Beranda / Romansa / Memikat Hati Pangeran Kelas / Bab 62 : Semakin Mendekati Vindreya

Share

Bab 62 : Semakin Mendekati Vindreya

Penulis: Widhi Wagiswari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah selesai membuat rencana bersama Rega di depan kelas, kini Vindreya tengah berjalan di depan papan tulis menuju mejanya yang berada di pojok kanan depan. Di sana, tampak sudah ada Elvano yang duduk rapi menunggu kedatangan Vindreya. 

“Hai, Vin,” sapa Elvano begitu Vindreya sudah tiba di sebelah meja mereka lalu duduk di bangkunya. 

“Hai, El,” balas Vindreya. 

“Dua jam pengembangan diri tadi lo ngapain? Olahraga atau ikut ekskul?” 

Vindreya memanyunkan bibirnya. “Nggak keduanya. Gue ikut Hansa ke perpus.”

“Oh, gitu. BTW, lo udah sarapan?” 

Vindreya mengangguk. “Udah.”

“Kapan?”

“Pas di rumah tadi sebelum berangkat ke sekolah.”

“Sekarang laper nggak?” 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 63 : Saling Mencari

    Jam sudah menunjukkan pukul 05.15 sore. Vindreya keluar dari sebuah taksi setelah memberikan sejumlah uang pada si supir sebagai bayaran. Dia memandangi bangunan besar yang ada di depannya yang tidak lain adalah rumah sakit tempat Kenzo dirawat.Vindreya menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya. “Semoga aja Kenzo baik-baik aja. Semoga aku nggak denger kabar buruk sedikit pun mengenai Kenzo,” batin Vindreya penuh harap. Memang, selama ini Vindreya lebih sering mendapat kabar buruk tentang laki-laki itu dibanding dengan kabar baik. Entah kenapa kekasihnya itu selalu berada dalam lingkaran masalah.Vindreya melangkah cepat memasuki rumah sakit. Sesampainya di dalam sana, dia langsung menaiki lift yang akan membawanya semakin dekat dengan ruangan Kenzo dirawat. Tak butuh waktu lama, akhirnya gadis itu tiba di depan ruangan Kenzo.Ceklek.Vindreya mendorong ke

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 64 : Dia Datang

    Sekitar 15 menit berjalan, akhirnya Vindreya dan Hansa tiba di sekolah dan kini mereka sudah berada di dalam kelas. Mata Vindreya langsung tertuju pada bangku Elvano. Untunglah pangeran putih yang menyebalkan itu belum datang. Setidaknya untuk beberapa menit ini Vindreya tak perlu merasa terganggu dan bisa duduk dengan tenang.“Selamat pagi, Tuan Putri,” salam Dimas yang sedang duduk di bangku guru.Vindreya menoleh pada ketua kelas itu. “Apaan?” ketus Vindreya. Dia masih kesal karena kemarin Dimas mengejeknya.“Pangeran putihnya mana, hem? Kok Tuan Putri jalan sendirian tanpa dikawal oleh pangeran putih yang tercinta dan sedikit manja itu?”“Ih, Dimas!” Vindreya menghentak kesal. “Kok malah nanyain Elvano, sih?”“Ya, terus gue harus nanyain siapa, Tuan Putri?” 

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 65 : Pemilik Vindreya

    Pak!Kenzo memukul pelan dahi Vindreya lagi. “Ck! Ngawur lo.”“Ya, terus? Kok bisa kecebur ke kloset?”“Tau, ah. Gue males ngomong.”Vindreya memanyunkan bibirnya. Lagi-lagi Kenzo membuatnya kesal dengan sikap super dingin dan cueknya.“Nah, gue mau nanya lagi, nih. Kemarin lo udah pulang dari rumah sakit, ‘kan? Kenapa tadi pagi nggak ke rumah gue dan jemput gue kayak biasa?”“Pingin ngasih kejutan aja ke lo di sekolah.”Vindreya lagi-lagi tersenyum hingga matanya menyipit karena mendengar ucapan Kenzo. Entah kenapa ada banyak sekali ucapan mengejutkan yang keluar dari mulut laki-laki itu.“Dan lo udah berhasil ngejutin gue. Ken, lo sebenarnya kangen nggak sih sama gue? Lo keliatan biasa aja. Beda sama gue

