Marco merasakan dunianya hancur, berkali kali dia berusaha untuk menyangkalnya tapi Allen mengatakan dengan penuh keyakinan sekaligus kebencian yang begitu besar. Begitu pula Dengan Damien, dia tak kalah terkejutnya dari Marco. Apalagi dia yang selama ini menjadi kuasa hukum Sean dan juga Hill Corporation, dan dia tidak tahu menahu mengenai laporan itu. Apakah saat ini Sean sudah tidak mempercayainya lagi? Apakah Sean mulai mencurigai dirinya juga. “ Allen apakah itu benar jika Sean yang sudah menyeret Mama kamu ke penjara, tapi kenapa saya tidak tahu menahu? Apa artinya dengan semua ini” ucap Damien kini benar benar merasa lemas badannya. Damien sebenarnya tidak bodoh, dengan Sean yang tidak menghubunginya itu artinya Sean sudah tidak percaya dengannya, lalu sejak kapan? Dan apa alasannya dan sejak kapan pula Sean berhubungan dengan Darius Fazza? Apakah Sean sudah kembali seperti dulu lagi? dan bagaimana nasibnya, apa yang harus dia lakukan? Beribu pertanyaan kini memenuhi kepala
Damien pulang dari rumah Marco dengan hati yang sangat kesal, dia tidak tahu menahu jika Sean sudah mengetahui dirinya berkhianat, dan tidak menampik kemungkinan lain jika Sean sudah tahu semuanya. Damien tidak bodoh, diamnya Sean pasti dia menyiman sesuatu yang dia tahan selama ini. Apalagi dia tahu bagaimana kepribadian Sean. Damien menghentikan mobilnya di bahu jalan layang, dia menatap langit yang sebentar lagi akan berubah warna menjadi kemerahan karena matahari yang sudah mulai merangkak ke barat. Dia sangat tahu apa yang akan terjadi padanya jika dia membiarkan Sean terus mengambil tindakan. Masuknya Varo ke penjara hanyalah peringatan untuk semuanya. Ya, Sean pasti tidak akan berhenti sampai Vero, apalagi dia sudah mengendeng Darius, itu artinya akan ada sesuatu yang besar. Begitulah pikir Damien. “ Pantas saja beberapa hari yang lalu dia terlihat cuek dan acuh padaku, tapi siapa orang yang sudah membuat Sean sadar? Apa mungkin itu adalaha El, secara kemarin juga aku ketemp
Marco kini melajukan mobilnya menuju rumah kediaman keluarga Hill, dia harus membicarakan semua ini dengan Ambar, bagaimanapun juga Ambar selalu punya Solusi yang sangat bagus untuk menangani kondisi seperti ini. Masalah ini tidak boleh berlarut larut, begitulah pikir Marco! ' Hari ini aku bersumpah akan membuat keturunan keluarga Hill musnah. Ini karena dosa Aland yang sudah tidak adil padaku' batin Marco dengan penuh tekad. Adil? Apakah jika saat itu, Aland dan Lilybeth membagi rata hartanya pada Marco dan juga Ambar. Hal buruk ini tidak akan terjadi? Tentu saja tidak? Kedua orang tua Shaun pasti mengetahui betapa busuknya hari kedua orang yang sudah diangkat derajatnya itu. Makanya dia langsung mewariskan semua itu pada Shaun.Manusia serakah tidak akan pernah puas! Setelah malalui perjalanan yang sangat Panjang, karena harus berhadapan dengan kemacatan yang Panjang, entah apa penyebabnya. Kini Marco sudah sampai kembali ke rumahnya. Yang mana Ambar sudah menunggunya di teras r
Hari sudah semakin sore, Saat ini Daren sedang membawa Xaquil ke sebuah Mall besar. Hanya berdua, karena sudah dipaatikan xavier dan Xhaqella sedang bersama dengan ayahnya. Sean masih di rumah El dan tentunya dengan pengawasan Daren dan anak buahnya suapaya tidak mengambil keuntungan dari El. “ Xaquil, kali ini kita luangkan waktu untuk bersenang senang. Kita akan bermain pada permainan mesin” ucap Daren. Ponakannya satu ini memang sangat jarang bermain, karena dunia Xaquil adalah buku, laptop dan hal semacam itu lainnya.Terkadang dia sangat kasihan dengan ponakannya ini, untuk itu, hari ini dia akan menghabiskan waktu hanya berdua. Bagaimana pun juga Daren tidak ingin ponakannya kehilangan momen bermain. “ Baiklah, memangnya permainan apa yang harus kita mainkan” ucap Xaquil penasaran. Karena ini pertama kalinya dia di ajak ke tempat bermain, beda halnya dengan kedua adiknya yang sudah pernah bermain ke tempat seperti itu. “ Ada banyak, kamu bisa bermanin menembak hadiah....“
