"Bu, Adrian sudah mengantarkan ibu pulang ke rumah ada yang mau permisi untuk keluar sebentar. "Ucap Adrian yang langsung mencium punggung tangan Fitri dan berpamitan untuk pergi.Melihat suaminya yang terburu-buru, membuat Almira pencuriga karena memang akhir-akhir ini ada yang sering sekali berpamitan untuk pergi keluar namun tidak jelas kemana tujuan dia pergi."Bu, Almira pergi dulu ya. "Ucap Almira pada Fitri."Kamu mau ke mana lagi Almira, ibu tidak mau kamu terjadi sesuatu apalagi kamu juga belum izin sama suamimu Adrian. "Jawab Fitri mencoba untuk mengingatkan Almira."Mau tahu ke mana mas Adrian pergi, ibu sadar bahwa akhir-akhir ini dia sering sekali pergi keluar aku sendiri tidak tahu dia pergi ke mana karena sampai detik ini kita tidak pernah tahu tentang latar belakang keluarganya dan identitas asli dia bagaimana kalau seandainya dia berniat jahat pada keluarga kita. "Papar Amira mencoba untuk meyakinkan Fitri agar mengizinkannya mencari tahu tentang suaminya yang sebenar
"Naomi, mau apa lagi kamu datang ke rumahku? "Tanya Adrian menatap sinis ke arah wanita yang menjadi kekasihnya itu."Adrian, jaga sikapmu baik-baik mau bagaimanapun Naomi adalah calon istrimu kalian sendiri sudah melakukan pertunangan kan dan sebentar lagi akan langsungkan pernikahan. "Jawab sang papa yang membela Naomi di hadapan Adrian"Aku tidak mau menikah dengannya, karena aku sudah tidak mencintainya lagi Naomi sudah menghianatiku pak dengan laki-laki lain yang tidak lain adalah sahabatku sendiri Arga. "Ujar tegas Adrian yang merasa telah dibohongi selama ini oleh sang kekasih."Sepertinya Adrian salah paham mungkin dia tidak sengaja bertemu denganku saat aku dengan salah satu teman sedang bertemu di luar. "Naomi pun mengelak karena dia tidak mau disalahkan oleh orang tua Adrian."Sudahlah, yang terpenting adalah Om tidak mau pernikahan kalian batal sebentar lagi kalian akan menikah dan mau makan segera memiliki seorang menantu Adrian adalah anak Om satu-satunya jadi oh hanya i
Adrian pergi menggunakan taksi online, Dia pergi kembali menuju rumah Almira dia tidak sadar bahwa tadi Amira istrinya mengikutinya hingga perumahan ini namun tidak tahu tentang siapa sebenarnya suami yang menikahinya tersebut."Assalamualaikum. "Ucap almira yang baru saja tiba di rumah."Waalaikumsalam, Kamu dari mana saja Almira sampai malam begini." Tanya Fitri yang mulai cemas pada putrinya."Aku tadi ada urusan sebentar dulu," jawab Amira yang terpaksa berbohong pada sang ibu.Almira langsung pergi ke kamarnya dia masih benar-benar menaruh curiga pada suaminya Adrian karena dia tahu ada yang disembunyikan oleh sang suami tentang siapa identitas aslinya yang sebenarnya.Tidak selang beberapa lama akhirnya Adrian pun kembali ke rumah keluarga Almira dengan membawa tas yang cukup besar berisikan baju dan juga barang-barang yang masih bisa dia bawa dari rumah orang tuanya."Assalamualaikum. "Ucap Adrian yang langsung mencium punggung tangan Ibu mertuanya Fitri"Waalaikumsalam kamar k
