Home / Pernikahan / Melawan Suamiku dan Selingkuhannya / Mempersempitnya Ruang Gerak

Share

Mempersempitnya Ruang Gerak

Author: Dek ita
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Siella merasa tidak bisa menyangkal ucapan dari Devan tersebut. Dan Siella memilih diam tidak menanggapinya, sebagai bentuk pembenaran saja atas sikapnya tersebut.

Baik Devan atau Siella sekali pun, cukup menikmati bagaimana acara tersebut sedang berjalan. Tetapi, berbeda dengan Rifia dan juga Vano, acara ini berjalan tidak seperti yang mereka inginkan.

Mereka berjalan berdua dengan perasaan campur aduk, menujuk ke belakang dari tempat tersebut sedang diadakan acaranya. Rasanya benar-benar tidak bisa dibayangkan kenapa bisa ada Siella di sana.

“Apa kamu tidak bertanya kegiatannya hari ini?!” Rifia meninggikan suara, setelah memastikan tidak ada satu orang pun selain mereka berdua di sana.

Rifia bahkan berbalik badan dengan kasar dan wajah yang masam sekali. Begitu kelihatan marah sampai Vano ikut kesal karena ekspresi wajah Rifia tersebut.

“Ya mana aku tahu! Kamu yang memintaku tidak memanggilnya! Kalau saja aku memanggilnya tadi pagi untuk datang ke perusahaan, dia tidak mungkin bert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Tidak Bisa, Rifia

    Papanya merespon dengan santai sekali ucapan dari Rifia. Dan itu membuat Rifia merasa tidak senang mendengarnya. Ia akhirnya kembali meyakinkan papanya mengenai keinginannya.“Aku ingin papa membuat bisnisnya hancur! Aku tidak suka dengannya!” pekiknya.Kedua alis papanya mengkerut mendengar ucapan dari Rifia. “Lho? Kenapa? Apa kamu kenal juga dengannya? Kamu diapakan?” tanya dari papanya.Kembali rasanya pikiran Rifia dibuat membeku seketika. Bagaimana dia akan menjelaskan kepada sang papa, bahwa dirinya meminta ini demi supaya Vano bisa maju lebih kedepan dari Devan sendiri.“Po- Pokoknya aku tidak mau dia berkembang begitu! Aku tidak suka papa!” Rifia berusaha memberikan alasan yang sekiranya tidak mencurigakan.Papanya terdiam mendengar ucapan dari Rifia. Sebagai seorang pengusaha, tentu saja papanya punya insting tersendiri atas apa yang harus dilakukan bila ada permintaan yang berkaitan dengan ini.&

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Permintaan Tolong

    Mendengar ucapan Rifia yang langsung muncul dari ponsel tersebut, membuat Devan dan Siella sama-sama saling tatap. Seperti mengerti maksud dari kedatangan seseorang yang tidak seharusnya tersebut.“Ya? Kenapa?” Siella berpura-pura dahulu.Tidak ada niatan benar-benar menolong dari diri Siella ini. ia hanya ingin tahu, apa keinginan dari Rifia yang mendadak sekali menghubunginya pada saat itu.(“Aku diminta membuat proposal, tapi aku tidak mengerti cara buatnya.”) Ucapan tersebut benar-benar kedengaran mengemis.“Proposal? Buat apa?” Siella memancing.(“Ya- Ya, untuk mengajukan permohonan kerjasama. Ada perusahaan yang ingin aku targetkan sebagai tujuanku,”) Rifia menghindari mengatakannya.Siella sudah merasa curiga. Sepertinya ada gerak-gerik yang ingin dilakukan Rifia di belakang Siella. Entah itu akan merugikannya atau tidak, Siella tidak akan ambil risiko, terlebih ia tidak tahu seberapa be

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Keluar dari Pembahasan

    Siella yang mendengarnya cukup kaget. Rifia membuat proposan untuk ke perusahaan papanya? Kenapa? Kan dia anaknya, seharusnya jalur orang dalam pun bisa dia lakukan dengan mudah kalau memang dia adalah anaknya.Emosi Siella mendadak mereda, tetapi berubah menjadi kebingungan yang berlebih, karena tidak paham, kenapa Rifia harus sampai seperti itu hanya untuk bisa bekerja sama dengan papa sendiri.“Ya sudah, kalau memang begitu, setor langsung saja,” Siella seketika merubah ekspresi wajahnya, menjadi tidak peduli sama sekali.Rifia yang sudah blak-blakan tersebut malah kaget mendengar respon dari Siella yang terkesan tidak peduli sama sekali. Bahkan seperti membiarkan saja dirinya lepas tanpa memberikan bantuan.Baru saja Siella beranjak dari tempatnya berdiri, hendak meninggalkan Rifia karena merasa tugasnya sudah cukup, dan tidak perlu di perpanjang lagi, Rifia mendadak meraih tangannya, menghentikan langkah dari Siella.“Tu- Tun

