Setelah melihat Sean yang bermanja-manja dengan ibunya, El langsung pergi karena geli melihatnya. Meskipun dia juga kasihan, Sean tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. El tahu seperti apa rasanya, karena dia juga merasakan hal itu, sejak kedua orang tuanya meninggal, dia merasa kesepian. Tapi bersyukurnya, Sahabat ibunya sangat baik dan mau mengangkat dirinya anak. Tapi melihat Sean saat ini, membuat El merinding, untuk itu El langsung pergi masuk ke kamar putrinya berada. El langsung mendengar putrinya berdendang sambil gosok gigi. Sepertinya suasana hati princess Xhaqella sangatlah baik. " Sayang jangan berdendang sambil gosok gigi nanti kalau kesedak bagaimana" ucap El sambil membuka koper dan mengambil baju tidur untuk anaknya. " Hum" ucap Xhaqella dari dalam kamar mandi dan langsung diam. ' Ibu selalu melarang ini dan itu, jika sama Ayah pasti akan diam dan diperbolehkan' ucap Xhaqella dalam hatinya. " Ibu melarangmu itu karena untuk kebaikan kamu, jadi j
Xhaqella melirik Sean yang tampak sedih, dia tahu pasti ada sesuatu yang mengganggu hati Ayahnya. Tapi dia juga bingung musti bagaimana, dia bukan Xaquil yang cerdas dalam segalanya, dan dia juga buka Xavier yang banyak akal. Tapi dia ingin membuat Ayahnya tidak bersedih, namun entah bagaimana caranya. Dia hanya melirik dan melirik Ayahnya yang sedang melamun. ' Apa yang dipikirkan oleh Ayah, kenapa dia seperti sangat sedih sekali' batin Xhaqella, sambil berpikir bagaimana dia bisa menyenangkan Ayahnya. Sementara yang dipikirkan Sean ada El, siapa lagi! ' Aku tidak bisa bohong jika dalam hatiku masih ada El, dia tetap berada dalam hatiku tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun dan sampai kapanpun. Tapi bagaimana caranya aku bisa kembali pada El. Aku tahu jika dia juga masih mencintai aku, hanya saja mungkin dia ragu karena aku telah menyakitinya. Saat itu aku begitu keras dan kejamnya mengusir dia. Gara gara aku dia dipermalukan di depan umum' batin Sean tiba tiba merasa sakit
El duduk di teras sambil menatap kedua anaknya yang sedang bersenang senang bersama dengan Daren. ' Mereka tampak bahagia, apakah dia benar bahagia atau tidak? Apakah jika aku rujuk dengan Sean kembar bahagia? Tapi apakah itu sebuah keputusan yang tepat. Aku masih mencintainya atau hanya karena janji yang aku ucapkan pada Tuhan saat Sean koma' ucap El dalam hati. Sejujurnya dia tahu Xhaqella dan Xavier senang jika dia rujuk dengan Sean, tapi apakah Xaquil bahagia? El tidak bisa menyelami hati anak sulungnya, dia tidak seperti kedua adiknya yang bisa ditebak. Dia tahu Xaquil pernah marah besar pada Sean, karena Ayah mereka telah meninggalkannya. Gara-gara Sean, Xaquil harus mengurus ini dan itu di umur yang masih belia. Apakah Xaquil tidak merasa dikhianati jika dia rujuk dengan Sean? Hal hal seperti itu memenuhi pikiran El saat ini. " Aku takut mengkhianati anak sulung aku, tapi di sisi lain anak perempuanku menginginkan keluarga lengkap. Mereka punya emosi masing masing, mental me
El memeluk anaknya dengan sangat erat, seolah-olah dia mencari kekuatan pada anak sulungnya. Dan itu membuat Xaquil bertanya tanya dalam hatinya. ' Ada apa dengan Ibu, tidak biasanya dia memelukku dengan sangat erat. Kecuali Ibu sedang dalam keadaan kacau hatinya. Tapi apa yang ibu khawatirkan saat ini' ucap Xaquil masih dia membiarkan ibunya tenang dulu. Biasanya jika ibunya sedang sedih pasti akan memeluk dirinya ataupun kedua adiknya hingga membuat hatinya tenang kembali. Xaquil hanya bisa menepuk punggung tangan ibunya dengan lembut. Hal itu akan membuat ibunya merasa lebih baik. Dari dulu dia melakukan itu ketika hati ibunya sedang sedih. Setelah beberapa lama, dan keadaan ibunya sudah lebih tenang, Xaquil memberanikan diri untuk membuka mulutnya. " Apakah hati ibu sedang sedih? Makanya ibu butuh pekukan?" Ucap Xaquil sambil menciumi tangan ibunya. " Hum, ibu sedang bingung" ucap El pada anaknya. " Ibu bingung kenapa? Apa yang membuat ibu merasakan hal itu, apakah ada
