Share

Bab 341 pemilik Pajero putih

"Kuat, Sayang .... Kita tidak boleh lemah, ya? Kamu harus jadi kekuatan untuk Mama." Aku berucap seraya mengelus perut.

Sudah menjadi rutinitas di pagi hari, rasa mual yang melanda membuatku muntah-muntah di kamar mandi.

Seperti sekarang ini, aku masih berdiri di depan cermin seraya menatap wajah yang lesu setelah mengeluarkan isi perut.

Hanya air saja, karena aku belum memakan apa pun.

"Sayang, kamu di dalam?"

Gedoran di pintu membuatku menoleh. Siapa lagi kalau bukan Aldi yang baru saja menyadari ketidakadaanku di sampingnya.

"Iya, Bang."

"Muntah lagi?"

"Heem," kataku seraya mengusap bibir dengan air.

Setelah merasa lebih baik dari sebelumnya, aku keluar. Dan wajah khawatir suamiku jadi pemandangan yang sudah tak asing lagi.

"Hari ini kamu gak usah ke pabrik, ya? Kamu istirahat saja." Aldi menuntunku ke tempat tidur.

"Dua hari yang lalu aku enggak ke pabrik, Bang. Masa, sekarang juga enggak kerja lagi. Nanti aku dibilang males dan manja. Aku gak mau, ah ...."

"Aruna, tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status