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 66 : Believe on You

    “Pernah denger nggak kalo orang yang berjodoh itu, mukanya bakal mirip? Nih, foto ini udah buktiin ‘kan kalo Vindreya itu adalah jodoh gue?” yakin Elvano.Vindreya mendengus kesal. Dia lalu melihat dengan raut cemas pada Kenzo dan berharap laki-laki itu tidak akan mempercayai Elvano dan dua siswi itu.“Ken, lo percaya ‘kan kalo gue nggak mungkin lakuin itu?” tanya Vindreya.Kenzo menatap sinis pada Vindreya. “Bego lo. Selalu aja ngasih gue pertanyaan yang jelas-jelas lo sendiri udah tau jawabannya. Ya, jelas gue percaya lah sama lo. Kalo nggak, ngapain gue pacarin lo?”Elvano dan dua siswi itu menatap kaget pada Kenzo. Padahal mereka yakin bahwa bukti-bukti yang mereka tunjukkan pada Kenzo akan berhasil membuat laki-laki itu meragukan Vindreya.“Minggir!” Kenzo menerobos dan lewat di antara dua siswi itu sambil terus menggenggam erat tangan Vindreya. Akhirnya,

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 67 : Mengikuti Sampai Rumah

    Setelah belasan menit berjalan bersama, akhirnya Kenzo dan Vindreya tiba di depan sebuah bengkel yang berada tepat di sebelah kanan rumah Vindreya. Di sana, mereka melihat dua orang yang tampak tidak asing. Rega dan Hansa. Tunggu. Apa? Rega dan Hansa?“Lho. Itu Rega?” tanya Vindreya yang baru saja turun dari punggung Kenzo lalu melihat pada Kenzo.Kenzo yang merasa sedang ditatap oleh Vindreya juga ikut menoleh pada gadis di sebelahnya itu. Dia memicingkan matanya. “Ngapain lo nanya ke gue? Emangnya lo nggak kenal bentukannya Rega kayak gimana?”“Ish, lo. Kan gue pingin mastiin kalo gue nggak salah liat.”“Hem. Lo nggak salah liat.”Vindreya mendadak semringah. “Wah. Jadi, itu beneran Rega, ya? Dia … dia lagi berduaan sama Hansa? Ken, gue nggak salah liat, ‘kan? Hansa baru aja turun d

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 68 : Musuh Baru

    Di ruang makan, Kenzo sudah duduk tenang, sedangkan Vindreya berdiri di sebelahnya untuk mengambilkan laki-laki itu sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya.“Gini nih jadinya saat kita udah berumah tangga nanti, Ken. Hihihi,” ucap Vindreya lalu meletakkan piring yang isinya sudah lengkap itu di depan Kenzo. Dia kemudian ikut duduk.“Masih jauh,” ketus Kenzo lalu mendekatkan piring itu kemudian menyendok sedikit nasi dan lauknya. “Aa.” Kenzo mengarahkan sendoknya ke mulut Vindreya.“Wah, gue mau disuapin, ya?” Vindreya cengengesan.“Hem. Gue nggak laper. Ini makanan kesukaan lo, ‘kan? Jadi, mending lo aja yang makan.”Vindreya tersenyum lebar lalu membuka mulutnya kemudian berhasil sudah sesuap nasi dari tangan Kenzo masuk ke mulut gadis itu.“Wah wah

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 69 : Usaha Melindungi Ibu Angkat

