"lepaskan aku!" jawab tegas Almira yang melepaskan genggaman tangan Adrian."Kenapa kamu menatap laki-laki itu seperti menyukainya?" Tanya Adrian penasaran."Bukan urusanmu!" "Jelas urusanku Almira, kamu istriku." Adrian menatap tajam Almira. "Aku bukan istrimu, kamu yang berbohong pada kedua orang tuaku dan seluruh warga, kamu menghancurkan semuanya!" Sentak Almira melupakan segala emosinya pada Adrian.Air mata membasahi pipi Almira, gadis dengan paras cantik dan berhidung mancung itu, sangat marah dan kecewa pada Adrian karena dia merasa bahwa kehadiran Adrian justru membuat dia tidak bisa dekat dengan ustadz Ali, padahal selama ini Almira berharap bahwa jodoh dan suami dia kelak di masa depan adalah ustad Ali."Jadi kamu menyukai laki-laki itu? "Selidik Adrian menatap Almira."Sebelum bertemu denganmu, dan hidupku hancur seketika aku sudah sangat mengagumi ustadz Ali bahkan berharap ustadz Ali akan menjadi jodohku kelak, namun sekarang mimpi itu hancur aku malah harus berjodoh
Sebulan berlalu sejak pernikahan Almira dan Adrian mereka berdua tetap tinggal dirumah orang tua Almira, tidak ada yang tahu siapa Adrian sebenarnya, karena Adrian hanya mengatakan kedua orang tuanya sedang diluar kota. Selama itu pula Almira selalu berbohong tentang dirinya yang tidak lagi bekerja. "Sudah hampir sebulan mas Adrian disini , kenapa sampai detik ini kamu tidak menceraikan ku?" Tanya Almira kala Adrian baru saja selesai mandi."Bukankah aku memberikanku penawaran, bahwa aku berjanji untuk mewujudkan mimpimu asal kamu mau ikut denganku ke Jakarta," jawab Adrian "Kamu pikir aku percaya, bagaimana kalau ternyata kamu pria jahat yang berniat menjualku." Ujar Almira menatap tajam Adrian."Berhenti berpikir jahat padaku! Aku pria baik-baik bukan seperti yang kau pikirkan Almira!" Jawab Adrian."Mana ada pria baik, mabuk, bahkan sampai sekarang pun aku tidak pernah tahu pekerjaanmu apa , namun diam-diam mas Adrian memberi uang sama ibu." Papar Almira."Uang yang aku berikan a
"Wah, ternyata Bu Fitri berjualan ditemani oleh menantu kesayangannya." Sindir salah satu tetangga Bu Fitri."Bukankah dia pria yang dinikahkan dengan Almira? Ya ampun berita Almira sampai tersebar kemana-mana, tidak disangka wanita yang terlihat alim ternyata seorang pembohong." Sahut salah nindi salah satu teman sekolah Almira. "Kalian mau beli kue atau bergosip?" Tanya Adrian melirik mereka dengan sinis.Fitri hanya terdiam dan tertunduk, kalah Putri semata wayangnya dan juga keluarganya dihina oleh para tetangga, ternyata memang kejadian tersebut masih tetap melekat ingatan para warga bahkan para teman-teman Almira yang tahu tentang siapa Almira sebenarnya, hati Fitri sangat hancur tidak ada seorang ibu yang terima jika anak wanita satu-satunya dihina.Karena memang selama ini, Fitri sangat tahu betul bagaimana putrinya bersikap."Jangan marah begitu dong, lagipula apa yang aku katakan itu memang benar kan slalu almira bukanlah wanita baik, dia ya allah wanita yang berpura-pura a
