua, Elvano turun dari mobil merah mengkilatnya. Tentu saja seperti biasa, mobil itu dikendarai oleh ibunya. Elvano yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu tampak terburu-buru. Dia melihat ke sekelilingnya. Tak ada garis polisi lagi di sana. Itu artinya, untuk saat ini masalahnya sudah selesai.“Sayang,” panggil Elvano dari dalam mobil sambil mengeluarkan kepalanya melalui jendela untuk melihat Elvano yang sudah berada di luar mobil.“Iya, Mi?” balas Elvano.“Mami mau langsung pulang, ya. Bentar lagi Mami mau arisan sama temen-temen Mami. Nanti kamu telepon aja Mami kalo udah selesai urusannya sama Vindreya, biar Mami jemput.”“Yah, Mami. Aku malu kalo sendirian di rumahnya Vindreya tanpa Mami.”“Ya, ampun. Kenapa harus malu sih, Sayang? Yang di dalam itu calon keluarga kam

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 79 : Menemui Kenzo

    Elvano tersenyum hangat lalu meletakkan tangan kanannya di atas punggung tangan kiri Vindreya. “Vin, kenapa lo harus pikirin itu? Yang penting ‘kan lo nggak berniat untuk main di belakang Kenzo. Vindreya, mulai detik ini gue adalah sahabat lo dan harusnya bukan pemandangan yang aneh kalo gue deket sama lo, ‘kan?”Alis Vindreya merapat dan dia langsung menarik tangan kirinya hingga tidak lagi dipegang oleh Elvano. “Tapi sahabat gue itu Hansa, bukan lo.”Elvano tertawa kecil. “Emangnya satu manusia hanya boleh punya satu sahabat?”“Ya, enggak, sih. Tapi ‘kan ….”“Ssstt.” Elvano tiba-tiba meletakkan telunjuk kanannya di bibir Vindreya dan itu spontan membuat Vindreya terdiam. “Pokoknya kita sahabatan. Yuk, nonton!”Elvano bangkit dari sofa lalu menarik tangan Vind

    Last Updated : 2021-11-20
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 80 : Hug Me, Please

    “Kenapa sih suka banget meluk, hah?” tanya Kenzo yang masih menempelkan telapak tangannya di dahi Vindreya.“Ih, gue kangen!” Vindreya juga masih terus berusaha untuk memeluk Kenzo.“Iya, tau. Tapi kenapa harus meluk? Sini, gue cium aja.” Kenzo menyingkirkan tangannya dari dahi Vindreya lalu mendekati gadis itu hingga membuat wajah mereka hanya berjarak sekian senti.Mata Vindreya membulat sempurna, sedangkan di sisi lain Kenzo membiarkan wajah mereka terpisah hanya dalam jarak sekitar dua senti, tetapi laki-laki itu tak kunjung mencium Vindreya.Kenzo tersenyum semakin lebar dan itu membuat wajahnya semakin indah untuk terus dipandang. “Nggak-nggak. Belum waktunya untuk meluk-meluk apalagi sampe ciuman.”“Eh?” Vindreya bingung dan sedikit kaget, juga kecewa. Padahal dia sudah begitu menanti

    Last Updated : 2021-11-25
  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 81 : Firasat Buruk

    “Huwa! Aku setuju, Pa!” teriak Vindreya dengan semangat, “Ini demi kebaikan Kenzo plus demi kebaikan hubungan kami. Hihihi.”Kenzo menatap sinis pada Vindreya. Ingin sekali rasanya tangan kanannya memukul dahi Vindreya seperti yang biasa dia lakukan karena kesal, tetapi dia terpaksa menahannya karena ada Gavin dan Freya di sana. Mungkin pria dan wanita yang sudah berusia matang itu tidak akan suka melihat anak mereka diperlakukan seperti itu.“Gimana, Kenzo? Kamu mau ‘kan terima tawaran Om?” tanya Gavin.“Ya, maulah, Pa!” Ah, Vindreya lagi-lagi berulah dan membuat Kenzo semakin kesal. “Ngapain juga Kenzo harus nolak? Mending sekarang Papa langsung hubungi aja pemilik kostnya dan suruh dia untuk nyiapin satu kamar istimewa untuk calon menantu Papa yang tamvan ini.”“Idih.” Kenzo menatap sinis melihat

