Share

Chapter 50

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sehabis mengambil buku diary milik Khalifa gegas Alby berangkat menuju rumah sakit. Sekarang ia akan mengecek keadaan di sana. Selain itu, ada rasa berdosa sebab sudah merepotkan Ayah dan Bundanya. Ah, seharusnya Alby tidak menyusahkan mereka, seharusnya ini sudah menjadi tanggung jawabnya.

Permasalahan yang hadir jelas karenanya, lantas kenapa jadi orang tuanya yang harus ikut-ikutan?

Bodoh! Itulah satu ucapan untuk Alby saat ini. Bisa-bisanya ia tak berpikir dewasa.

Alby melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Takut kemalaman pas pulang ke rumah, nanti istrinya marah-marah lagi.

Derrttt Derrttt

Alby mengambil ponsel yang berdering di saku jaketnya, gegas ia melihat siapa penelpon malam-malam begini.

Ah, ternyata oh ternyata. Baru saja Alby sedang memikirkan sosoknya, eh, langsung dditelpon. Emang ya, definisi jodoh gak bakal ke mana. Pas jauh dicariin kan, eh, apa deket malah dianggurin.

Tidak ingin menunggu lama pujaan hatiny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status