Logan membawa Valerie pulang ke rumah mereka. Tidak ada yang berubah, semua masih seperti dulu. Valerie memberontak di dalam gendongannya. Tak hentinya dia meminta Logan membiarkan dirinya pergi tapi permintaan itu sudah pasti tidak digubris oleh Logan.Lelah, Valerie merasa begitu lelah. Apa pun yang telah dia lakukan, tidak juga membuat Logan berhenti membawanya. Logan membawanya ke dalam kamar dan mengurungnya di sana. Apa yang dia lakukan tentu saja membuat Valerie marah karena dia sudah seperti tawanan yang terpenjara.“Keluarkan aku dari sini, Logan!” Valerie menendang pintu. Dia tidak mau dikurung seperti itu.“Diam di sana. Jangan mencoba untuk lari karena kursi roda bekas aku pakai masih ada!”“Apa maksud perkataanmu? Apa kau ingin mematahkan kakiku?” Dia kembali menendang pintu. Dia tidak akan takut sekalipun Logan mengancam. Dia ingin melihat apakah pria itu benar-benar berani mematahkan kakinya atau tidak.“Jangan cari gara-gara, Valerie. Aku memperlakukan dirimu dengan
Suara Valerie sudah tak terdengar. Itu karena dia tertidur akibat terlalu lelah. Dia lelah menangis. Dia juga lelah menendang pintu. Jendela pun dikunci sehingga dia tidak bisa pergi kemanapun.Dia hanya bisa pasrah saja dan dia tahu mereka harus berbicara tanpa melibatkan emosi untuk menyelesaikan permasalahan di antara mereka berdua. Dia pun tidak bisa berlama-lama karena putra-putrinya pasti telah menunggu.Logan masuk ke dalam kamar. Dia mendapati Valerie meringkuk di atas lantai. Logan menggeleng melihat apa yang dia lakukan. Padahal dulu mereka tidur bersama di sana tapi kenapa Valeri justru memilih tidur di atas lantai.“Amanda,” Valerie mengigau, menyebut nama putrinya. Bahkan sampai dalam tidurnya pun, dia mengkhawatirkan keadaan putrinya yang tidak akan diterima oleh ayahnya Logan mengusap wajah Valerie dengan perlahan. Dia tertidur dengan nyenyak dan tidak menyadari saat Logan menggendongnya. Dia membawa Valerie menuju ranjang lalu membaringkannya di sana.Apa yang telah
Valerie menolak makan. Dia tidak ingin melakukan apa pun selain berbaring di atas ranjang. Dia ingin lihat apakah Logan sanggup menghadapi sifat menyebalkannya atau tidak.Dia tak peduli dengan keadaannya. Sebelum Logan membiarkan dirinya pergi maka dia tidak akan menyentuh apa pun yang pria itu berikan walau sesungguhnya dia sedang menahan rasa lapar.Logan harus tahu jika semua yang dia inginkan tidak akan selalu dia dapatkan dan dia melakukan hal itu karena dia tidak ingin kehilangan hidupnya yang damai.“Apa masih tidak mau makan?” Logan masih berusaha bersabar menghadapi sikap Valerie yang begitu keras kepala.“Aku ingin pulang, tolong biarkan aku pulang!”“Kau ingin pulang ke mana? Rumahmu di sini apa kau melupakannya?”“Ini bukan rumahku, Logan. Mau berapa kali aku mengatakan kepadamu jika aku tidak menginginkan hubungan kita lagi. Aku ingin kita bercerai. Kenapa kau tak juga mau melakukannya?”Logan menghela nafas. Frustasi. Jika dia terus memaksa maka kebencian Valerie terhad
