“ Ya Tuhan Joe, bagaimana kamu bisa menjadi seperti ini, wajah kamu banyak luka lebamnya, apakah Allen dan Marco memukul kamu? Kenapa kamu tidak menghindar” ucap Sean saat masuk ke dalam ruang perawatan, dan kebetulan Joe juga dalam keadaan sadar. Joe tersenyum saat melihat Sean mengkhawatirkan dirinya, dia senang karena tidak salah pilihan. Dengan tetap setia pada Sean, Joe bisa mendapatkan teman yang mau menerima dirinya yang hanya seorang anak yatim piatu. Tapi sebenarnya bukan yatim piatu, karena ketika dia menyebut itu, ibu panti akan memarahinya. Entah apa alasannya. Mungkin orang tua Joe miskin sehingga tidak bisa merawatnya atau mungkin Joe anak yang tidak diinginkan. Hanya Tuhan dan ibu panti yang tahu. “ Saya baik baik saja Bos, jangan khawatir, ini hanya luka kecil, terkadang kita harus terluka untuk menyenangkan lawan dan supaya juga tahu seperti apa musuh kita. Namun, saya hanya tidak menyangka kenapa Allen seperti itu. Kedua orang tuanya telah merusaknya, sehingga dia
Sean masih terkejut mendengar ucapan Joe jika kemungkinan dia masih punya kerabat. Mungkinkah keluarga Hill masih ada yang tersisa? Ataukan orang yang terkadang membuntutinya itu dari keluarganya dan ingin menjaga dirinya? Banyak pertanyaan yang melintas di kepala Sean. “ Joe jangan membuatku mati penasaran, apakah kamu tahu sesuatu yang aku tidak tahu” ucap Sean saat melihat sahabat sekaligus asistennya itu sedang merenung. Joe menatap Sean, karena diapun juga baru menyadarinya sekarang. “ Bos masih ingatkan saat saya mengatakan jika Thomas sudah beres dan tidak akan muncul lagi” ucap Joe dengan serius. Sean mengangguk dengan cepat, dia mengingat akan hal itu. Bahkan saat itu dia tidak menyangka jika Joe telah menyingkirkan Thomas beserta anak buanya. “ Hum, aku masih sangat ingat, bahkan tidak percaya kamu bisa melakukan itu” Ucap Sean. “ Saat itu sebenarnya bukan saya yang melenyapkan Thomas, hingga kini saya juga tidak tahu di mana dengan Thomas dan anak buahnya. Tapi waktu
Hari terus berlalu dengan cepat, semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Setelah kepergian Sean ke kantornya, Bi Asih mulai merenungkan apa yang dia ketahui selama ini. Apalagi saat dia melihat Tuan mudanya yang sepertinya tampak kelelahan. Namun Bi Asih juga tidak bisa gegabah, karena dia juga belum tahu siapa saja orang yang menjadi musuh Sean.' Tuan muda sangat kasihan, dari kecil dia sudah menerima semua kekejaman dan kepalsuan. Andai saja dulu Tuan besar Aland tidak mengambil dua manusia sampah itu. Semuanya tidak akan berakhir seperti ini. saya juga tidak hidup dalam ketakutan, dan juga tidak kehilangan ibu' batin Bi Asih, dia masih mengingat bagaimana kejamnya Marco dan Ambar.Hingga sekarang Bi Asih masih menyimpan rasa takut yang besar, semuanya berawal dari pesan ibunya beberapa puluh tahun silam. Ibunya meminta dirinya untuk pergi ke hutan karena ibunya mendengar jika Ambar merencanakan sesuatu yang buruk pada Nyonya muda, tempat ibunya mengabdi.Ya, Bi Asih adalah anak d
Sean turun mengunakan lift dengan wajah yang berseri seri. Ini sebuah momen langka mantanistrinya mau mengunjungi dirinya di perusahaan." Apakah gengsinya nyonya Elvaretta sudah menghilang, tumben banget dia mendatangi aku. Apakah dia masih khawatir dengan aku, sehingga dia datang ke sini mau membantu aku" ucap Sean sambil terkekeh.Tidak ada yang bisa membuat Sean segembira ini, kecuali semua itu berhubungan dengan mantan istrinya dan juga anaknya.Tekad Sean sudah bulat untuk kembali mendekati mantan istrinya itu. Jika cara halus tidak bisa maka harus cara paksaan. Begitulah pikiran Sean, seolah olah dia lupa jika saat ini El memiliki prajurit terdepan yang akan menghalangi Sean menyentuh Elvaretta.Eith! Tapi Sean punya sekutu yang bisa memuluskan rencananya, siapa lagi jika bukan Xhaqella. Dia orang pertama yang akan membantu Sean.Ting!Lift berhenti di lantai Lobby, Sean langsung keluar dengan langkah yang panjang. Dia sudah tidak sabar untuk menemui mantan istrinya yang tidak
