Selama menemani Logan, Valerie merasa begitu was-was. Rasanya ingin pesta itu segera berakhir agar dia cepat kembali. Jujur saja, dia takut Andre membuat ulah yang bisa membuat Logan murka.Valerie melihat sekeliling, mencari keberadaan Andre. Dia tahu tidak seharusnya dia bersikap seperti itu pada sahabat baiknya. Namun, dia melakukan hal itu untuk kebaikan bersama.“Apa yang kau cari, Valerie?” Pertanyaan Logan menyadarkan Valerie yang sedang mencari keberadaan Andre.“Ti-tidak!” Valerie buru-buru menghentikan kebodohan yang dia lakukan.“Apa kau menyukai seseorang di pesta ini oleh karena itulah kau sedang mencari keberadaan dirinya?” Logan berpaling, menatap Valerie yang berada di sisinya dengan tatapan tajam.“Tidak, Logan. Aku hanya mengagumi tempat ini saja, tidak ada maksud lain.”“Oh, apa yang perlu kau kagumi? Terus terang saja, kau mengagumi tempat ini atau mengagumi seorang laki-laki yang baru saja kau temui?” Dia curiga, sepertinya Valerie mengenal Andre dan sedang menca
Andre sudah bersiap-siap dengan segala rencananya untuk mendapatkan Valerie. Tidak ada keraguan, dia sudah memikirkan hal itu semalaman. Mengingat kebersamaan Valerie dengan Logan sudah membuatnya begitu panas. Jangan salahkan dirinya mengambil jalan nekat. Dia tidak peduli dengan resikonya karena ambisinya untuk mendapatkan Valerie begitu besar dan rasa tidak relanya kehilangan Valerie juga begitu besar.Hari ini dia akan melakukannya. Valerie harus kembali kepadanya. Tapi dia akan menemui Logan seperti yang sudah dijanjikan supaya Logan tidak mencurigai dirinya.Dia akan membawa Valerie ke tempat yang jauh di mana Logan tidak akan bisa menemukan keberadaan dirinya. Dia akan menyembunyikan Valerie dari pria itu. Dia tidak peduli meski Valerie akan membenci dirinya.Andre memiliki kepercayaan diri yang begitu besar. Proposal itu sudah dia siapkan dan sebentar lagi dia akan pergi menemui Logan. Tidak saja untuk menawarkan bisnis, tapi dia juga ingin merebut wanita yang dia cintai.Pe
Andre sengaja mengulur waktu. Hampir 2 jam dia membahas bisnis dengan Logan. Dia sengaja melakukan hal itu untuk membuat Logan tak menyadari keberadaan Valerie. Mereka berdua begitu serius tapi lambat laun, Logan mulai mencari keberadaan istrinya yang tak juga kembali. Logan melihat jam yang melingkar di tangannya. Terlalu serius berbicara dengan Andre membuatnya tak sadar, Valerie telah pergi selama 2 jam.Melihat itu Andre merasa jika sudah saatnya dia pergi. Pria itu tidak mungkin mencurigai dirinya karena dia bersama dengan pria itu saat anak buahnya menculik Valerie. Dia rasa, Valerie telah dibawa ke tempat yang sudah dia siapkan.Dia pun harus segera berada di sana supaya Valerie tidak bingung. Bagaimanapun dia tidak mau menakuti Valerie dan membuatnya terlalu marah.“Kita terlalu serius sampai melupakan waktu, Tuan Dmitry,” ucapnya basa-basi.“Kau benar,” mereka terlalu serius sampai membuatnya lupa dengan istrinya.“Jika begitu aku pamit pergi dan aku menantikan pertemuan ki
