"Mas kamu kenapa seperti orang yang sedang mencemaskan sesuatu? "Tanya Almira yang melihat sang suami kembali naik ke lantai 2."Aku khawatir dengan keadaan umi, kata bi Imas dia belum sempat turun dan keluar dari kamarnya aku takut jika dia sakit." Jawab Adrian yang mulai cemas dan langsung pergi ke kamar Naomi.Untung kamar naomi tidak terkunci, ketika Adrian tuh masuk dia melihat nomor yang sedang terbaring lemah Adrian yang tidak bisa melihat seorang wanita terluka akhirnya dia pun menghampiri Naomi mengajak seluruh badannya ternyata dia demam tinggian yang panik langsung menelepon dokter dan meminta untuk datang ke rumahnya.Almira yang memperhatikan suaminya yang cemas itu padahal selama ini dia tidak pernah melihat ada yang seperti itu pada siapapun mereka terhadap dirinya sendiri untuk pertama kalinya justru hal tersebut terjadi saat dia melihat Naomi terbaring lemah tidak berdaya."Almira, kamu kenapa diam saja di pintu tolong minta bantuan di Imas ambilkan kompresan untuk Na
Sejak saat itu hubungan Adrian dan juga Almira sekolah tidak baik-baik saja adrianku merasa bahwa Almira selalu saja mudahnya padahal dia dan Naomi hanyalah bersahabat baik."Biar aku siapkan baju untuk kamu bekerja ya. "Ucap Almira yang tetap melayani sang suami karena dia sadar beberapa hari ini sikap Adrian sedikit berubah apalagi sejak maunya sakit padahal saat itu Almira tidak ingin menuduhnya hanya saja Dia sedang terbawa emosi."Biar aku saja sendiri, Lebih baik kamu istirahat saja Mungkin kamu perlu banyak istirahat agar menenangkan pikiranmu biar tidak lagi terus-menerus menungguku Dan juga Naomi. "Jangan langsung pergi meninggalkan almira."Naomi, kami sudah mau berangkat ke kantor lagi apa tahu kondisi badanku sudah jauh lebih baik kalau memang masih belum lebih baik kamu tidak usah pergi ke kantor. "Ucap Adrian yang melihat kami baru saja keluar dari kamarnya."Aku baik-baik saja aku lagi pula kalau seandainya aku tidak berangkat ke kantor nanti siapa yang akan mengurus se
Naomi memang sengaja mengajak Arga untuk berbaikan dengan Adrian agar dia bisa meluruskan rencana menjebak Almira dan membuat Adrian membenci istrinya sendiri."Sudah aku katakan sama kamu kan Mas, aku dan Arga tidak memiliki hubungan apapun lagi pula kita semua kan bersahabat. "Ucap Naomi meyakinkan pada adrian bahwa tidak ada hubungan spesial di antara dia dan juga Arga."Tenang saja Adrian, Aku tidak akan merebut wanita yang pernah kamu cintai kecuali memang kamu memberikannya padaku." Ledek Arga.Adrian dulu memang laki-laki yang bebas, namun dia tidak pernah sedikitpun menyakiti seorang wanita itulah yang dipegang prinsipnya oleh Adrian tetapi berbeda dengan harga Dia laki-laki berhidung belang bahkan seringkali mempermainkan perempuan oleh sebab itu, Adrian memang tidak rela jika Naomi jatuh ketangannya."Ya sudah, aku harus berangkat pergi ke kantor Naomi lebih baik kamu jangan masuk dulu temani saja Arga. "Ucap Adrian yang langsung berpamitan, Almira pun mencium punggung tanga