Pagi ini Almira sudah berdandan rapi, lengkap dengan gamis dan jilbab putihnya. Almira memang sangat cantik dan anggun hanya saja menurut Adrian Almira sangatlah jutek dan juga galak, mungkin karena gadis itu tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun, sehingga wajar saja dia sangat tegas dan menjaga dirinya dengan baik.Adrian terbangun mengusap kedua matanya , ia tersenyum merasa kagum dengan kecantikan sang istri. Tidak pernah terbayangkan oleh Adrian dia akan menikah dengan wanita tertutup seperti Almira."Cantik sekali." Ucap Adrian yang langsung terdengar Almira hingga gadis itupun menoleh kearahnya."Apa katamu?" Tanya Almira "Tidak, tumben sekali kamu sudah cantik pagi-pagi seperti ini." Ujar Adrian."Aku ada acara lamaran naswa dengan calon suaminya." Jawab Almira."Aku antar saja bagaimana?" Tanya Adrian menawarkan diri untuk mengantar sang istri."Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri." Walau mereka tinggal satu rumah, namun tetap saja sikap almira masih tidur berubah
Melihat Almira menangis keluar dari rumah naswa, membuat adrian pun penasaran apa yang sebenarnya terjadi, hingga akhirnya diapun diam-diam melihat kerumah naswa dan sangat terkejut karena pria yang menjadi calon suami sahabat sang istri adalah ustad Ali. "Pantas saja Almira pergi begitu saja." Batin Adrian yang langsung memutuskan untuk pergi dan mencoba mencari Almira yang dirundung kecewa serta patah hati atas lamaran ustadz Ali. Almira pun berhenti disebuah taman, dan langsung menangis sepuasnya."Kenapa Allah tidak adil padaku," teriak Almira yang terus menangis histeris.Untuk pertama kalinya Almira menangisi seorang laki-laki dalam hidupnya selain sang ayah, yaitu ustadz Ali, pria yang selama ini ia simpan namanya dalam do'a dan berharap kelak akan menjadi seseorang yang mencintainya dengan tulus. Namun, takdir justru mempertemukan dia dengan Adrian laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal.Adrian berhasil menemukan Almira, melihat Almira menangis ditaman seketika membuat h
Almira dan Adrian pun sampai di rumah Fitri dan ustadz Kahfi yang baru saja tiba di rumah menatap senyum putri dan juga menantunya yang mulai terlihat aku harus. Sebuah kebahagiaan yang seharusnya terpancar sejak awal mereka menikah mungkin ustadz kafi memang tidak menerima kehadiran Adrian saat pertama kali dia menikah dengan putrinya hanya dengan mahar sebesar 100.000 tetapi seiring berjalannya waktu ternyata memang Adrian adalah laki-laki yang baik bahkan dia mampu menjaga amanah untuk selalu ada di samping putrinya."Masya Allah, ini yang selalu Ibu tunggu akhirnya kamu mau juga pulang bersama dengan Adrian. "Puji Fitri menatap senyum putri dan juga menantunya."Ibu dan juga bapak ngapain ada di luar rumah, apa mungkin memang sengaja menunggu aku dan juga Mas Adrian? "Tanya Almira menatap curiga pada sang Ibu dan juga ayahnya."Ibu baru selesai berjualan, Bapak juga baru pulang mengajar jadi ibu sempatkan untuk mengobrol berdua bersama Bapak membicarakan tentang masa depanmu dan j
"Almira, setiap manusia itu bisa berubah kapanpun selama Allah membolak-balikkan hatinya, kamu jangan bersikap seperti itu pada suamimu lagi ya karena ibu tahu Adrian adalah laki-laki yang baik. "Papar sang ibu mencoba untuk menasehati putrinya karena dia tidak mau Almira terus-menerus menuduh Adrian adalah laki-laki yang jahat."Tapi Bu, sampai detik ini dia tidak pernah memberitahukan kita tentang keluarganya dia selalu bilang keluarganya tinggal di kota sedangkan dia bisa mendapatkan uang dari manapun aku curiga selama ini uang yang dia berikan pada kita adalah uang haram. "Jawab Almira."Astagfirullah Almira, kamu jangan menuduh seorang seperti itu apalagi dia adalah suami kamu sendiri Adrian selalu mengatakan pada ibu bahwa ini adalah uang halal jadi ibu anggap bahwa memang ini adalah uang halalnya karena ibu yakin anak itu tidak akan pernah berbohong. "Ujar Fitri yang tetap membela Adrian di hadapan Putri kandungnya sendiri.Almira pun mengalah, dia tahu sampai kapanpun dia menc