"Bu, Adrian sudah mengantarkan ibu pulang ke rumah ada yang mau permisi untuk keluar sebentar. "Ucap Adrian yang langsung mencium punggung tangan Fitri dan berpamitan untuk pergi.Melihat suaminya yang terburu-buru, membuat Almira pencuriga karena memang akhir-akhir ini ada yang sering sekali berpamitan untuk pergi keluar namun tidak jelas kemana tujuan dia pergi."Bu, Almira pergi dulu ya. "Ucap Almira pada Fitri."Kamu mau ke mana lagi Almira, ibu tidak mau kamu terjadi sesuatu apalagi kamu juga belum izin sama suamimu Adrian. "Jawab Fitri mencoba untuk mengingatkan Almira."Mau tahu ke mana mas Adrian pergi, ibu sadar bahwa akhir-akhir ini dia sering sekali pergi keluar aku sendiri tidak tahu dia pergi ke mana karena sampai detik ini kita tidak pernah tahu tentang latar belakang keluarganya dan identitas asli dia bagaimana kalau seandainya dia berniat jahat pada keluarga kita. "Papar Amira mencoba untuk meyakinkan Fitri agar mengizinkannya mencari tahu tentang suaminya yang sebenar
"Naomi, mau apa lagi kamu datang ke rumahku? "Tanya Adrian menatap sinis ke arah wanita yang menjadi kekasihnya itu."Adrian, jaga sikapmu baik-baik mau bagaimanapun Naomi adalah calon istrimu kalian sendiri sudah melakukan pertunangan kan dan sebentar lagi akan langsungkan pernikahan. "Jawab sang papa yang membela Naomi di hadapan Adrian"Aku tidak mau menikah dengannya, karena aku sudah tidak mencintainya lagi Naomi sudah menghianatiku pak dengan laki-laki lain yang tidak lain adalah sahabatku sendiri Arga. "Ujar tegas Adrian yang merasa telah dibohongi selama ini oleh sang kekasih."Sepertinya Adrian salah paham mungkin dia tidak sengaja bertemu denganku saat aku dengan salah satu teman sedang bertemu di luar. "Naomi pun mengelak karena dia tidak mau disalahkan oleh orang tua Adrian."Sudahlah, yang terpenting adalah Om tidak mau pernikahan kalian batal sebentar lagi kalian akan menikah dan mau makan segera memiliki seorang menantu Adrian adalah anak Om satu-satunya jadi oh hanya i
Adrian pergi menggunakan taksi online, Dia pergi kembali menuju rumah Almira dia tidak sadar bahwa tadi Amira istrinya mengikutinya hingga perumahan ini namun tidak tahu tentang siapa sebenarnya suami yang menikahinya tersebut."Assalamualaikum. "Ucap almira yang baru saja tiba di rumah."Waalaikumsalam, Kamu dari mana saja Almira sampai malam begini." Tanya Fitri yang mulai cemas pada putrinya."Aku tadi ada urusan sebentar dulu," jawab Amira yang terpaksa berbohong pada sang ibu.Almira langsung pergi ke kamarnya dia masih benar-benar menaruh curiga pada suaminya Adrian karena dia tahu ada yang disembunyikan oleh sang suami tentang siapa identitas aslinya yang sebenarnya.Tidak selang beberapa lama akhirnya Adrian pun kembali ke rumah keluarga Almira dengan membawa tas yang cukup besar berisikan baju dan juga barang-barang yang masih bisa dia bawa dari rumah orang tuanya."Assalamualaikum. "Ucap Adrian yang langsung mencium punggung tangan Ibu mertuanya Fitri"Waalaikumsalam kamar k
Pagi ini Almira sudah berdandan rapi, lengkap dengan gamis dan jilbab putihnya. Almira memang sangat cantik dan anggun hanya saja menurut Adrian Almira sangatlah jutek dan juga galak, mungkin karena gadis itu tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun, sehingga wajar saja dia sangat tegas dan menjaga dirinya dengan baik.Adrian terbangun mengusap kedua matanya , ia tersenyum merasa kagum dengan kecantikan sang istri. Tidak pernah terbayangkan oleh Adrian dia akan menikah dengan wanita tertutup seperti Almira."Cantik sekali." Ucap Adrian yang langsung terdengar Almira hingga gadis itupun menoleh kearahnya."Apa katamu?" Tanya Almira "Tidak, tumben sekali kamu sudah cantik pagi-pagi seperti ini." Ujar Adrian."Aku ada acara lamaran naswa dengan calon suaminya." Jawab Almira."Aku antar saja bagaimana?" Tanya Adrian menawarkan diri untuk mengantar sang istri."Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri." Walau mereka tinggal satu rumah, namun tetap saja sikap almira masih tidur berubah