Keesokan Harinya Adrian berangkat bekerja seperti biasa, namun Naomi izin untuk pulang kerumahnya dan meminta Imas ikut dengannya sehingga Almira sendirian dirumah.Arga pun mulai menagawasi Adrian dan juga Almira, dia melihat bahwa kini hidup Adrian jauh lebih bahagia bersama almura dia tidak terima dengan kebahagiaan itu karena, dia tidak ingin adrian dicintai oleh siapapun. Dan Arga berjanji akan menghancurkan kebahagiaan Adrian dan Almira."Maafkan aku Almira, Aku akan buat hidup kamu hancur tidak akan ada seorangpun yang mau melirikmu sebagai wanita terbaik! "Gumam Arga dalam hatinya.***"Mas Adrian aku udah siapin sarapan pagi untuk kamu, sebelum berangkat ke kantor aku juga sudah siapkan bekal untuk makan siang semoga kamu suka ya dengan menu masakan hari ini,"ucap Almira menatap sang suami."Terima kasih banyak ya sayang, kamu sudah mau memaafkan semua kesalahanku dan aku janji akan sepenuhnya percaya sama istri aku, lagi pula sekarang naomi sudah bisa mengikhlaskan semuanya,
Setelah melihat Almira pingsan, akhirnya Arga pun melancarkan rencananya untuk menghancurkan Almira dan hidupnya, dia mengambil beberapa gambar seolah Almira tengah berselingkuh dengannya. Dengan itu Arga akan bisa menghancurkan Adrian juga dan keluarganya."Maafkan aku Almira, semua aku lakukan karena Naomi, tapi kamu tetap cantik walau pingsan," ucap Arga yang menatap terus Almira.Akhirnya, setelah Arga melancarkan aksinya dia pun bergegas keluar dari rumah itu, dan meninggalkan Almira yang tengah pingsan. Selang beberapa lama tiba-tiba saja Almira mulai terbangun, sembari memegangi kepalanya yang begitu sangat kesakitan usai sebuah tamparan yang dilakukan oleh Arga. Dia terkejut karena tiba-tiba saja Arga tidak ada namun, jilbabnya terlepas dengan rambut yang acak-acakan, serta kamar yang berantakan.***"Assalamualaikum Almira, " ucap Adrian mencari sang istri karena tidak biasanya Almira tidak menyambutnya."Waalaikumsalam mas maaf aku ketiduran," jawab Almira pada sang suami. D
Adrian kembali ke rumah Namun pertengkaran tidak bisa dihindari adrian begitu sangat membenci Almira kini wanita yang selalu dianggap menjadi istri terbaik untuknya."aku mohon sama kamu Mas percaya dengan apa yang aku katakan bahwa aku sepertinya dijebak oleh mas Arga, "ucap Almira mencoba untuk membela diri."Kamu mau berbohong apalagi lagi sama aku Almira,sudah jelas-jelas foto dan video ini kamu dengan Arga, bahkan aku sendiri tidakkah tahu bahwa kamu memiliki masalah ataupun hubungan dengan Arga Kamu tahu kan Arga itu siapa dia adalah sahabatku! "Papar Adrian menatap Almira dengan tatapan tajam."Aku tadi tidak tahu apa-apa Mas tiba-tiba saja mas arga datang ke rumah dan dia mencoba untuk mengancamku, Aku sama sekali tidak berkutik dia menamparku hingga sampai pingsan setelah itu aku tidak tahu hal apapun lagi,"ujar Almira mencoba untuk membela diri."Jangan bohong kamu Almira buktinya kamu sama sekali tidak berbicara apapun saat aku tanya kamu kemana kamu hanya menjawab tadi k
Keesokan paginya adrian kembali kerumah, dia berusaha keras untuk melupakan video tentang perselingkuhan Almira dan Arga. Namun sama sekali tidak bisa dia tepis bahwa, kenyataan pahit harus Adrian terima bahwa cintanya pada Almira memang bertepuk sebelah tangan sejak dulu."Mas Adrian kamu kemana saja mas?" Tanya Almira mencoba menatap suaminya."Jangan peduli padaku lagi!! Lebih baik kamu persiapkan sidang perceraian kita!" Jawab Adrian dengan tegas."Almira Rahmawati hari ini aku talak kamu sebagai istriku!" Dalam amarah Adrian mentalak Almira wanita yang dia cintai."Aku tidak mau mas bercerai, aku bisa jelaskan bahwa aku memang aku difitnah oleh mas Arga dan mbak Naomi, " ujar Almira mencoba menjelaskan."Sudahlah Almira, jangan so polos didepanku!! Aku sangat muak dengan semua tingkahmu!" papar Adrian menatap Almira penuh kebencian.Adrian pergi meninggalkannya dan masuk kedalam kamar. Sedangkan Almira hanya bisa menangis dan tertunduk lemas kali ini, dia harus bisa ikhlas kehi
