Dddrrrreeett! Suara getar ponsel dari atas meja mengejutkan Ambar yang saat ini sedang berada di rumahnya. Dia juga masih memikirkan kemana anak Vio di bawa. Bahkan tidak ada jejak yang tertinggal. Dia meraih ponselnya, tapi ternyata bukan miliknya yag bergetar. Di meja ada ponsel satu lagi. “ Apakah ini ponsel Marco? Siapa kira kira yang mengirimi pesan? Kalau penting aku bisa mengantarnya ke atas. Lagian dia sangat ceroboh sekali” gumam Ambar sambil melihat ponsel milik suaminya itu. Namun karena terkunci dia tidak bisa melihat pesan dari siapa. “ Apakah urusan Vero belum menemui titik terang? Tapi aku sangat heran, siapa yang berani memprovokasi dokter Vero” ucap Ambar masih memikirkan masalah suami sekaligus sahabatnya itu. Takut ada pesan penting, Ambar langsung membawa ponsel milik Marco dan langsung menemuinya di lantai atas. Sepertinya suaminya itu sedang sibuk. Ceklek! “ Marco kamu di dalam?” ucap Ambar saat masuk ruang kerja Marco. Namun di sana tidak ada Marco sama
Marco bergesa untuk pergi menemui anaknya di rumah yang dia beli, khusus untuk bertemu dengan Allen dan juga Vero, namun saat ini sebetulnya hati Marco sedang tidak baik baik saja. Kasus Vero membuatnya seperti zombie, lingkaran hitam mulai menghiasi matanya. Sedangkan wajahnya terlihat sangat kusut. Bertahun tahun lamanya dia mencintai Vero, dan selama itu pula dia selalu memenuhi kebutuhan dan permintaan Vero, tapi kini Marco merasa tidak berdaya. Dia tidak bisa menolong kekasihnya yang kini berada dalam tahanan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan Vero di balik jeruji besi? Apakah dia tidur dengan baik, apakah dia makan dengan cukup? Pertanyaan semacam itu selalu menghantui Marco setiap malamnya. Di saat dia makan dan tidur dengan nyaman, tapi di sisi lain dia membayangkan wanita yang dia cintai tidur di lantai yang dingin.“ Orang berkuasa mana yang bisa menyeret Vero ke penjara? Kenapa semuanya terlihat sangat misteri, mulai dari korbannya siapa dan juga kapan mereka
Marco memasuki rumahnya dengan sedikit sedih, lagi lagi dia mendapati anaknya yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Terkadang dia menyesal karena dulu telah meninggalkan darah dagingnya sendiri demi keserakahannya. Tapi mau bagaimana lagi dia juga tidak bisa mengulang waktu yang telah berlalu. Harus nya dulu dia membawa Allen dan dirawat bersama Ambar, tapi Vero tidak setuju. Sedangkan jika Marco saat itu menikahi Varo maka dia juga tidak akan mendapatkan harta dari keluarga Hill. Marco dan Ambar berbohong di depan semua pemegang saham jika Shaun meminta dirinya dan Ambar menikah dan membesarkan Sean. Selain itu dia juga tidak akan berebut harta dengan Ambar. Bisa bisa terbuka semua kedok kejahatannya selama ini. Namun sekarang melihat anaknya yang seperti ini hati Marco sakit. ‘ Apa yang telah dilakukan oleh Allen? Kenapa dia emosi seperti ini, apakah ada sesuatu yang buruk sehingga membuat anaknya menjadi seperti ini?” batin Marco bertanya tanya kemudian dia mengajak Damien masu
Marco merasakan dunianya hancur, berkali kali dia berusaha untuk menyangkalnya tapi Allen mengatakan dengan penuh keyakinan sekaligus kebencian yang begitu besar. Begitu pula Dengan Damien, dia tak kalah terkejutnya dari Marco. Apalagi dia yang selama ini menjadi kuasa hukum Sean dan juga Hill Corporation, dan dia tidak tahu menahu mengenai laporan itu. Apakah saat ini Sean sudah tidak mempercayainya lagi? Apakah Sean mulai mencurigai dirinya juga. “ Allen apakah itu benar jika Sean yang sudah menyeret Mama kamu ke penjara, tapi kenapa saya tidak tahu menahu? Apa artinya dengan semua ini” ucap Damien kini benar benar merasa lemas badannya. Damien sebenarnya tidak bodoh, dengan Sean yang tidak menghubunginya itu artinya Sean sudah tidak percaya dengannya, lalu sejak kapan? Dan apa alasannya dan sejak kapan pula Sean berhubungan dengan Darius Fazza? Apakah Sean sudah kembali seperti dulu lagi? dan bagaimana nasibnya, apa yang harus dia lakukan? Beribu pertanyaan kini memenuhi kepala
Damien pulang dari rumah Marco dengan hati yang sangat kesal, dia tidak tahu menahu jika Sean sudah mengetahui dirinya berkhianat, dan tidak menampik kemungkinan lain jika Sean sudah tahu semuanya. Damien tidak bodoh, diamnya Sean pasti dia menyiman sesuatu yang dia tahan selama ini. Apalagi dia tahu bagaimana kepribadian Sean. Damien menghentikan mobilnya di bahu jalan layang, dia menatap langit yang sebentar lagi akan berubah warna menjadi kemerahan karena matahari yang sudah mulai merangkak ke barat. Dia sangat tahu apa yang akan terjadi padanya jika dia membiarkan Sean terus mengambil tindakan. Masuknya Varo ke penjara hanyalah peringatan untuk semuanya. Ya, Sean pasti tidak akan berhenti sampai Vero, apalagi dia sudah mengendeng Darius, itu artinya akan ada sesuatu yang besar. Begitulah pikir Damien. “ Pantas saja beberapa hari yang lalu dia terlihat cuek dan acuh padaku, tapi siapa orang yang sudah membuat Sean sadar? Apa mungkin itu adalaha El, secara kemarin juga aku ketemp
Marco kini melajukan mobilnya menuju rumah kediaman keluarga Hill, dia harus membicarakan semua ini dengan Ambar, bagaimanapun juga Ambar selalu punya Solusi yang sangat bagus untuk menangani kondisi seperti ini. Masalah ini tidak boleh berlarut larut, begitulah pikir Marco! ' Hari ini aku bersumpah akan membuat keturunan keluarga Hill musnah. Ini karena dosa Aland yang sudah tidak adil padaku' batin Marco dengan penuh tekad. Adil? Apakah jika saat itu, Aland dan Lilybeth membagi rata hartanya pada Marco dan juga Ambar. Hal buruk ini tidak akan terjadi? Tentu saja tidak? Kedua orang tua Shaun pasti mengetahui betapa busuknya hari kedua orang yang sudah diangkat derajatnya itu. Makanya dia langsung mewariskan semua itu pada Shaun.Manusia serakah tidak akan pernah puas! Setelah malalui perjalanan yang sangat Panjang, karena harus berhadapan dengan kemacatan yang Panjang, entah apa penyebabnya. Kini Marco sudah sampai kembali ke rumahnya. Yang mana Ambar sudah menunggunya di teras r
Hari sudah semakin sore, Saat ini Daren sedang membawa Xaquil ke sebuah Mall besar. Hanya berdua, karena sudah dipaatikan xavier dan Xhaqella sedang bersama dengan ayahnya. Sean masih di rumah El dan tentunya dengan pengawasan Daren dan anak buahnya suapaya tidak mengambil keuntungan dari El. “ Xaquil, kali ini kita luangkan waktu untuk bersenang senang. Kita akan bermain pada permainan mesin” ucap Daren. Ponakannya satu ini memang sangat jarang bermain, karena dunia Xaquil adalah buku, laptop dan hal semacam itu lainnya.Terkadang dia sangat kasihan dengan ponakannya ini, untuk itu, hari ini dia akan menghabiskan waktu hanya berdua. Bagaimana pun juga Daren tidak ingin ponakannya kehilangan momen bermain. “ Baiklah, memangnya permainan apa yang harus kita mainkan” ucap Xaquil penasaran. Karena ini pertama kalinya dia di ajak ke tempat bermain, beda halnya dengan kedua adiknya yang sudah pernah bermain ke tempat seperti itu. “ Ada banyak, kamu bisa bermanin menembak hadiah....“
Allen mengendarai mobilnya menuju ke sebuah mall yang ada di pusat kota, pikirannya saat ini sedang sangat kacau, masalah yang dia hadapi saat ini mampu menguras energi dan membuat moodnya berantakan. Beruntungnya beberapa saat yang lalu dia baru saja dihubungi oleh Lukas, yang ingin bertemu karena hari ini dia datang ke kota ini. Jadi sedikit membantu untuk memperbaiki moodnya.Sejak beberapa bulan terakhir Lukas lebih sering berada di luar negeri karena bisnis yang di sana lebih berkembang dibandingkan di dalam kota. Dan kebetulan hari ini suasana hati Allen yang tidak bagus, untuk itu dia menyanggupi untuk bertemu dengan Lukas. Sementara Lukas sendiri juga hanya punya Allen yang bisa di ajak nongkrong seperti dulu lagi, Sean dan juga Daren sudah tidak pernah berinteraksi lagi, karena kejadian beberapa tahun yang lalu dan membuat persahabatan mereka rengang. Namun saat Allen sedang memakirkan mobilnya dia secara tidak sengaja melihat Daren keluar dari mobilnya bersama dengan Xaq
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k