Melihat Almira menangis keluar dari rumah naswa, membuat adrian pun penasaran apa yang sebenarnya terjadi, hingga akhirnya diapun diam-diam melihat kerumah naswa dan sangat terkejut karena pria yang menjadi calon suami sahabat sang istri adalah ustad Ali. "Pantas saja Almira pergi begitu saja." Batin Adrian yang langsung memutuskan untuk pergi dan mencoba mencari Almira yang dirundung kecewa serta patah hati atas lamaran ustadz Ali. Almira pun berhenti disebuah taman, dan langsung menangis sepuasnya."Kenapa Allah tidak adil padaku," teriak Almira yang terus menangis histeris.Untuk pertama kalinya Almira menangisi seorang laki-laki dalam hidupnya selain sang ayah, yaitu ustadz Ali, pria yang selama ini ia simpan namanya dalam do'a dan berharap kelak akan menjadi seseorang yang mencintainya dengan tulus. Namun, takdir justru mempertemukan dia dengan Adrian laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal.Adrian berhasil menemukan Almira, melihat Almira menangis ditaman seketika membuat h
Keesokan harinya, Almira bertemu lagi dengan Adrian tetapi sikapnya tetap saja dingin terhadap sang istri. Almira tahu ini adalah hari terakhir dia di rumah ini karena memang Adrian menginginkan dia untuk pergi dari rumah ini, dan berharap Almira kembali pada kedua orang tuanya.Almira sudah mengemasi semua barang-barang milik dia dari tadi subuh. walau memang dalam hatinya masih belum bisa mengikhlaskan pernikahan yang masih sangat seumur jagung terlebih, cinta itu sudah hadir di antara dia dan juga Adrian tetapi Almira sama sekali tidak bisa menjelaskan apapun pada Adrian.Karena dia sudah sangat kecewa dengan apa yang dia lihat padahal sama sekali tidak ada kaitannya dengan perselingkuhan bersama Arga karena selama ini dia memang tidak mengenal Arga, bahkan kini Arga pun seolah menghilang ditelan bumi. bahkan, mungkin keluarganya pun sudah tahu bahwa memang Almira sama sekali tidak pernah mencintai lelaki manapun kecuali suaminya."Mas apa memang kamu serius ingin kita bercerai?
Keesokan paginya adrian kembali kerumah, dia berusaha keras untuk melupakan video tentang perselingkuhan Almira dan Arga. Namun sama sekali tidak bisa dia tepis bahwa, kenyataan pahit harus Adrian terima bahwa cintanya pada Almira memang bertepuk sebelah tangan sejak dulu."Mas Adrian kamu kemana saja mas?" Tanya Almira mencoba menatap suaminya."Jangan peduli padaku lagi!! Lebih baik kamu persiapkan sidang perceraian kita!" Jawab Adrian dengan tegas."Almira Rahmawati hari ini aku talak kamu sebagai istriku!" Dalam amarah Adrian mentalak Almira wanita yang dia cintai."Aku tidak mau mas bercerai, aku bisa jelaskan bahwa aku memang aku difitnah oleh mas Arga dan mbak Naomi, " ujar Almira mencoba menjelaskan."Sudahlah Almira, jangan so polos didepanku!! Aku sangat muak dengan semua tingkahmu!" papar Adrian menatap Almira penuh kebencian.Adrian pergi meninggalkannya dan masuk kedalam kamar. Sedangkan Almira hanya bisa menangis dan tertunduk lemas kali ini, dia harus bisa ikhlas kehi