Logan benar-benar membiarkan Valerie pergi sesuai dengan apa yang dia katakan. Dia harus melakukannya jika dia tak ingin drama itu berlarut dan jika dia ingin mendapatkan kebenarannya..Tidak masalah, mereka hanya berpisah untuk sesaat saja. Lagi pula 4 tahun dia telah mencari jadi membiarkan Valerie pergi untuk beberapa saat tidak akan menjadi soal. Kali ini dia harus membuang sedikit egonya dan mengalah agar tujuannya tercapai.Logan bahkan mengantar Valerie ke bandara dan dia pun menyiapkan pesawat pribadi tapi Valerie menolak. Dia membelikan tiket penerbangan ke Amerika. Dia juga memberikan uang kepada Valerie.Valerie harus menggunakan identitas aslinya agar dia dapat kembali. Dia tahu mungkin Logan merencanakan sesuatu tapi yang paling penting saat ini, dia harus kembali untuk bertemu dengan putra dan putri untuk menenangkan mereka.“Aku pasti akan membawamu kembali, Valerie!” Perkataan Logan membuat Valerie menghentikan langkahnya sejenak.Dia hanya memandangi pria itu tanpa me
Amanda dan Paul terlihat tak bersemangat sama sekali. Mereka tidak mau melakukan apa pun. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menangis. Yang mereka inginkan hanyalah ibu mereka tapi sudah beberapa hari ibu mereka belum juga kembali.Lilian berbohong. Dia mengatakan jika Ibu mereka akan segera pulang tapi kenapa sampai sekarang, ibu mereka tak juga kunjung pulang?“Kita harus pergi mencari Mommy, Kakak. Aku tidak mau menunggu lagi jadi kita harus pergi mencari Mommy!” ucap Amanda di sela tangisannya.Mereka berdua bersembunyi di sisi ruangan dan selama Ibu mereka pergi, kedua anak itu tidak mau ke sekolah. Meski Lilian telah membujuk, mereka tetap tidak mau pergi.Amanda dan Paul bersabar menunggu tapi sekarang Kedua anak itu sudah tak bisa bersabar lagi karena mereka sangat merindukan ibu mereka. Paul dan Amanda pun sangat mengkhawatirkan keadaan ibu mereka.“Jangan. Kita tidak tahu di mana Mommy berada lalu kita mau cari di mana? Bagaimana jika Mommy tiba-tiba kembali, buk
Beberapa lembar foto telah dikirimkan untuk Logan. Dia memandangi foto itu begitu lama. Yang dia perhatikan adalah rupa dua anak kecil yang bersama dengan Valerie.Rupanya Valerie tidak berbohong mengenai anak-anaknya. Jika begitu, apakah dia benar-benar telah menikah?Hal itu tentu saja menjadi tanda tanya besar tapi dia akan tahu nanti meskipun Valerie berusaha menipunya.Dia meminta anak buahnya untuk terus mengawasi Valerie. Jangan sampai Valerie melarikan diri lagi lalu dia kehilangan jejak. Logan memandangi anak laki-laki dan perempuan itu dengan seksama. Jika dilihat dari usia mereka sepertinya mereka baru berusia 3 atau 4 tahun dan jika dilihat baik-baik mereka sepertinya kembar.Wajah anak laki-laki itu begitu mirip dengan Valerie tapi wajah anak perempuannya, sedikit sulit dikenali karena dia berjalan di sisi lain sehingga tidak begitu jelas.“Foto anak perempuan itu, ambil yang lebih jelas!” Dia penasaran dan dia ingin tahu dengan rupanya.“Mereka sudah masuk ke dalam ruma
Seolah tidak pernah terjadi apa pun sebelumnya, Valerie kembali melakukan kegiatannya seperti biasanya. Meski dia dimarahi karena tidak datang bekerja hampir satu minggu tapi dia masih diperbolehkan untuk bekerja. Putra dan putrinya pun akan kembali ke sekolah. Mereka harus melakukan rutinitas seperti biasanya. Valerie tidak mau banyak berpikir. Yang penting Putra dan Putrinya sudah tahu jika ayah mereka masih hidup dan yang paling penting adalah Putrinya sudah tahu jika dia tidak diinginkan. Meski kemungkinan besar putrinya akan kecewa ketika ditolak oleh ayahnya tapi setidaknya hal itu tidak lagi mengejutkan bagi dirinya dan tidak terlalu menyakiti hati. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi ketika mereka bertemu tapi dia akan membela putrinya. “Mommy, apa tidak apa-apa kami pergi ke sekolah?” Tanya putrinya. “Tidak apa-apa tapi kalian harus ingat, tunggu Mommy dan jangan pergi dengan siapa pun apalagi dengan orang yang tidak kalian kenal. Mengerti?” “Baik, Mommy. Tapi Mommy tid