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Membela Istri Sah

    Siella sedikit mundur dari posisinya tersebut. Sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sakit, Siella merasa hampir seluruh rambutnya hilang dari atas sana.Benar-benar gila, ada wanita yang bahkan terobsesi dengan cara mengerikan seperti ini. Kalau Rifia benar-benar menganggap Siella tidak tahu, seharusnya dia bersikap lebih tenang dan biasa saja.Siella menoleh ke samping. Ia melihat Vano datang dengan napas terengah memandangi Rifia yang barusan melakukan sesuatu yang terbilang cukup tidak menyenangkan.“Apa yang kamu lakukan pada istriku?!” Vano membentak Rifia.Rifia yang semula emosi berat tersebut terkaget dengan Vano yang mendadak membentaknya tersebut. Ia pastinya tidak menyangka bahwa Vano akan meninggikan suara, dan tidak berusaha menenangkannya.Siella yang semula kesakitan pasca rambutnya ditarik tersebut, kini bisa menyeringai puas atas apa yang barusaja terjadi. Vano lebih memihaknya ketimbang Rifia.“Va- Vano?!” Rifia agak terkejut.Vano langsung mendekati Siella da

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Bekerja Secara Profesional

    Rasanya syok melihat kemunculan dari Devan yang ada di luar dari rencana Siella. Tidak sedikit pun Siella diberitahu bahwa Devan nantinya akan datang atau tidak.Devan melirik ke arah Siella. Bahkan dia memasang senyuman ramah tamah yang tidak muncul apabila hanya berdua saja dengan Siella. Dia kembali menjadi orang yang berbeda, dari yang dikenal oleh Siella sendiri.“Kamu tidak boleh begitu Vano. Siella sudah bekerja denganku sekarang,” ujar Devan, sambil tangannya memegang pundak Siella, menunjukkan ketegasannya.Siella melotot matanya melihat tindakan Devan. Matanya berpindah dari tangan Devan, lalu melihat wajahnya yang tanpa dosa tersebut melakukan hal tersebut.Vano yang melihat Devan dengan sembarangan menyentuh Siella tersebut, terasa terbakat oleh api cemburu. Rasanya isi pikirannya meronta ingin melawannya.“Tenang saja. Dia bekerja denganku secara profesional. Jadi, bukankah kamu harus begitu juga?” tanya dari De

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Masih Tetap Menyebalkan

    Degup jantung Siella terasa mau berhenti setelah mendengar ucapan dari Devan barusan. Kenapa dan ada apa? Aneh sekali respon dari Devan yang membuat Siella jadi merasa salah paham dengan cara bicaranya.“Kenapa? Bersikap ramah itu kan bagus,” Siella memberikan pembelaannya.Pintu lift terbuka, sampai di lantai tempat mereka akan turun. Devan memberikan jawabannya, sembari keluar dari dalam lift tersebut.“Kamu jadi kelihatan ganjen dan tepar pesona.”Singkat, padat, jelas, dan membuat Siella merasa tersinggung. Siella sampai tidak berpindah dari posisinya karena merasa kaget dengan apa yang barusan dikatakan oleh Devan.“A- Ap, Tunggu!” Siella merasa kesal.Ia keluar mengikuti kemana perginya Devan dengan langkah yang terasa tidak menyenangkan tersebut. Orang ini benar-benar pintar membuat orang lain tersinggung dan pastinya sakit hati dengan cara bicaranya.Siella mengejar Devan yang berjalan cukup

