Share

Aku Bersedia Dijodohkan

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-03 23:01:48

Berusaha mengusir rasa takut yang masih mendera, Anaby menghembuskan napas panjang. Saat ini, ia masih sehat, belum terkena penyakit TBC. Karena itu, ia tidak boleh menyerah dulu. Ia masih punya waktu untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu.

Tanpa ragu, Anaby melangkah masuk ke rumahnya. Besok, ia berencana pergi ke toko barang antik, tempat Sandra membeli kalung. Ia akan membeli satu yang serupa, untuk memastikan apakah kalung tersebut penyebab dari alerginya. 

Dengan tekad yang bulat, Anaby bergegas ke kamar dan menyimpan benda pemberian Sandra. Kemudian, ia berjalan menuju dapur, mencari sosok Bi Padmi, pembantu setia keluarga mereka. Ia menemukan wanita paruh baya itu sedang sibuk memotong sayuran di dapur.

"Apa menu makan malam hari ini, Bi?" tanya Anaby sembari menggulung lengan bajunya.

Bi Padmi menoleh dengan ekspresi terkejut. "Eh? Non Anaby ada di dapur?" katanya heran. "Saya akan memasak sop iga dan ayam lada hitam untuk Tuan Besar."

Anaby mengernyit. "Ganti menu, Bi. Aku ingin makanan sehat yang baik untuk penderita jantung."

Garis-garis kerutan di dahi Bi Padmi semakin terlihat jelas. Baru sekali ini, ia melihat Anaby peduli dengan menu makanan yang ia buat.

"Kenapa mendadak ingin makanan sehat, Non?"

Pertanyaan dari Bi Padmi, membuat Anaby mengingat tragedi yang dulu terjadi. Malam ini, di kehidupan sebelumnya, sang ayah mengalami serangan jantung setelah mengetahui bahwa ia kawin lari dengan Aslan. Dan keesokan harinya, pertunangannya dengan Michael Rajasa dibatalkan. 

Kejadian itu tidak boleh berulang. Meskipun ia batal kabur dari rumah, ia harus memastikan kondisi jantung ayahnya tetap sehat. Bagaimanapun, Anaby bertekad untuk menjaga sang ayah sebaik mungkin. 

"Papa sudah tidak muda lagi, dan aku harus memperhatikan asupan makanannya mulai dari sekarang," jawab Anaby mantap. 

"Bi, aku mau salmon panggang, salad segar, dan kacang almond. Juga siapkan jus delima dan teh hijau."

Bi Padmi masih menatap Anaby dengan bingung, tetapi ia tidak membantah. "Maaf, Non, tapi saya kurang tahu bagaimana cara memasaknya."

“Itu gampang,” pungkas Anaby. “Aku akan membantu Bi Padmi memasak hari ini.”

Kali ini, Bi Padmi benar-benar dibuat terkejut. Semua orang tahu, bahwa hubungan Anaby dan ayahnya buruk, dan dipenuhi ketegangan. Tidak pernah sekalipun Anaby menunjukkan kepedulian terhadap sang ayah. 

Akan tetapi, melihat kesungguhan di mata sang Nona Muda, Bi Padmi lantas mengangguk dan membiarkan Anaby membantunya. Selama dua jam penuh, mereka memasak bersama, dengan dipandu video petunjuk dari media sosial. Selesai menyiapkan hidangan, Anaby tak lupa menyiapkan vitamin khusus untuk penderita jantung di meja makan.

Seperti dugaannya, tepat pukul tujuh, suara ban mobil terdengar berhenti di halaman rumah. Tak berselang lama, ayahnya, ibu tirinya, dan Laura memasuki rumah.

Anaby segera melangkah maju, menyambut mereka bertiga dengan senyum hangat. 

"Selamat datang, Pa. Aku sudah menyiapkan makan malam spesial untuk kita semua.”

Tuan Carlos mendadak berhenti di ambang pintu, alisnya terangkat tinggi. Ia menatap putrinya dengan ekspresi heran, seolah tidak percaya dengan yang apa yang baru saja ia dengar.

Di sisi lain, Nyonya Kemala, ibu tiri Anaby, serta Laura saling bertukar pandang. Keduanya tampak terkejut, tetapi ekspresi mereka jelas menunjukkan ketidaksukaan.