Logan sudah berada di sekolah putra dan putrinya. Dia menunggu, menunggu mereka keluar. Namun, Paul dan Amanda tidak terlihat padahal anak-anak sudah meninggalkan sekolah itu.Logan tetap menunggu, mungkin sebentar lagi mereka akan segera keluar tapi cukup lama dia menunggu Paul dan Amanda belum juga terlihat.“Apa kau yakin mereka berdua bersekolah di tempat ini?” Dia bertanya pada anak buahnya.“Aku sangat yakin, Tuan. Aku sudah memastikannya jika mereka berdua datang ke sekolah sebelum aku pergi menjemputmu!”“Baiklah jika begitu,” mungkin saja kedua anak itu menunggu Valerie dan memang seperti itu kenyataannya.Dia kembali menunggu. Tidak peduli berapa lama, dia harus melihat rupa kedua anak itu dengan jelas.“Aku juga sudah memastikan semuanya, jika wanita itu belum menikah!” Dia hampir lupa melaporkan hal ini kepada Logan. Dia sudah mencari tahu dan bertanya kepada orang-orang yang mengenal Valerie. Mereka mengatakan jika Valerie belum menikah.“Sudah aku duga!” Logan memainkan
Suasana hening kembali, Paul dan Amanda hanya saling pandang. Mereka tidak berani bersuara karena ibu mereka tampak sedang marah. Ayah mereka juga terlihat tidak berani bicara jadi mereka berdua memilih diam.“Cepat habiskan makanannya!” Valerie beranjak, sejak semalam suasana hatinya sangat buruk tentunya setelah dia berbicara dengan Logan mengenai mantan kekasihnya.Dia marah bukan tanpa alasan. Dia merasa Logan terlalu baik pada mantan kekasihnya sampai membiarkannya selama empat tahun. Apa Logan senang terus dikejar oleh wanita itu?“Ada apa dengan Mommy, kakak?” Tanya Amanda berbisik.“Aku tidak tahu. Mungkin Mommy sedang sakit perut,” jawab kakaknya tapi mereka melihat ke arah ayah mereka.“Hei, kenapa melihat Daddy seperti itu?”“Apa Daddy yang membuat Mommy marah?” “Tidak, Daddy tidak melakukan apa pun yang membuat ibu kalian marah.”“Jangan-jangan Mommy marah gara-gara Amandan memberi tahu Mommy jika kita bertemu dengan mantan kekasih Daddy,” Amanda masih berbicara sepelan m
“Mommy, kami bertemu dengan mantan pacar Daddy,” Amanda mulai mengadu ketika ibunya sedang membantu dirinya menggambar.“Oh yeah, di mana?” Valerie memandangi putrinya sejenak. Apa mantan kekasih Logan masih datang mencari Logan?“Di tempat kerja Daddy,” Amanda masih sibuk dengan gambar yang dia buat.“Apa yang dia lakukan? Apa Daddy memeluknya ataukah mereka melakukan sesuatu yang tak terduga?”“Tidak, Mommy. Dia hanya mencegat langkah kami saja lalu berbicara dengan Daddy. Daddy tidak memeluknya sama sekali. Daddy justru mengusirnya. Apa Mommy tidak bertemu dengannya ketika Mommy datang?”“Tidak,” Dia jadi berpikir seandainya dia bertemu dengan mantan kekasih Logan, apa yang akan dia lakukan? Tapi sampai sekarang, dia belum pernah bertemu dengan Sovia.“Bagaimana menurut Amanda mantan kekasih Daddy?” Pertanyaan bodoh yang tidak seharusnya dia tanyakan apalagi pada anaknya.“Maksud Mommy?” Putrinya memandangi, dia tampak tak mengerti dengan pertanyaan ibunya.“Hm, maksud Mommy, apa
