"Hari baru pukul 3 sore.. kenapa cepat pulang sayang..apa tidak ada meeting hari ini..?"Melinda sambut Rian yang baru sampai ke rumah.
"Bapak Hendra suruh saya agar cepat pulang, karena memang hari ini tidak ada rapat.. kata beliau ini kan masih masa bulan madu..biar urusan kerja dikerjakan sekretaris kantor katanya..".
Ucap Ryan kepada istrinya sambil mencolek dagu Melinda.
Dalam hatinya Ryan membatin.. "Apa yang aku kerjakan hari ini, baiknya Melinda tidak mengetahuinya dahulu.
Karena ini menyangkut informasi rahasia pribadinya.. bahkan rahasia perusahaan dan juga siapa aktor jahat di balik semua kejadian selama ini."
Namun dibalik semuanya,hari ini Ryan
Setelah mencicipi hidangan yang telah disediakan, Letda Anton memulai pembicaraan."Bapak-bapak sekalian, terima kasih telah hadir disini.. kami dari kepolisian sangat berharap, anda bisa memberikan keterangan yang kami butuhkan.. untuk mengungkap kasus yang sedang kami tangani.."Bapak Herman dan juga bapak bapak pengacara, anggukkan kepala tanda setuju."Pertama-tama saya ingin meminta keterangan, dari bapak Herman"ucap Letda Anton sambil memandang kepada Pak Herman."Apa posisi bapak, di perusahaan milik keluarga Pratomo?"bertanya Letda Anton."Saya adalah ajudan bapak Arya Pratomo, pemilik resmi perusahaan Pratama group. Beliau adalah ayah kandung dari
"Setelah di Bandung apakah kedua anak bapak Arya Pratomo, dalam keadaan aman?"Kembali Letda antum bertanya kepada bapak Herman."Walau saya tidak terlibat langsung, namun setiap 2 minggu sekali saya mengunjungi mereka, untuk memantau keadaan mereka.Dan saya bersyukur, mulai dari tuan muda Teguh Pratomo.. berumur 4 tahun sampai dengan 40 tahun semuanya dalam keadaan baik-baik saja, dan saya mengira,Ibu varah sudah tidak mencari Mereka lagi..Tapi ternyata, Ibu varah membayar seseorang untuk terus mencari keberadaan putra dan putri bapak Arya Pratomo.Dan akhirnya, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.. menimpa tuan muda Teguh Pratomo dan istrinya, juga
"Sebelum kami mulai bicara, tolong nona muda keluarkan dokumen-dokumen penting peninggalan dari almarhum bapak Teguh Pratomo".Salah satu dari bapak pengacara, meminta kepada Melinda dan juga Rian."Baik pak."Melinda dengan segera bergegas menuju ke kamar almarhum tante Lisa di temani oleh Rian, mengambil dokumen penting.Selang beberapa menit, mereka berdua keluar membawa dokumen dokumen penting yang lumayan banyak."Baik, bapak bapak pengacara mari kita mulai keterangan yang mau disampaikan."letda Anton memulai pembicaraan."Menurut keterangan dari bapak Herman, sebelum bapak Arya Pratomo meninggal dunia, beliau memanggil bapak bapak pengacara,kira kira u
"Maaf bapak-bapak pengacara, saya hanya ingin melengkapi keterangan, selain dokumen-dokumen ini apa tidak ada hal lain yang bisa menghalangi kekuasaan Ibu varah waktu itu?"Kembali Letda Anton bertanya kepada bapak Mahendra sarjana hukum selaku loyer keluarga Pratomo."Setelah terbakarnya dokumen-dokumen asli yang di tangan kami, secara hukum kami tidak bisa menghentikan Ibu varah yang mengatasnamakan sebagai penerus keluarga Pratomo.Karena kami tidak punya bukti secara tertulis,yang menyatakan bahwa perusahaan ini milik siapa?.Namun secara administrasi, Ibu varah tidak bisa membuka akses keuangan di perusahaan Pratama group.Disana perusahaan akuntan yan
"Benar bapak pengacara, dulu waktu bapak meminta saya untuk memata-matai ibu varah dengan memasang CCTV di rumah atau di kantornya memang saya lakukan.Pada saat itu secara diam-diam saya menghubungi kepala keamanan rumah bapak Arya Pratomo, yang bernama Pak Hasan, lalu saya menyampaikan Apa yang bapak minta kepada saya kepada beliau ini ,dan beliau setuju, lalu secara diam-diam pula memasangnya di tempat rahasia.Namun karena sekian lamanya sampai saat ini, saya belum pernah bertemu atau menghubungi beliau ,yang saya dengar sudah tidak bekerja lagi di rumah peninggalan almarhum bapak Arya Pratomo, karena Ibu varah memecat orang-orang yang setia kepada almarhum bapak Arya Pratomo.Saya khawatir, para penjaga keamanan yang sekarang telah merubah sistem keamanan di rumah terse