"Ada apa ini?" suara dingin Nyonya Kemala memecah kesunyian. "Kenapa mendadak kau bersikap manis, Ana? Apa kau sedang merayu papamu supaya membatalkan perjodohanmu dengan Michael?"

Anaby tidak menjawab. Ia tetap tersenyum, lalu melepas jas sang ayah dan menggandeng tangannya ke ruang makan. Tuan Carlos membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu, meski wajahnya masih menyimpan tanda tanya besar.

"Silakan duduk, Papa," ujar Anaby lembut sambil menarikkan kursi. “Aku sendiri yang memasak semua hidangan ini bersama Bi Padmi.

Saat itu juga, Tuan Carlos semakin curiga. "Apa yang kau rencanakan, Ana?" tanyanya dengan nada tajam. "Ingat, Papa tidak akan membatalkan perjodohan yang sudah diatur oleh mendiang kakekmu."

Untuk sesaat, Nyonya Kemala dan Laura mengira Anaby akan marah seperti biasanya. Kemudian, terjadilah pertengkaran besar antara ayah dan putrinya di meja makan. Namun, di luar dugaan Anaby justru menatap ayahnya dengan sorot penuh ketulusan. Tidak ada tanda-tanda ia akan melawan atau menolak keinginan sang ayah.

"Aku tidak merencanakan apa-apa. Aku hanya ingin menemani Papa makan."

Tuan Carlos menajamkan penglihatannya. Ia menatap putrinya dalam-dalam, seolah mencari kebohongan dalam sorot mata Anaby. Namun, yang ia lihat hanyalah kesungguhan.

Setelah menghela napas panjang, pria paruh baya itu pun duduk dengan tenang. Namun, ekspresi wajahnya tetap menunjukkan keseriusan.

"Kebetulan, Papa ingin bicara dengamu. Besok sekitar jam lima sore, keluarga Rajasa akan datang ke rumah kita,” ucap Tuan Carlos memulai percakapan. 

“Ini adalah perkenalan resmi antara dua keluarga. Bersikaplah baik, Ana. Jangan membuat trik yang bisa mencoreng nama keluarga kita."

Di sudut meja, Laura tersenyum sinis dan menambahkan, "Kak Ana, kalau kau sudah punya kekasih, lebih baik berterus terang saja. Dengan begitu, kau tidak perlu menyakiti hati Kak Michael."

Kata-kata Laura penuh dengan kepuasan terselubung. Ia sudah tahu bahwa Anaby menjalin hubungan dengan Aslan, anak dari sopir mereka. Dan jelas, Laura berharap agar pertunangan itu dibatalkan, sehingga ia bisa menggantikan posisi Anaby. 

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Bukannya menyebut nama Aslan, Anaby justru menyangkal ucapan Laura.

"Laura, kau terlalu sok tahu. Siapa bilang aku punya kekasih?" balas Anaby. 

Wajah Laura menegang. "Apa maksudmu, Kak?"

Tanpa menghiraukan adik tirinya, Anaby mengalihkan tatapan penuh kasih kepada sang ayah.

"Aku bersedia menemui Michael, Pa. Aku akan berdandan cantik dan mencoba mengenalnya lebih jauh."

Seketika, Nyonya Kemala dan Laura terperanjat. Mata mereka melebar, seolah tidak percaya dengan keputusan yang diambil oleh Anaby. Sejak kapan, gadis itu jadi penurut? Bukankah, seharusnya Anaby bersikukuh membatalkan perjodohan dengan Micahel?

Tuan Carlos juga tak kalah terkejut. Ia mengira putrinya akan menolak mentah-mentah rencana tersebut. Namun, kini ia justru dengan sukarela menerima Michael?

Laura tampak gelisah, lalu mencoba tersenyum kecil. "Kak, kau tidak bercanda, kan?"

"Kenapa aku harus bercanda?” balas Anaby dengan nada santai.

“Sebagai pewaris keluarga Buana, aku harus menjaga nama baik keluarga kita. Lagi pula, Michael adalah calon suami yang tepat untukku.”

Tatapan Tuan Carlos melunak sejenak, tetapi ia tetap mengamati putrinya dengan waspada. 

Anaby tetap tersenyum hangat. Kesempatan kedua ini harus dia manfaatkan sebaik-baiknya. Terlebih, Michael berusaha menolongnya di masa depan…..

