Beranda / CEO / Membawa Lari Anak Kembar CEO / Bab 237 - Sebisaku Dalam Kekurangan

Share

Bab 237 - Sebisaku Dalam Kekurangan

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 23:02:12
Ini tentang ingatan Lara saat Neo dan Shenina serta dirinya belum menemukan seorang Alex.

....

Pagi menuju siang hari itu, Lara sedang menjemput anak-anaknya dari playgroup. Kebetulan, hari ini dia sedang mendapatkan jatah off day sehingga dia bisa meluangkan sedikit waktu untuk si kembar setelah dia bersih-bersih rumah dan membuatkan mereka makanan.

“Mama!”

Panggilan Shenina membuat Lara yang tadi duduk menyendiri tidak bersama orang tua yang menjemput anak mereka menoleh ke arah pintu yang terbuka.

Lara melambaikan tangannya, menyambut Neo dan Shenina yang kemudian mereka menggandeng tangan Lara di sebelah kiri dan di sebelah kanan.

“Bagaimana sekolah hari ini?” tanya Lara dengan menoleh pada mereka bergantian.

“Baik, Mama.”

“Belajar apa, Sayang?”

“Gambar jeruk sama tempel buah anggur.” Mereka menjawabnya hampir bersamaan dan Lara mengangguk senang.

“Bagus sekali.”

Mereka berjalan dengan santai. Lara mendengar celoteh Shenina dan juga hela napas Neo yang terdengar berat.

“Kenapa, Neo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Anemone 🌺🌸🍀🍁
pagi pagi hujan ditambah ini kok mengandung bawang banyak, hueeèeee :(
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
pagi² bgini hatiku terasa disayat sembilu... bagaimana kehidupan lara yg serba kekurangan sedangkan si buaya sedang senang²....aaiishhh🥲🥲🥲
goodnovel comment avatar
Susan Zahra
sumpah ya kk almi aku beneran mewek klo baca kisahnya Lara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 238 - I Love You To The Bone

    Apa yang diceritakan oleh Lara itu bisa dirasakan mengiris hati seorang Alex.Dia sedang duduk di dalam rumahnya malam ini. Sepulangnya mereka dari Fantasy World dan mampir untuk membeli burger.Dia memandang kedatangan Lara yang tersenyum saat membawakan makanan ringan untuknya dan untuk si kembar.Alex melihat betapa keibuannya dia, tulus hati yang bisa dilihat Alex terbias ke matanya. Perempuan hebat yang menahan beban sendirian selama ini. Perempuan yang pantang mengeluh padahal tubuh dan hatinya sedang dihancurkan luar dan dalam.Dia kesakitan dengan menanggung beban, hatinya terluka.Dia kesakitan di luar, letih dan menanggung luka untuk memberikan hidup yang layak untuk Neo dan juga Shenina.Dia menahan semua itu, luka dan kesakitannya yang bahkan Alex membayangkannya saja tidak sanggup.Dari cerita sebungkus burger dingin, sekali lagi ... Neo, Shenina serta belahan jiwanya Lara telah membuat Alex belajar banyak hal.Tentang pentingnya bersyukur dalam keadaan apapun, bahwa selal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 239 - Kekuatan Takdir Yang Membuat Lara Dan Alex Kembali Bersua Jauh Lebih Besar

    ....Mata terpejam Alex, Lara bisa melihatnya.Dia tampak sangat polos dan lugu saat terlelap seperti itu. Lara memberanikan diri untuk menyentuh pipinya, atau garis dagunya dan juga bibirnya yang merah.Semalam, bukankah sangat indah?Mereka kembali saling mengatakan tentang cinta, mencintai satu sama lain. kemudian melebur menjadi satu, perasaan yang indah, dalam semalam panas yang menggelora. Lara selalu terhipnotis oleh Alex, berulang kali.Dan semalam pun juga demikian.Tapi rasanya .... Lara harus meminta Alex agar tidak sering-sering melakukannya mengingat Lara sedang hamil. Matahari di luar menunjukkan pagi hari. Tetapi Lara masih belum mau beranjak dari ranjang. Dia terlalu malas untuk melakukan apapun.Ketukan suara di pintu membuatnya turun perlahan dari ranjang dan menuju ke arah pintu. Dia membukanya dan menjumpai Neo serta Shenina yang tersenyum begitu menjumpai wajah Lara.“Loh? Kok sudah bangun? Ini masih sangat pagi loh, Sayang?” tanya Lara dengan berbisik.“Kami mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 240 - Paman Dokter, Jadilah Papaku!