Pagi hari mulai menyapa lagi dengan membawa sinar mentari yang hangat. Satu persatu para manusia bangun dari tidur lelapnya. El membuka matanya ketika suara burung mulai masuk ke dalam telinganya.Uuugghhm!...El mengeliat, namun dia tersenyum saat melihat wajah imut merikuk dipelukannya. Dia lalu mencium keningnya.' Kalau tidur begini dia terlihat masih anak bayi yang imut, tidak ada aura dingin dan tegasnya yang biasa menghiasi wajahnya' ucap El sambil tersenyum.Dia dengan pelan-pelan langsung turun dari ranjangnya, dia harus bangun untuk melakukan rutinitas paginya. Meskipun ini bukan rumahnya. Dia harus memastikan para bibi pelayan membuat makanan untuk anaknya dengan pas dan sesuai selera anaknya.Sementara itu, di kamar Sean, Xhaqella sudah bangun kini sedang menatap Ayahnya yang ada di sampingnya. " Ayahku sangat tampan, hidungnya sangat tinggi seperti milik Kakak, sementara aku tidak semancung Ayah" ucapnya sambil membandingkan hidung ayahnya dengan miliknya. Meskipun Xhaq
Sean bingung dengan pernyataan anaknya, kenapa El tidak bahagia jika rujuk dengannya. Padahal dia tahu betul jika El masih menyimpan cinta untuknya. Begitupula dengan dirinya. Dia sudah menunjukan penyesalan. Apakah El masih tidak percaya padanya? Ataukah ada sesuatu yang lainnya yang dia tidak tahu. Saat ini pikiran Sean berkecamuk memikirkan ucapan anak sulungnya. Ada rasa sedih dari dalam hatinya yang dia simpan sendiri. Dia ingin sekali bahagia tapi selalu saja ada penghalang. ' Apakah aku tidak ditakdirkan untuk bahagia, tapi kenapa?' Batin Sean pedih. " Xaquil, katakan pada Ayah, kenapa ibu tidak bahagia? Apakah terjadi sesuatu dengannya yang Ayah tidak tahu" tanya Sean, dia ingin semuanya terbuka. " Ibu trauma dengan kejadian di masa lalu, sejak Xaquil sudah bisa menginggat, ibu kerap sekali merasakan ketakutan saat tidur. Ibu sering menangis di malam hari. Harusnya Ayah paham dengan kondisi ibu. Meskipun ini bukan salah Ayah seratus persen. Tapi bisa bayangkan Ayah yang du
Gaina sedang merenung, memikirkan semua yang telah terjadi, meskipun Marco dan Ambar sudah ditangkap, karena tidak menutup kemungkinan mereka berdua akan dibebaskan, mengingat kejahatan keduanya di mulai puluhan tahun yang lalu. " Aku yakin jika dia bebas pasti dia akan membalas dendam pada Sean terutama, dan kemungkinan juga dia pasti akan mengincar cucu cucuku" ucap Gania resah. Selama Marco dan Ambar masih ada maka dia dan keluarganya tidak akan tenang. Apalagi sekarang beredar berita jika seorang penjahat bisa melakukan balas dendam dari balik jeruji. Mereka memerintah anak buahnya yang tersisa untuk melakukan kejahatan lagi. Gaina rasa Marco pasti juga akan melakukan hal seperti itu. Untuk itu, Gaina berjalan mendekati Daren yang saat ini sedang bersantai dengan laptopnya di teras. Dia ingin membicarakan sesuatu pada Daren sebelum Keluarga Daren pulang. " Nak, Daren apakah sedang sibuk? Ibu mau bicara apakah bisa?" Ucap Gaina dengan lembut. " Bibi Gaina, silahkan duduk dan
" Oma mau kemana kok buru buru kesannya" tanya Xhaqella dengan lesu saat bertemu dengan Gaina saat dia berada di tangga. " Oma mau pergi sayang, kenapa ini princess-nya Oma kok cemberut seperti ini? Apakah ada sesuatu yang terjadi? Ke mana kedua kakak kamu" ucap Gaina sambil berjongkok dan memegang bahu Xhaqella. Tidak biasanya Gaina melihat cucu cantiknya cemberut seperti ini. Huft! " Oma, Qella kehilangan buku gambar, tadi pagi kan Qella menunjukah hasil gambar aku pada Ayah. Dan entah bagaimana ceritanya, tiba tiba aku mencium Ibu membuat kue dan langsung ke dapur, aku meninggalkan gambar aku bersama Ayah di ruang tengah. Tapi Ayah lupa menaruhnya di mana? Qella sudah mencarinya tidak ketemu, Ayah juga sudah mencarinya juga, tapi tidak ketemu" ucap Xhaqella menjelaskan apa yang membuatnya cemberut. " Kakak sedang main dan aku juga tidak tahu, sepertinya kakak juga ikut ilang, apakah rumah Ayah bisa menelan buku gambar dan juga kakak" lanjutnya sambil duduk di lantai dengan waja
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k