Sementara itu, Nyonya Kemala dan Laura geram. Mereka tidak menyangka gadis yang biasanya impulsif dan kekanak-kanakan, mampu mengambil keputusan sebesar ini?! 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Berganti Suami

    Setelah makan malam berakhir, Anaby menggandeng lengan ayahnya dengan lembut."Ayo, Papa, aku antar ke kamar."Kalimat sederhana itu seakan menggema di seluruh ruangan, membuat Nyonya Kemala dan Laura membelalak dengan ekspresi penuh curiga. Keduanya bahkan saling bertatapan, seolah memastikan bahwa mereka tidak sedang bermimpi. Usai punggung Anaby dan Tuan Carlo menghilang di tikungan, Laura membungkukkan tubuh ke arah ibunya.“Ma, sejak kapan Ana jadi sebaik itu? Jangan-jangan dia merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan warisan."Nyonya Kemala menautkan alisnya, matanya mengamati arah kamar suaminya dengan penuh kehati-hatian. "Mama juga belum tahu pasti," sahutnya pelan. "Kalau benar Ana berniat menikah dengan Michael, supaya bisa mewarisi harta peninggalan kakeknya, maka kita harus menggagalkannya.”Laura mengangguk cepat, seperti baru saja menyusun rencana gelap di dalam kepalanya.Sementara itu, di dalam kamar yang temaram dengan cahaya lampu tidur, Anaby membantu Tuan Carl

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Pilihanku Sendiri

    Mobil yang membawa Anaby melaju di sepanjang jalan kota yang mulai ramai oleh aktivitas pagi. Duduk di kursi belakang dengan kaca yang sedikit terbuka, Anaby membiarkan cahaya matahari menyinari sebagian wajahnya. Ia terlihat tenang, tetapi pikirannya berkecamuk. Di pangkuannya, jari-jarinya menggenggam ponsel, tetapi bukan untuk membuka pesan, melainkan untuk memandangi pantulan samar dirinya di layar hitam itu. "Pak Darto, tolong cari toko barang antik di sekitar kampus," ucap Anaby, matanya menatap jalanan dengan tatapan penuh tekad."Siap, Nona," jawab si sopir, lalu membelokkan arah ke kawasan kampus lama, tempat Anaby menempuh kuliah bertahun-tahun lalu.Tak butuh waktu lama, mereka menemukan sebuah toko mungil di ujung jalan kecil yang sepi. Toko itu berdiri di antara bangunan-bangunan tua, dengan papan nama kayu bertuliskan ‘Lentera Collection’ dalam huruf latin klasik yang sedikit pudar. Udara di dalam toko terasa lembap. Di sudut-sudut ruangan, lampu temaram menggantung,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Pertemuan Pertama

    Setelah memantapkan pilihannya, Anaby menelusuri deretan rak sepatu di sisi kiri butik. Pandangannya jatuh pada sepasang stiletto berwarna merah anggur, dihiasi pita satin kecil di bagian belakang tumit dan hak ramping sepanjang sepuluh sentimeter. Sepatu itu bukan hanya serasi dengan gaunnya, tetapi juga memancarkan keberanian yang selama ini ia kubur di balik gaun-gaun konservatif.Tanpa ragu, Anaby memutuskan untuk membelinya. Selesai melakukan pembayaran, Anaby menggenggam kantong belanjaan butik itu dan kembali ke mobil."Antarkan saya ke kafe di sekitar pusat kota, Pak," ucapnya pelan kepada sopir, sambil menatap keluar jendela. Siang ini, Anaby ingin merasakan kedamaian seorang diri, jauh dari segala drama yang menyertainya. Ia hanya ingin menikmati makan siang dengan tenang—sebuah jeda yang langka sejak kehadiran Nyonya Kemala dan Laura.Di perjalanan, Anaby memandang kalung bulan sabit yang masih menggantung di leher jenjangnya. Ia menyentuhnya dengan ujung jari—hati-hati, p

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Dua Pria di Tempat yang Sama

