"Adrian, besok adalah pernikahanmu bersama dengan Naomi papa tidak mau kamu malah menghancurkannya lagi karena papa sudah cukup malu dengan kamu yang tiba-tiba saja menikah dengan Almira dan membatalkan pertunanganmu dengan Naomi saat itu. "Papar Tuan mahrez mencoba untuk mengingatkan putra semata wayangnya tersebut."Papa tenang saja aku sudah memilih Naomi untuk menjadi pendamping dalam hidupku lagi pula undangan semua sudah tersebar aku tidak mungkin menyakiti hati Naomi. "Jawab Adrian dengan senyuman."Semoga saja kamu tidak berubah pikiran, karena papa tidak mau kesalahan lagi yang kamu buat! "Ancam tuan mahrez yang langsung pergi meninggalkan Adrian."Apa aku akan sanggup, menjalani Rumah tanggaku dengan Naomi apa aku akan merasa bahwa Naomi sama seperti Almira. "Batin Adrian yang terus saja membuat dia mulai ragu pada pernikahannya dengan Naomi, namun janjinya pada sang papa harus tetap terpenuhi dia tidak boleh menghancurkan keluarganya sekali lagi.***"Almira, besok aku ada
Naomi dan juga Adrian sudah sampai di gedung akad nikah pernikahan mereka, Naomi menggunakan gaun berwarna putih yang sangat mewah banyak sekali tamu yang datang dari keluarga Naomi maupun dari keluarga Adrian, dua keluarga pengusaha sukses bersatu sebuah hal yang sangat Tuan mahrez inginkan sejak dulu namun harus terhalang saat Adrian menikah dengan Almira.Adrian yang datang dengan sang papah menggunakan jas berwarna abu membuat dirinya semakin tampan menjadi pusat perhatian bak seorang raja dalam sehari.Pernikahannya kali ini tentu sangat jauh berbeda dengan pernikahannya dengan Almira mantan istri yang masih menyimpan kenangan dalam hatinya, Bagaimana tidak? Dia menikah dengan Almira terpaksa karena sebuah fitnah dari para warga yang mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan yang membuat kampung mereka tercemar padahal Amira hanya membantu Adrian saat akan dikeroyok oleh beberapa orang.Almira tidak pernah merasakan kemewahan seperti yang dirasakan oleh Naomi, dia jauh lebih ber
Almira tidak menyangka, ada yang justru malah menuduhnya dan membuat keadaan semakin panas diantara mereka berdua padahal merah datang ke pernikahannya hanya untuk mengucapkan selamat karena dia pun ikut berbahagia atas pernikahan yang telah dilakukan oleh mantan suami tersebut."Adrian, tidak seharusnya kamu berbicara itu pada Almira aku mengenal bagaimana sosok Almira sejak dulu bahkan ustadz kami pun tahu putrinya tidak akan pernah melakukan hal serendah itu atau mungkin selama ini Almira memang dijebak karena ada orang yang tidak suka dengannya! "Sahut ustad Ali melirik ke arah Naomi, seolah dia curiga dengan wanita yang sudah menjadi istri Adrian tersebut dia yang sudah membuat kehidupan Almira hancur."Justru saya tidak menyangka bahwa gadis seperti Almira akan melakukan hal serendah itu jika dia memang mengincar Arga sahabatku sejak dulu kenapa dia mau menikah denganku atau mungkin dia dan Arga sudah saling mencintai. "Selidik Adrian menatap sini sekarang Almira membuat gadis i