    Last Updated : 2021-11-25

Latest chapter

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 139: END

    Sekitar lima menit kemudian akhirnya pengucapan janji suci pernikahan selesai. Kini tiba saatnya pemasangan cincin. Kenzo sedikit mengarahkan badannya ke kiri untuk mengambil cincin yang sejak tadi berada di atas meja di dekatnya dengan peti kecil nan indah sebagai bantalannya.Begitu cincin telah dia pegang, Kenzo kemudian kembali meluruskan posisi badannya menghadap Vindreya lalu memakaikan cincin itu di jari manis Vindreya. Sekarang giliran Vindreya yang mengambil cincin kemudian memakaikannya di jari manis Kenzo.“Sekarang, masing-masing mempelai silakan ucapkan sesuatu yang selama ini begitu ingin diungkapkan pada pasangannya,” ucap penghulu.“Vindreya Sanjaya,” ucap Kenzo sambil menatap dalam pada Vindreya. “Terima kasih karena sudah sangat membantuku untuk berada di jalan yang benar dan meninggalkan dunia kelam dan kejam itu. Terima kasih karena sudah mengajarkanku m

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 138: Pernikahan

    “Heh!” Freya dan Vindreya kompak sambil menatap tajam pada Gavin.“Eh, maaf. Salah ngomong saking bahagianya.”Vindreya mendengus kesal lalu mererat rangkulan tangannya di lengan Kenzo. Entah kenapa semakin banyak orang yang mengagumi Kenzo sekarang dan ini membuat Vindreya merasa posisinya sebagai calon istri Kenzo terancam.“Selamat datang, Kenzo. Tante seneng banget akhirnya bisa liat kamu lagi,” kata Freya dengan mata berkaca-kaca.Kenzo tersenyum hangat lalu mengangguk. “Iya, Om, Tante. Aku juga seneng banget bisa kembali ke sini. Makasih karena udah bersabar nunggu aku dan percaya bahwa aku akan kembali.”“Aaa, Kak Kenzo!” Rega tiba-tiba keluar dari barisan, berlari menuju teras dan memeluk Kenzo. “Astaga. Betapa kangennya aku sama salah satu makcomblang aku yang udah bantu aku n

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 137: Kabar Bahagia dan Penyambutan

    Mata Freya seketika membulat. “Ke—Kenzo bakal datang? Vindreya bener-bener nemuin dia?” Freya diam sejenak dengan pikiran kosong sebelum akhirnya berteriak seperti orang gila. “Yuhuuu! Hei-hei! Calon menantu aku udah mau datang!”Butik seketika heboh karena teriakan Freya, juga para karyawannya yang langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari kecil menghampiri Freya. Wajar saja. Selama ini Freya memang selalu menceritakan tentang Kenzo kepada karyawannya, termasuk mengenai hilangnya Kenzo selama empat tahun ini.“Calon menantu yang Ibu maksud itu Kenzo, ‘kan?” tanya salah satu karyawan.Freya mengangguk dengan bersemangat dan senyum lebar.“Wah!” Para karyawannya ikut semringah.“Ssstt. Diem dulu. Aku mau telepon suami aku,” ucap Freya dan membuat seluruh karyawannya langs

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 136: Pulang

    Kenzo dan Vindreya berjalan beriringan masuk ke gedung kantor dan langsung menuju ke ruangan ayahnya Medika. Di sepanjang perjalanan, Vindreya begitu risau, takut jika ini semua tidak akan berjalan lancar.Tiba-tiba langkah kaki Vindreya terhenti sembari tangannya menarik lengan kanan Kenzo. Kenzo ikut berhenti dan menatap kekasihnya itu.“Kenapa?” tanya Kenzo.“Aku takut kalo ayahnya Medika nggak izinin kamu pergi. Aku takut kalo dia justru berpikir bahwa aku yang hasut kamu untuk ninggalin Bandung dan kembali ke Jakarta.”Kenzo tersenyum kecil dan paham ketakutan yang tengah dirasakan oleh Vindreya. “Kamu bilang, sekarang aku udah jadi lebih hangat dan lembut, ‘kan? Kemarin kamu juga udah ketemu dan ngobrol banyak sama Medika, ‘kan? Nah, sifat ayahnya Medika juga kurang lebih kayak gitu.”“Kamu

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 135: Mengingat Semuanya

    Kenzo menghela napas panjang. “Pantasan waktu itu kamu keliatan kaget dan bingung sama aku yang sekarang.”“Iya, karena kamu udah berubah jauh lebih baik, Ken. Kamu udah ada di titik terbaik dalam hidup kamu sekarang. Lupain aja masa lalu kamu. Kamu udah terlalu menderita selama ini dan ini waktunya kamu menikmati semua hasil perbuatan baik dan pengorbanan yang kamu lakuin di waktu itu.”Kenzo agak lama tak menjawab hingga akhirnya dia mengangguk pasrah dan tersenyum tipis. Tampak jelas dia sedang sangat berusaha untuk berdamai dengan masa lalunya.“Ayo.” Kenzo meraih tangan Vindreya lalu mereka kembali berjalan menuju restoran.…Di restoran, di atas meja Kenzo dan Vindreya sudah tersaji makanan dan minuman yang mereka pesan hampir 10 menit yang lalu. Vindreya tampak sangat menikmati makanannya. Beberapa kali dia