Valerie kehabisan akal. Dia tidak bisa pergi kemanapun. Siapa yang membawanya ke tempat itu dan apa tujuannya? Dia memang masih mencurigai Andre yang melakukannya tapi melihat rumah di tengah Pulau itu membuatnya ragu.Apakah Andre memiliki uang yang begitu banyak untuk membeli sebuah pulau? Itu yang membuatnya ragu tapi jika bukan Andre, lalu siapa?Sejauh mata memandang hanya ada laut. Selain pelayan itu, ada beberapa orang yang berjaga sehingga dia tidak bisa pergi kemanapun. Sekarang dia sangat cemas dan takut. Bagaimana dengan nasibnya?Entah Logan akan mencarinya atau tidak, dia juga tidak yakin pria itu mau melakukannya mengingat hubungan mereka yang hanya sementara saja. Kemungkinan besar Logan tidak akan mau merepotkan diri dan membuang tenaga hanya untuk mencari keberadaan dirinya.“Nona, aku sudah menyiapkan sup hangat untukmu, makanlah,” Margaret menghampirinya dengan semangkuk sup.Valerie duduk di depan jendela. Dia sedang mencari cara untuk pergi dari tempat itu. Pula
“Aku tidak tahu, Logan. Aku tidak tahu di mana Valerie berada!” David berlutut. Logan membawa dua orang untuk mengintrogasi dirinya.Dia sudah mencari Valerie di beberapa tempat tapi dia tidak menemukan keberadaannya. Dia curiga jika Valerie melarikan diri seperti yang dilakukan oleh Leon.Bisa saja dia melakukan hal itu setelah mendapatkan uangnya. Logan sengaja tidak memblokir kartu yang dia berikan pada Valerie. Dia ingin melihat apakah Valerie berani menggunakan kartu itu atau tidak. Jika sampai dia berani melakukannya, maka dia dapat menemukan keberadaan Valerie dengan mudah dan dia akan menghancurkan mereka semua tanpa ragu.“Tidak mungkin kau tidak tahu di mana keberadaan putrimu. Apa kau memintanya untuk menjebak pria kaya lainnya supaya kau mendapatkan uang lebih banyak?”“Tidak, aku tidak melakukan hal itu!” David mendekatinya. Dia harus meyakinkan Logan jika dia tidak tahu keberadaan Valerie. Entah apa yang dilakukan oleh putrinya yang bodoh itu, kepergiannya bisa menghan
Valerie berdiri di sisi dermaga. Dia seperti menunggu kapal datang. Dia sangat ingin pergi dari tempat itu tapi dia tidak memiliki jalan. Andre benar-benar keterlaluan, mengurungnya di pulau itu dan tidak memberikan akses jalan untuknya pergi.Dia sudah seperti seorang tawanan yang harus menghabiskan waktunya di sana. Kenapa Andre begitu tega?Tubuhnya terbungkus dengan sebuah kain. Valerie mengencangkannya karena udara laut yang begitu dingin. Perasaannya tidak menentu, dia sangat ingin pergi dan bertemu dengan Logan. Jujur dia merindukan pria itu. Apa yang sedang Logan lakukan dan apakah pria itu merindukan dirinya?Semoga saja pria itu tidak salah paham dan mengira dirinya telah melarikan dirinya dan dia juga berharap Logan tahu jika Andre yang telah menculiknya. Dia tidak menyangka, seseorang akan menjadi gila karena cinta.“Nona, angin laut tidak baik untuk dirimu. Masuklah ke dalam,” Margaret menghampiri dirinya.“Aku harus kembali, suamiku pasti menunggu,” mendengar ucapannya
Adam datang berkunjung. Dia telah mendengar jika menantunya diculik. Dia tidak menduga jika hal itu akan terjadi. Dia rasa putranya telah menyinggung seseorang dan telah membuat orang itu marah.Seharusnya Logan berpikir dengan baik saat menantang seseorang. Sekarang dia sudah tidak sendirian lagi. Dia harus memikirkan keadaan istrinya dan bisa saja Valerie sedang mengandung anak mereka saat ini.Logan terlihat kusut ketika dia datang. Dia sudah berusaha mencari. Namun, Valerie belum juga dia temukan. Dia sudah memerintahkan orang untuk mengikuti Andre tapi tidak ada gelagat mencurigakan yang ditunjukkan oleh pria itu.Padahal dia sangat yakin jika Andre-lah pelakunya tapi semakin dilihat, dia justru semakin tidak yakin jika memang pria itulah yang melakukannya. Pikiran-pikiran buruk pun menghantui. Dia masih saja berpikir jika Valerie sengaja lari darinya.“Bagaimana bisa istrimu diculik, Logan?” Pertanyaan ayahnya, membuat Logan berpaling sejenak.“Jika aku tahu maka aku tidak aka