    "Maaf, dia memang suka ngomong sembarangan."Ibu dari anak perempuan itu menunduk di depan Karel.Karel yang masih terkejut mencoba meraba keadaan yang berubah dari sebatas pertemuan baru, menjadi canggung."Kirana jangan bicara seperti itu!" ucap perempuan itu sekali lagi.Karel tidak menganggapnya sebagai hal yang besar, setelah dia menenangkan diri.Karena anak-anak memang suka mengatakan hal-hal yang membuat orang dewasa berpikir sebanyak dua kali."Tidak apa-apa kok. Memang mukaku saja yang kelihatan bujang lapuk. Kirana mungkin hanya sedang kasih peringatan kalau umurku sudah tidak muda lagi.""Maaf.""Ngomong-ngomong, aku dokter di sini. Anda ibunya Kirana?'"Iya, benar.""Sakit apa?""Sakit yang agak ... hm ....""Tidak perlu menjawab kalau keberatan.""Dia tiba-tiba saja kabur pas perawat mau ganti infusnya.""Anak-anak memang begitu kok. Tidak apa-apa. Tapi nanti setelah ini Kirana tidak boleh lari-lari lagi ya?" pinta Karel pada anak perempuan cantik itu.Dia tersenyum dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 241 - Si Kembar Beraksi Kembali

    Lima menit sebelum Alex melihat Neo dan Shenina berkerudungkan keranjang pakaian.....Tidak ada yang aneh sebenarnya. Setelah Lara meminta mereka menunggu dengan anteng di ruang makan karena Lara akan memanggil Alex yang sedang ada di kamar atas, Shenina menata ulang buah-buahan yang ada di kerajang buah karena di matanya itu tidak memiliki perspektif yang benar.Acak-acakan dan memerlukan sentuhannya untuk ditata sehingga sedap dipandang mata.“Mau kamu apakan, Shen?” tanya Neo seraya menarik gelas agar lebih dekat padanya karena dia pikir letak gelasnya yang baru saja ditaruh oleh Nina itu nyaris tak bisa dia jangkau saat dia duduk.“Ini, Kakak Neo. Ditata sebentar biar enak dilihat.”“Oh. Jangan diberantakin dan jangan dirusakin, Shen! Apalagi anggurnya. Papa suka makan anggur. Kalau rusak semua nanti kasihan papa tidak bisa makan anggur.”“Iya,” jawab Shenina santai.Dia terus menata pisang dan juga jeruk serta apel yang ada di atas meja.“Shen.”“Iya, Kak Neo?”“Semangkanya keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 242 - Love Language

    Saat menjelang tidur siang, mungkin barulah si kembar benar-benar bisa diam. Jika sejak pagi dibuka dengan pertengkaran, maka itu akan berlanjut sampai nanti malam. Gesekan panas yang terpercik sejak pagi akan terus memanas hingga malam tiba. Begitulah, Lara sudah hafal cara mainnya. Mereka—Neo dan Shenina—sering bertengkar. Tetapi tidak separah beberapa waktu belakangan ini. Si kembar sudah semakin besar, mereka sudah pintar adu mulut dan menguji kesabaran Lara. Biarlah .... Meski Lara kesal karena kadang mereka melakukan hal yang di luar nalar, Lara pikir ... itu terjadi karena memang mereka sedang ada di fase yang sedang aktif-aktifnya. Toddler di luar sana pun juta demikian. Malah mungkin jauh lebih parah dan di luar kendali. Neo dan Shenina adalah contoh kecil bagaimana toddler berubah menjadi manusia paling sibuk di muka bumi. Jauh lebih sibuk dari ilmuwan atau lebih beragenda daripada penjelajah luar angkasa. Sekarang, Lara sedang duduk meluruskan kakinya saat dia baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 243 - Stadium Akhir

    “Kemo?” tanya Karel mengulangi dan Sunny mengangguk membenarkannya.“Dia dibawa perawat karena memang ini waktunya dia kemo,” lanjutnya dengan menyeka air matanya.“Aku datang ke sini karena dia minta aku buat datang.”Karel mencoba mencairkan suasana, mencoba menghapus kesedihan yang mengungkung Sunny. Seolah ruangan ini adalah penjara yang membuatnya terpuruk dalam luka yang tak berkesudahan.Memangnya ... ibu mana yang rela jika melihat anaknya yang sekecil itu bertarung dnegan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam tubuhnya.“Maaf kalau dia mengatakan hal yang aneh pada Dokter.” Sunny menundukkan kepalanya saat Karel tersenyum, tidak merasa keberatan.“Aku baik-baik saja kok. Apalagi setelah tahu keadaannya begini, aku justru semakin baik-baik saja, anggap saja ini sebagai caraku membantunya untuk lebih cepat sembuh.”“Tapi itu sudah tidak memiliki kemungkinan yang besar, Dokter.”“Kenapa kamu bicara seperti itu?”“Kami juga sama-sama tahu kalau sebenarnya semua ini hanya sebagai ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 244 - Gadis Kecilnya Alex & Gadis Kecilnya Karel