Paul dan Amanda tertidur Akibat kelelahan. Mereka masih menunggu ibu mereka datang tapi mereka justru tertidur. Logan sedang sibuk dengan pekerjaannya tapi dia sangat heran karena putra-putrinya tidak lagi terdengar bermain.Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Putra dan putrinya, Logan meninggalkan pekerjaannya sejenak. Dia mengira mereka masih bermain namun senyuman menghiasi wajahnya ketika melihat mereka tertidur di atas karpet bulu.Logan menggendong mereka dengan perlahan lalu membawa mereka ke dalam kamar pribadi yang biasa digunakan untuk beristirahat ketika dia lelah.Rasanya begitu menyenangkan. Dia sangat menyesal telah melewati begitu banyak waktu berharga dengan mereka. Meskipun dia dapat menebusnya tapi waktu yang telah terlewati tak dapat diulangi lagi.“Mommy,” Amanda memanggil di dalam igauannya karena dia mengira ibunya yang sedang menggendongnya.“Tidurlah kembali, ibumu sebentar lagi akan datang.”“Hm, Daddy. Kenapa kau tidak menyayangi Amanda?”“Daddy menyaya
Kekecewaan kepada ayah dan kakaknya membuat Valerie bergegas pergi. Tidak sampai 20 menit dia berada di rumah ayahnya. Rumah itu bukan rumahnya lagi, dia tidak merasa menjadi bagian dari mereka karena pada akhirnya dia selalu dimanfaatkan.Lebih baik dia pergi ke rumah ibu angkatnya yang kebetulan ada di kota itu. Orang lain justru lebih menerima dirinya dibandingkan keluarganya sendiri. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan?Dia tahu dia tidak seperti kedua Kakaknya yang memiliki karier cemerlang. Apakah dia tidak diterima karena hal itu? Apakah dia harus seperti kedua kakaknya terlebih dahulu barulah dia dihargai dan diterima oleh keluarganya?Rasanya sangat menyedihkan karena sejak dulu dia memang selalu diabaikan. Dia pikir dengan berkorban dia akan mendapatkan sedikit perhatian tapi rupanya, mereka justru memanfaatkan dirinya seolah-olah dia memiliki hutang budi pada mereka.Dari kejauhan, Valerie tidak menyadari jika dia dipantau oleh Andre. Pria itu sudah mengikuti semenjak dia
Anak-anak telah pergi dengan ayahnya untuk membeli apa yang mereka mau. Valerie berjanji akan menyusul setelah dia selesai. Dia memang sengaja tidak membawa anak-anaknya serta untuk pulang ke rumah ayahnya.Dia ingin tahu bagaimana dengan keadaan ayahnya terlebih dahulu dan apakah ayahnya masih seperti dulu atau tidak. Dia tidak mau begitu melihat Paul dan Amanda, ayahnya justru ingin memanfaatkan keadaan dan meminta dirinya untuk meminta uang pada Logan.Selama dia pergi, dia tidak tahu apakah ayahnya sudah berubah atau belum. Dia sangat berharap ayahnya sudah berubah dan tidak lagi seperti dulu. Dia juga ingin tahu bagaimana dengan keadaan kedua kakak perempuannya. Apakah mereka sudah menikah?Kepulangannya yang secara tiba-tiba tentu saja mengejutkan ayahnya juga Leon. Mereka seperti melihat hantu karena tak ada satu kata pun yang dapat mereka ucapkan.“Kenapa melihat aku seperti itu? Apakah kalian sedang melihat hantu?”“Va-Valerie?” ayahnya melangkah menghampiri. Empat tahun putr
Anak-anak telah tidur. Mereka tak sabar menantikan hari esok di mana mereka akan pergi untuk membeli apa yang mereka inginkan. Mereka sudah memberikan sebuah daftar pada ayah mereka sebelum pergi tidur. Paul dan Amanda tidak berani meminta secara langsung jadi mereka menuliskannya di sebuah kertas. Paul dan Amanda meminta ayah mereka untuk membuka kertas itu ketika tidak ada mereka berdua.Logan begitu penasaran dengan isinya. Dia bagaikan mendapatkan sebuah surat kecil dari Putra dan putrinya. Dia membuka surat itu dan rupanya, isinya hanyalah daftar barang-barang yang diinginkan oleh Putra dan putrinya.Meskipun isinya tak sesuai dengan harapan karena dia berpikir mereka akan menuliskan sebuah surat ungkapan terima kasih atau sebagainya tapi rupanya di luar dugaan. Tulisan tangan yang begitu rapi berada di bawah daftar belanja. Dia yakin itu pasti ditulis oleh putrinya.“Kami tidak memaksa Daddy untuk membelikannya. Jika tidak boleh, kami akan menunggu sampai Mommy punya uang,”