Keesokan harinya, Almira bertemu lagi dengan Adrian tetapi sikapnya tetap saja dingin terhadap sang istri. Almira tahu ini adalah hari terakhir dia di rumah ini karena memang Adrian menginginkan dia untuk pergi dari rumah ini, dan berharap Almira kembali pada kedua orang tuanya.Almira sudah mengemasi semua barang-barang milik dia dari tadi subuh. walau memang dalam hatinya masih belum bisa mengikhlaskan pernikahan yang masih sangat seumur jagung terlebih, cinta itu sudah hadir di antara dia dan juga Adrian tetapi Almira sama sekali tidak bisa menjelaskan apapun pada Adrian.Karena dia sudah sangat kecewa dengan apa yang dia lihat padahal sama sekali tidak ada kaitannya dengan perselingkuhan bersama Arga karena selama ini dia memang tidak mengenal Arga, bahkan kini Arga pun seolah menghilang ditelan bumi. bahkan, mungkin keluarganya pun sudah tahu bahwa memang Almira sama sekali tidak pernah mencintai lelaki manapun kecuali suaminya."Mas apa memang kamu serius ingin kita bercerai?
Adrian pun Kembali ke tempat penginapannya, Ilham ternyata sudah pulang Dia terkejut melihat Adrian yang begitu sangat lemah dan juga tidak bergairah.Dengan jalan yang sempoyongan Adrian pun perlahan duduk di ruang tamu dia menggenggam kepalanya dengan kedua tangan seolah dia telah melakukan hal yang paling tidak dia sukai di dunia ini yaitu menghina Almira, dia selalu saja melakukan itu hingga membuat hati gadis itu pun hancur."Adrian, kamu ini ke mana saja sih Aku cari kamu kemana-mana nelpon juga tidak diangkat aku tuh khawatir jika terjadi sesuatu sama kamu? "Tanya Ilham mencoba untuk menghampiri Adrian dan duduk di sampingnya."Aku tadi habis pergi keluar, Aku hanya ingin menenangkan diri mencoba memahami hatiku yang selama ini hancur karena Almira, Namun ternyata justru aku malah bertemu dengan Almira lagi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun tersenyum bahagia, karena dia memang sangat menyukai Adrian bersama dengan Almira hanya saja dia selalu menganggap Adrian itu terlalu egois
"bukan urusanmu! "Jawab tegas Almira yang langsung mengambil barang-barangnya namun Adrian tidak tinggal diam, dia mencoba untuk meraih tangan Almira sehingga barang-barangnya pun terjatuh."Ini menjadi urusanku Almira, karena kamu mengatakan tadi bahwa kamu telah hamil dan sekarang kamu sedang mengandung anak siapa itu? "Tanya Adrian menatap Almira,"Mas Adrian, bukankah kamu sendiri yang mengatakan padaku bahwa kita sudah berpisah dan kita tidak ada lagi urusan apapun, jadi kamu jangan pernah mau tahu lagi tentang kehidupanku! "Jawab tegas Almira mencoba melepaskan genggaman tangan Adrian yang membuat dia tertahan di taman itu."Aku perlu tahu Almira, apa jangan-jangan anak yang ada dalam kandunganmu itu adalah anak Arga karena terakhir kali kalian berselingkuh di belakangku. "Lagi-lagi ucapan Adrian menyayat hati Almira, dia selalu saja menuding Almira berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah mengenalnya sebelumnya."Cukup! Sudah cukup kamu fitnah
