Share

Part 19

Penulis: Ammanya.L
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Halil tahu ada yang salah dengan Innara sejak saat ia menemui gadis itu di ruang istirahat. Namun ia tidak bisa terus menerus memantaunya karena entah  mengapa pekerjaannya hari itu seolah tiada akhir. Bahkan, pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya pun harus ia lakukan karena tuntutan atasan. 

Ingin memberontak, Halil sadar diri akan posisinya saat ini. Namun ia pun tidak akan mendendam karena ia tahu kalau mereka menyuruh Halil melakukan ini karena ada perintah dari orang yang lebih tinggi. 

Alhasil yang bisa dia lakukan adalah menyelesaikan pekerjaannya secepat yang dia bisa dan pergi ke ruang ganti setelah memindai jarinya di mesin absen tepat setelah jam kerjanya usai dengan harapan Innara belum pulang. 

Halil membersihkan diri dengan cepat dan mengganti seragam kerjanya yang kotor dengan kaus yang ia kenakan tadi pagi dan juga celana jeans sebatas lututnya. Sepatu sport berharga murah yang terpaksa ia kenakan karena tidak mau mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mbak, I Love You    Part 20

    Suara ketukan di pintu membuat Innara turut membuka mata. Jam berapa ini? Tanyanya pada dirinya sendiri seraya melirik jendela yang sudah memunculkan sinar matahari pagi.“Bukankah saya yang seharusnya bertanya pada Anda apa yang Anda lakukan disini?” Innara mengernyit kala mendengar nada suara Halil yang dingin.“Bersikaplah yang sopan. Aku ini atasanmu.” Teguran itu, Innara mengenal suaranya. Itu milik Rayka.“Anda atasan saya jika di resort. Disini Anda hanya sekedar pengunjung.” Halil mengingatkan.Ya Tuhan, kumohon jangan sampai ada perkelahian. Doa Innara dalam hati. Lagipula apa yang pria itu lakukan disini? Tanyanya pada diri sendiri dan Innara mendapatkan jawabannya saat ia melihat sosok Rayka yang berjalan menerobos masuk dengan buka rose berwarna merah muda di tangannya.“Aku mendapat kabar kalau kau sakit. Kau baik-baik saja?” Tanya pria itu dengan langkah cepat mendekati tempat tidur Inna

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 21

    “Apa dia berbohong dengan mengatakan kalau dia lajang padahal sebenarnya dia sudah menikah?” Tanya Halil dengan nada dingin yang membuat Innara merinding.“Tidak seperti itu. Kamu salah sangka tentangnya.” Ucap Innara lirih.“Mbak membelanya?” Tanya Halil ketus. Jelas pria itu merasa cemburu atas pembelaan Innara barusan. Gadis di hadapannya ini sudah jelas sudah pernah pria itu sakiti, namun masih saja membelanya dan hal itu membuat Halil mau tak mau merasa cemburu.“Aku tidak membelanya. Tapi dia memang tidak seburuk yang kamu pikirkan.” Ucapnya menatap Halil tegas. “Setidaknya, dia yang aku kenal dulu memang tidak seburuk itu.” Ucapnya lirih dengan kepal tertunduk untuk memandang tangannya yang masih dipegang oleh Halil. Kenapa Innara tidak menolak sentuhan pria itu? Kenapa dia tidak menarik tangannya dan menjauh?“Jadi?” Halil masih menuntut jawaban yang pasti.“Kami

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 22

    Innara lagi-lagi tidak berani memandang Halil setelah ciuman panas mereka yang terpaksa terhenti karena ketukan di pintu kamarnya. Dengan salah tingkah, ia berusaha sebisa mungkin merapikan dirinya saat seorang dokter dan perawat datang untuk memeriksanya sementara Halil hanya memberikan cengiran lebar pada petugas kesehatan itu.Setelah memberikan instruksi dan resep obat pada Innara, Innara kemudian dinyatakan boleh pulang dan kini dia dan Halil dalam perjalanan kembali ke kediaman mereka menggunakan taksi yang diorder Halil lewat aplikasi online.“Kamu kemarin membawaku ke rumah sakit pakai apa?” Tanya Innara tiba-tiba ingin tahu.“Menurut Mbak?” Halil balik bertanya dengan ambigu.“Tidak mungkin pakai motor kan?” Tanya Innara dan seketika memikirkan bagaimana caranya Halil membawa tubuhnya yang pingsan dengan menggunakan motor.“Tentu saja tidak. Kecuali mungkin aku memasukkan Mbak ke dalam box be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 23