Andre berada di luar tanpa ada yang sadar. Dia datang hanya untuk mengintai saja karena dia ingin melihat keberadaan Valerie untuk mengobati kerinduannya pada Valerie.Dia menyamar supaya tak ada yang tahu seandainya ada yang melihat dirinya. Bagaimanapun dia tidak akan menunjukkan dirinya dengan begitu cepat karena dia butuh siasat yang lebih baik daripada sebelumnya.Belajar dari kesalahan awal yang telah dia lakukan agar dia tidak melakukan kesalahan lagi untuk mendapatkan wanita yang begitu dia cintai. Dia berada di luar sudah cukup lama tapi dia tidak melihat keberadaan Valerie. Sepertinya sulit untuk melihat keberadaan Valerie di rumah itu. Sebaiknya dia mencari kesempatan lain tapi ketika dia mau pergi, Valerie justru keluar dari rumah sambil membawa kantong sampah.Valerie berjalan menuju tong sampah yang ada di luar. Andre yang sedang berada di mobil, menegakkan duduknya. Dapat melihat Valerie saja sudah membuat dirinya begitu senang dan lihatlah, wanita yang dia cintai it
Paul dan Amanda hanya diam saja selama mereka menikmati makan malam. Sebenarnya ada yang mereka inginkan tapi mereka tidak berani menyampaikan keinginan itu pada ibu mereka.Kedua anak itu terlihat gelisah. Mereka ingin menyampaikan sesuatu tapi mereka ragu mengatakannya. Melihat gelagat putra-putrinya yang mencurigakan, membuat Valerie menaruh curiga jika mereka menginginkan sesuatu. Dia tahu Putra dan putrinya akan bersikap seperti itu saat mereka ingin meminta sesuatu. "Katakan saja jika memang ada yang kalian inginkan?""Kalian menginginkan sesuatu?" Logan memandang Putra dan putrinya yang tampak menunduk."Kapan kami akan kembali ke sekolah, Mommy?" Tanya Paul. "Kita baru tiba dan butuh waktu bagi Mommy untuk mencari sekolah yang bagus untuk kalian. Apa Paul sudah tidak sabar?""Kami memang sudah tidak sabar, Mommy," ucap Amanda yang kembali menunduk setelah muncapkan perkataan itu. "Besok aku akan segera mencari sekolah terbaik untuk kalian berdua jadi bersabarlah. Daddy past
Andre sedang menanti, laporan dari seorang anak buah yang dia utus untuk mencari tahu apakah Logan telah membawa Valerie kembali atau belum. Dia memang sengaja menunggu dan tidak melakukan apa pun meskipun dia sudah mendengar jika Logan telah menemukan keberadaan Valerie dan pergi untuk membawanya kembali.Meskipun empat tahun telah berlalu tapi dia belum bisa merelakan Valerie bersama dengan Logan. Obsesi dan cintanya pada Valerie begitu besar. Dia harus mendapatkannya meskipun Valerie telah melahirkan anak Logan.Dia juga ingin membalas dendam pada Logan yang telah menghancurkan bisnis yang susah payah dia bangun. Dia harus kembali merangkak dari bawah. Dia pun harus menggunakan nama orang lain agar bisnis barunya tidak diketahui oleh Logan.Selama 4 tahun dia berusaha merangkak naik dengan satu tujuan yaitu membalas dendam pada Logan. Dia akan menyingkirkan pria itu dan merebut Valerie kembali. Dia akan membuat Valerie tidak berdaya sehingga tak memiliki pilihan selain bersama den