Uuhuk! ...uhuk!“ Tuan besar, apakah anda baik baik saja? Apakah membutuhkan sesuatu” ucap seorang laki laki yang biasa menjaganya. “ Hanya sesak, sepertinya saya sudah terlalu banyak berada di kamar, bawa saya keluar, saya ingin menikmati angin sore” ucapnya sambil berusaha bangun. Namun sang anak buah langsung mengendongnya dan meletakkannya di kursi roda. Lalu dia mendorongnya keluar kamarnya.“ Albert sedang ada di mana apakah dia sudah mau pulang, bukankah dia akan menjagaku hingga minggu depan?” Ucapnya. “ Tuan Albert, sedang berada di teras sepertinya dia sedang mengerjakan pekerjaannya, sejak tadi dia fokus dengan laptopnya. Apakah Tuan besar ingin ditemani oleh Tuan Albert” “ Tidak perlu kalau dia sibuk, kamu bisa menemani aku berada di taman.. uhukkk.. uhukk” ucapnya sambil terbatuk batuk. “ Tuan besar harus tetap sehat, supaya bisa bertemu dengan cucu Tuan, Tuan sudah bertahan sejauh ini, jadi tolong tetap sehat. Saya dulu sudah berjanji pada mendiang” ucapnya. “ Hum
Jerry langsung mengendong Xaquil yang dia masukkan ke dalam jaketnya. Kemudian dia memanjat pohon yang rindang daunnya. Selama bertahun tahun mengabdi pada keluarga Daren baru kali ini dia melakukan hal semacam ini." Demi Tuan muda yang tersenyum padaku, aku harus melakukan hal ini" gumamnya, namun masih di dengar oleh Xaquil dari balik jaketnya. Namun dia hanya terkikik sambil menutupi mulut kecilnya.' Ternyata asik juga ikut petualangan dengan para paman di rumah paman Daren' batin Xaquil.Setelah sampai di dahan yang aman, Jerry membuka resleting jaketnya." Sekarang apa yang mau Tuan Muda lakukan, kita sudah di atas, tapi kita tidak bisa melihat siapa yang di rumah tersebut" ucap Jerry.Xaquil langsung mengeluarkan alat teropongnya, kemudian dia mengarahkan ke rumah mewah itu, entah itu milik siapa." Paman saya akan naik ke sini, paman pegangi saya ya. Jangan sampai saya jatuh pasti nanti Ibu akan marah" ucap Xaquil sambil berpegangan kuat pada dahan di depannya, sementara tero
" Di tanya malah melamun, siapa yang mengirim kamu ke sini" ucap penjaga sambil menodongkan senjatanya pada Jerry." Sudah saya katakan Tuan Albert Hale, kenapa tidak percaya sih, kamu kira saya takut, jika kamu berani melukai saya, pasti Tuan muda Daren tidak akan terima dan bisa saja dia langsung memotong kepala kalian" ucap Jerry, dan secara berlahan dia juga mengeluarkan senjatanya.' Untung Tuan Muda Xaquil sudah pergi, jadi dia tidak perlu melihat adegan saling menodongkan senjata' batin Jerry." Jangan sekali kali meledakan senjata kalian jika tidak ingin kalian juga hancur" ucap Jerry dengan dingin.Melihat Aura Jerry yang sangat kuat, para penjaga juga waspada, namun mereka juga tidak mau bertindak gegabah, apalagi Jerry membawa nama Tuan Albert Hale. Untuk itu salah satu dari mereka langsung pergi untuk menemui Tuan Albert yang ada di taman samping rumah." Tuan.....Tuan...Albert dan laki laki yang ada di kursi roda langsung melihat anak buahnya yang berlari menghampiri di
Albert bergesa berjalan menuju gerbang, dia harus segera melihat siapa orang yang sudah berani datang ke tempat ini sendirian. Apalagi mengunakan namanya untuk bisa masuk ke dalam tempat ini." Siapa yang berani mengantarkan nyawa ke sini" ucap Albert dengan geram. Dia tidak menyangka ada yang mengetahui persembunyian Tuan Aland Hill." Tenang Tuan, jika dia berani macam macam maka kita habisi dia. Demi keselamatan Tuan Hill maka kita juga akan mempertaruhkan nyawa kita. Selain itu, kita juga sudah berhasil melumpuhkan anak buah Marco dan juga Allen. Jadi mereka tidak terlalu kuat lagi" ucap anak buah Aland.Albert berjalan dengan pikiran yang bermacam macam. Namun, begitu sampai di depan gerbang dia terkejut melihat siapa yang berdiri tegak di depan anak buah Aland. Siapa lagi orang yang tidak pernah takut akan kematian, selain Jerry, anak buah Daren." Jerry! Apa yang kamu lakukan di sini" ucap Albert kemudian mendekati mereka. " Apakah kamu sudah mulai berkhianat dari keluarga kita
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k