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Ide Usil Mereka

    Seperti yang Siella duga lagi, bahkan, Pak Romi tidak berusaha untuk menyembunyikan keinginannya itu. Yang berarti, Rifia membicarakan perihal keinginannya untuk melawan perusahaan Devan.“Tidak masalah. Selama hasilnya itu tetap dinilai dari apa yang kami bawa, dan bukan karena hubungan keluarga.”Siella sedikit menyindiri apabila ayah Rifia ini berusaha memilih sang anak dengan keadaan karena statusnya saja. Mendengar itu membuat pak Romi sedikit kaget. Ia menyadari maksud dari Siella.“Hahaha. Kamu benar-benar sangat teliti, ya,” pujinya.“Tentu saja. Saya meyakini bahwa bisnis tidak ada hubungannya dengan keluarga. Berkeluarga dalam bisnis tidak selamanya menguntungkan. Bahkan, bisa merugikan ke titik yang paling besar sekalipun,” ujar Siella.Pak Romi yang mendengar bagaimana prinsip Siella merasa sedikit takjub pastinya. Karena jelas tidak ada orang yang bisa bekerja seperti itu.Biasanya perusahaan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Di Bawah Ranjang

    Siella panik seketika setelah membaca pesan dari Devan tersebut. Rasanya sekujur tubuhnya sempat berhenti karena dia sama sekali tidak memikirkan bahwa mereka akan benar-benar datang sekarang ini.Panik! Siella yang kebingungan hanya melangkah ke segala arah, memikirkan dimana sekiranya ia bisa bersembunyi saat ini. Hingga akhirnya dia merasa tidak dapat menemukan apa pun, dan memilih segera masuk ke dalam kolong kasur Vano pada saat itu.Ia segera mensenyapkan ponselnya, tetapi masih terhubung dengan Devan yang ada di seberang telpon tersebut. Mulutnya benar-benar ia tutup rapat-rapat. Tidak boleh sedikit pun dirinya bersuara.“Kamu jangan begitu lagi. Aku tidak suka kamu lebih membela Siella daripada aku,” Suara dari Rifia yang merengek tersebut benar-benar membuat Siella tidak senang.“Tentu saja sayang. Maaf ya. Aku tidak berpikir jernih pada saat itu. Karena di depan umum, aku masih harus menjaga citra diriku. Apalagi Siella masih i

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   We Can Do It!

    Devan yang mendengarnya merasa sangat menggebu sekali. Benar, seharusnya dia tidak membuat Siella berada di titik yang tidak seharusnya. Seharusnya dia adalah orang yang bisa diandalkan bagi Siella, dan juga menjadi orang yang bisa bersamanya setiap saat.Dengan penuh keberanian yang meski sudah terlambat ini, Devan tidak mau menyia-nyiakan kembali apa yang belum bisa ia lakukan. Apa pun hasilnya, ia akan menerima semua keputusan Siella.Devan segera mengendarai mobil dan menuju ke bandara, sesuai dengan apa yang dikatakan Bu Ina, bahwa Siella sebentar lagi akan pergi dari negara ini.Masih belum terlambat selama ia masih mau mencoba. Ia benar-benar berharap bahwa Siella belum pergi dari sana. Ia masih harus menebus hutang pertanggungjawaban kepada Siella.Di bandara, Devan benar-benar tidak tahu harus mencarinya kemana. Ia menelepon Siella berkali-kali, setelah sekian lama ia berusaha menghindari komunikasi dengannya. Ia tidak akan membuang masa lagi.‘Kumohon Siella…, angkat,’ batin

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Hamil

    Siella yang mendengarnya langsung mematung tidak bisa berkata selama beberapa saat. Hamil? Dirinya ini hamil? Ia merasakan tangannya gemetar setelah mendengar ucapan dari Dokter barusan.“Aku akan memberikanmu vitamin untuk bayi dalam kandunganmu. Harus rajin diminum untuk calon bayinya ya?” seru dari sang Dokter yang kelihatan sangat senang.Sementara Siella masih belum bisa berkata apa-apa. Dia benar-benar tidak tahu harus merespon bagaimana kabar barusan. Antara tidak percaya, atau mungkin dirinya harus percaya dengan hal barusan.Perlahan ia memegangi perutnya, dan terus berpikir bahwa ini adalah mimpi saja. Ia masih belum bisa mencernanya dengan baik. Jadi, selama ini dirinya sudah hamil? Tapi ia sama sekali tidak sadar?“Apa suamimu ada? Apa yang di depan itu-““Bu- Bukan, na- nanti aku beritahu padanya,” Siella langsung menolak.Ia tidak tahu bagaimana Devan akan meresponnya. Siella hanya pernah berhubungan dengan Devan, jadi ia yakin kalau Devan adalah anak dari dalam kandunga

