Setelah pertemuan haru, akhirnya para keluarga menikmati libur mereka dengan gaya masing masing. Para wanita sedang berkutat di dapur, hari ini mereka masak enak untuk menyambut kembalinya Jaden pada Gandhi. Semuanya harus dirayakan dengan baik. Sementara Gandi sedang menemani Tuan besar Hill di teras yang sedang melihat anak cucunya yang sedang berkeliaran. Xavier dan Xaquil sedang berkejar kejaran, sementara Xhaqella sedang melukis. Saat ini dia sedang kecanduan melukis. Lukisan yang dia buat terhubung satu sama lain, seperti sebuah cerita. Dari sketsa yang dia buah sepertinya dia ingin menceritakan perjalanan hidupnya dalam sebuah lukisan. Kali ini gambar pertemuan Gandhi dan Jaden. Sementara itu, Daren dan Sean tidak terlihat, entah apa yang dilakukan oleh kedua orang yang selalu bertengkar itu. Sementara, Joe sedang tiduran di rerumputan, dibawah rindangnya pohon kiara payung. Di sampingnya ada Jaden yang juga merebahkan tubuhnya di rerumputan dengan tangan menopang belakang ke
Joe kesal, karena Xavier mengambil Jaden darinya, sudah gitu dia tidak dibolehkan mendengar apa yang akan dibicarakan oleh iblis kecil itu. " Benar apa kata Sean mereka iblis kecil, bukan hanya satu tapi dua duanya" gumam Joe kesal, dia hanya bisa melihatnya dari jauh. Eeehhmm! Suara deheman kecil langsung Joe dengar dia terkejut saat melihat iblis satunya sedang memincingkan mata padanya. " Siapa yang kau katakan iblis Paman" ucap Xaquil dengan datar, dia menarik sudut bibirnya ke atas dengan alis satu yang di angkat. ' Nah! Ini dia iblis satunya, anak kecil mana yang menyeringai sambil menaikan satu Alisnya, selain iblis' batin Joe merinding. " Oh...eh....itu....paman hanya teringat film yang mengisahkan seorang iblis kecil yang sangat kejam, makanya Paman ingin mencubit iblis kecil itu... ha..ha.. iya pokoknya ceritanya membuat paman kesal dan ingin melakukan sesuatu pada Iblis kecil itu" ucap Joe sambil tertawa dan mengusap tengkuknya. " Hum, aku juga menontonnya, y
Jaden duduk di depan Xavier yang punya mata bulat dan jernih dengan iris mawa warna biru. Dia merasa gemas dengan ketiga kembar keponakannya ini. Apalagi Xavier dan Xaquil punya sifat dewasa yang terkadang membuatnya gemas. Jika Xaquil terlihat dingin, maka tidak heran jika anak itu dewasa dan tegas. Jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak kecil.Nah, sedangkan Xavier, anak ini terlihat sangat imut, jadi saat dia sedang serius akan terlihat sangat mengemaskan. Aura Xavier tidak dingin seperti Xaquil yang terlihat natural." Apa yang ingin kamu bicarakan dengan paman? Apakah itu hal yang sangat penting, bisnis apa yang ingin kamu bicarakan?" Ucap Jaden sambil menatap Xavier yang terlihat imut, dia ingin mencubit pipinya yang sangat mengemaskan seperti mochi. Xavier tersenyum. " Santai saja sih Paman, kenapa musti buru buru. Biar sekalian membuat paman Joe marah marah" ucap Xavier terkikik sambil mengeluarkan sesuatu dari kotak makan yang ada di sampingnya. " Kamu memang jahil membu
Setelah liburan akhir pekan, hari ini Sean sudah pergi ke Hill Corporation untuk kembali bekerja sebagai Presdir karena dia tidak tega melihat El kelelahan. Oleh karena itu Sean dan Joe memutuskan untuk kembali pada perusahaan. Hanya saja hari ini Joe berangkat siang, karena Joe dan Jaden ingin mengunjungi Marco dan Ambar di penjara. Terutama Joe dia ingin melihat Marco menggila karena rencana dia gagal total.Dan di sinilah mereka sedang berada di jalan raya. Sebenarnya Joe ingin mengajak Ayahnya, namun Gandhi tidak mau berurusan dengan Marco, dia lebih memilih untuk melanjutkan hidupnya dan tidak menengok pada masa lalu, dia hanya takut hatinya menjadi kotor." Apakah Kakak sering ke pusat kota sejak hidup dalam persembunyian? Secara kan kakak sudah mengubah identitas diri kakak" tanya Joe." Tidak, mana berani! Aku hanya bisa berdoa semoga orang orang yang jahat tidak datang ke selatan kota bagian atas. Dan terbukti Tuhan melindungi aku, sampai kemarin yang tiba tiba Jerry datang