Hari kedua Adrian di kota Bandung, entah kenapa dia selalu memikirkan Almira yang tidak sengaja dia temui di supermarket saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Bandung, rasanya ingin sekali dia bertemu kembali dengan mantan istrinya itu, walaupun setiap kali bertemu dengan Almira justru selalu saja membuat hatinya terluka tapi ada yang sadar bahwa dia masih sangat mencintai Almira. walau apa yang Amira torehkan pada pernikahannya begitu sangat menyakitkan."Adrian, Ayo kita bersiap-siap kan Hari ini meeting pertama kita. "Ucap Ilham membuat Adrian pun hanya terdiam, karena justru dia belum bersiap-siap ataupun memakai pakaian rapi dia justru malah melamun di pinggir jendela kamarnya memikirkan tentang pertemuan dia dengan Almira kemarin."Bagaimana meeting hari ini kamu wakilkan saja sepertinya badanku masih kurang sehat. "Jawab Adrian membuat Ilham pun menghampiri rekan kerjanya itu, karena dia tahu pasti ada yang terjadi sesuatu pada Adrian sehingga membuatnya tidak mau pergi m
Mendengar penjelasan dari Lusi, membuat ustadz Ali pun tercengang, karena dia tidak menyangka bahwa Almira hamil anak Adrian, padahal perpisahan mereka memang sudah terjadi Dia tidak bisa membayangkan Bagaimana Almira melanjutkan hidup sebagai seorang janda dan juga seorang ibu tunggal untuk anaknya kelak.Ustadz Ali pun langsung bergegas meninggalkan Lusi dan juga Nila, ia mencoba untuk mencari Almira agar dia tahu kebenaran apa yang sebenarnya terjadi. Ustad Ali sendiri memang tidak terlalu tahu apa yang menyebabkan Almira dan juga Adrian berpisah.Ustad Ali melihat Almira keluar dari kamarnya dia pun langsung menghampiri Almira dan menatap mata wanita yang pernah ada dalam hatinya itu."Kamu mau ke mana Almira, kenapa kamu berhenti mengajar? "Tanya ustad Ali menghentikan langkah Almira yang akan pergi meninggalkan pesantren."Harus kembali ke rumah kedua orang tuaku lagi pula aku sudah diberhentikan oleh ustad Danang aku memang tidak pantas berada di pesantren ini. "Jawab Almira de
Hati Almira semakin terluka, kalau dia harus kembali diasingkan oleh orang lain padahal dia juga adalah wanita biasa yang ingin hidup tenang dan menjalani aktivitasnya seperti wanita lain sepertinya banyak sekali orang yang tidak menyukainya terutama lusi, padahal selama Almira mengajar di sini dia tidak memiliki masalah pada siapapun dan sekarang dia baru tahu bahwa ada orang yang tidak menyukainya selama ini.Almira pun langsung segera masuk ke dalam kamarnya, mengemasi semua barang-barang yang sesuai permintaan dari ustad Danang yang tidak menginginkan dia untuk mengajar lagi di pesantren ini."Almira, kamu jangan memutuskan untuk pergi dari tempat ini lebih baik kita bicara baik-baik sama ustad Danang Mungkin saja dia mau menerima penjelasanmu. "Ucap nila yang langsung menggenggam tangan Almira mencoba untuk menahannya agar tidak mengemasi semua barang-barangnya."Nila, aku memang salah Aku sudah membuat semua orang malu mengenalku termasuk suamiku dulu Mas Adrian, aku tidak panta
Keesokan harinya aku mah nila dan juga Almira memutuskan untuk kembali ke pesantren karena mereka cukup dua hari saja di rumah orang tuanya Almira harus kembali mengajar seperti biasa, walau Tengah hamil dia tidak mau membiarkan tugasnya terbengkalai."Almira, kamu yakin akan tetap mengajar di pesantren atau memang kamu lebih baik tinggal saja sama Ibu di rumah biar Ibu bisa menjaga kamu dan calon cucu Ibu. "Pinta Fitri yang seolah berat melepas Putri semata wayangnya itu, karena dia takut jika terjadi sesuatu pada Almira dia tidak ada di samping putrinya itu."Ibu tenang saja, lagi pula di sana kan ada nila dan juga masih banyak teman-teman yang lain Almira pasti akan baik-baik saja bu yang terpenting adalah ibu jaga diri baik-baik di sini. "Jawab Almira yang langsung memeluk hangat sang Ibu sebuah perpisahan yang harus kembali mereka lakukan ketika Almira kembali pada kehidupannya mengajar di pesantren.Almira hanya tidak mau terus menangisi kehidupan dia yang sekarang, terlebih set