    *** Alex bisa melihat wajah cantik Lara yang sedang terlelap malam hari ini. Mereka baru saja menghabiskan satu babak panas yang ... tidak akan Alex minta ulangi dari Lara karena dia tahu betul bahwa di awal kehamilan, mereka tak bolah melakukannya terlalu sering. Bukan tidak boleh. Melainkan membatasi. Jika soal kurang, Alex akan selalu kurang dari Lara. Bukankah Alex tahu kondisi dirinya sendiri? Bahwa dia tidak akan pernah cukup dari Lara. Tapi mulai hari ini dia akan menjadi suami baik hati dengan tidak hanya memikirkan kepentingan biologisnya semata melainkan juga mementingkan kesehatan anak di dalam kandungan Lara. “Selamat malam, selamat tidur.” Alex menundukkan kepalanya, memberi kecupan di pipi Lara yang tengah meringkuk menghadapnya. Memberinya selimut agar hangat sejak dia hanya mengenakan underwear-nya saja. Sedangkan Alex turun dari ranjang untuk memeriksa ponselnya karena dia tadi mendengar ponselnya bergetar. Ada pesan yang datang dari Ibra saat Alex membukanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 245 - Akhir Kisah Bersama Kirana

    Karel mengangkat wajahnya dan memandang Sunny yang sepertinya tahu apa yang terjadi. Air matanya meleleh saat Karel memeluk Kirana semakin erat dan berujar, “Tuhan lebih sayang padanya, Sunny.” Sunny mendekat dan membelai rambut hitam Kirana. Dia benar-benar memejamkan matanya, seolah damai dalam dekapan Karel dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah itu bersandar di sana, untuk selama-lamanya. Sunny menangis tak tertahan di hadapan Karel, perasaannya bercampur aduk, banyak hal yang ingin dia katakan tetapi tidak sanggup. “Kirana ....” panggilannya menjadi elegi penutup luka. Siang yang mendung menyaksikan kepergian gadis kecil itu. Gadis kecil yang baru saja memberi warna pada Karel. Gadis kecil yang membuat Karel tahu bahwa bertemu dengan orang baru itu tidak begitu buruk. Gadis kecil yang memintanya berjanji untuk melindungi Sunny, agar jika Kirana pergi maka Sunny tidak akan kesepian lagi. Bahkan di akhir hidupnya, dia masih sempat mengkhawatirkan ibunya. Padahal sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28

Bab terbaru

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 362 - Selamat Ulang Tahun, Mama

    Lara tidak bisa menahan haru melihat api yang meliuk di atas lilin kecil pada kue black forest yang dibawa oleh Neo. “Selamat ulang tahun, Mama,” kata Shenina pertama-tama. “Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.” Lara dengan segera melakukan itu. Ia merapatkan tangannya dan berdoa agar kebahagiaan ini tidak pernah putus. Untuknya, untuk keluarganya. Agar mereka diberkati dalam kebahagiaan yang sempurna. Barulah setelah itu Lara menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya untuk meniup lilinnya. Lara menerima kue dari Neo yang mengatakan, “Selamat ulang tahun untuk Mama,” katanya manis. “Tidak banyak yang Neo minta selain Mama menjadi Mama yang bahagia.” “Selamat ulang tahun, Mama,” kali ini Shenina yang berujar. “Shen juga memiliki harapan yang sama, semoga Mama tetap bahagia. Dan tetap menjadi Mama cantiknya Shen.” Lara lebih dulu meletakkan kue ulang tahun dari para kesayangannya ke atas meja makan kemudian ia memeluk si kembar yang dengan senang hati membalasnya. “Terima kasih unt

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 361 - Demam

    *** Merasakan dingin yang memeluknya, Lara membuka matanya dengan cepat. Napasnya tersengal bahkan setelah ia membuka matanya. Ia baru saja berpikir dirinya sedang tidur di lantai seperti lima tahun silam agar anak-anaknya bisa tidur dengan nyaman di atas ranjang. Ia menggigil, kenangan akan sulitnya masa lalu sekali lagi membuatnya terjaga dengan keadaan yang berbeda. Dulu, Lara terbangun karena dingin dan tidak nyaman, tidak ada selimut untuknya selain ia menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sekarang ia terbangun di tempat yang nyaman dan bahkan tidak sendirian. Tangisan Sky itulah yang pasti membuat intuisi seorang ibu dalam dirinya membuka mata. Dan saat hal itu ia lakukan, Lara telah menjumpai Alex yang berdiri dan menggendong Sky. Ia tampak memandang Lara dengan hanya bibirnya saja yang bergerak seolah bertanya, ‘Kenapa kamu bangun?’ “Sky baik-baik saja?” tanya Lara lirih. Alex mengangguk, menunjukkan Sky yang kembali terlelap saat Alex menepuk lem