"sudah sejak lama aku memang menyimpan perasaan itu padamu Almira, tapi aku sadar kamu adalah anak dari guruku ustadz Kafi Aku tidak mau jika aku salah menjadi suamiku. "Ujar ustaz Ali yang akhirnya mengungkapkan perasaannya pada Almira yang selama ini dia pendam."Berhentilah berharap padaku aku tidak pantas untuk dicintai siapapun dan aku tidak pantas untuk dijadikan Seorang Istri. "Jawab almira yang langsung pergi meninggalkan ustadz ali begitu saja,Almira pun merasa bersalah karena dia bersikap seperti itu pada laki-laki yang memang pernah dia cintai namun hatinya sudah terbagi dia sudah lebih dulu mencintai Adrian namun takdir malah justru membuat dia kembali dengan ustaz Ali tapi kini kondisinya berbeda Almira mereka sudah menjadi seorang janda tidak mungkin keluarga ustadzah Ali akan menerimanya sebagai seorang menantu.Almira pun langsung masuk ke dalam kamarnya, nila yang melihat tingkah Almira sedikit berbeda akhirnya datang menghampirinya."Kamu baik-baik saja Almira, kena
Waktu subuh telah tiba Almira mencoba untuk bangun dari tidurnya namun kepalanya sedikit pusing dan perutnya pun terasa mual, mentah dia terlalu kelelahan atau memang tubuhnya harus diistirahatkan."Almira, kamu kenapa apa kamu sakit? "Tanya nila yang mulai merasa cemas dia pun memegang kening Almira namun badannya tidak terasa panas tapi alhamdulillah terus memegangi perutnya dan dia langsung pergi ke toilet.Tiba-tiba saja Almira muntah-muntah, dia tidak tahu apa yang badannya rasakan padahal kemarin kondisinya baik-baik saja namun tak kenapa, hari ini malah justru kepalanya pusing."Almira, Kamu ini kenapa kenapa kamu tiba-tiba muntah-muntah atau jangan-jangan. "Belum sempat mengucapkan kata apapun nila sudah mulai merasa takut jika temannya itu malah justru hamil anak Adrian."Atau jangan-jangan apa Nila? "Tanya kembali Amira menatap sang sahabat."Apa bulan ini kamu sudah datang bulan? "Tanya Nila mencoba untuk mengintrogasi Almira."Siklus datang bulanku memang tidak teratur seb
Pernikahan yang seharusnya menjadi hal yang paling membahagiakan dalam kehidupan Rian namun terasa hampa dia lalui bersama dengan Naomi, mungkin cintanya memang telah habis pada Almira sehingga dia sendiri lupa Bagaimana caranya untuk memulai kehidupan baru tanpa bayang-bayang lagi mantan sang istri.Ada yang terbangun dari tidurnya, melihat Naomi masih tidur dengan lelah tanpa peduli sedikitpun padanya, padahal saat dulu Almira menjadi istrinya justru dia selalu bangun lebih dulu dan menyiapkan segala keperluan Adrian tetapi jauh berbeda dengan Naomi, dia seperti tidak melihat sosok istri dalam diri wanita itu.Ada Pun akhirnya memutuskan untuk bangun dan segera bersiap-siap untuk berangkat pergi ke kantor Setelah semuanya selesai dia masih melihat sang istri tertidur mungkin karena Naomi sangat lelah selepas acara pesta pernikahannya belum lagi dia selalu memikirkan tentang bagaimana caranya pergi berbulan madu bersama dengan Adrian padahal Adrian memang belum siap sama sekali untuk
"Almira, Nila kalian mau pergi ke mana? "Tanya ustad Ali menghampiri mereka berdua membuat Almira pun sedikit gugup karena dia tidak mau siapapun orang tahu tentang kehamilannya."Aku mau jalan-jalan sama Almira, aku sudah izin sama ustad danang dan dia sudah mengizinkannya lagi pura bosan sekali jika selalu ada dalam pesantren sekalian aku dan Almira ada sesuatu yang ingin dibeli ustad. "Jawab Nila mencoba untuk meyakinkan ustaz Ali dan Almira pun hanya bisa tersenyum."Bagaimana aku antar saja karena takut ada sesuatu yang terjadi sama kalian berdua. "Ucap ustazah Ali membuat Nila pun kembali mencari alasan agar laki-laki itu tidak mengikuti mereka."Tidak perlu ustadz lebih baik ustadz Ali fokus aja di pesantren, lagi pula ini kan urusan perempuan masa ustaz Ali harus ikut terus. "Celoteh Nila yang akhirnya membuat ustaz Ali pun mengurungkan niatnya."Ya sudah, kalau begitu kalian berdua hati-hati ya nanti kalau ada apa-apa hubungi aku atau mungkin kamu kehabisan ongkos di jalan na