    Para pelayan kafe mendadak bergerak dengan ketangkasan tinggi, nyaris seperti gerakan koreografi yang telah mereka latih berulang kali. Langkah mereka menjadi lebih sigap, ekspresi wajah mereka berubah menjadi lebih hormat. Tanpa satu perintah pun, mereka mulai menyatukan beberapa meja yang awalnya terpisah, menyusun ulang kursi, serta meletakkan vas kecil berisi bunga hydrangea segar. Semua dilakukan dengan cekatan, seakan mereka sedang menyambut kedatangan para bangsawan dari kerajaan yang jauh.Di antara kesibukan itu, Anaby masih duduk dengan tubuh sedikit membungkuk, wajahnya nyaris tertutup seluruhnya oleh buku menu. Hanya sebagian kecil dari matanya yang berani mengintip ke arah Michael.Namun, saat Anaby melakukan itu, tatapan mereka bersinggungan. Matanya tak sengaja bertemu dengan sepasang mata biru yang terasa begitu jauh, sekaligus begitu dekat dengan kenangan yang ia simpan. Dengan tergesa, Anaby kembali menutup wajahnya dengan buku menu. Jantungnya bertalu tak menentu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Ambil ini, Nona.

    Seluruh pasang mata langsung tertuju pada Anaby. Para pria di meja eksekutif memandang dengan tatapan penuh tanya, sementara manajer kafe terburu-buru datang menghampiri Michael dengan peluh membasahi pelipis."Mohon maaf sebesar-besarnya, Tuan. Kami akan segera menggantinya dengan minuman yang baru. Kami juga akan mendiskusikan kompensasi atas ketidaknyamanan ini," ujar sang manajer dengan wajah tegang.Namun, Michael berdiri dengan tenang. Gerakannya penuh kewibawaan, sehingga mampu membungkam seluruh kegaduhan. Para pelayan terdiam, manajer tertegun, dan bahkan suara denting sendok di kafe lenyap."Tidak perlu memperpanjang masalah kecil," ucap Michael, suaranya baritonnya seperti simfoni malam yang menggetarkan. "Ambilkan saja minuman baru. Dan minuman yang tumpah, akan tetap saya bayar."Detik selanjutnya, pria itu menghampiri Anaby hingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi heran.Napas Anaby tercekat, tubuhnya nyaris tak mampu bergerak saat melihat Michael kini berdiri be

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Harus Gagal

    Dari balik spion, pandangan Aslan menangkap gerak-gerik Anaby dengan seksama. Nampaknya, Aslan mulai mencurigai sikap Anaby yang tidak seperti biasanya. Menyadari hal itu, Anaby buru-buru memasukkan saputangan yang dipinjamkan Michael ke dalam tas tangan, lalu mengeluarkan tisu sebagai gantinya. Gadis itu mengusap keningnya yang lembap oleh ketegangan, sementara matanya melirik sesekali ke arah kaca spion."Maaf, Sayang, mobilku tidak senyaman mobil yang biasa kau pakai,” ucap Aslan tersenyum hambar“Untuk sekarang, aku hanya mampu membeli mobil bekas. Tapi, suatu hari nanti, kalau kita menikah... aku berjanji akan membeli mobil baru yang lebih bagus, supaya kau bisa jalan-jalan dengan nyaman."Anaby menarik napas dalam-dalam, dadanya bergemuruh dengan perasaan yang sulit diuraikan. Bibirnya melengkungkan senyum tipis, walau dalam hatinya ia berdecih getir. Kenangan tentang masa lalu tiba-tiba menyeruak begitu saja. Anaby teringat akan sepuluh tahun yang telah ia jalani bersama Asla

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Biarkan Aslan yang Membuat Kekacauan

    Anaby mengalihkan pandangannya ke danau kecil di depan mereka. Menolak permohonan Aslan secara terang-terangan dalam kondisi seperti sekarang, tidaklah memungkinkan. Terutama, ketika pria itu memandangnya dengan tatapan penuh harap.“Ana,” lirih Aslan, suaranya serak menahan rasa, “Aku tidak akan menyerah. Suatu hari, aku pasti bisa berdiri sejajar denganmu, tapi aku butuh bantuanmu, Sayang.”Demi meluluhkan hati Anaby, Aslan menggeser posisi duduknya hingga tubuh mereka hampir menempel. “Kau satu-satunya orang yang paling memahami caraku berpikir. Tolong, lihat lagi metodeku. Koreksi, sempurnakan, dan tambahkan apa pun yang kamu anggap perlu. Ini bukan hanya soal program, melainkan penentu dari masa depan kita.”Alih-alih merasa tersentuh, Anaby justru ingin mendorong Aslan supaya terjatuh dari bangku taman. Ia tahu benar bahwa pria itu sedang memainkan kartu lamanya: menjual harapan, membungkusnya dengan kerinduan dan romansa yang memilukan. “Kirimkan saja ke surelku. Aku akan mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Kesempatan Terakhir

