Daren jadi bingung setelah sepuluh menit Jerry tidak menemui dirinya. Bahkan tidak ada satu pelayanpun yang memberitahukan kedatangan Jerry." Lho kemana Jerry, apakah aku sedang berhalusinasi? Jelas jelas tadi aku melihat Jerry masuk ke gerbang rumah ini? Apakah sebegitu aku mengharapkan Jerry sampai aku berhalusinasi" ucap Daren sambil terkekeh.Daren tersenyum kecil karena dirinya memikirkan Jerry." Bisa bisanya aku masih memikirkan Jerry, tapi bagaimanapun juga dia anak buah......tunggu! Sean di sini apakah Jerry bekerja pada Sean?" Ucap Daren langsung menggelap wajahnya. Dia tidak terima jika Jerry bekerja pada Sean. Enak saja dia yang sudah menemukan dan melatihnya, tapi mau diambil begitu saja. Tidak bisa di biarkan!Daren berjalan menuju lantai bawah dengan langkah yang kasar, setidaknya dia bisa melayangkan tinju pada Sean. Apalagi saat berada di tangga dia melihat Sean mau melintas menuju halaman samping." Heh, katamu Jerry sudah keluar, tapi kenapa dia masih ada di sini,
Setelah mendapatkan ijin dari Ibunya, Xaquil mengunakan ruangan kerja El, tidak lupa dia menguncinya supaya Ayahnya tidak mengacau.Jerry, Fahri dan Jaden ikut ke dalam ruangan, kedua orang yang dibawa Jerry merasa heran dengan bos yang ditemui Jerry. Terutama Jaden!' Permainan apa ini, kenapa Jerry membawaku ke tempat ini, dan berhadapan dengan anak kecil. Saya tahu dengan Tuan Daren dan Sean, meskipun tidak mengenalnya. Tapi kenapa Jerry lebih memilih bos kecil ini? Apakah dia hanya terlihat kecil tapi sebebarnya dia sudah tua. Tapi bagaimana bisa ada dua manusia kerdil, sepertinya mereka kembar. Dan bukankah dia memanggil Tuan Sean dengan sebutan Ayah? Rumit sekali!'batin Jaden sangatlah sulit memahami hal ini.Siapapun pasti juga akan bingung seperti Jaden, karena tidak ada anak kecil yang bisa melakukan apa yang seperti orang dewasa lakukan. Dan melihat wajah keheranan dari kedua orang itu, Xaquil hanya bisa menghela napas dengan dalam." Seperti yang saya ucapkan tadi, Boscil
Daren juga terkejut saat Joe mengenal Jaden, jika sudah mengenalnya kenapa Joe tidak tahu jika Jaden adalah kakaknya dan kenapa dia memanggilnya Nando, pikir Daren bertanya tanya. " Beberapa tahun yang lalu aku sempat ke daerah selatan kota untuk mencari El, karena tempat itu sangat terpencil, dan jauh dari pusat kota. Aku mengira El ada di sana. Dan saat di sana sesuatu terjadi padaku dan Tuan Nando ini yang menolong saya" ucap Joe menjelaskan. " Oh jadi Tuan Daren ini yang menjadi bos kamu" ucap Nando bertanya pada Joe. Daren langsung menggeleng. " Sean!, Joe asisten pribadi Sean" ucap Daren. " Tuan Nando sepertinya sedang ada urusan dengan Daren untuk itu kita keluar saja" ucap Joe cepat kemudian menarik Sean untuk ikut keluar dari ruangan, meskipun awalnya Sean tidak mau. Tapi Joe tetap menyeretnya. Joe tidak ingin Nando mengatakan hal yang tidak enak didengar oleh Sean. Xaquil langsung memincingkan matanya, melihat ada sesuatu yang terjadi sepertinya. Saat melihat Joe l
Di akhir pekan, pagi hari sudah mulai menyapa. Kebanyakan manusia malas untuk bangun di pagi hari, apalagi hari libur begini. Meskipun tidak sedikit pula orang yang sudah bangun dipagi pagi buta guna olahraga.Sama halnya dengan ketiga kembar yang sudah bangun sejak matahari belum naik. Mereka seperti tidak pernah kehabisan energi. Saling berkejaran dan terkadang mengikuti para penjaga yang sedang latihan bela diri.Keringat sudah mengucur hingga membuat bajunya basah." Paman Jaden, hari ini kita akan pergi ke rumah ayahku, apakah paman sudah siap dengan kejutan yang sangat besar" ucap Xavier sambil mendekati Jaden yang sedang duduk ditaman samping rumah El." Hum, paman sudah tidak sabar dan deg-degan. Tapi apakah Ayahku baik baik saja, dan adikku juga. Pasti dia sudah besar" ucap Jaden sambil tersenyum pahit. Dia dan Jeol hanya bersama selama tiga bulan. Dulu sebenarnya ibunya meminta Jaden ikut pergi bersama Joel. Tapi Jaden tetap tidak mau, dia menjadi tameng buat ibunya saat pe
Joe semakin tidak paham kenapa Tuan Aland meminta maaf pada Nando. Siapa Nando yang sebenarnya, karena selama ini Tuan Aland tidak pernah memberitahukan ada anggota keluarganya yang juga hilang, Pikir Joe.' Padahal Ayah mencari ibu dan Kakak, tapi Tuhan belum mempertemukan, malah ini yang entah siapa. Mungkin dari keluarga pelayannya kali. Tapi bukankah Tuan Nando kemarin bersama Xaquil, itu artinya anak kecil ini yang menemukan. Si kembar benar benar jenius' ucap Joe dalam hati. Dan saat itulah timbul pikiran Joe untuk meminta tolong langsung pada Xaquil. Untuk itu dia menggeser duduknya mendekati Xaquil." Xaquil, bisakah kamu juga membantu paman untuk menemukan Ibu dan kakakku, paman janji untuk membayar kamu mahal" ucap Joe lirih.Rejeki memang selalu datang dengan sendirinya!Xaquil langsung tersenyum, kemudian menyenggol adiknya." Kita tidak perlu bingung mau minta uang pada siapa, sekarang kamu bicaralah pada Paman Joe, secara kamu asistenku" bisik Xaquil di kuping adiknya.