"sudah jangan dibahas lagi ya Bu apapun yang Mas Adrian katakan, Almira tidak akan pernah peduli padanya yang terpenting sekarang Almira sudah ikhlas. "Jawab Almira dengan senyuman padahal dia tahu bahwa kejadian kemarin membuat hatinya terluka dan sakit namun dia harus tetap kuat dan tegar karenamu bagaimanapun Adrian sudah memilih jalan hidupnya sendiri."Syukurlah, ibu sangat bahagia sekali akhirnya kamu bisa menjalani kehidupanmu yang baru dan Ibu berharap kamu akan mendapatkan pendamping sama seperti Adrian yang mendapatkan pendamping baru yaitu Naomi. "Papar sang Ibu membuat Amira pun menitipkan air mata Karena dia datang ke sini bukan untuk membahas pria itu melainkan tentang kehamilannya."Bu, ada sesuatu yang harus Ibu tahu jadi sebenarnya, Almira datang ke sini ingin memberitahu Ibu bahwa Almira hamil anak Mas Adrian. "Ucap Almira seketika membuat Fitri pun seperti tersambar petir di siang bolong dia tidak menyangka bahwa putrinya akan menjalani kembali ujian yang sangat ber
Adrian pun Kembali ke tempat penginapannya, Ilham ternyata sudah pulang Dia terkejut melihat Adrian yang begitu sangat lemah dan juga tidak bergairah.Dengan jalan yang sempoyongan Adrian pun perlahan duduk di ruang tamu dia menggenggam kepalanya dengan kedua tangan seolah dia telah melakukan hal yang paling tidak dia sukai di dunia ini yaitu menghina Almira, dia selalu saja melakukan itu hingga membuat hati gadis itu pun hancur."Adrian, kamu ini ke mana saja sih Aku cari kamu kemana-mana nelpon juga tidak diangkat aku tuh khawatir jika terjadi sesuatu sama kamu? "Tanya Ilham mencoba untuk menghampiri Adrian dan duduk di sampingnya."Aku tadi habis pergi keluar, Aku hanya ingin menenangkan diri mencoba memahami hatiku yang selama ini hancur karena Almira, Namun ternyata justru aku malah bertemu dengan Almira lagi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun tersenyum bahagia, karena dia memang sangat menyukai Adrian bersama dengan Almira hanya saja dia selalu menganggap Adrian itu terlalu egois
"bukan urusanmu! "Jawab tegas Almira yang langsung mengambil barang-barangnya namun Adrian tidak tinggal diam, dia mencoba untuk meraih tangan Almira sehingga barang-barangnya pun terjatuh."Ini menjadi urusanku Almira, karena kamu mengatakan tadi bahwa kamu telah hamil dan sekarang kamu sedang mengandung anak siapa itu? "Tanya Adrian menatap Almira,"Mas Adrian, bukankah kamu sendiri yang mengatakan padaku bahwa kita sudah berpisah dan kita tidak ada lagi urusan apapun, jadi kamu jangan pernah mau tahu lagi tentang kehidupanku! "Jawab tegas Almira mencoba melepaskan genggaman tangan Adrian yang membuat dia tertahan di taman itu."Aku perlu tahu Almira, apa jangan-jangan anak yang ada dalam kandunganmu itu adalah anak Arga karena terakhir kali kalian berselingkuh di belakangku. "Lagi-lagi ucapan Adrian menyayat hati Almira, dia selalu saja menuding Almira berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah mengenalnya sebelumnya."Cukup! Sudah cukup kamu fitnah