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 134: Bersedia Membebaskannya

    Medika menggeleng pelan. “Aku dan ayah aku udah sama-sama nyaman dengan hadirnya Leo di dalam keluarga kami. Leo adalah orang yang mampu buat aku nggak frustasi lagi sama hidup aku. Dia sembuhin hati aku dan buat aku ngerasa bahwa cinta pada orang yang tepat itu benar-benar indah. Dia juga berjasa banget dalam membangun dan memajukan perusahaan ayah aku. Dia cepat belajar dan memahami semuanya dengan baik.”Setelah mendengar penjelasan dari Medika, mendadak Vindreya menjadi takut dan khawatir soal kelanjutan hubungannya dengan Kenzo. Jika Medika dan ayahnya sudah sesayang dan senyaman itu dengan Kenzo, lalu bagaimana caranya Vindreya untuk membawa Kenzo kembali ke Jakarta?Medika kembali menegakkan arah pandang wajahnya lalu melihat pada Vindreya yang tampak sedang memikirkan sesuatu dengan tatapan kosong. Medika paham. Sebagai sesama perempuan, Medika tahu apa yang akan menjadi ketakutan Vindreya setelah mendengar semua pe

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 133: Pembicaraan Vindreya dan Medika

    Vindreya mengambil tasnya yang tergeletak di atas tempat tidurnya lalu berlari kecil keluar rumahnya. Di luar sana, dia melihat Kenzo berdiri di depan mobil sambil tersenyum menatapnya. Vindreya ikut tersenyum lalu mengunci pintu rumahnya kemudian bergegas menghampiri Kenzo.“Pagi, Vin,” salam Kenzo.“Pagi, Ken,” balas Vindreya. Perhatiannya lalu teralihkan pada kursi depan di bagian penumpang. Ada seseorang di sana --- Medika.Kenzo ikut menoleh ke belakang, ke arah Medika. Laki-laki itu tersenyum setelah paham apa yang sedang dipikirkan oleh Vindreya.“Aku tinggal serumah bareng Medika. Itu sebabnya kami pulang-pergi kantor bareng,” kata Kenzo.“Eh?” Vindreya kaget. “Terus beberapa hari ini kamu selalu ke rumah aku tiap kali kamu selesai kerja. Itu ….”“Ak

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   132: Foto Masa Lalu

    “Dia cantik,” ucap Medika pelan.Vindreya yang bisa tahu bahwa Medika sedang merasa cemburu dengan melihat matanya hanya tersenyum kecil dengan sedikit perasaan tidak enak. “Makasih.”“Kalian mau ngobrol dulu biar lebih mengenal satu sama lain dan jadi akrab?” tanya Kenzo.“Em, mungkin nanti, Leo. Ini aku bawa beberapa berkas yang harus kamu periksa.” Medika menyerahkan beberapa berkas bermap kuning pada Kenzo.Kenzo menerima berkas itu. “Kapan deadlinenya?”“Jam 2 siang ini.”“Eh? Secepat itu?”“Iya. Berkasnya harus dipakai untuk rapat bersama pemimpin dari perusahaan lain hari ini.”Vindreya memegang lengan Kenzo lalu mereka saling bertatapan.“Nggak apa-apa, Ken. Kamu selesaiin aja dulu itu. Jalan-jalannya bisa nanti,” kata Vindreya yang tahu bahwa Kenzo ragu

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 131: Cerita Setelah Kecelakaan

    “Salah satu orang yang nyelamatin aku itu adalah orang yang nabrak aku, Vin. Namanya Medika. Katanya, waktu itu dia lagi ada urusan di Jakarta. Dia bawa mobil dalam kondisi frustasi dan nggak sengaja nabrak aku. Sebagai permintaan maafnya, dia dan ayahnya yang ngerawat aku.”“Mereka ngerawat kamu di Bandung?”“Iya karena mereka emang asal Bandung.”“Ini masih aneh, Ken. Kalo Medika nabrak kamu di Jakarta, kenapa dia malah ngerawat kamu di Bandung? Kenapa dia nggak berusaha untuk nyari kenalan kamu di Jakarta dulu?”Kenzo mengangkat lalu menurunkan bahunya sebagai isyarat jawaban ‘tidak tahu’. “Kamu teliti banget sampe nanya sedalam itu. Intinya waktu itu karena aku juga nggak ingat banyak tentang identitas lengkap aku, jadinya aku ngikut aja pas mereka mutusin untuk bawa aku ke Bandung. Kalo kamu masih pingin banget t

DMCA.com Protection Status