"Ini tidak bisa dibiarkan Herman, kita harus segera membuka CCTV tersebut, di sana pasti ada bukti-bukti bahwa ibu varah merencanakan semua ini."Terdengar bapak Hasan sangat emosi ,mendengar atas kematian anak-anak dari almarhum bapak Arya Pratomo yang tidak wajar."Benar itu Pak Hasan, Dan polisi sedang menyelidiki kasus ini, kita tidak bisa menuduh Ibu varah tanpa bukti-bukti yang kuat, kalau begitu coba ingat-ingat dengan benar..Apa kata sandi di server yang menyimpan data keamanan CCTV rahasia itu?Nanti pihak kepolisian yang akan memeriksa dan menyita barang-barang bukti tersebut."Bapak Herman pun bersemangat untuk segera mengetahui isi dalam
"Maaf bapak polisi, kalau boleh kami memberi usul, sebaiknya jangan terburu-buru pihak kepolisian untuk menggeledah kediaman ibu Varah, apalagi kantor perusahaan Pratama group saat ini.Rencananya kami hari ini juga, akan menemui klien kami yaitu pihak akuntan yang menangani perusahaan Pratama group.Kami akan membawa dokumen-dokumen ini, dan memasukkan nona muda Melinda sebagai pewaris yang sah perusahaan Pratama group, dan segera melantik Beliau sebagai CEO yang baru serta mengambil alih kekuasaan yang dipegang Ibu Varah saat ini.Setelah nona muda Melinda resmi menjadi CEO Pratama group, kami rasa disitulah saat yang tepat pihak kepolisian menggeledah kediaman Ibu Varah dan kantor perusahaan Pratama group."Bapak
Mansion Pratomo….Kediaman mewah dan elegan dengan fasilitas VIP berdiri megah di lereng bukit nan hijau di pinggiran kota, banyak villa di sekitarnya namun bangunan ini sangat mencolok dan yang paling elit kelihatan dipandang mata.Tampak 2 orang security berjaga di pos sedang mengobrol sambil sesekali memperhatikan keluar gerbang.Sementara di bagian pintu masuk, tampak 2 orang Bodyguard sedang berdiri di dekat pintu.Tidak lama kemudian, nampak sebuah mobil mewah berhenti di depan gerbang Mansion tersebut,.Dengan remote control, security yang berada di pos membuka pintu gerbang Mansion tersebut dan bergegas menghampiri mobil mewah yang perl
Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak
"Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga
Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t
Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m
Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&
"Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.
Mbok Darmi mengusap air matanya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ceritanya, sambil melihat ke atas dia coba ingat-ingat kejadian sehari sesudah majikannya menikah dengan Ibu farah."Di hari-hari pertama mereka sesudah menikah, Tuan Arya tidak memperlakukan istimewa kepada ibu farah... Yang saya ketahui waktu itu mereka tidak tidur satu kamar.Sepertinya Tuan Arya, memang tidak mencintai dan tidak mau membawa Ibu farrah ke dalam kamar pribadi milik peninggalan beliau dan mendiang istrinya, kecuali saat terjadi kecelakaan waktu itu.Walau tinggal satu rumah, tapi mereka beda kamar tidur. Tuan arya tetap di kamar pribadinya yang bersebelahan dengan kamar putra dan putrinya di lantai 2 Mansion tersebut, sedangkan ibu farah menempati kamar di lantai pertama bersama putra
"Lalu apa yang terjadi setelah itu mbok?" Melinda jadi sangat penasaran."Kedua pengacara Ibu farah terus memberi tekanan kepada bapak Arya, agar bertanggung jawab atas perbuatannya kepada Ibu Farah.Mereka mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum, jika Tuan Arya tidak segera menikahi Ibu Farah."Saya melihat tuan Arya saat itu sangat tertekan, beliau seperti makan buah simalakama. Di satu sisi dia masih sangat setia kepada almarhum istrinya dan berjanji tidak akan menikah lagi setelah beliau tiada, di sisi lain dia sudah terlanjur berbuat zinah kepada ibu farah dan harus bertanggung jawab.Akhirnya dengan berat hati, Tuan Arya bersedia menikahi Ibu Farah. Sepertinya beliau saat itu tidak ingin namanya dan pe
Riyan kembali ke ruang tamu dimana di di sana sedang berkumpul bapak-bapak pengacara, Pak Herman juga Pak Hasan .Mereka sedang mendiskusikan suatu hal yang sangat penting untuk persiapan pelantikan Melinda besok pagi.Sejenak Ryan menghampiri mereka,tapi karena merasa kehadirannya tidak terlalu penting di situ dia segera pamit ke dapur mencari istrinya Melinda.Sebelum langkah kakinya sampai dekat ruangan dapur, Ryan mendengar Mbok Darmi sedang bercerita tentang almarhum Bapak Arya Pratomo dan istrinya kepada Melinda.Ryan menghentikan langkahnya di sudut ruangan yang tidak terlihat oleh Mbok Darmi serta Melinda dan juga kedua pembantu Mbok Darmi di situ, karena kebetulan terhalang oleh sebuah lemari es.