Almira pun langsung berdiri, dia menatap bapaknya penuh kecewa karena merasa selama ini bapaknya tidak pernah memberitahukan dia tentang ustadz Ali dan baru Almira tahu bahwa ternyata memang ustaz Ali sudah dijodohkan sejak lama dengan sahabatnya."Kenapa bapak tidak pernah bicara padaku, bahwa bapak sudah tahu semua tentang perjodohan ustadz Ali dan juga sahabatku? "Tanya Almira menatap sang bapak dengan mata berkaca-kaca."Almira, Kamu kenapa menanyakan hal seperti itu lagi pula kamu kan sudah menikah dengan Adrian dan ustadz Ali pun sudah akan menikah dengan sahabatmu seharusnya kamu itu senang. "Jawab ustadz Kafi menatap heran putrinya.Ustad kafi memang tidak tahu bahwa selama ini putrinya mencintai secara diam-diam ustad Ali murid nya itu,"Almira, Kamu duduk biarkan bapak bicara sebentar ibu heran kenapa kamu tiba-tiba saja marah sama bapak seperti itu? "Tanya Fitri yang juga penasaran dengan sikap putrinya tersebut."Aku sudah lama mencintai ustadz Ali Bu, pak aku berharap sua
Adrian pun Kembali ke tempat penginapannya, Ilham ternyata sudah pulang Dia terkejut melihat Adrian yang begitu sangat lemah dan juga tidak bergairah.Dengan jalan yang sempoyongan Adrian pun perlahan duduk di ruang tamu dia menggenggam kepalanya dengan kedua tangan seolah dia telah melakukan hal yang paling tidak dia sukai di dunia ini yaitu menghina Almira, dia selalu saja melakukan itu hingga membuat hati gadis itu pun hancur."Adrian, kamu ini ke mana saja sih Aku cari kamu kemana-mana nelpon juga tidak diangkat aku tuh khawatir jika terjadi sesuatu sama kamu? "Tanya Ilham mencoba untuk menghampiri Adrian dan duduk di sampingnya."Aku tadi habis pergi keluar, Aku hanya ingin menenangkan diri mencoba memahami hatiku yang selama ini hancur karena Almira, Namun ternyata justru aku malah bertemu dengan Almira lagi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun tersenyum bahagia, karena dia memang sangat menyukai Adrian bersama dengan Almira hanya saja dia selalu menganggap Adrian itu terlalu egois
"bukan urusanmu! "Jawab tegas Almira yang langsung mengambil barang-barangnya namun Adrian tidak tinggal diam, dia mencoba untuk meraih tangan Almira sehingga barang-barangnya pun terjatuh."Ini menjadi urusanku Almira, karena kamu mengatakan tadi bahwa kamu telah hamil dan sekarang kamu sedang mengandung anak siapa itu? "Tanya Adrian menatap Almira,"Mas Adrian, bukankah kamu sendiri yang mengatakan padaku bahwa kita sudah berpisah dan kita tidak ada lagi urusan apapun, jadi kamu jangan pernah mau tahu lagi tentang kehidupanku! "Jawab tegas Almira mencoba melepaskan genggaman tangan Adrian yang membuat dia tertahan di taman itu."Aku perlu tahu Almira, apa jangan-jangan anak yang ada dalam kandunganmu itu adalah anak Arga karena terakhir kali kalian berselingkuh di belakangku. "Lagi-lagi ucapan Adrian menyayat hati Almira, dia selalu saja menuding Almira berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah mengenalnya sebelumnya."Cukup! Sudah cukup kamu fitnah