Hari kedua Adrian di kota Bandung, entah kenapa dia selalu memikirkan Almira yang tidak sengaja dia temui di supermarket saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Bandung, rasanya ingin sekali dia bertemu kembali dengan mantan istrinya itu, walaupun setiap kali bertemu dengan Almira justru selalu saja membuat hatinya terluka tapi ada yang sadar bahwa dia masih sangat mencintai Almira. walau apa yang Amira torehkan pada pernikahannya begitu sangat menyakitkan."Adrian, Ayo kita bersiap-siap kan Hari ini meeting pertama kita. "Ucap Ilham membuat Adrian pun hanya terdiam, karena justru dia belum bersiap-siap ataupun memakai pakaian rapi dia justru malah melamun di pinggir jendela kamarnya memikirkan tentang pertemuan dia dengan Almira kemarin."Bagaimana meeting hari ini kamu wakilkan saja sepertinya badanku masih kurang sehat. "Jawab Adrian membuat Ilham pun menghampiri rekan kerjanya itu, karena dia tahu pasti ada yang terjadi sesuatu pada Adrian sehingga membuatnya tidak mau pergi m
Mendengar penjelasan dari Lusi, membuat ustadz Ali pun tercengang, karena dia tidak menyangka bahwa Almira hamil anak Adrian, padahal perpisahan mereka memang sudah terjadi Dia tidak bisa membayangkan Bagaimana Almira melanjutkan hidup sebagai seorang janda dan juga seorang ibu tunggal untuk anaknya kelak.Ustadz Ali pun langsung bergegas meninggalkan Lusi dan juga Nila, ia mencoba untuk mencari Almira agar dia tahu kebenaran apa yang sebenarnya terjadi. Ustad Ali sendiri memang tidak terlalu tahu apa yang menyebabkan Almira dan juga Adrian berpisah.Ustad Ali melihat Almira keluar dari kamarnya dia pun langsung menghampiri Almira dan menatap mata wanita yang pernah ada dalam hatinya itu."Kamu mau ke mana Almira, kenapa kamu berhenti mengajar? "Tanya ustad Ali menghentikan langkah Almira yang akan pergi meninggalkan pesantren."Harus kembali ke rumah kedua orang tuaku lagi pula aku sudah diberhentikan oleh ustad Danang aku memang tidak pantas berada di pesantren ini. "Jawab Almira de
Hati Almira semakin terluka, kalau dia harus kembali diasingkan oleh orang lain padahal dia juga adalah wanita biasa yang ingin hidup tenang dan menjalani aktivitasnya seperti wanita lain sepertinya banyak sekali orang yang tidak menyukainya terutama lusi, padahal selama Almira mengajar di sini dia tidak memiliki masalah pada siapapun dan sekarang dia baru tahu bahwa ada orang yang tidak menyukainya selama ini.Almira pun langsung segera masuk ke dalam kamarnya, mengemasi semua barang-barang yang sesuai permintaan dari ustad Danang yang tidak menginginkan dia untuk mengajar lagi di pesantren ini."Almira, kamu jangan memutuskan untuk pergi dari tempat ini lebih baik kita bicara baik-baik sama ustad Danang Mungkin saja dia mau menerima penjelasanmu. "Ucap nila yang langsung menggenggam tangan Almira mencoba untuk menahannya agar tidak mengemasi semua barang-barangnya."Nila, aku memang salah Aku sudah membuat semua orang malu mengenalku termasuk suamiku dulu Mas Adrian, aku tidak panta
Keesokan harinya aku mah nila dan juga Almira memutuskan untuk kembali ke pesantren karena mereka cukup dua hari saja di rumah orang tuanya Almira harus kembali mengajar seperti biasa, walau Tengah hamil dia tidak mau membiarkan tugasnya terbengkalai."Almira, kamu yakin akan tetap mengajar di pesantren atau memang kamu lebih baik tinggal saja sama Ibu di rumah biar Ibu bisa menjaga kamu dan calon cucu Ibu. "Pinta Fitri yang seolah berat melepas Putri semata wayangnya itu, karena dia takut jika terjadi sesuatu pada Almira dia tidak ada di samping putrinya itu."Ibu tenang saja, lagi pula di sana kan ada nila dan juga masih banyak teman-teman yang lain Almira pasti akan baik-baik saja bu yang terpenting adalah ibu jaga diri baik-baik di sini. "Jawab Almira yang langsung memeluk hangat sang Ibu sebuah perpisahan yang harus kembali mereka lakukan ketika Almira kembali pada kehidupannya mengajar di pesantren.Almira hanya tidak mau terus menangisi kehidupan dia yang sekarang, terlebih set