    Setelah berhari-hari langit diselimuti awan tebal yang berwarna putih kehitaman, akhirnya malam ini turun hujan juga. Tidak terlalu deras memang. Namun, cukup menyejukkan untuk kulit-kulit manusia dan menyegarkan untuk tanaman.Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 malam. Kala itu, paman Kenzo tengah berjalan sendirian menyusuri koridor rumah sakit. Setelah bermenit-menit dia melangkah, akhirnya dia berhenti di depan sebuah ruangan. Dia memang terbilang sangat jarang memasuki ruangan itu. Mungkin hanya sekali dua kali. Namun, dia ingat betul bahwa di ruangan itulah ibu angkat Kenzo dirawat.Ceklek.Pintu terbuka dan paman Kenzo sudah bersiap-siap untuk menjalankan sesuatu yang kejam yang sebelumnya menjadi senjatanya untuk mengancam Kenzo. Namun, meskipun sudah diancam seperti itu, Kenzo tetap saja kekeuh tidak ingin menjadi pembunuh bayaran lagi dan terus memaksa pamannya untuk berhenti mengincar Gavin.&nb

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 70 : Sebuah Tim untuk Sebuah Misi

    Setelah kembali dari rumah Vindreya, akhirnya Kenzo tiba di rumahnya. Mulai dari ruang tamu, ruang TV, kamar hingga dapur, Kenzo tak mendengar suara apapun yang biasanya dia dengar akibat pergerakan pamannya.Kenzo lalu masuk ke kamar pamannya yang tidak terkunci dan tidak menemukan siapapun di dalam sana. Sekarang Kenzo yakin bahwa pamannya pasti sedang bertemu dengan para pembunuh bayaran untuk kembali menyusun rencana pembunuhan terhadap Gavin.“Gue harus bertindak,” batin Kenzo.…Dini hari sekitar pukul setengah dua, dua orang pembunuh bayaran dengan pakaian dan topeng serba hitam sedang berdiri di belakang tembok besar yang menjadi pembatas antara halaman belakang kediaman Sanjaya dengan jalan.Jika diperhatikan lebih teliti, dua pembunuh itu bukanlah orang suruhan paman Kenzo yang kemarin. Tampaknya, paman Kenzo mengutus pembunuh

Bab terbaru

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 139: END

    Sekitar lima menit kemudian akhirnya pengucapan janji suci pernikahan selesai. Kini tiba saatnya pemasangan cincin. Kenzo sedikit mengarahkan badannya ke kiri untuk mengambil cincin yang sejak tadi berada di atas meja di dekatnya dengan peti kecil nan indah sebagai bantalannya.Begitu cincin telah dia pegang, Kenzo kemudian kembali meluruskan posisi badannya menghadap Vindreya lalu memakaikan cincin itu di jari manis Vindreya. Sekarang giliran Vindreya yang mengambil cincin kemudian memakaikannya di jari manis Kenzo.“Sekarang, masing-masing mempelai silakan ucapkan sesuatu yang selama ini begitu ingin diungkapkan pada pasangannya,” ucap penghulu.“Vindreya Sanjaya,” ucap Kenzo sambil menatap dalam pada Vindreya. “Terima kasih karena sudah sangat membantuku untuk berada di jalan yang benar dan meninggalkan dunia kelam dan kejam itu. Terima kasih karena sudah mengajarkanku m

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 138: Pernikahan

    “Heh!” Freya dan Vindreya kompak sambil menatap tajam pada Gavin.“Eh, maaf. Salah ngomong saking bahagianya.”Vindreya mendengus kesal lalu mererat rangkulan tangannya di lengan Kenzo. Entah kenapa semakin banyak orang yang mengagumi Kenzo sekarang dan ini membuat Vindreya merasa posisinya sebagai calon istri Kenzo terancam.“Selamat datang, Kenzo. Tante seneng banget akhirnya bisa liat kamu lagi,” kata Freya dengan mata berkaca-kaca.Kenzo tersenyum hangat lalu mengangguk. “Iya, Om, Tante. Aku juga seneng banget bisa kembali ke sini. Makasih karena udah bersabar nunggu aku dan percaya bahwa aku akan kembali.”“Aaa, Kak Kenzo!” Rega tiba-tiba keluar dari barisan, berlari menuju teras dan memeluk Kenzo. “Astaga. Betapa kangennya aku sama salah satu makcomblang aku yang udah bantu aku n