Hari kedua Adrian di kota Bandung, entah kenapa dia selalu memikirkan Almira yang tidak sengaja dia temui di supermarket saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Bandung, rasanya ingin sekali dia bertemu kembali dengan mantan istrinya itu, walaupun setiap kali bertemu dengan Almira justru selalu saja membuat hatinya terluka tapi ada yang sadar bahwa dia masih sangat mencintai Almira. walau apa yang Amira torehkan pada pernikahannya begitu sangat menyakitkan."Adrian, Ayo kita bersiap-siap kan Hari ini meeting pertama kita. "Ucap Ilham membuat Adrian pun hanya terdiam, karena justru dia belum bersiap-siap ataupun memakai pakaian rapi dia justru malah melamun di pinggir jendela kamarnya memikirkan tentang pertemuan dia dengan Almira kemarin."Bagaimana meeting hari ini kamu wakilkan saja sepertinya badanku masih kurang sehat. "Jawab Adrian membuat Ilham pun menghampiri rekan kerjanya itu, karena dia tahu pasti ada yang terjadi sesuatu pada Adrian sehingga membuatnya tidak mau pergi m
Mendengar penjelasan dari Lusi, membuat ustadz Ali pun tercengang, karena dia tidak menyangka bahwa Almira hamil anak Adrian, padahal perpisahan mereka memang sudah terjadi Dia tidak bisa membayangkan Bagaimana Almira melanjutkan hidup sebagai seorang janda dan juga seorang ibu tunggal untuk anaknya kelak.Ustadz Ali pun langsung bergegas meninggalkan Lusi dan juga Nila, ia mencoba untuk mencari Almira agar dia tahu kebenaran apa yang sebenarnya terjadi. Ustad Ali sendiri memang tidak terlalu tahu apa yang menyebabkan Almira dan juga Adrian berpisah.Ustad Ali melihat Almira keluar dari kamarnya dia pun langsung menghampiri Almira dan menatap mata wanita yang pernah ada dalam hatinya itu."Kamu mau ke mana Almira, kenapa kamu berhenti mengajar? "Tanya ustad Ali menghentikan langkah Almira yang akan pergi meninggalkan pesantren."Harus kembali ke rumah kedua orang tuaku lagi pula aku sudah diberhentikan oleh ustad Danang aku memang tidak pantas berada di pesantren ini. "Jawab Almira de
Hati Almira semakin terluka, kalau dia harus kembali diasingkan oleh orang lain padahal dia juga adalah wanita biasa yang ingin hidup tenang dan menjalani aktivitasnya seperti wanita lain sepertinya banyak sekali orang yang tidak menyukainya terutama lusi, padahal selama Almira mengajar di sini dia tidak memiliki masalah pada siapapun dan sekarang dia baru tahu bahwa ada orang yang tidak menyukainya selama ini.Almira pun langsung segera masuk ke dalam kamarnya, mengemasi semua barang-barang yang sesuai permintaan dari ustad Danang yang tidak menginginkan dia untuk mengajar lagi di pesantren ini."Almira, kamu jangan memutuskan untuk pergi dari tempat ini lebih baik kita bicara baik-baik sama ustad Danang Mungkin saja dia mau menerima penjelasanmu. "Ucap nila yang langsung menggenggam tangan Almira mencoba untuk menahannya agar tidak mengemasi semua barang-barangnya."Nila, aku memang salah Aku sudah membuat semua orang malu mengenalku termasuk suamiku dulu Mas Adrian, aku tidak panta
Keesokan harinya aku mah nila dan juga Almira memutuskan untuk kembali ke pesantren karena mereka cukup dua hari saja di rumah orang tuanya Almira harus kembali mengajar seperti biasa, walau Tengah hamil dia tidak mau membiarkan tugasnya terbengkalai."Almira, kamu yakin akan tetap mengajar di pesantren atau memang kamu lebih baik tinggal saja sama Ibu di rumah biar Ibu bisa menjaga kamu dan calon cucu Ibu. "Pinta Fitri yang seolah berat melepas Putri semata wayangnya itu, karena dia takut jika terjadi sesuatu pada Almira dia tidak ada di samping putrinya itu."Ibu tenang saja, lagi pula di sana kan ada nila dan juga masih banyak teman-teman yang lain Almira pasti akan baik-baik saja bu yang terpenting adalah ibu jaga diri baik-baik di sini. "Jawab Almira yang langsung memeluk hangat sang Ibu sebuah perpisahan yang harus kembali mereka lakukan ketika Almira kembali pada kehidupannya mengajar di pesantren.Almira hanya tidak mau terus menangisi kehidupan dia yang sekarang, terlebih set