Valerie meringkuk di atas ranjang sambil memegangi perutnya yang terasa nyeri. Margareth membuat makan malam di dapur, sedangkan Andre berada di ruang kerjanya. Mereka sibuk tanpa tahu jika Valerie sedang merintih kesakitan. Dia tidak tahu apa yang terjadi, perutnya tiba-tiba saja terasa begitu nyeri. Memang sudah beberapa hari dia merasa tidak enak badan. Dia juga tidak makan dengan benar. Setiap kali makanan yang dia makan, pasti dia muntahkan dan keadaannya itu tidak diketahui oleh Margareth dan Andre. Kepalanya selalu sakit, nafsu makan menurun. Dia pun merasa cepat lelah padahal dia tidak melakukan apa pun. Valerie sedikit curiga dengan keadaannya. Dia takut jika dia sedang hamil saat ini. Seharusnya itu kabar baik tapi menjadi tidak karena situasi yang tidak memungkinkan. Entah kapan dia bisa pergi, dan entah kapan Andre akan melepaskannya. Jujur dia takut tidak akan pernah pergi karena ambisi gila Andre. Jika dia memang hamil, apakah Logan akan percaya jika itu adalah ana
Valerie telah kembali ke rumah karena dia akan menjalani perawatan di rumah. Selama 1 bulan mereka akan memakai baby sitter untuk mengurus bayi mereka karena keadaan Valerie yang belum pulih total.Awalnya Valerie menolak tapi Logan tidak akan membiarkan istrinya terlalu lelah karena dia ingin istrinya segera pulih. Dia juga tidak memiliki pengalaman dalam mengurus bayi jadi dia tidak mau mengambil resiko apalagi putra dan putri mereka masih memerlukan perhatian darinya.Suara tangisan Evan terdengar yang menandakan jika dia sedang lapar. Sang pengasuh segera membawanya dan memberikannya pada Valerie. Logan meminta pengasuh itu untuk keluar karena dia ingin bersama dengan istri dan putranya.Paul dan Amanda tentu saja pergi ke sekolah. Mereka sempat menolak karena mereka tidak ingin meninggalkan adik mereka tapi setelah dibujuk, akhirnya kedua anak itu bersedia pergi.Valerie sedang menyusui putranya sedangkan Logan duduk di sisinya sambil melakukan pekerjaan. Dia jarang pergi ke ka
Adam telah mendengar kabar itu dari putranya. Dia segera pergi ke rumah sakit untuk menjenguk menantu dan cucu ketiganya. Dia menyempatkan diri membuatkan makanan sehat untuk menantunya agar keadaanya cepat pulih.karena Logan adalah putra satu-satunya yang dia miliki jadi dia begitu menyayangi Valerie. Dia juga begitu menyayangi cucu-cucunya dan sekarang dia sudah mendapatkan masa tua yang bahagia walaupun hubungan Logan dan Valerie sempat bermasalah.Beruntungnya Logan dapat memperbaiki hubungan dengan istrinya walau dia tidak tahu bagaimana caranya dia mengusir Sovia pergi. Tapi memang harus seperti itu. Bertahun-tahun Logan tidak pernah bersikap tegas pada Sovia tapi pada akhirnya dia dapat menyingkirkan mantan tak tahu dirinya itu.Kehadiran cucu ketiga benar-benar membuat kebahagiaan mereka semakin terasa sempurna. Hubungan baik yang mulai terjalin membuat semuanya jadi berubah. Ketika dia datang, rupanya ayah Valerie berada di sana. Sangat kebetulan, mereka dapat berbincang un