Setelah pertemuan haru, akhirnya para keluarga menikmati libur mereka dengan gaya masing masing. Para wanita sedang berkutat di dapur, hari ini mereka masak enak untuk menyambut kembalinya Jaden pada Gandhi. Semuanya harus dirayakan dengan baik. Sementara Gandi sedang menemani Tuan besar Hill di teras yang sedang melihat anak cucunya yang sedang berkeliaran. Xavier dan Xaquil sedang berkejar kejaran, sementara Xhaqella sedang melukis. Saat ini dia sedang kecanduan melukis. Lukisan yang dia buat terhubung satu sama lain, seperti sebuah cerita. Dari sketsa yang dia buah sepertinya dia ingin menceritakan perjalanan hidupnya dalam sebuah lukisan. Kali ini gambar pertemuan Gandhi dan Jaden. Sementara itu, Daren dan Sean tidak terlihat, entah apa yang dilakukan oleh kedua orang yang selalu bertengkar itu. Sementara, Joe sedang tiduran di rerumputan, dibawah rindangnya pohon kiara payung. Di sampingnya ada Jaden yang juga merebahkan tubuhnya di rerumputan dengan tangan menopang belakang ke
Joe kesal, karena Xavier mengambil Jaden darinya, sudah gitu dia tidak dibolehkan mendengar apa yang akan dibicarakan oleh iblis kecil itu. " Benar apa kata Sean mereka iblis kecil, bukan hanya satu tapi dua duanya" gumam Joe kesal, dia hanya bisa melihatnya dari jauh. Eeehhmm! Suara deheman kecil langsung Joe dengar dia terkejut saat melihat iblis satunya sedang memincingkan mata padanya. " Siapa yang kau katakan iblis Paman" ucap Xaquil dengan datar, dia menarik sudut bibirnya ke atas dengan alis satu yang di angkat. ' Nah! Ini dia iblis satunya, anak kecil mana yang menyeringai sambil menaikan satu Alisnya, selain iblis' batin Joe merinding. " Oh...eh....itu....paman hanya teringat film yang mengisahkan seorang iblis kecil yang sangat kejam, makanya Paman ingin mencubit iblis kecil itu... ha..ha.. iya pokoknya ceritanya membuat paman kesal dan ingin melakukan sesuatu pada Iblis kecil itu" ucap Joe sambil tertawa dan mengusap tengkuknya. " Hum, aku juga menontonnya, y
Jaden duduk di depan Xavier yang punya mata bulat dan jernih dengan iris mawa warna biru. Dia merasa gemas dengan ketiga kembar keponakannya ini. Apalagi Xavier dan Xaquil punya sifat dewasa yang terkadang membuatnya gemas. Jika Xaquil terlihat dingin, maka tidak heran jika anak itu dewasa dan tegas. Jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak kecil.Nah, sedangkan Xavier, anak ini terlihat sangat imut, jadi saat dia sedang serius akan terlihat sangat mengemaskan. Aura Xavier tidak dingin seperti Xaquil yang terlihat natural." Apa yang ingin kamu bicarakan dengan paman? Apakah itu hal yang sangat penting, bisnis apa yang ingin kamu bicarakan?" Ucap Jaden sambil menatap Xavier yang terlihat imut, dia ingin mencubit pipinya yang sangat mengemaskan seperti mochi. Xavier tersenyum. " Santai saja sih Paman, kenapa musti buru buru. Biar sekalian membuat paman Joe marah marah" ucap Xavier terkikik sambil mengeluarkan sesuatu dari kotak makan yang ada di sampingnya. " Kamu memang jahil membu
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k