Adrian pun akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan bersama dengan Ilham sahabatnya, setelah mereka akhirnya sampai di sebuah penginapan yang memang memiliki suasana yang tenang dan sejuk Ilham pun dan Adrian mulai beristirahat, namun Ilham selalu memperhatikan Adrian sejak pertemuannya dengan almira seketika dia menjadi murung dan tidak banyak bersuara, padahal sebelumnya Dia sangat baik-baik saja apa mungkin memang ucapan Almira menyentuh hatinya karena memang Ilham sendiri sangat tidak menyangka dengan sikap Adrian yang sampai seperti itu terhadap mantan istrinya padahal Ilham pun tahu bahwa hubungan mereka awalnya baik-baik saja."Adrian, ini kamu minum dulu lagi pula tadi kamu bilang kamu lapar kan. "Ucap Ilham sembari membawakan sebotol air putih dan juga sebuah roti untuk pengganjal perut Adrian, yang baru saja mereka beli di supermarket tersebut."Aku tidak berselera makan, entah kenapa aku teringat kata-kata Almira tadi. "Jawab Adrian membuat Ilham pun hanya bisa terdiam,
Ilham pun langsung mencari sahabatnya Adrian, Adrian yang tengah memilih bahan makanan dikejutkan dengan Ilham yang tiba-tiba saja seperti dikejar-kejar oleh hantu."Adrian, Ada kabar gembira. "Ucap Ilham."Tenang dulu Ilham, Kamu ini kenapa sih habis ketemu sama hantu atau memang habis ketemu sama mantan! "Jawab Adrian pada Ilham."Enak saja kamu, memang kamu pikir mantanku ada di Bandung lagi pula aku cuma mau kasih tahu sama kamu tadi aku ketemu sama Almira dan temannya. "Ucap Ilham membuat Adrian pun bergeming, rasanya kenapa sulit melupakan Almira karena kemanapun dia pergi selalu saja ada bayangnya padahal Almira sudah entah pergi ke mana tapi tetap saja mereka melaju seru di pertemukan."Sudahlah, aku tidak peduli lagi padanya lagi pula kita ini sudah bercerai dan aku dan dia bukan lagi suami istri! "Jawab tegas Adrian yang seolah tidak mau lagi bertemu dengan Almira tetapi hatinya justru ingin sekali melihat wajah Mantan istrinya itu.Tanpa disadari, Almira dan nila justru ada
"Bu Almira hari ini pengen sekali masak rasanya menikmati sayur sop buatan Ibu pasti enak. "Ucap Almira Yang sepertinya sudah mulai mengalami masa ngidam namun dia sadar masa-masa seperti ini sangatlah dia rindukan bersama dengan suaminya ada ketakutan dalam diri Almira Bagaimana jika ada yang tidak bisa menerima bahwa anak yang ada dalam kandungannya adalah anak mereka, karena memang Almira mengalami fitnah ketika dia dituduh berselingkuh dengan Arga laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal."Ya sudah, ibu akan belikan tukang sayur ya tapi kamu sabar karena ini kan sudah siang. " Jawab sang ibu."Bagaimana aku temani saja Almira ke supermarket Bu, sekalian bumil harus jalan-jalan karena pasti sangat membosankan selalu berdiam diri di rumah lagi pula nanti kalau kita pulang ke pesantren Almira juga tidak akan bisa kemana-mana bu. "Sahut nila yang memberikan ide sangat bagus karena Almira membutuhkan banyak sekali hal yang menyenangkan dalam hidupnya karena tidak mudah menjalani kehi