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 360 - Edinburgh After Rain

    .... Dari tempat bulan madu Karel dan Sunny. Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Lara bahwa ada kemungkinan mereka memang sedang berbulan madu ... hal itu memang benar! Mereka pergi berbulan madu setelah penantian yang cukup panjang dan lama mengurus izin cuti Karel yang notabene adalah seorang dokter yang bisa dikatakan ... hm ... masih baru di tempat ia bekerja. Udara sejuk Edinburgh membelai wajah Sunny begitu ia membuka pintu geser di sebuah hotel tempat mereka menghabiskan waktu selama mereka di sini. Ia memandang ke luar dan berdiri di balkon. Pandangannya ia jatuhkan paada jalan yang tampak lengang pada hari MInggu pagi ini yang sebagian besarnya basah oleh sisa hujan. Semalam memang Edinburgh diguyur hujan. Bukan hujan deras tetapi itu cukup untuk membuat bunga kecil dan dahan pepohonan kedinginan pagi ini. “Cantik sekali pemandangan setelah hujan,” gumamnya. Meski ia sebenarnya juga suka pemandangan sebelum hujan, tetapi setelah curahan air turun dari langit ... ia

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 359 - Waktu Yang Kita Lewati

    .... “Apakah Neo dan Shenina suka dengan sekolah baru mereka, Lara?” tanya Alex pada Lara yang saat ini tengah menatapnya setelah mengalihkan wajahnya dari layar ponsel yang ada di tangannya. “Aku rasa mereka senang,” jawab Lara. Memandang sekilas pada jam digital yang ada di atas meja kemudian pada Sky yang terlelap di dalam box bayi miliknya. “Karena mereka bisa bertemu dengan si kembar Zio dan Asha juga, ‘kan? Kamu ‘kan tahu kalau mereka itu bestie.” Alex tak bisa menahan senyumnya. Ia menutup laptop yang ada di pangkuannya dan meletakkannya di atas nakas yang tak jauh dari ranjang sebelum meraih ponsel Lara. “Jangan main ponsel terus! Peluk aku sekarang, hm?” Alex merengkuh pinggang Lara, membuatnya berbaring dengan nyaman saat mereka merasakan hangat di bawah satu selimut yang sama. Mereka saling memagut untuk beberapa lama sebelum Alex mengecup pipinya. “Cantik sekali ....” “Bukankah aku memang selalu cantik?” tanya Lara, menyentuh garis dagu Alex, tersenyum saat merasaka

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 358 - Apakah Tuhan Mempercayakannya?

    *** . . Berhasilkah? Tidak! Tapi mungkin saja, 'kan? Pertentangan batin sedang bergejolak di dalam benak Kalisha. Ia berdiri bersandar di pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Menggenggam sebuah test pack yang ada di tangannya. Yang baru saja ia gunakan untuk mengetes, apakah ia benar hamil ataukah tidak. Ia memang sering terlambat datang bulan. Tapi tak seperti kali ini. Ini sangat jauh dari hari biasanya. Jadi ia ingin melakukan tes. Sejak pernikahannya dengan Ibra, lebih dari satu tahun lamanya, lebih dari berbulan-bulan pula ia selalu terlambat datang bulan dan hasilnya selalu satu garis setiap ia ingin melihatnya. Dan ia tak pernah mengharap lebih soal itu. Tapi sekarang, dadanya berdebar lebih dari biasanya. Sebagai seorang perawat yang tahu betul seperti apa detak jantung normal dan detak jantung yang tidak normal, maka Kalisha akan menggolongkan ini sebagai detak jantung yang tidak normal. Berisik sekali. Berdentum. Seolah tak mau diam setiap kali tanya muncul m