Prang!Sebuah gelas melayang menabrak dinding di sebuah ruangan keluarga yang luas, terlihat tubuh tinggi nan dingin berdiri dengan tatapan tajam menatap seorang Wanita cantik yang sedang terbelalak mendapati gelas hampir mengenainya, kalau saja dia tidak menghindar dengan cepat.“ Sean, kamu apa apaan sih, datang datang ngamuk seperti ini? Kamu berniat melukai aku? jika ada masalah sebaiknya bicara baik baik jangan jadikan aku sebagai pelampiasan” teriak seorang Wanita yang bernama Elvaretta Grane.Ya, dia adalah istri dari Sean Hill CEO sekaligus pemegang terbesar di Hill Corporation, Sean dan El panggilan Elvaretta sudah resmi menikah selama dua tahun. Namun mereka berdua kenal sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama.Plak!Sean melemparkan sebuah amplop tepat di muka El. “ Jelaskan itu padaku” ucap Sean mengintimidasi El yang masih bingung tidak tahu apa apa.Pasalnya hubungan Sean dan El baik baik saja, bahkan tadi pagi masih baik. Selama ini mereka dijuluki pasanga
‘ Cerai’ Seperti disambar petir di siang bolong El, merasakan nyeri dalam hatinya saat mendengar kata Cerai, terlebih lagi Sean tidak mau membantunya saat dirinya jatuh, bahkan dia membiarkan Ketika Mamanya menendang El. Air mata El langsung terjatuh, ia tidak menyangka jika dirinya akan mengalami hal seperti ini. Selama ini mereka semua baik padanya, bahkan Mama mertuanya juga perhatian padanya. Ia tidak menyangka akan mendapatkan perlakuan yang sangat menyakitkan dari orang terdekatnya. Semua itu seperti mimpi! ‘ Ayah, Ibu aku merindukanmu, aku ingin bersamamu, tidak ada lagi yang bisa El percaya selain kalian. Jemput aku Bu, Yah’ batin El menangisi Nasib malang yang menimpa dirinya. El merenung, mengenang masa hidupnya yang nyaris sempurna, karena dikelilingi orang yang sangat mencintai dirinya. Bahkan saat kedua orang tuanya pergi meninggalkan dirinya. Ia diangkat anak oleh sahabat ibunya. Hidupnya sangat sempurna, apalagi bisa menikahi laki laki yang dicintainya tanpa adanya
Pagi hari berita mengenai perceraian Sean Hill dan Elvaretta Granee sudah memenuhi laman dari berbagai media masa, secara Sean adalah pengusaha tampan yang sedang digandrungi oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Banyak yang menyayangkan keputusan yang diambil oleh keduanya. Namun banyak juga yang menyalahkan El selaku istri yang mengkhianati orang sesempurna Sean. meski demikian tidak sedikit pula yang membela El, apalagi saat video El yang diamuk masa tersebar di mana mana. Banyak yang mengecam Tindakan Sean yang memanggil masa hanya untuk mempermalukan istrinya. “ What the h**l! berita apa ini? Baru kemarin aku bertemu El dan Sean dan sepertinya mereka baik baik saja, tapi Kenapa jadi seperti ini? Sean, kamu akan menyesal telah membuang orang secantik dan sepintar El. Aku percaya pada El” ucap Daren sahabat El sekaligus kakak angkat El. “ Ya Tuhan! apa yang terjadi pada El, Kenapa dia jadi seperti itu” ucap Daren saat melihat adik angkatnya dengan pakaian yang sobek-sobek da
Lima tahun kemudian….Suara burung burung berkicau meramaikan suasana pagi yang mana matahari masih belum begitu naik, bayang bayang masih lembut, embun pun juga masih basah. Menandakan jika pagi belum terlalu beranjak. “ Hoam! Seorang anak kecil yang belum genap lima tahun, terbangun karena suara kicauan burung burung yang hinggap di pohon tepat sebelah kamarnya. Ia terlihat mengucek ucek matanya yang sedikit masih mengantuk. Anak kecil itu langsung turun dari ranjangnya kemudian membuka jendela kamarnya. Whuuuus! Angin segar langsung masuk kedalam kamarnya yang lumayan besar karena ada tiga ranjang single di dalam ruangan itu. Masih ada dua anak yang masih bergelung dalam selimutnya disetiap ranjang. “ Kak Xaquil bangun, pagi akan segera beranjak, apakah kakak akan melihat pintu surga” Ucapnya sambil mengoyangkan tubuh kakaknya.Anak kecil lain mengeliat ketika merasakan tubuhnya berguncang guncang. “ Xavier, apakah kamu sudah bangun” Ucap Xaquil kemudian merentang kedua tanga