Adrian pun akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan bersama dengan Ilham sahabatnya, setelah mereka akhirnya sampai di sebuah penginapan yang memang memiliki suasana yang tenang dan sejuk Ilham pun dan Adrian mulai beristirahat, namun Ilham selalu memperhatikan Adrian sejak pertemuannya dengan almira seketika dia menjadi murung dan tidak banyak bersuara, padahal sebelumnya Dia sangat baik-baik saja apa mungkin memang ucapan Almira menyentuh hatinya karena memang Ilham sendiri sangat tidak menyangka dengan sikap Adrian yang sampai seperti itu terhadap mantan istrinya padahal Ilham pun tahu bahwa hubungan mereka awalnya baik-baik saja."Adrian, ini kamu minum dulu lagi pula tadi kamu bilang kamu lapar kan. "Ucap Ilham sembari membawakan sebotol air putih dan juga sebuah roti untuk pengganjal perut Adrian, yang baru saja mereka beli di supermarket tersebut."Aku tidak berselera makan, entah kenapa aku teringat kata-kata Almira tadi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun hanya bisa terdiam,
Ilham pun langsung mencari sahabatnya Adrian, Adrian yang tengah memilih bahan makanan dikejutkan dengan Ilham yang tiba-tiba saja seperti dikejar-kejar oleh hantu."Adrian, Ada kabar gembira. "Ucap Ilham."Tenang dulu Ilham, Kamu ini kenapa sih habis ketemu sama hantu atau memang habis ketemu sama mantan! "Jawab Adrian pada Ilham."Enak saja kamu, memang kamu pikir mantanku ada di Bandung lagi pula aku cuma mau kasih tahu sama kamu tadi aku ketemu sama Almira dan temannya. "Ucap Ilham membuat Adrian pun bergeming, rasanya kenapa sulit melupakan Almira karena kemanapun dia pergi selalu saja ada bayangnya padahal Almira sudah entah pergi ke mana tapi tetap saja mereka melaju seru di pertemukan."Sudahlah, aku tidak peduli lagi padanya lagi pula kita ini sudah bercerai dan aku dan dia bukan lagi suami istri! "Jawab tegas Adrian yang seolah tidak mau lagi bertemu dengan Almira tetapi hatinya justru ingin sekali melihat wajah Mantan istrinya itu.Tanpa disadari, Almira dan nila justru ada
"Bu Almira hari ini pengen sekali masak rasanya menikmati sayur sop buatan Ibu pasti enak. "Ucap Almira Yang sepertinya sudah mulai mengalami masa ngidam namun dia sadar masa-masa seperti ini sangatlah dia rindukan bersama dengan suaminya ada ketakutan dalam diri Almira Bagaimana jika ada yang tidak bisa menerima bahwa anak yang ada dalam kandungannya adalah anak mereka, karena memang Almira mengalami fitnah ketika dia dituduh berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal."Ya sudah, ibu akan belikan tukang sayur ya tapi kamu sabar karena ini kan sudah siang. " Jawab sang ibu."Bagaimana aku temani saja Almira ke supermarket Bu, sekalian bumil harus jalan-jalan karena pasti sangat membosankan selalu berdiam diri di rumah lagi pula nanti kalau kita pulang ke pesantren Almira juga tidak akan bisa kemana-mana bu. "Sahut nila yang memberikan ide sangat bagus karena Almira membutuhkan banyak sekali hal yang menyenangkan dalam hidupnya karena tidak mudah menjalani kehi