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 357 - Menutup Kisah

    Yang dilihat oleh Lara itu adalah Roy, ayahnya. Ia tak berdiri di sana sendirian melainkan bersama dengan ibunya Lara, Laras. Tak ia ketahuai berapa lama waku berjalan hingga membawa Roy ke hadapannya. Sudah tahun demi tahun berlalu, bukan? Lara memang mendengar jika hukuman untuk ayahnya itu mendapatkan keringanan karena ia berperilaku baik selama menjadi tahanan. Dan ternyata, kepulangannya itu adalah hari ini. Atau mungkin beberapa saat lebih awal dari hari ini karena setidaknya ia membutuhkan waktu untuk bersiap ke sini. Barangkali dengan meneguhkan hatinya untuk bisa menghadapi Lara. Sebab beberapa kali Lara mengunjunginya di tahanan, Roy selalu mengatakan hal yang sama. ‘Mungkin nanti Papa tidak bisa langsung menemuimu karena merasa sangat bersalah, Lara.’ Tapi sekarang dia di sini. Di hadapan Lara. Berdiri dengan tampak canggung dan air matanya mengembun membasahi pipi saat ia tersenyum dan membiarkan Lara datang guna memeluknya. “Papa ....” Lara mengulanginya sekali

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 356 - PAPA

    *** Beberapa waktu setelah tertangkapnya Selim, Lara kemudian tahu bahwa yang dilakukan oleh pria itu jauh lebih parah daripada yang ia bayangkan. Bagaimana ia mengawasi Lara sebelum dan sesudah kembalinya ia dari luar negeri membuat Lara bergidik merinding saat Alex menceritakannya dan membawa beberapa catatan yang difoto oleh Ibra. Salah satunya juga adalah soal kegugurannya kala itu yang disebut oleh Selim sebagai 'hilangnya anak monster.' Hati Lara sakit. Ia tak pernah tahu ada orang sejahat itu yang hadir di hidupnya. Dan rasanya itu bertubi-tubi. Ingat saja berapa banyak orang yang membuatnya sengsara. Dimulai dari Nala yang kabur pada hari pernikahannya, atau Shiera yang membencinya karena menganggapnya merebut Alex. Tetapi Selim memberikan rasa tersendiri, ketakutan dan juga was-was. Lara bahkan memerlukan waktu tenang selama beberapa jam setelah Alex mengatakan itu. Ia kembali tersadar dan menepis hal tak penting yang mengganggunya itu saat melihat Sky yang miring

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 355 - Pemanasan Dulu Ya ....

    *** "Pulanglah, ini sudah malam," ucap Ibra saat ia merapikan lengan kemejanya dan memandang Alex yang masih berdiri di depan sandsack dengan napas yang naik turun tak beraturan. Kedua tangannya masih terbungkus oleh sarung tinju. Rambutnya tampak basah saat ia menoleh pada Ibra dengan salah satu alis yang terangkat tak percaya. "Kamu sudah mandi dari tadi?" tanya Alex memastikan. Memandang Ibra dari atas hingga ke bawah. Di dalam ruang gym, hanya ada mereka berdua. Ruangan ini disewa oleh Alex yang tidak ingin melihat ada orang lain masuk sebab sekitar tiga jam yang lalu, lepas ia pergi dari unit apartemen Selim ia harus melampiaskan kekesalannya. Saat ia meminta agar Ibra menjadwalkan ulang untuk ia bisa mengunjungi Selim dan membuatnya babak belur jilid dua, Ibra tak mengabulkannya. Alih-alih mengiyakan Alex, Ibra dengan santainya malah mengatakan, 'Tidak perlu, Pak Alex. Kita tunggu saja nanti di pengadilan. Kita ledek dia sampai dia muntah dan kesetanan. Sayang tanganmu kala

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 354 - 20 Oktober

    Entah berapa ratus, atau bahkan ribu banyaknya foto Lara yang ada di dalam kamar itu—selain kamar yang diyakini oleh Alex sebagai kamar utama. Pada dindingnya yang lebar itu Alex bisa menjumpai foto Lara. Jika Alex biasanya melihat hal seperti ini lumrahnya ada di film atau di drama thriller tentang seorang psikopat, tetapi kali ini Alex melihatnya ada di depan mata. Alex pernah mengatakan bahwa pria itu—Selim—memiliki pengetahuan tentang Lara sama sepertinya. Tetapi sangkaan itu harus ia tepis sekarang karena sepertinya Selim lebih banyak tahu tentang Lara. Sebab ada banyak sekali foto Lara yang tinggal di rumah lamanya, bersama dengan Neo dan Shenina yang masih kecil. Berada di depan rumah, atau sedang membeli jajanan di toko yang tak jauh dari rumahnya. Atau saat Lara mengantar mereka ke sekolah bersama dengan wanita paruh baya yang dikenal Alex sebagai pengasuh si kembar dulu, selama Lara bekerja. Ada buku yang memiliki catatan apa-apa saja yang dilakukan oleh Lara. Tanggal,

DMCA.com Protection Status