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 137: Kabar Bahagia dan Penyambutan

    Mata Freya seketika membulat. “Ke—Kenzo bakal datang? Vindreya bener-bener nemuin dia?” Freya diam sejenak dengan pikiran kosong sebelum akhirnya berteriak seperti orang gila. “Yuhuuu! Hei-hei! Calon menantu aku udah mau datang!”Butik seketika heboh karena teriakan Freya, juga para karyawannya yang langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari kecil menghampiri Freya. Wajar saja. Selama ini Freya memang selalu menceritakan tentang Kenzo kepada karyawannya, termasuk mengenai hilangnya Kenzo selama empat tahun ini.“Calon menantu yang Ibu maksud itu Kenzo, ‘kan?” tanya salah satu karyawan.Freya mengangguk dengan bersemangat dan senyum lebar.“Wah!” Para karyawannya ikut semringah.“Ssstt. Diem dulu. Aku mau telepon suami aku,” ucap Freya dan membuat seluruh karyawannya langs

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 136: Pulang

    Kenzo dan Vindreya berjalan beriringan masuk ke gedung kantor dan langsung menuju ke ruangan ayahnya Medika. Di sepanjang perjalanan, Vindreya begitu risau, takut jika ini semua tidak akan berjalan lancar.Tiba-tiba langkah kaki Vindreya terhenti sembari tangannya menarik lengan kanan Kenzo. Kenzo ikut berhenti dan menatap kekasihnya itu.“Kenapa?” tanya Kenzo.“Aku takut kalo ayahnya Medika nggak izinin kamu pergi. Aku takut kalo dia justru berpikir bahwa aku yang hasut kamu untuk ninggalin Bandung dan kembali ke Jakarta.”Kenzo tersenyum kecil dan paham ketakutan yang tengah dirasakan oleh Vindreya. “Kamu bilang, sekarang aku udah jadi lebih hangat dan lembut, ‘kan? Kemarin kamu juga udah ketemu dan ngobrol banyak sama Medika, ‘kan? Nah, sifat ayahnya Medika juga kurang lebih kayak gitu.”“Kamu

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 135: Mengingat Semuanya

    Kenzo menghela napas panjang. “Pantasan waktu itu kamu keliatan kaget dan bingung sama aku yang sekarang.”“Iya, karena kamu udah berubah jauh lebih baik, Ken. Kamu udah ada di titik terbaik dalam hidup kamu sekarang. Lupain aja masa lalu kamu. Kamu udah terlalu menderita selama ini dan ini waktunya kamu menikmati semua hasil perbuatan baik dan pengorbanan yang kamu lakuin di waktu itu.”Kenzo agak lama tak menjawab hingga akhirnya dia mengangguk pasrah dan tersenyum tipis. Tampak jelas dia sedang sangat berusaha untuk berdamai dengan masa lalunya.“Ayo.” Kenzo meraih tangan Vindreya lalu mereka kembali berjalan menuju restoran.…Di restoran, di atas meja Kenzo dan Vindreya sudah tersaji makanan dan minuman yang mereka pesan hampir 10 menit yang lalu. Vindreya tampak sangat menikmati makanannya. Beberapa kali dia

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 134: Bersedia Membebaskannya