“Bagaimana dengan keadaan Mommy, Nenek? Apa adik bayi baik-baik saja?” Amanda bertanya pada sang nenek. Dia terlihat begitu takut dan mencemaskan ibu dan adik bayinya.Tadinya mereka ingin masuk ke dalam uang bersalin karena mereka ingin menemani Ibu mereka tapi sayangnya mereka tidak diizinkan. Amanda dan Paul tentu saja sedih padahal mereka ingin menyaksikan kelahiran adik bayi mereka.Ayah mereka menenangkan begitu juga nenek mereka. Logan jadi tidak bisa menyapa Ibu angkat Valerie karena keadaan yang tidak memungkinkan tapi beruntungnya Ibu angkat Valerie datang hari ini karena dia bisa menjaga anak-anak sebab dia harus menemani Valerie di ruang bersalin.“Apa Mommy akan lama berada di dalam sana?” Tanya Paul pula.“Tidak perlu khawatir, Ibu kalian akan baik-baik saja. Berdoalah supaya adik bayi kalian segera dilahirkan. Dengan begitu kalian bisa bertemu dengannya secepat mungkin dan berdoa pula supaya keadaan ibu kalian baik-baik saja.”“Nenek, apakah melahirkan itu sakit?” Amand
Perut Valerie sudah membesar karena kehamilannya telah menginjak usia sembilan bulan. Sebentar lagi dia akan melahirkan dan dia tidak sabar menantikan anak ketiganya.Tidak saja dia yang tidak sabar, putra dan putrinya adalah orang yang paling tidak sabar. Setiap saat, mereka selalu bertanya kapan adik mereka akan lahir. Mereka berdua telah mempersiapkan nama untuk adik mereka meski melalui perdebatan panjang.Adik mereka berjenis kelamin laki-laki, tentu saja mereka sangat senang walau ayah mereka sedikit kecewa karena yang dia inginkan adalah anak perempuan lagi. Dulu dia memang tidak menginginkannya tapi setelah ada Amanda, dia jadi ingin memiliki anak perempuan lagi.Anak-anak sedang pergi ke sekolah, sedangkan Logan ada urusan penting di kantor. Dia harus meninggalkan Valerie sebentar tapi dia telah meminta pelayannya untuk menjaga Valerie baik-baik dan segera mengambil tindakan jika terjadi sesuatu.Lagi pula dokter memprediksikan Valerie akan melahirkan dua minggu lagi jadi men
Kabar akan kehamilan Valerie tentu saja menjadi kabar paling membahagiakan bagi mereka. Kedua Kakak Valerie justru jadi iri dengannya karena mereka berdua belum juga dikaruniai anak sampai sekarang.Kabar bahagia itu pun telah disampaikan oleh Valerie pada ibu angkatnya. Sayangnya Ibu angkatnya tak bisa berkunjung karena dia sedang pulang ke Amerika tapi dia berjanji akan mengunjungi Valerie saat ada waktu.Paul dan Amanda menjaga Ibu mereka dengan begitu baik, begitu juga dengan Logan. Dia tidak tahu bagaimana ketika Valerie mengandung putra dan putrinya oleh karena itu dia tidak mau melewatkan perannya kali ini.Derap langkah kaki Putra dan putrinya terdengar yang menandakan jika mereka telah pulang dari sekolah. Valerie berada di dalam kamar untuk beristirahat. Kehamilan yang dialami terasa berbeda dan tidak seperti dulu karena kali ini dia enggan banyak bergerak.Dia lebih suka berbaring saja dan setiap kali melakukan sesuatu, dia justru merasa begitu lelah dan mudah terbawa emo
Valerie buru-buru kembali setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia pergi untuk membeli sesuatu karena dia ingin memastikan keadaannya sebab sudah beberapa hari belakangan dia mengalami sakit kepala luar biasa.Keadaannya semakin memburuk saja dan dia pun semakin merasa tidak nyaman. Makanan yang dia makan pasti akan berakhir di kamar mandi. Dia menghabiskan waktunya begitu banyak dengan berbaring karena dia enggan melakukan sesuatu.Setiap kali dia hendak beranjak dari tempat tidur, dia pasti akan kembali berbaring karena sakit kepala yang tak dapat dia tahan. Pagi ini dia tak dapat melakukan apa pun sehingga Logan yang harus mengurus Paul dan Amanda.Rasanya jadi tak enak hati karena dia merepotkan suaminya tapi beruntungnya, Logan tidak keberatan dan bersedia mengurus Putra dan putri mereka terlebih dahulu walaupun dia juga harus pergi ke kantor.Valerie beristirahat cukup lama sambil memikirkan keadaannya. Dia pernah mengalami hal itu dan entah kenapa dia jadi curiga dengan