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Im Done

    Siella merasa sepertinya memang masih ada yang mengganjal dari pihak Vano. Tetapi ia menolak bertemu, karena sejatinya, bagi Siella ini sudah berakhir sepenuhnya.Biarlah Vano harus berdamai dengan sendirinya dengan emosi yang juga masa lalu yang tidak ia bisa terima sama sekali. Tugas Siella sekarang ini benar-benar sudah tidak ada lagi. Ia kini sudah tidak boleh ikut campur lebih jauh.“Kamu merasa sedih?” tanya Devan kepadanya.“Entahlah. Padahal penyebab awalnya bukan aku. Tapi kenapa aku seperti dibuat mendapatkan semua karmanya?” Siella merasa tidak adil.Di dalam mobil suasana jadi sangat hening dan tidak ada yang memecah sama sekali. Sepertinya mereka berdua dalam kondisi perasaan yang sama-sama tidak nyaman sama sekali.Tetapi, entah kenapa Devan yang kala itu sedang menyetir tidak mengantarkan Siella pulang sebagai mana seharusnya. Dia malah berbelok ke Danau yang tidak jauh dari sana. Jelas sekali Siella terkejut.“H- Hei! Kita kemana?!” terkejut Siella.

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Menegaskan pada Vano

    Devan sebenarnya setengah senang hati mendengar ucapan dari Siella yang memilih mengajaknya. Tetapi, tahu bahwa dia akan diajak menemui Vano, jelas membuat Devan merasa agak sedikit jengkel.Mereka kemudian pergi setelah berpamitan dengan Rifia. Sudah usai perasaan terpendam dan juga masalah internal yang jelas membuat mereka jadi seperti ini. sekarang semua sudah baik-baik saja di antara mereka berdua.Mereka pergi ke tempat Vano dengan mengendarai mobil. Rasanya sedikit gugup memikirkan bahwa dirinya akan menemui orang itu lagi. Padahal dia sudah bertekad yang waktu ini akan menjadi yang terakhir bagi dirinya itu.“Kamu takut dia akan melakukan hal buruk?” tanya Vano kepadanya.“Ah, tidak, hanya saja, aku kepikiran apa yang mungkin dia lakukan kalau melihatku lagi,” balas Siella.Devan yang melihat ke depan dengan tatapan kosong itu selama beberapa saat sempat tidak memberikan jawaban yang pasti. Perasaan jengkelnya lebih besar ketimbang perasaan khawatirnya.Ketika mereka sudah sam

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Pengakuan Rifia

    Siella membawakan buah tangan untuk Rifia, dan juga sedikitnya susu ketika ia hendak mengunjungi Rifia. Bukan tanpa alasan. Anggap saja ini sebagai formalitas karena dirinya akan menengoki orang sakit. Jadi dia tidak mungkin datang dengan tangan kosong, kan?“Kamu sungguh tak apa mendatangi Rifia?” tanya Devan yang khawatir.Siella menganggukkan kepala, ia jelas tidak merasa masalah kalau memang begitu perlunya dirinya untuk saat ini. Ia sudah memantapkan diri untuk bertemu dengan Rifia, jadi tidak seharusnya ia membatalkannya.Ruangan Rifia benar-benar dijaga dengan sangat ketat. Mungkin karena dia sempat bersekutu dengan Vano, jadi dia juga mendapatkan label berbahaya dari pihak keamanan yang ada.Masuk ke dalam sana, Siella terus mengatur napas untuk bisa menenangkan dirinya. Ia akan menahan segala emosi yang ada, baik atau buruk pun akan dia coba bendung di dalam dirinya.Di dalam sana, ia melihar Rifia berbaring dengan perban di kepalanya. Entah apa yang dilakukan oleh Vano sampa

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Menjaga Hubungan?

    Siella menikmati bagaiman Devan mengajaknya berkeliling, dan juga sesekali melihat berbagai binatang kecil yang tersedia di dekat sana. Devan tidak pernah melepas kamera di tangannya, dan selalu siaga untuk mengambil gambar untuk Siella.“Kamu tak mau aku foto juga?” Siella menawarkan diri.Devan yang sedang mencoba membidik gambar tersebut menurunkan kamera, dan melihat ke arah Siella. Dia tampak lebih bahagia daripada sebelum-sebelumnya.“Tidak apa. Aku tidak terlalu suka foto,” tolaknya dengan lembut sekali.Siella merasa agak terpukau mendengar jawabannya, rasanya seperti melihat orang yang berbeda, padahal baru kemari Devan sangat menyebalkan sekali. Tetapi, sekarang jauh berbeda, dia seperti menjadi orang lain yang belum pernah Siella lihat sebelumnya. Sungguh mengagetkan sekali.“Jarang-jarang kita bisa keluar begini, kamu serius tidak mau?” ucap Siella, lagi.Devan sekali lagi menolak sambil menggelengkan kepala dan tersenyum cukup tipis kepada dirinya ini. “Tenang, aku akan m