    Medika menggeleng pelan. “Aku dan ayah aku udah sama-sama nyaman dengan hadirnya Leo di dalam keluarga kami. Leo adalah orang yang mampu buat aku nggak frustasi lagi sama hidup aku. Dia sembuhin hati aku dan buat aku ngerasa bahwa cinta pada orang yang tepat itu benar-benar indah. Dia juga berjasa banget dalam membangun dan memajukan perusahaan ayah aku. Dia cepat belajar dan memahami semuanya dengan baik.”Setelah mendengar penjelasan dari Medika, mendadak Vindreya menjadi takut dan khawatir soal kelanjutan hubungannya dengan Kenzo. Jika Medika dan ayahnya sudah sesayang dan senyaman itu dengan Kenzo, lalu bagaimana caranya Vindreya untuk membawa Kenzo kembali ke Jakarta?Medika kembali menegakkan arah pandang wajahnya lalu melihat pada Vindreya yang tampak sedang memikirkan sesuatu dengan tatapan kosong. Medika paham. Sebagai sesama perempuan, Medika tahu apa yang akan menjadi ketakutan Vindreya setelah mendengar semua pe

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 133: Pembicaraan Vindreya dan Medika

    Vindreya mengambil tasnya yang tergeletak di atas tempat tidurnya lalu berlari kecil keluar rumahnya. Di luar sana, dia melihat Kenzo berdiri di depan mobil sambil tersenyum menatapnya. Vindreya ikut tersenyum lalu mengunci pintu rumahnya kemudian bergegas menghampiri Kenzo.“Pagi, Vin,” salam Kenzo.“Pagi, Ken,” balas Vindreya. Perhatiannya lalu teralihkan pada kursi depan di bagian penumpang. Ada seseorang di sana --- Medika.Kenzo ikut menoleh ke belakang, ke arah Medika. Laki-laki itu tersenyum setelah paham apa yang sedang dipikirkan oleh Vindreya.“Aku tinggal serumah bareng Medika. Itu sebabnya kami pulang-pergi kantor bareng,” kata Kenzo.“Eh?” Vindreya kaget. “Terus beberapa hari ini kamu selalu ke rumah aku tiap kali kamu selesai kerja. Itu ….”“Ak

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   132: Foto Masa Lalu

    “Dia cantik,” ucap Medika pelan.Vindreya yang bisa tahu bahwa Medika sedang merasa cemburu dengan melihat matanya hanya tersenyum kecil dengan sedikit perasaan tidak enak. “Makasih.”“Kalian mau ngobrol dulu biar lebih mengenal satu sama lain dan jadi akrab?” tanya Kenzo.“Em, mungkin nanti, Leo. Ini aku bawa beberapa berkas yang harus kamu periksa.” Medika menyerahkan beberapa berkas bermap kuning pada Kenzo.Kenzo menerima berkas itu. “Kapan deadlinenya?”“Jam 2 siang ini.”“Eh? Secepat itu?”“Iya. Berkasnya harus dipakai untuk rapat bersama pemimpin dari perusahaan lain hari ini.”Vindreya memegang lengan Kenzo lalu mereka saling bertatapan.“Nggak apa-apa, Ken. Kamu selesaiin aja dulu itu. Jalan-jalannya bisa nanti,” kata Vindreya yang tahu bahwa Kenzo ragu

  • Memikat Hati Pangeran Kelas   Bab 131: Cerita Setelah Kecelakaan

    “Salah satu orang yang nyelamatin aku itu adalah orang yang nabrak aku, Vin. Namanya Medika. Katanya, waktu itu dia lagi ada urusan di Jakarta. Dia bawa mobil dalam kondisi frustasi dan nggak sengaja nabrak aku. Sebagai permintaan maafnya, dia dan ayahnya yang ngerawat aku.”“Mereka ngerawat kamu di Bandung?”“Iya karena mereka emang asal Bandung.”“Ini masih aneh, Ken. Kalo Medika nabrak kamu di Jakarta, kenapa dia malah ngerawat kamu di Bandung? Kenapa dia nggak berusaha untuk nyari kenalan kamu di Jakarta dulu?”Kenzo mengangkat lalu menurunkan bahunya sebagai isyarat jawaban ‘tidak tahu’. “Kamu teliti banget sampe nanya sedalam itu. Intinya waktu itu karena aku juga nggak ingat banyak tentang identitas lengkap aku, jadinya aku ngikut aja pas mereka mutusin untuk bawa aku ke Bandung. Kalo kamu masih pingin banget t

DMCA.com Protection Status