Mobil Roll Royce berhenti di depan Hill Corporatioan, satpam perusahaan langsung membuka pintu dan langsung keluarlah empat kurcaci dengan membawa paper bag di tangan masing masing. " Selamat siang Paman" ucap mereka serempak dengan sangat ramah. " Selamat siang juga Tuan dan Nona Muda, kalian mau berkunjung menemui Ayah kalian kan" ucap Satpan sambil mengantar ke empatnya sampai lobby. " Benar paman, kita masuk dulu ya" ucap Xavier dengan sangat ramah. Begitu sampai Lobby, petugas yang berjaga langsung menghampiri ke empat sales cilik itu. " Selamat siang, apakah mau bertemu dengan Tuan Hill" ucap staff yang bertugas di lobby. Tidak ingin menimbulkan kecurigaan, Xaquil yang maju dan menjawab. Dia tidak mau adiknya mengatakan akan berjualan, yang ada staff akan bilang ke Ayahnya. Dan mungkin saja Ayahnya bisa ngereog. " Kita sudah janjian dengan Ayah, dan kita bisa masuk sendiri melalui lift yang khusus. Jadi Bibi bisa melanjut kan bekerja dan mengabaikan kita" ucap Xaquil. "
Di ruangan lain, Xavier dan Xhaqella sedang berusaha untuk membuka pintu ruangan. Namun sangatlah susah, karena juga tinggi mereka yang belum seperti orang dewasa. " Bagaimana, apa yang bisa kita lakukan untuk membukanya. Apakah kakak mau menginjak bahuku" ucap Xhaqella. " Jangan, kita tunggu saja, pasti sebentar lagi ada yang membuka pintu" ucap Xavier santai. " Atau kakak gendong kamu dan bukalah pintunya" lanjut Xavier. " Baiklah, semoga aku bisa" ucap Xhaqella. Namun, belum jadi Xavier menggendong Xhaqella. Pintu di buka dari dalam, sepertinya ada yang ingin keluar. Xavier langsung berdiri di samping pintu dia akan menahannya. Ceklek! Pintu terbuka, tapi orang itu fokus pada ponselnya sehingga tidak melihat dua anak bocah di depan pintu. Tapi itu tidak masalah, xavier sudah menahan pintunya. Dia kemudian mengode adiknya untuk masuk. Begitu masuk ke dalam ruangan yang sangat ramai, mereka sepertinya memang santai, karena masih bisa ngobrol. Dan begitu melihat Xavier dan Xhaq
Sean langsung panik saat Joe mengatakan jika anaknya datang ke kantor. Tapi sejak tadi anak anaknya memang tidak ada ke ruangan miliknya. " Joe, bagaimana kalau anak anak terjebak di lift atau di mana gitu? Coba telpon staf bagian lobby, apakah sudah lama anak anak datang" ucap Sean. " Ya Tuhan Bos, paling anak anak ke kantin, mungkin saja dia hanya kangen dengan kantin. Bukankah waktu itu dia datang juga hanya ke kantin perusahaan" ucap Joe lebih santai. Dia tahu penjagaan di Hill Corporation sangat bagus, semuanya yang bermasalah sudah diganti menjadi lebih bagus. " Biasanya kalau mau ke kantin dia kan mengatakan padaku, apalagi ada Xhaqella, pasti anak itu akan menemui Ayahnya lebih dulu" ucap Sean. Satu satunya kebanggaan Sean karena anak perempuannya selalu membela dan mengutamakannya. Sean bersyukur punya Xhaqella. Huft! Joe hanya bisa menghela napas dengan dalam, dia tidak bisa berkata kata kalau mengenai anak anak. Sean memang seprotektif itu. " Coba Bos lihat rekaman C
Hari ini Kevin tersenyum lebar, karena berdasarkan informasi dari si kembar yang dia lupa siapa namanya, hari ini akan ada orang yang menjemputnya. Kevin tidak pernah bermimpi sebelumnya jika dia akan bertemu kembali dengan Jaden, dan juga keluarga Mama Erni yang lainnya. ' Mama Erni sudah menemukan keluarganya dan berakhir bahagia, aku juga yakin jika aku bisa menemukan Keenan, apapun kehidupan yang adikku jalani, aku akan menerima dan menyayanginya. Emmm.... Jika si anak kembar itu bisa menemukan keberadaanku di sini, itu artinya dia bisa menemukan Keenan. Nanti aku tinggal menyebutkan ciri cirinya saja. Berapapun akan aku bayar' ucap Kevin dalam hatinya. ( Haciiim! Xavier langsung bersin- bersin dibelahan bumi sana) " Apakah Mama sangat bahagia" ucap Kevin, dia sudah menceritakan semua pada Mamanya. Dan kondisi Erni jauh lebih baik setelah diceritakan oleh Kevin. Apalagi di katakan jika kemungkinan dia akan bertemu dengan suaminya. " Hum, Mama sangat bahagia, bahkan tidak
Sore hari di hari yang berbeda, Ketiga kembar kini sedang menuju kediaman Hill. Mereka sangat bersemangat." Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mereka" Ucap Xavier sambil memegang kedua pipinya." Hum, kita tidak pernah menyangka ya, kak, kalau kita akan punya keluarga besar. Doa kita dlsaat berada di kota pinus benar benar terkabul. Kita sudah tidak iri lagi dengan kawanan burung, karena kita sekarang punya banyak keluarga" ucap Xhaqella." Hum, benar! Ternyata apa yang diucapkan nenek tua dulu sangat tepat. Katanya jika berdoa di saat waktu matahari terbit atau terbenam, akan terkabul secepatnya" ucap Xavier dengan semangat. " Benar kan, itu karena pintu surga terbuka dan para malaikat sedang patroli dan mencatat semua permintaan umatnya. Dan karena kita anak yang imut makanya di kabulkannya dengan cepat" ucap Xhaqella dia sangat senang sekali dengan hal itu.Xaquil hanya bisa geleng geleng kepala mendengar pembicaraan kedua adiknya. Tapi dia merasa sangat senang sekali kel
Sementara itu, saat keluarga Hill sedang berbahagia menunggu menunggu kedatangan Erni dan Kevin. Tidak dengan Marco dan Ambar di dalam lapas.Hari ini Rizky datang menemui Marco yang ada di lapas. Entah punya dendam apa Rizky pada Marco dan Ambar. Tanpa diperintah dia selalu mengunjungi Marco dan Ambar. Tapi tujuannya adalah untuk membuat mental keduanya hancur. Rizky dengan senang menunggu kedatangan Marco di ruang dia biasa menemui tahanan. ' Entah kenapa aku sangat senang melihat Marco dan Ambar menjadi gila dan tertekan. Seolah olah aku merasa puas. Padahal aku sangat jarang mendapatkan amukan dari keduanya saat aku menjadi anak buah Tuan Sean. Tapi ini sangat menyenangkan' ucap Rizky sambil tersenyum smirk. Tidak lama kemudian, Marco datang bersama penjaga penjara. Saat melihat Rizky, Marco mau balik ke dalam jeruji. Sepertinya dia merasa lebih baik berada di dalam sel, dari pada harus bertemu dengan Rizky. Namun sang petugas tidak akan membiarkan hal itu, dia langsung memaksa
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k