Share

Part 15

"M-Rayka?" Panggil Innara gugup. "Apa yang kamu lakuin disini?" Tanyanya heran.

Apa ini, kenapa ini seperti dejavu? Bedanya, Rayka yang berdiri nyata di depannya saat ini terlihat sehat dan segar jika dibandingkan dengan Rayka yang hadir dalam mimpinya tempo lalu.

"Bekerja, tentu saja." Ucap pria itu dengan nada santainya.

"Be-bekerja?" Innara memandang pria itu tak percaya. Rayka menganggukkan kepalanya dan melangkah mendekati Innara yang membuat Innara malah terjatuh kembali ke kursi karena gugup.

"Bagaimana kabar kamu?" Tanya pria itu dengan nada ramahnya. "Kamu sehat? Kamu kelihatan makin cantik." Ucap pria itu seraya melangkah mendekat.

"Berhenti disana Ka." Perintah Innara yang membuat pria itu mengernyit seketika. "Kamu belum jelasin apa-apa. Apa maksud kamu dengan bekerja?" Tanya Innara dengan tatapan waspada.

Innara tahu ini siang bolong dan Innara tidak bisa menyamakan mimpi—dimana Rayka memaksanya—dengan kenyataan. Rayka yang ada didepannya jelas terlihat sangat rasional, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status