    Dengan cepat, Laura menarik tangan Nyonya Kemala, mengajaknya menuju mobil yang telah menunggu di halaman. Mereka melangkah seperti sepasang sekutu dalam perang, yang siap menyusun strategi untuk menyerang musuh. Tanpa membuang waktu, Laura memerintahkan sopirnya untuk menjalankan mobil. Begitu kendaraan beroda empat itu melaju di jalan utama, ia mengeluarkan ponsel dan menekan nama di kontaknya.Aslan. Sesaat, Laura menarik napas panjang. Membiarkan detak jantungnya menyesuaikan dengan skenario yang telah ia susun di dalam benaknya. Nada sambung pun terdengar. Tak lama kemudian, terdengar suara berat khas lelaki muda dari seberang.“Halo, siapa ini?” sapa Aslan, terdengar waspada.Laura membenarkan posisi duduknya. Suaranya dibuat serendah mungkin, layaknya seseorang yang sedang menahan air mata.“Aslan... ini aku, Laura,” ucapnya pelan, “maaf kalau aku menelepon tiba-tiba, tapi aku tergerak untuk menolongmu. Aku hanya ingin memberimu... sebuah kesempatan terakhir.Ada keheningan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24

Bab terbaru

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Saya Siap Menikah

    Tak ingin terlihat gugup di hadapan semua orang, Anaby dengan lembut menarik tangannya dari genggaman hangat Michael. Ia menunduk sedikit, menyembunyikan rona merah yang mulai naik ke pipinya."Senang juga berkenalan denganmu, Tuan Michael," balasnya, dengan suara setenang yang bisa ia upayakan.Anaby menyisipkan jeda napas, agar detak jantungnya yang riuh tak terdengar oleh siapapun.Suasana mendadak menjadi kaku. Keheningan menggantung sesaat, seolah semua orang masih mencerna interaksi kecil antara pasangan muda itu.Namun, Tuan Carlo, dengan ketangkasan naluri seorang ayah, segera mengambil alih kendali dan mencairkan suasana."Selamat datang di rumah kami Tuan Gama, Nyonya Safira, dan Michael. Mari kita ke ruang makan. Semua hidangan telah kami siapkan dengan sebaik mungkin," ujarnya ramah sembari mengangkat satu tangan, mengisyaratkan arah yang harus mereka tuju.Nyonya Kemala yang sejak awal menahan diri untuk tidak bersuara, ikut serta menunjukkan keramahan. Dengan senyum kaku

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Akhirnya Dia Datang

    Anaby nyaris melangkahkan kaki keluar kamar, tetapi suara deru mobil lain menyusul masuk ke halaman depan rumah. Ia tak perlu menengok untuk tahu siapa yang datang—Nyonya Kemala dan Laura. Kedua perempuan itu seperti bayangan kelam yang terus membayangi hidupnya. Desahan kecil lolos dari bibir Anaby. Gadis itu menarik kembali langkahnya dan menutup pintu kamar rapat-rapat. Ada getir yang menyesap di balik dadanya. Tidak, ia terlalu anggun untuk menghabiskan tenaga meladeni sindiran atau lirikan sinis dari ibu dan adik tirinya itu. Malam ini terlalu penting untuk dicemari oleh racun ucapan mereka.Maka, Anaby memilih untuk menunggu. Ia duduk di sisi ranjang, menggenggam ponselnya dengan jari-jari yang bergetar pelan, entah karena gelisah atau sekadar gugup. Tak lama, layar ponselnya menyala. Sebuah pesan dari Sandra muncul—membuat Anaby mendengus lirih.[Ana, kau jadi bertemu dengan keluarga Rajasa? Semoga semuanya berjalan lancar. Tapi, aku harap kau tetap mempertahankan cintamu pa

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Tuan Putri telah Kembali

    Ingatan pahit datang perlahan di benak Anaby, membawa dirinya pada lorong waktu yang telah lama tertutup.Dulu, di hari yang sama, ayahnya harus dilarikan ke rumah sakit akibat kesalahan yang ia perbuat. Sambil berurai air mata, Anaby menggenggam tangan sang ayah yang terbaring tak berdaya. Rasa penyesalan pun tak henti menerpa dirinya, kala sang ayah menghembuskan nafas terakhir.Tak lama setelah sang ayah meninggal dunia, ia menerima undangan pertunangan baru. Bukan untuk dirinya, melainkan antara Michael dan Laura. Ibu tirinya yang memberikannya dengan senyum setengah mengejek. Anaby menolak datang, dan memilih untuk tetap berada di rumah bersama Aslan. Dan setelah itu, ia mendengar kabar bahwa Michael, Laura, dan Nyonya Kemala pindah ke luar negeri. Anehnya, ia tak pernah mendengar kabar pernikahan mereka. Tak ada undangan. Tak ada foto. Bahkan tidak satu pun berita di media.“Mungkinkah Michael dan Laura tidak pernah menikah? Tapi, kenapa?” guman Anaby penasaran.Pertanyaan itu

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Kesempatan Terakhir

    Dengan cepat, Laura menarik tangan Nyonya Kemala, mengajaknya menuju mobil yang telah menunggu di halaman. Mereka melangkah seperti sepasang sekutu dalam perang, yang siap menyusun strategi untuk menyerang musuh. Tanpa membuang waktu, Laura memerintahkan sopirnya untuk menjalankan mobil. Begitu kendaraan beroda empat itu melaju di jalan utama, ia mengeluarkan ponsel dan menekan nama di kontaknya.Aslan. Sesaat, Laura menarik napas panjang. Membiarkan detak jantungnya menyesuaikan dengan skenario yang telah ia susun di dalam benaknya. Nada sambung pun terdengar. Tak lama kemudian, terdengar suara berat khas lelaki muda dari seberang.“Halo, siapa ini?” sapa Aslan, terdengar waspada.Laura membenarkan posisi duduknya. Suaranya dibuat serendah mungkin, layaknya seseorang yang sedang menahan air mata.“Aslan... ini aku, Laura,” ucapnya pelan, “maaf kalau aku menelepon tiba-tiba, tapi aku tergerak untuk menolongmu. Aku hanya ingin memberimu... sebuah kesempatan terakhir.Ada keheningan s

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Biarkan Aslan yang Membuat Kekacauan

    Anaby mengalihkan pandangannya ke danau kecil di depan mereka. Menolak permohonan Aslan secara terang-terangan dalam kondisi seperti sekarang, tidaklah memungkinkan. Terutama, ketika pria itu memandangnya dengan tatapan penuh harap.“Ana,” lirih Aslan, suaranya serak menahan rasa, “Aku tidak akan menyerah. Suatu hari, aku pasti bisa berdiri sejajar denganmu, tapi aku butuh bantuanmu, Sayang.”Demi meluluhkan hati Anaby, Aslan menggeser posisi duduknya hingga tubuh mereka hampir menempel. “Kau satu-satunya orang yang paling memahami caraku berpikir. Tolong, lihat lagi metodeku. Koreksi, sempurnakan, dan tambahkan apa pun yang kamu anggap perlu. Ini bukan hanya soal program, melainkan penentu dari masa depan kita.”Alih-alih merasa tersentuh, Anaby justru ingin mendorong Aslan supaya terjatuh dari bangku taman. Ia tahu benar bahwa pria itu sedang memainkan kartu lamanya: menjual harapan, membungkusnya dengan kerinduan dan romansa yang memilukan. “Kirimkan saja ke surelku. Aku akan mem

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Harus Gagal

    Dari balik spion, pandangan Aslan menangkap gerak-gerik Anaby dengan seksama. Nampaknya, Aslan mulai mencurigai sikap Anaby yang tidak seperti biasanya. Menyadari hal itu, Anaby buru-buru memasukkan saputangan yang dipinjamkan Michael ke dalam tas tangan, lalu mengeluarkan tisu sebagai gantinya. Gadis itu mengusap keningnya yang lembap oleh ketegangan, sementara matanya melirik sesekali ke arah kaca spion."Maaf, Sayang, mobilku tidak senyaman mobil yang biasa kau pakai,” ucap Aslan tersenyum hambar“Untuk sekarang, aku hanya mampu membeli mobil bekas. Tapi, suatu hari nanti, kalau kita menikah... aku berjanji akan membeli mobil baru yang lebih bagus, supaya kau bisa jalan-jalan dengan nyaman."Anaby menarik napas dalam-dalam, dadanya bergemuruh dengan perasaan yang sulit diuraikan. Bibirnya melengkungkan senyum tipis, walau dalam hatinya ia berdecih getir. Kenangan tentang masa lalu tiba-tiba menyeruak begitu saja. Anaby teringat akan sepuluh tahun yang telah ia jalani bersama Asla

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Ambil ini, Nona.

    Seluruh pasang mata langsung tertuju pada Anaby. Para pria di meja eksekutif memandang dengan tatapan penuh tanya, sementara manajer kafe terburu-buru datang menghampiri Michael dengan peluh membasahi pelipis."Mohon maaf sebesar-besarnya, Tuan. Kami akan segera menggantinya dengan minuman yang baru. Kami juga akan mendiskusikan kompensasi atas ketidaknyamanan ini," ujar sang manajer dengan wajah tegang.Namun, Michael berdiri dengan tenang. Gerakannya penuh kewibawaan, sehingga mampu membungkam seluruh kegaduhan. Para pelayan terdiam, manajer tertegun, dan bahkan suara denting sendok di kafe lenyap."Tidak perlu memperpanjang masalah kecil," ucap Michael, suaranya baritonnya seperti simfoni malam yang menggetarkan. "Ambilkan saja minuman baru. Dan minuman yang tumpah, akan tetap saya bayar."Detik selanjutnya, pria itu menghampiri Anaby hingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi heran.Napas Anaby tercekat, tubuhnya nyaris tak mampu bergerak saat melihat Michael kini berdiri be

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Dua Pria di Tempat yang Sama

    Para pelayan kafe mendadak bergerak dengan ketangkasan tinggi, nyaris seperti gerakan koreografi yang telah mereka latih berulang kali. Langkah mereka menjadi lebih sigap, ekspresi wajah mereka berubah menjadi lebih hormat. Tanpa satu perintah pun, mereka mulai menyatukan beberapa meja yang awalnya terpisah, menyusun ulang kursi, serta meletakkan vas kecil berisi bunga hydrangea segar. Semua dilakukan dengan cekatan, seakan mereka sedang menyambut kedatangan para bangsawan dari kerajaan yang jauh.Di antara kesibukan itu, Anaby masih duduk dengan tubuh sedikit membungkuk, wajahnya nyaris tertutup seluruhnya oleh buku menu. Hanya sebagian kecil dari matanya yang berani mengintip ke arah Michael.Namun, saat Anaby melakukan itu, tatapan mereka bersinggungan. Matanya tak sengaja bertemu dengan sepasang mata biru yang terasa begitu jauh, sekaligus begitu dekat dengan kenangan yang ia simpan. Dengan tergesa, Anaby kembali menutup wajahnya dengan buku menu. Jantungnya bertalu tak menentu,

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Pertemuan Pertama

    Setelah memantapkan pilihannya, Anaby menelusuri deretan rak sepatu di sisi kiri butik. Pandangannya jatuh pada sepasang stiletto berwarna merah anggur, dihiasi pita satin kecil di bagian belakang tumit dan hak ramping sepanjang sepuluh sentimeter. Sepatu itu bukan hanya serasi dengan gaunnya, tetapi juga memancarkan keberanian yang selama ini ia kubur di balik gaun-gaun konservatif.Tanpa ragu, Anaby memutuskan untuk membelinya. Selesai melakukan pembayaran, Anaby menggenggam kantong belanjaan butik itu dan kembali ke mobil."Antarkan saya ke kafe di sekitar pusat kota, Pak," ucapnya pelan kepada sopir, sambil menatap keluar jendela. Siang ini, Anaby ingin merasakan kedamaian seorang diri, jauh dari segala drama yang menyertainya. Ia hanya ingin menikmati makan siang dengan tenang—sebuah jeda yang langka sejak kehadiran Nyonya Kemala dan Laura.Di perjalanan, Anaby memandang kalung bulan sabit yang masih menggantung di leher jenjangnya. Ia menyentuhnya dengan ujung jari—hati-hati, p

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status