Adrian kembali ke rumah Namun pertengkaran tidak bisa dihindari adrian begitu sangat membenci Almira kini wanita yang selalu dianggap menjadi istri terbaik untuknya."aku mohon sama kamu Mas percaya dengan apa yang aku katakan bahwa aku sepertinya dijebak oleh mas Arga, "ucap Almira mencoba untuk membela diri."Kamu mau berbohong apalagi lagi sama aku Almira,sudah jelas-jelas foto dan video ini kamu dengan Arga, bahkan aku sendiri tidakkah tahu bahwa kamu memiliki masalah ataupun hubungan dengan Arga Kamu tahu kan Arga itu siapa dia adalah sahabatku! "Papar Adrian menatap Almira dengan tatapan tajam."Aku tadi tidak tahu apa-apa Mas tiba-tiba saja mas arga datang ke rumah dan dia mencoba untuk mengancamku, Aku sama sekali tidak berkutik dia menamparku hingga sampai pingsan setelah itu aku tidak tahu hal apapun lagi,"ujar Almira mencoba untuk membela diri."Jangan bohong kamu Almira buktinya kamu sama sekali tidak berbicara apapun saat aku tanya kamu kemana kamu hanya menjawab tadi k
Setelah melihat Almira pingsan, akhirnya Arga pun melancarkan rencananya untuk menghancurkan Almira dan hidupnya, dia mengambil beberapa gambar seolah Almira tengah berselingkuh dengannya. Dengan itu Arga akan bisa menghancurkan Adrian juga dan keluarganya."Maafkan aku Almira, semua aku lakukan karena Naomi, tapi kamu tetap cantik walau pingsan," ucap Arga yang menatap terus Almira.Akhirnya, setelah Arga melancarkan aksinya dia pun bergegas keluar dari rumah itu, dan meninggalkan Almira yang tengah pingsan. Selang beberapa lama tiba-tiba saja Almira mulai terbangun, sembari memegangi kepalanya yang begitu sangat kesakitan usai sebuah tamparan yang dilakukan oleh Arga. Dia terkejut karena tiba-tiba saja Arga tidak ada namun, jilbabnya terlepas dengan rambut yang acak-acakan, serta kamar yang berantakan.***"Assalamualaikum Almira, " ucap Adrian mencari sang istri karena tidak biasanya Almira tidak menyambutnya."Waalaikumsalam mas maaf aku ketiduran," jawab Almira pada sang suami. D
Keesokan Harinya Adrian berangkat bekerja seperti biasa, namun Naomi izin untuk pulang kerumahnya dan meminta Imas ikut dengannya sehingga Almira sendirian dirumah.Arga pun mulai menagawasi Adrian dan juga Almira, dia melihat bahwa kini hidup Adrian jauh lebih bahagia bersama almura dia tidak terima dengan kebahagiaan itu karena, dia tidak ingin adrian dicintai oleh siapapun. Dan Arga berjanji akan menghancurkan kebahagiaan Adrian dan Almira."Maafkan aku Almira, Aku akan buat hidup kamu hancur tidak akan ada seorangpun yang mau melirikmu sebagai wanita terbaik! "Gumam Arga dalam hatinya.***"Mas Adrian aku udah siapin sarapan pagi untuk kamu, sebelum berangkat ke kantor aku juga sudah siapkan bekal untuk makan siang semoga kamu suka ya dengan menu masakan hari ini,"ucap Almira menatap sang suami."Terima kasih banyak ya sayang, kamu sudah mau memaafkan semua kesalahanku dan aku janji akan sepenuhnya percaya sama istri aku, lagi pula sekarang naomi sudah bisa mengikhlaskan semuanya,
Naomi memang sengaja mengajak Arga untuk berbaikan dengan Adrian agar dia bisa meluruskan rencana menjebak Almira dan membuat Adrian membenci istrinya sendiri."Sudah aku katakan sama kamu kan Mas, aku dan Arga tidak memiliki hubungan apapun lagi pula kita semua kan bersahabat. "Ucap Naomi meyakinkan pada adrian bahwa tidak ada hubungan spesial di antara dia dan juga Arga."Tenang saja Adrian, Aku tidak akan merebut wanita yang pernah kamu cintai kecuali memang kamu memberikannya padaku." Ledek Arga.Adrian dulu memang laki-laki yang bebas, namun dia tidak pernah sedikitpun menyakiti seorang wanita itulah yang dipegang prinsipnya oleh Adrian tetapi berbeda dengan harga Dia laki-laki berhidung belang bahkan seringkali mempermainkan perempuan oleh sebab itu, Adrian memang tidak rela jika Naomi jatuh ketangannya."Ya sudah, aku harus berangkat pergi ke kantor Naomi lebih baik kamu jangan masuk dulu temani saja Arga. "Ucap Adrian yang langsung berpamitan, Almira pun mencium punggung tanga