Adrian pun akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan bersama dengan Ilham sahabatnya, setelah mereka akhirnya sampai di sebuah penginapan yang memang memiliki suasana yang tenang dan sejuk Ilham pun dan Adrian mulai beristirahat, namun Ilham selalu memperhatikan Adrian sejak pertemuannya dengan almira seketika dia menjadi murung dan tidak banyak bersuara, padahal sebelumnya Dia sangat baik-baik saja apa mungkin memang ucapan Almira menyentuh hatinya karena memang Ilham sendiri sangat tidak menyangka dengan sikap Adrian yang sampai seperti itu terhadap mantan istrinya padahal Ilham pun tahu bahwa hubungan mereka awalnya baik-baik saja."Adrian, ini kamu minum dulu lagi pula tadi kamu bilang kamu lapar kan. "Ucap Ilham sembari membawakan sebotol air putih dan juga sebuah roti untuk pengganjal perut Adrian, yang baru saja mereka beli di supermarket tersebut."Aku tidak berselera makan, entah kenapa aku teringat kata-kata Almira tadi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun hanya bisa terdiam,
Ilham pun langsung mencari sahabatnya Adrian, Adrian yang tengah memilih bahan makanan dikejutkan dengan Ilham yang tiba-tiba saja seperti dikejar-kejar oleh hantu."Adrian, Ada kabar gembira. "Ucap Ilham."Tenang dulu Ilham, Kamu ini kenapa sih habis ketemu sama hantu atau memang habis ketemu sama mantan! "Jawab Adrian pada Ilham."Enak saja kamu, memang kamu pikir mantanku ada di Bandung lagi pula aku cuma mau kasih tahu sama kamu tadi aku ketemu sama Almira dan temannya. "Ucap Ilham membuat Adrian pun bergeming, rasanya kenapa sulit melupakan Almira karena kemanapun dia pergi selalu saja ada bayangnya padahal Almira sudah entah pergi ke mana tapi tetap saja mereka melaju seru di pertemukan."Sudahlah, aku tidak peduli lagi padanya lagi pula kita ini sudah bercerai dan aku dan dia bukan lagi suami istri! "Jawab tegas Adrian yang seolah tidak mau lagi bertemu dengan Almira tetapi hatinya justru ingin sekali melihat wajah Mantan istrinya itu.Tanpa disadari, Almira dan nila justru ada
"Bu Almira hari ini pengen sekali masak rasanya menikmati sayur sop buatan Ibu pasti enak. "Ucap Almira Yang sepertinya sudah mulai mengalami masa ngidam namun dia sadar masa-masa seperti ini sangatlah dia rindukan bersama dengan suaminya ada ketakutan dalam diri Almira Bagaimana jika ada yang tidak bisa menerima bahwa anak yang ada dalam kandungannya adalah anak mereka, karena memang Almira mengalami fitnah ketika dia dituduh berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal."Ya sudah, ibu akan belikan tukang sayur ya tapi kamu sabar karena ini kan sudah siang. " Jawab sang ibu."Bagaimana aku temani saja Almira ke supermarket Bu, sekalian bumil harus jalan-jalan karena pasti sangat membosankan selalu berdiam diri di rumah lagi pula nanti kalau kita pulang ke pesantren Almira juga tidak akan bisa kemana-mana bu. "Sahut nila yang memberikan ide sangat bagus karena Almira membutuhkan banyak sekali hal yang menyenangkan dalam hidupnya karena tidak mudah menjalani kehi