Allen mengendarai mobilnya menuju ke sebuah mall yang ada di pusat kota, pikirannya saat ini sedang sangat kacau, masalah yang dia hadapi saat ini mampu menguras energi dan membuat moodnya berantakan. Beruntungnya beberapa saat yang lalu dia baru saja dihubungi oleh Lukas, yang ingin bertemu karena hari ini dia datang ke kota ini. Jadi sedikit membantu untuk memperbaiki moodnya.Sejak beberapa bulan terakhir Lukas lebih sering berada di luar negeri karena bisnis yang di sana lebih berkembang dibandingkan di dalam kota. Dan kebetulan hari ini suasana hati Allen yang tidak bagus, untuk itu dia menyanggupi untuk bertemu dengan Lukas. Sementara Lukas sendiri juga hanya punya Allen yang bisa di ajak nongkrong seperti dulu lagi, Sean dan juga Daren sudah tidak pernah berinteraksi lagi, karena kejadian beberapa tahun yang lalu dan membuat persahabatan mereka rengang. Namun saat Allen sedang memakirkan mobilnya dia secara tidak sengaja melihat Daren keluar dari mobilnya bersama dengan Xaq
Sean sedang duduk di teras rumah El, sambil menikmati pemandangan. Matahari sudah merangkak menuju arah barat. Yang menyisakan warna merah keemasan di langit. Menambak kesan indah sebelum malam benar benar datang. “ Ayah sedang melamun, memikirkan apa?” Tanya Xhaqella sambil merusaha memanjat kursi yang ada di samping Sean. Melihat anaknya yang kesusahan untuk naik mengunakan perutnya dia langsung mengangkatnya. “ Ayah sedang menunggu kakak kamu belum pulang sedangkan hari sudah mau malam” ucap Sean sambil mengelus pucuk putrinya. “ Pasti masih ada yang di kerjakan oleh kakak dan paman, tapi aku percaya sama paman Daren jika dia akan menjaga kakak dengan baik” ucap Xhaqella sambil menganggukkan kepalanya. Sean tersenyum. “ Apakah Qella mau menceritakan saat dulu kalian hanya tinggal berempat” ucap Sean dengan hati hati. Takut menyinggung atau membuat anak itu sedih. “ Hum, apa ya” ucapnya sambil mengingat ingat apa saja yang telah terlewatkan. “ Ibu membuat kue untuk di jual di
Waktu terus berjalan, meskipun masalah masih menumpuk. Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Sean bangun pagi-pagi sekali dengan wajah yang segar, hari ini dia sudah berada di rumahnya, setelah beberapa hari berada di rumah El. Sakitnya kedua anaknya membawa berkah untuknya. Dia semakin dekat dengan mantan istrinya dan juga anak anaknya. Bahkan anak sulungnya juga memperhatikan dirinya meskipun dengan caranya yang sangat dingin dalam mengungkapkannya. Tapi Sean tahu anak sulungnya juga mengkhawatirkannya. Flashback… “ Xaquil sebelum ayah pulang, Ayah akan melakukan pengakuan dosa. hari ini Ayah telah melakukan kesalahan yang mungkin akan membuat kamu kesal. tapi percayalah jika itu semua tidak disengaja. Ayah tidak tahu akan hal itu” ucap Sean saat berada di kamar anaknya. Xaquil langsung memincingkan mata tanjamnya kearah ayahnya, sementara kedua tangan kecilnya dia silangkan di depan dadanya. “ Apa yang telah paman lakukan, dan kenapa mengatakan padaku? Apakah itu sesuatu y
Marco sangat kesal saat keluar dari rumah Sean, apalagi saat mendengar jika Sean baru saja ingin menemui orang yang akan memberikan sebuah rahasia yang akan membuat Sean terkejut saat mendengarnya. Siapakah yang sudah mengacaukan dirinya? apakah masih ada orang dari masa lalu yang tengah bersembunyi? Banyak sekali pertanyaan yang ada di kepala Marco saat ini. Rasa khawatir dan marah bercampur jadi satu. “ Marco kira kira siapa orang yang ingin menghancurkan kita, jangan sampai dia benar benar menemui Sean” ucap Ambar juga penasaran. Jika Marco hancur maka dirinya pasti akan terseret,“ Entahlah, aku juga tidak tahu itu siapa, yang pasti ancaman untuk kita, jangan sampai orang itu benar-benar bertemu dengan Sean, karena jika itu terjadi pasti Sean akan mencari tahu apa yang terjadi dengan keluarga Hill. Aku hanya takut jika dia meminta bantuan pada El, meskipun hubungan keduanya tidak bagus tapi kita tidak tahu perkembangan hubungan mereka. El bisa memulihkan data data yang telah te