Sejak saat itu hubungan Adrian dan juga Almira sekolah tidak baik-baik saja adrianku merasa bahwa Almira selalu saja mudahnya padahal dia dan Naomi hanyalah bersahabat baik."Biar aku siapkan baju untuk kamu bekerja ya. "Ucap Almira yang tetap melayani sang suami karena dia sadar beberapa hari ini sikap Adrian sedikit berubah apalagi sejak maunya sakit padahal saat itu Almira tidak ingin menuduhnya hanya saja Dia sedang terbawa emosi."Biar aku saja sendiri, Lebih baik kamu istirahat saja Mungkin kamu perlu banyak istirahat agar menenangkan pikiranmu biar tidak lagi terus-menerus menungguku Dan juga Naomi. "Jangan langsung pergi meninggalkan almira."Naomi, kami sudah mau berangkat ke kantor lagi apa tahu kondisi badanku sudah jauh lebih baik kalau memang masih belum lebih baik kamu tidak usah pergi ke kantor. "Ucap Adrian yang melihat kami baru saja keluar dari kamarnya."Aku baik-baik saja aku lagi pula kalau seandainya aku tidak berangkat ke kantor nanti siapa yang akan mengurus se
"Mas kamu kenapa seperti orang yang sedang mencemaskan sesuatu? "Tanya Almira yang melihat sang suami kembali naik ke lantai 2."Aku khawatir dengan keadaan umi, kata bi Imas dia belum sempat turun dan keluar dari kamarnya aku takut jika dia sakit." Jawab Adrian yang mulai cemas dan langsung pergi ke kamar Naomi.Untung kamar naomi tidak terkunci, ketika Adrian tuh masuk dia melihat nomor yang sedang terbaring lemah Adrian yang tidak bisa melihat seorang wanita terluka akhirnya dia pun menghampiri Naomi mengajak seluruh badannya ternyata dia demam tinggian yang panik langsung menelepon dokter dan meminta untuk datang ke rumahnya.Almira yang memperhatikan suaminya yang cemas itu padahal selama ini dia tidak pernah melihat ada yang seperti itu pada siapapun mereka terhadap dirinya sendiri untuk pertama kalinya justru hal tersebut terjadi saat dia melihat Naomi terbaring lemah tidak berdaya."Almira, kamu kenapa diam saja di pintu tolong minta bantuan di Imas ambilkan kompresan untuk Na
"Almira, maafkan aku ya Aku tadi pinjam adriannya sebentar karena tadinya aku mau membelikan hadiah pernikahan untuk kamu dan juga Adrian tapi ternyata aku menemukan hadiah yang cocok untukmu. "Ucap Naomi yang seolah tidak merasa bersalah karena telah pergi bersama dengan suami orang."Terima kasih banyak ya Mbak Naomi, aku tidak memerlukan hadiah itu lagi pula terlalu merepotkan sekali jika harus pulang sampai larut malam seperti ini. "Jawab Amira dengan senyuman.Adrian menatap sang istri, dia tahu bahwa memang tidak masalah dia hanya memiliki niat baik untuk memberikan hadiah namun di satu sisi ada yang juga tidak bisa menyalahkan karena dia pun memang belum sempat memberikan kabar pada istrinya tersebut."Ya sudah, aku lelah sekali pulang dari kantor lebih baik sekarang kita istirahat saja ya." ajak adrian pada sang istri."Almira, tidak baik jika suami baru pulang kamu justru malah bersikap seperti tadi mau bagaimanapun ya teman itu baik ingin membelikan kamu hadiah pernikahan ki