Sudah lama tidak berkumpul membuat Valerie menghabiskan waktu di rumah ayahnya cukup lama. Lagi pula dia tidak pernah melewatkan waktu seperti itu bersama dengan keluarganyaMeskipun sedikit terlambat tapi keluarganya benar-benar telah berubah dan yang pasti tidak ada yang mengungkit masalah uang. Itulah yang dia inginkan, dia ingin bersama dengan mereka tanpa membicarakan masalah seperti itu.Amanda yang tadinya takut sudah tidak terlihat takut lagi. Dia dan kakaknya bermain bersama dengan kedua bibinya yang begitu menyukai dirinya. Sayangnya mereka tidak tahu jika Valerie telah memiliki anak, jika mereka tahu maka mereka akan membelikan hadiah untuk Paul dan Amanda.“Sering-seringlah datang, Aunty akan membelikan mainan untuk kalian,” ucap salah satu Bibi mereka.“Kami harus pergi sekolah, Aunty,” Paul yang menjawab karena adiknya masih saja terlihat ragu dan takut.“Akhir pekan saja, Aunty akan membawa kalian jalan-jalan. Apa kalian mau?” Paul dan Amanda justru saling pandang setel
Hari itu hari minggu, Valerie mendapatkan telepon dari ayahnya. Dia diminta untuk pulang bersama dengan suaminya karena ayahnya ingin mereka makan malam bersama.Untuk pertama kali ayahnya melakukan hal itu. Rupanya tidak sia-sia apa yang dia lakukan kemarin karena dia bisa melihat ayahnya mulai sedikit berubah. Dia akan menjadikan itu sebagai kesempatan untuk memperkenalkan Paul dan Amanda kepada kakek mereka dan dia harap harap ayahnya benar-benar tidak lagi mengungkit masalah uang.“Mommy, kenapa Mommy tidak pernah memberitahu kami jika kami memiliki kakek?” Tanya Paul padanya.Ketika ibunya mengajak mereka untuk pergi mengunjungi kakek mereka, Paul dan Amanda cukup terkejut sebab mereka tidak pernah tahu jika mereka memiliki seorang kakek.“Maaf, Sayang. Bukannya tidak ingin memberitahu kalian tapi keadaan sedikit tidak mendukung oleh karena itulah Mommy belum bisa memberitahu jika kalian berdua masih memiliki seorang kakek,” seandainya ayahnya tidak berubah maka dia tidak akan p
Leon masih memohon kepada adiknya agar memaafkan dirinya. Dia berjanji akan membayar uang itu tapi dia meminta Valerie untuk melepaskan dirinya. Ayahnya pun memohon supaya putrinya berbaik hati dan memaafkan kakaknya. Permohonan mereka membuat Valerie harus menahan diri secara mati-matian karena sesungguhnya dia tidak tega. Dia dihadapkan dengan dilema padahal dia sudah bertekad tidak akan memberikan maaf supaya dia tidak diremehkan. “Aku tahu aku salah, Valerie. Memang tidak seharusnya aku memberikan nomor ponselmu pada pria itu tapi aku tergiur dengan uang yang dia tawarkan dan aku tidak tahu jika dia berniat mencelakai dirimu!” “Hentikan semua ini, Valerie. Kau harus memaafkan kakakmu. Biarkan dia berusaha membayar uang itu dan Daddy akan membantunya!” “Kapan dia akan melunasinya?” Valerie tidak memandangi ayah dan kakaknya. Dia melakukan itu supaya dia tidak memaafkan mereka dengan mudah. Logan pun hanya menjadi penonton karena dia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh i