Share

Penawaran

Penulis: Maheera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-15 10:08:19

Entah mengapa kehadiran Salsa di rumahnya mengusik hati Saga. Setelah mendengar cerita dari Buk Halimah, pria itu menyewa seorang detektif menyelidiki jati diri si wanita

Saga tidak suka keberadaan Salsa di sekitarnya. Pria itu merasa perhatian Buk Halimah terbagi. Kekanakan sekali, tetapi memang seperti itulah adanya. Dia tak ingin membagi kesukaannya dengan siapa pun. Tetapi, begitu detektif yang dia sewa mendapat semua informasi tentang Salsa, dia berubah pikiran. Wanita itu istri rival bisnisnya. Nama Nanyendra tidak asing di telinganya. Keluarga mereka dulunya hanya pesuruh bagi kedua orang tuanya, hingga sebuah konspirasi membuat sang ayah harus menyerahkan hampir semua aset keluarga Liam.

Kasarnya, kerajaan bisnis Nanyendra dimulai dengan merampas miliknya. Dengan susah payah sang ayah kembali membangun bisnis keluarga Liam dari bawah karena semua relasi dan pemegang saham lebih percaya pada Nanyendra.

Saga tersenyum sinis. Sepertinya dewi fortuna berpihak padanya. Otak cerdas pria itu mulai membentangkan rencana balas dendam dan Salsa adalah senjata mematikan.

*

Salsa memuntahkan semua isi perutnya ke dalam wastafel. Rasanya ada badai yang mengaduk-aduk perutnya. Hampir setiap malam dia merasakan mual dan memuntahkan seluruh makanannya. Kadang dia ingin merasakan seseorang memegangi rambut dan mengusap lembut punggungnya, memberi perhatian layaknya seorang wanita hamil.

Hampir tiga bulan kandungan Salsa. Seperti wanita hamil lainnya, dia juga menginginkan sesuatu. Seperti kali ini, dia sangat ingin memakan mangga muda dengan bumbu rujak buatan tangan Arkan. Tetapi, sepertinya tidak mungkin karena hal tersebut menjadi sangat mahal. Dia tidak akan membiarkan pria tersebut mengetahui keberadaan janin di rahimnya. Dia tidak akan pernah membiarkan secuil luka jatuh dan tumbuh di dada anaknya. Cukup dia saja yang merasakan kekejaman keluarga Nanyendra dan mereka tidak boleh menyentuh anaknya seujung kuku pun.

Salsa mendongak ketika sebuah kotak tisu disodorkan tepat di wajahnya. Matanya mengerjap beberapa kali melihat pelakunya. Wanita tersebut kembali menunduk setelah menarik beberapa helai tisu untuk membersihkan mulutnya.

"Terima kasih," ucap Salsa pelan.

Salsa beranjak menjauh wastafel. Dia bisa merasakan tatapan tajam Saga seakan menembus punggungnya. Sejak tinggal bersama Buk Halimah, Perlahan keadaannya membaik. Wanita baik itu terus menyemangatinya agar terus bertahan demi janin yang tengah berkembang di rahimnya. Awalnya Salsa putus asa dan menyerah pada nasibnya. Tetapi, kemudian dia ingat semua perlakuan keluarga Nanyendra terutama Arkan, membuat api dendam yang surut kembali menggelora, membakar semangatnya untuk bangkit meski tidak tahu harus dengan jalan apa, tetapi dia yakin suatu hari nanti Arkan akan merangkak di bawah kakinya.

"Ikut aku!"

Salsa terkesiap ketika lengannya ditahan oleh Saga. Pria itu menatapnya dingin hingga tubuhnya membeku. Si pria menarik sang wanita untuk mengikutinya dan entah mengapa Salsa seolah tidak punya daya menolak. Seakan kata-kata Saga mantra baginya.

*

Salsa menundukan kepala ketika berada di ruang kerja pria yang kini sedang duduk sembari menatapnya lekat. Aura ruangan itu terasa mencekam. Entah karena sorot dingin dari Saga atau ketakutan yang selalu menyergap Salsa ketika bersamanya.

"Aku punya kesepakatan untukmu, Perempuan," ucap Saga memutus hening yang mengikat mereka.

Salsa memberanikan diri mengangkat kepalanya. Tubuhnya membatu ketika bersiborok dengan iris gelap milik Saga. Mata pria itu seperti labirin, tidak terbaca, dan penuh misteri. Ada geleyar asing merasuk ke tubuhnya yang entah mengapa membuatnya tenang.

"Apa maksud Anda?" tanyanya parau.

Saga menyodorkan selembar kertas yang diterima Salsa dengan tangan gemetar. Matanya melebar membaca isi yang tertulis di sana.

"I-ini maksudnya apa?" tanya Salsa dengan raut bingung.

Saga mengedikkan bahunya acuh. Dia bangkit dari kursi dan berjalan ke arah jendela.

"Kurasa kau ingin membalas keluarga Nanyendra setelah apa yang mereka perbuat padamu, 'kan?" ujarnya tanpa menatap lawan bicaranya.

Salsa tercekat. "Apa yang Anda tahu tentangku?" Salsa mulai berani melangkah mendekati Saga yang berdiri di dekat jendela.

Saga memutar tubuhnya menghadap Salsa. Senyum sinis terukir di wajahnya. "Aku tahu semua tentangmu, Perempuan. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari seorang Sagara Liam." desisnya.

Salsa terdiam. Pria itu jelas tidak pernah menyukainya. Selama tinggal di rumahnya tak sekalipun Salsa menginjakkan kaki ke dalam 'istana' Saga. Dia cukup tahu diri ketika pria itu tak penah menatapnya. Seolah dia hanya sampah yang mengotori pemandangan di depan pria itu. Bahkan tidak pernah sekalipun Saga menyapanya. Lalu kenapa tiba-tiba sekarang mengajukan penawaran yang tidak masuk akal.

"Kenapa Anda ingin membantu saya?" tanya Salsa.

Saga tersenyum miring. Salsa mulai berani menantang matanya. Suatu kemajuan yang pesat, biasanya wanita itu selalu menunduk jika bersitatap dengannya. Dia yakin Salsa partner yang tepat untuk menjalankan rencananya.

Saga melangkah mendekati Salsa hingga jarak mereka tinggal satu langkah. Saga mencengkeram rahang wanita itu memaksa Salsa menatapnya lebih lama.

"Kau tidak punya hak bertanya, Perempuan. Kau hanya bisa menjawab, ya atau tidak," bisiknya di wajah Salsa.

Salsa meneguk ludahnya. Sorot mata Saga seakan menikam irisnya. "Dan apa keuntungan buatmu?" tanyanya mencoba melawan dengan sisa keberaniannya.

Saga terkekeh. Dia melepas cengkeramannya, lalu membelai pipi Salsa. "Kehancuran keluarga Nanyendra. Bukankah itu juga tujuanmu?" Saga membalikkan pertanyaan kepada si wanita.

"Kurasa motif kita berbeda." Dengan berani Salsa menepis tangan Saga. "Saya menolak tawaran Anda." Salsa melangkah keluar dari ruang kerja Saga, tapi belum sampai langkahnya menuju pintu suara Saga menahannya.

"Jadi, kau akan membiarkan orang-orang yang menghinamu hidup tenang?" Saga mencoba memprovokasi.

Tubuh Salsa menegang. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuh, matanya terpejam mengingat kejadian itu.

"Tidak. Tetapi, saya tidak mau menjadi boneka Anda. Dendam saya, cara saya!" tegas Salsa, kemudian meninggalkan Saga yang menatapnya dengan sorot yang tidak terbaca.

'Hebat! Kau lebih tangguh dari dugaanku, Salsabila Atmaja.' gumam Saga dengan kilat di matanya.

Tbc

Bab terkait

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Kesepakatan

    Salsa menghirup udara di sekitarnya yang terasa menyegarkan. Hari ini untuk pertama kalinya, wanita itu keluar rumah setelah rentetan kemalangan beruntun menimpanya. Dia menyadari harus segera bangkit dari keterpurukan. Hanya karena nasib baik belum berpihak padanya, tidak berarti dia boleh menyerah begitu saja. Ada kehidupan baru yang tengah berjuang di rahimnya dan Salsa tidak mau berpikiran picik seolah hanya dia saja yang menderita.Perlahan Salsa meletakkan bunga mawar merah yang dia bawa di atas makam yang ditumbuhi rumput jepang. Iris hitam wanita berhidung mancung itu perlahan mengabut, menciptakan genangan air yang siap tumpah ke pipi bila dia berkedip. Benak Salsa mengaktifkan mesin untuk mencari kenangan saat almarhum sang ayah masih hidup. Dulu, pria yang menjadi cinta pertamanya itu pernah berkata jika apa pun tindakan atau perilaku seseorang, pasti akan kembali kepada diri sendiri. Petuah itu selalu diingat Salsa, tetapi mengapa hal buruk selalu menimpanya? Bahkan setel

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Beruang Kutub

    Salsa menekan dadanya yang berdegup kencang. Sesekali mengusap perutnya yang mulai berdetik. Sepertinya bayi di dalam sana mengerti kegelisahan ibunya. Tingkah wanita itu ditangkap oleh mata teduh Halimah. Ibu asuh Sagara Liam itu menepuk pelan bahu Salsa seraya mengulas senyum hangat. Cukup ampuh menenangkan hati wanita yang kini mengenakan kebaya modern berwarna putih tulang dengan kain songket sebagai bawahan."Ibuk senang, Tuan Saga akhirnya menikah dan yang paling membahagiakan dia pilih kamu," bisik Halimah di telinga Salsa.Salsa tersenyum tipis, dia menunduk menyembunyikan wajahnya yang dirias sederhana. "Ibuk tahu, 'kan, pernikahan ini hanya formalitas," ujarnya sendu. Entah mengapa ada ngilu di dada mengingat pernikahan ini bagian dari kesepakatan, bukan keinginan mereka.Halimah menganjur napas pelan, lalu meraih jemari Salsa dan menggenggamnya hangat. "Ibuk kenal Saga. Dia bukan pria yang suka bermain-main. Apalagi untuk urusan pernikahan. Ibuk yakin dia menikahimu karna a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Perjanjian Bukan Perhatian

    "Arkan Nanyendra dan istrinya Nadia Pramoedya tengah berbahagia. Saat ini dikabarkan istrinya tengah mengandung anak kedua. putri pertama mereka sekarang berusia lima bulan, tapi hal tersebut bukan masalah bagi kedua publik figur tersebut. Tidak diketahui kapan mereka menikah. Hanya dikabarkan mereka telah menjalin hubungan sejak SMA. Sempat berpisah karena Nadia memilih berkarir di luar negeri dan menikah dengan seorang produser film kenamaan. Pernikahan itu hanya berjalan dua tahun karena Nadia menyadari cinta sejatinya adalah Arkan Nanyendra. Menurut kabar yang beredar Nadia orang ketiga dari pernikahan pertama milyuner tersebut, tapi hingga detik ini siapa istri pertamanya tidak pernah terkuak. Bahkan, semua orang terdekat mereka bungkam dan mengatakan semua hanya kabar burung."Klik.Salsa menoleh ke arah pelaku yang seenaknya mematikan televisi. Padahal, ini pertama kalinya melihat sosok Arkan sejak terakhir mereka bertemu tujuh bulan yang lalu. Meskipun dendamnya tidak pernah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Putraku

    Salsa menatap takjub sekeliling toko. Sejauh matanya memandang hanya ada dirinya, baju, celana, mainan, serta semua pernak-pernik bayi. Dan jangan lupakan sang beruang kutub yang kini sedang duduk di sofa yang ada di pojok kanan toko. Matanya tak pernah lepas dari ponsel canggih miliknya. Entah apa yang pria itu sedang kerjakan, sepertinya benda itu lebih penting dari apa pun. Ingin rasanya Salsa merebut dan membanting benda canggih tersebut agar perhatian Saga hanya padanya. Tetapi, siapalah dirinya bagi pria itu, hanya istri di atas kertas yang sedang mengandung benih pria lain.Berawal perdebatan mereka tentang sepatu yang akan digunakan, lalu pria itu dengan seenaknya memaksa dirinya ikut, kemudian mereka berakhir di sebuah toko perlengkapan bayi yang sangat terkenal di Singapura. Entah apa yang digunakan pria itu atau berapa dia harus membayar hingga seluruh pengunjung toko yang tadinya ramai kini menjadi sepi. Bukan sepi, hanya dia, si beruang kutub, dan pelayan toko yang berdir

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Dingin

    Salsa panik luar biasa saat mendapati bayinya tidak ada di dalam kamar. Padahal dia hanya meninggalkannya ke kamar mandi beberapa menit saja. Hampir seluruh pelayan ditanyai, tetapi mereka semua menjawab tidak tahu. Bahkan, setiap sudut rumah sudah disisirnya kecuali kamar pribadi Saga.Sejak Salsa melahirkan dua bulan yang lalu, Saga menjadi super duper over protective. Pria tersebut tidak membolehkan wanita itu mengerjakan apa pun bahkan untuk sekadar mengambil air putih. Saga melengkapi kamar si wanita dengan intercom yang terhubung ke semua ruangan di rumah itu. Salsa mencoba memprotes, tetapi ujung-ujungnya pria bermata sipit itu malah memutuskan tinggal serumah dengannya. Tentu saja hal itu membuatnya heran. Dia hanya sakit melahirkan bukan sakit parah dan menular hingga harus diawasi dua puluh empat jam. Namun, dia tak berani menyanggah yang pada akhirnya akan menghadirkan masalah baru untuknya.Sedikit ragu Salsa mendorong pintu berwarna putih itu. Melongok ke dalam mencari ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Dua Sisi

    Senyum tak berhenti merekah di bibir tipis Nadia, begitupun Arkan. Setelah tadi siang dokter kandungan pilihan wanita itu mengatakan jika bayi di rahimnya berjenis kelamin laki-laki. Kabar itu segera menyebar dengan cepat ke seluruh keluarga Nanyendra. Akhirnya, untuk pertama kalinya setelah Arkan, mereka memiliki penerus laki-laki karena kedua adik dan keponakannya perempuan.Sang mama bahkan sudah menyiapkan nama untuk calon cucu dan sudah merencanakan pesta meriah untuk menyambut kelahirannya. Padahal kandungan Nadia baru berumur enam bulan. Rasa bangga dan puas menghinggapi hati wanita itu meski ada sedikit ragu terlintas, tetapi cepat dia enyahkan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika sesuai dengan rencana dia akan segera membawa pulang pewaris Nanyendra tiga bulan lagi, tepat saat keberangkatan Arkan ke luar negeri. Nadia yakin jika dewi fortuna akan selalu memihaknya.*"Sayang, jangan main ponsel terus, makan dulu," tegur Arkan lembut ketika melihat Nadia asyik mengetuk-n

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Retak

    "Kasihan, dia tertidur karena kelelahan menangis." Halimah menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi kening Elang.Salsa yang duduk di tepi ranjang tersenyum getir sambil menatap putranya. Masih terdengar sesekali sisa tangis El. Dua minggu sudah mereka kembali ke tanah air. Halimah tidak mengerti kenapa Saga membiarkan keduanya pulang tanpa pria itu, tetapi dia tidak ingin banyak bertanya. Halimah menghormati privasi mereka. Dia akan mendengarkan dan memberi saran jika diminta."Mungkin El merindukan Sagara atau sebaliknya," ucap Halimah mencoba memancing reaksi Salsa.Salsa menunduk dan mengangguk. "Mungkin. El sangat dekat dengan Tuan Saga. Saya rasa dia belum terbiasa tanpa kehadiran beliau.""Bagaimana denganmu? Apa kamu juga merindukannya?" pancing Halimah lagi.Salsa terkekeh, menatap Halimah dengan senyum kecut. "Apa pantas saya merindukannya?""Kenapa tidak?""Saya bukan siapa-siapa, Buk. Mana pantas bersanding dengan Tuan Saga."Halimah menatap Salsa lembut. "Nak, ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Cemburu

    Salsa setia menundukan kepala seolah-olah menikmati hidangan makan malam, yang dimasak special untuk menyambut kepulangan Saga dan Thalia. Nama wanita yang belakangan dikenalkan pria itu sebagai sahabatnya.Thalia sangat cantik dan begitu anggun. Pembawaannya yang ceria dan baik mampu memberi aura positif di rumah ini. Wanita itu berprofesi sebagai pengacara dan memiliki Firma hukum sendiri yang cukup bonafid. Berbanding tegak lurus dengan prestasinya yang banyak memenangkan kasus hukum, baik perdata atau pidana hingga banyak perusahaan terkenal menggandengnya menjadi mitra.Begitupun Saga yang memercayakan urusan hukum Liam Grup padanya. Sepanjang makan malam merupakan siksaan bagi Salsa. Makanan yang ditelannya seolah-olah duri yang menyakiti tenggorokannya, air pun terasa pahit di lidah dan udara yang dihirupnya seperti racun yang membuat dadanya begitu sesak. Apalagi melihat interaksi keduanya yang begitu akrab, membuat ngilu merayap perlahan ke seluruh aliran darahnya. Namun, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26

Bab terbaru

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Penyergapan

    "Kau yakin dia pelakunya?" Jake, teman Saga di kepolisian kembali bertanya untuk memastikan. "Kita tak bisa menuduh seseorang melakukan kejahatan tanpa bukti yang kuat, bisa-bisa kita dituntut balik." "Aku sangat yakin dengan firasatku. Jamie sudah lama mengincar Salsa, dia juga mengincar perusahaanku. Harusnya dulu aku halangi pembebasan bersyaratnya." Wajah Saga memerah menahan marah. Rasa takut juga menyelinap masuk ke dadanya membayangkan apa yang dilakukan orang-orang ja-hat itu pada Salsa. "Kita harus meminta deskripsi wajah para penc-ulik itu, sedikit informasi sangat berharga saat ini. Saga hendak menjawab, tetapi ponselnya berdering menampilkan nomor tak dikenal. "Sebaiknya kau jawab, mungkin itu pelakunya.' Jake memberi saran. Saga menurut. Dia menggeser ikon hijau lalu menempelkan ponsel ke telinga. "Ya ...." "Saga, aku Reva." "Bicara yang penting saja atau aku tutup." "Ini tentang Salsa." Kelopak mata Saga melebar mendengar penjelasan Reva, pegangan di ponsel pun

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Melacak Jejak

    "Apa?!" Tangan Saga yang memegang ponsel mengerat, andai benda itu tak terbuat dari bahan keras mungkin sudag hancur karena genggaman Saga yang sangat kuat. "Aku segera pulang. Kalian tunggu aku!" "Ada apa Tuan?" Dani gegas mengemasi berkas-berkas di atas meja ketika melihat wajah gusar Sagara Liam. "Kita pulang ke villa sekarang!" Tanpa babibu Saga bangkit dari kursi lalu meninggalkan meja beserta relasi bisnisnya begitu saja. Dani segera ambil alih dengan memberi kode agar asistennya segera menyelesaikan proses penyelesaian dokumen kerjasama sambil meminta maaf atas sikap sang tuan. "Tuan, ada apa?" Dani ngos-ngosan mengejar langkah Saga, tetapi laki-laki itu masih diam. Dia masuk ke dalam mobil sambil menghubungi seseorang. "Jake, datang ke Villa di Bogor sekarang." Saga mengusap wajahnya, raut cemas sangat kentara di wajahnya. "Aku tidak terima alasan apa pun. Aku tunggu!" Dani tak lagi bertanya sebab bila Saga terlihat sangat kesal artinya ada sesuatu yang buruk sedang terj

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Siasat Licik

    "Apa?!" Jaime membalikkan badan dengan cepat ketika mata-matanya melaporkan kalau Saga hendak mengakuisisi perusahaannya. Bahkan, rencana itu sudah berjalan karena Sagara Liam sudah mengutus beberapa orang kepercayaan melobi para pemegang saham di perusahaannnya. Amarah membuncah di dada Jamie, ditambah Nadia melaporkan, kalau rencana mengundang Salsa ke ho-tel gagal total. Awalnya dia sangat senang mengetahui Nadia berhasil meyakin Salsa bertemu dengan alasan ingin menjernihkan masalah mereka. Sebenarnya itu hanya siasat untuk menjebak istri Sagara Liam tersebut. Namun, entah mengapa tiba-tiba saja dibatalkan begitu saja. Impian Jamie untuk memiliki Salsa pupus sudah. Padahal Jamie sudah membayangkan hal-hal romantis bersama Salsa meski harus membuat si wanita tak sadarkan diri. "Kau keluar!" Jamie memberi isyarat mata-matanya keluar hingga di ruang kerjanya hanya tinggal Nadia. "Beri aku alasan yang masuk akal kenapa rencanamu gagal?" Wajah Nadia memucat, dia menundukkan kepal

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Jatuh Cinta yang Salah

    "Jadi namanya Salsa?"Nadia menganguk. "Dia mantan istri Arkan."Masih tampak kemarahan di wajah Nadia ketika kata-kata Saga terngiang-ngiang di benak. Dia pikir lelaki itu akan tergoda kecantikan, tapi yang terjadi melihat saja tidak padanya. Dia semakin kesal ketika mengetahui bahwa suami Salsa seorang miliarder terkenal. Selama ini dia hanya mendengar nama Sagara Liam dari mulut Arkan dan rekan-rekannya, mereka memuji kehebatan laki-laki itu membuat Nadia penasaran sekaya dan setampan apa si laki-laki. Dia sangat girang ketika Reva mengajaknya ke pesta di mana lelaki itu datang sebagai tamu. Ketika berhadapan langsung dengan laki-laki itu, sejenak dia terpana oleh ketampanan Saga. Angannya sejenak melayang membayangkan betapa enaknya menjadi kekasih si lelaki. Namun kemarahan segera membakar dadanya setelah mengetahui istri dari laki-laki itu adalah Salsabila, wanita yang memporak-porandakan hidupnya. Nadia tidak ingin kalah setapak pun dari Sala, dia tidak terima dengan nasib baik

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Permintaan Ibu Hamil

    "Jadi gimana?" Saga menatap Salsa yang masih cemberut. Meski kehamilan wanita itu sudah masuk minggu ke-16, dia semakin sensitif. Apa-apa Saga harus mengerti tanpa dijelaskan. Ya, kali, laki-laki itu cenayang bisa tahu apa yang ada di dalam pikiran sang istri."Aku gak mau! Pokoknya kamu harus cari sampai dapat." Salsa memberengut. Dia melangkah ke kamar dengan kaki menghentak. Andai saja kaki Salsa punya kekuatan seperti Hulk, mungkin dalam satu minggu sekali laki-laki itu harus mengganti semua granit di rumahnya.Saga berdecak keras sambil meraup wajahnya dengan kasar. Menghadapi permintaan istri yang sedang hamil benar-benar melelahkan. Kalau boleh memilih, lebih baik dia memberikan iPhone gratis kepada sepuluh orang daripada harus mencari apa yang diminta Salsa. Bukan apa-apa, masa iya wanita itu meminta dicarikan jambu klutuk yang masih 'nemplok' di pohon? Di tengah malam pula. Kalau di toko buah mungkin banyak, tetapi memanjat langsung dari pohon di pekarangan orang? Cari mam-pu

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Hidupmu Bukan Tanggung Jawabku

    "Reva beberapa kali datang ke kantor menemuiku menawarkan untuk membeli saham miliknya, tapi aku tahu itu hanya alasan saja, sebab setiap datang yang dibahas tentang dirimu. Dia mengatakan betapa beruntungnya kamu menjadi istriku. Dia membandingkan dengan sepupunya yang harus depresi karena pernikahannya berantakan.""Sepupu Reva adalah Nadia. Kau tahu itu?" Aku menyela cerita Saga, gemas sekali mengetahui di belakangku Reva berusaha mendekati lelaki itu."Aku tahu, Sayang, karena itu aku tak pernah menanggapi cerita Reva. Dia terus-menerus datang sampai akhirnya kamu memergoki kami.""Tapi kenapa dia duduk di pangkuanmu?" Aku masih menaruh curiga, tidak mungkin kan Reva tiba-tiba saja duduk di sana.Saga tertawa. "Kamu kalau sedang cemburu cantiknya nambah."Aku bisa merasakan pipiku memanas, mungkin warnanya sudah merah sekarang mendengar rayuan Saga, sejak dulu lelaki itu sangat pintar membuat hatiku melambung."Gak usah ngalihin topik. Ayo cerita." Aku mendesak saga karena penas

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Ketahuan

    Aku mengenakan jubah tidur ketika Alia tak menjawab panggilanku. Ke mana gadis itu? Biasanya di setiap perjalanan bisnis sebelum aku bangun dia sudah rapi menunggu di sofa sambil memeriksa beberapa dokumen. Apa Alia tertidur karena semalam aku memaksanya lembur untuk mengobrak-abrik instagram Reva. Aku penasaran apa pertemuan kami kebetulan atau wanita itu sengaja mendekatiku? Sayangnya setelah menscroll sampai dasar tak ditemukan petunjuk apa pun, hanya foto Reva seorang dan koleksi barang-barang mewahnya. Aku berjalan keluar kamar sambil memanggil Alia. Kamar hotel yang kutempati tipe presiden suite yang memiliki ruangan lebih luas dari tipe kamar yang lain. Memiliki dua kamar, ruang tamu, dan dapur sendiri. Tak menemukan gadis itu di ruang tamu aku mencarinya ke dapur, mungkin saja dia sedang menyeduh teh di sana. Benar saja, dia sedang duduk menghadap meja makan."Alia, aku mencarimu dari tadi, bisa buatkan aku segelas teh hangat?" Aku meminta dari tempatku berdiri, langkahku ter

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Ternyata

    Sejak kapan Reva kenal dengan Nadia? Pertanyaan itu menyelinap ke dalam benakku. Aku lama tidak berkomunikasi dengan Arkan, mungkin sekitar dua atau tiga tahun yang lalu dia memutuskan keluar dari perusahaan dan meminta bagian sahamnya diberikan untuk Elang. Selentingan kabar angin kudengar lelaki itu bekerja ke luar negeri. Aku juga tidak pernah mendapat kabar kapan Nadia menyelesaikan rehabilitasi di rumah sakit gangguan jiwa. Darahku berdesir kencang ketika kedua wanita itu berjalan menghampiri Saga dan Dani. Aku bahkan harus menekan dada untuk menghalau sesak yang hendak bersarang. Tak mungkin, kan, Saga memiliki hubungan dengan salah satu wanita itu?"Hai, Saga, senang kau menerima ajakanku." Suara Reva terdengar renyah menyapa.Aku menggeser posisi kursi dengan sangat pelan agar berada tepat di belakang Saga supaya bisa mencuri dengar pembicaraan mereka. Beruntung di antara kami dibatasi tumbuhan hias yang menutupi punggungku. "Aku tidak punya banyak waktu. Katakan saja apa ya

  • Membalas Suami Pengkhianat dan Selingkuhannya   Mencari Kebenaran

    Aku menggigit bi-bir sembari berpikir, apakah Dani bisa dipercaya? Dulu, dia orang kepercayaan yang selalu membantu semua pekerjaanku. Darinya aku bisa mendapatkan banyak informasi yang tak diketahui banyak orang. Entah dari mana lelaki itu tahu, yang pasti dia memiliki banyak koneksi. Namun, sekarang aku tak bisa mempercayainya. Pasti dia akan menyembunyikan informasi perihal Saga. Pesan yang sudah kutulis kuhapus kembali. Aku akan mencari tahu sendiri apa yang sedang terjadi. Dengan uang aku bisa membayar seseorang memata-matai Saga dan Reva. Aku harus berhati-hati menyelidiki hubungan keduanya, sebab Saga juga memiliki banyak mata dan telinga. "Salsa, makan dulu."Aku menyimpan ponsel ke dalam saku gaun baby dollku lalu menghampiri Buk Halimah yang sedang menyiapkan makan malam. "Kayaknya aku gak selera makan, Buk." Selera makanku hilang sejak tadi siang. Padahal menu yang terhidang adalah makanan kesukaanku.Aku bisa melihat Buk Halimah menghela napas. "Setidaknya makan sedikit.

DMCA.com Protection Status