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Belajar Menerima Semuanya

    Siella merasa benar-benar sendiri sekarang ini. ia memang berhasil pergi dari hidup Vano dan terlepas dari pernikahan yang tidak sehat itu. Tetapi, kini ia kehilangan tempatnya untuk pulang dan menceritakan isi hatinya.Rasanya remuk sekali perasaan Siella. Ia lebih banyak berdiri di dekat jembatan dan sesekali ke danau juga. Bukan untuk menyerah pada segalanya, melainkan ingin menenangkan diri dengan merasakan dinginnya angin yang berembus kepadanya.Tak ada pikiran Siella untuk segera menyusul Hani. Karena belum tentu ia bisa bertemu dengannya. Tetapi, Siella akan memanfaatkan hidupnya dengan baik, dan ingin mendedikasikan sisa hidupnya untuk menjadi orang berguna.‘Huhhh, setelah ini apa?’ batin Siella merasa sangat kesal.Semuanya memang berakhir dengan baik, hanya saja, di setiap prosesnya Siella mendapatkan pembelajaran dan juga hasil yang tidak diinginkan sama sekali.Sesekali Siella melemparkan batu ke sungai untuk bisa meredakan kekesalannya. Sesekali juga ia melemparkan sebu

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Bertemu Vanno

    Siella sudah duduk rapi di kursinya, dan kini sedang menunggu Vano masuk ke bilik kaca untuk bisa berbicara engannya. Entah apa yang sebenarnya dia ingin bicarakan dengan Siella di saat seperti ini sebenarnya.Devan, Pak Romi, dan Bu Ina berdir di belakangnya mengawasi. Kali ini mereka akan mendengarkan semua yang dibicarakan oleh Vano.Vano masuk ke dalam, dan duduk tepat di kursi yang sudah disediakan. Sesuai dengan permintaan, Vano diborgol dengan kuat pada kursinya, dan tidak dibiarkan bisa bangun dari tempat itu.Melihat bahwa Siella tidak datang sendirian membuat Vano tertawa, dia jelas merasa dibohongi karena ingin bertemu dengan Siella saja.“Heuuuhhh, lihat, kamu datang membawa pasukan,” ucap Vano.“Kenapa memangnya? Ada obrolan yang kamu tidak ingin mereka ketahui?” Siella langsung mengatakannya.“Kalau memang ada kenapa?” Vano menyeringai licik.“Aku tidak mau mendengarnya kalau begitu,” Siella segera membalas.“Ahhh, kalau begitu kamu pasti marah padaku, ya? Memang seberap

  • Melawan Suamiku dan Selingkuhannya   Belum Usai

    Siella lebih banyak berada di rumahnya tanpa keluar sama sekali. Rumah kecil yang ia tinggali sementara itu kini terasa makin menyesakkan dan juga begitu membuatnya tidak tenang.Ting… Tong… Bunyi bel rumahnya yang membuat seisi ruangan jadi terisi penuh akan suaranya.Siella segera keluar, dan melihat siapa yang datang. Dia mendapati Devan sedang berdiri di depan sana. Wajahnya masih layu dan menunjukkan bagaimana kesedihannya.“Ada apa?” Siella bertanya dengan suara yang lemah.“Rumah Hani akan segera dibersihkan oleh pemilik. Kamu mau ambil beberapa barangnya?” tawar dari Devan.Mendengarnya membuat Siella makin merasa sedih. Air matanya jadi kembali dan membuat Siella tidak bisa mengendalikan diri.“Aku tahu bagimu ini berat, tetapi bukan aku yang minta rumah itu segera dibersihkan,” sambing Devan.Siella segera membersihkan air matanya dan mengiyakan ajakan dari Devan, “Ya, baiklah, aku ikut,” Siella menyetujui.Mereka yang pergi ke rumah Hani sudah membawa segala kardus pakaian

DMCA.com Protection Status