    "Jadi?" Halil memandang Innara dengan sebelah alis terangkat. Halil bisa melihat ketegangan di wajah Innara dan itu membuatnya bertanya-tanya apakah semengerikan itu untuk menjadi pacarnya? Dan disaat bersamaan dia juga bertanya pada dirinya sendiri, kenapa dia terus menerus memaksa Innara? Dan kenapa harus Innara? Jika Innara tidak menyukainya, kenapa Halil tidak menyerah saja dan mencari wanita lain?Ya, diluar sana ada banyak wanita yang lebih cantik, lebih baik dan mungkin akan balas mencintainya dan menerima dirinya dengan mudah. Tidak seperti Innara yang terus menerus menolaknya. Tapi cinta itu memang perlu diperjuangkan, kan? Hanya karena gadis yang kita sukai menolak kita, tidak berarti kita harus menyerah saat itu juga. Kita hanya perlu tahu kapan perjuangan itu harus kita hentikan. Jangan sampai keterusan karena jika kita terus menerus mengejar setelah berulangkali ditolak, itu bukan cinta lagi namanya, tapi obsesi."Kau tahu tidak semudah itu." Ucap Innara g

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 24

    "Jam berapa kamu akan datang?" Tanya Innara lewat sambungan telepon pada Halil yang sengaja menyalakan telepon dalam modeloudspeakerkarena permintaan ibunya."Setelah magrib aku jalan, Mbak. Kenapa? Udah kangen?" Tanya Halil seraya mengulum senyum di kejauhan sana sementara di seberang Innara ibunya mengangkay sebelah alis atas panggilan 'Mbak' yang disematkan Halil pada putri sulungnya. "Belum lama pisah udah kangen aja. Segitu cintanya ya sama aku?" Pertanyaan Halil turut mengundang kekehan tersembunyi sang ibu yang masih kepo.Innara memutar bola mata. Ia juga sebenarnya tidak mau menghubungi Halil. Tapi apa daya, ibunya terus mendesaknya untuk menghubungi Halil karena dia ingin menyajikan makan malam tepat waktu dengan kedatangan pria itu supaya makan malamnya tidak dingin. Innara berusaha menjelaskannya pada Halil tapi sepertinya Halil tidak percaya pada ucapannya."Tenang aja, aku pasti datang kok." Halil berkata dengan serius. "Mbak g

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 25

    "Ada yang salah?" Bisik Halil pada Innara saat Innara mendekat dan merangkul lengan Halil tanpa aba-aba."Tergantung sudut pandangmu. Bisa jadi persepsi kita tentang masalah itu berbeda." Jawab Innara ketus yang membuat Halil terkekeh, mengusap kepala gadis itu dan menariknya supaya ia bisa mengecup sisi kepalanya sebelum merengkuh pinggang langsingnya. Innara yang terkejut dengan sikap Halil menatap pria itu dengan mata terbelalak."Aku lupa memberitahumu kalau aku orang yang suka menyentuh." Bisiknya lirih yang kembali dibalas tatapan horor Innara."Udah mesra-mesraannya?" Teguran bernada geli itu membuat Innara dan Halil menoleh bersamaan. Di hadapan mereka kini berdiri Tuan Parsa dan Nyonya Sita."Malam, Om. Tante." Salam Halil meraih tangan keduanya dan mencium punggung tangan mereka bergiliran. "Maaf terlambat." Ucapnya tulus.Nyonya Sita menggelengkan kepala. Dia masih harus menata hatinya melihat sikap mesra yang Halil lakukan pada putri su

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 26

    "Kamu serius sama Innara?" Pertanyaan itu diajukan oleh Tuan Parsa saat mereka sedang duduk berdua di halaman belakang dimana kolam renang berada."Serius seperti apa yang Om maksud?""Serius menurut versimu." Tuan Parsa kembali bicara"Jika serius menurut anggapan semua orang adalah tentang pernikahan. Maka ya, saya serius. Kedatangan saya kesini bukan karena saya ingin menunjukkan pada semua orang kalau saya serius. Tapi juga ingin mengatakan pada Om, Tante dan Nin kalau saya akan menjaga Innara dengan baik sehingga Tante, Om dan juga Nin bisa merasa tenang saat berjauhan dengan Innara meskipun ada Rayka disana.""Jadi, kamu tahu semuanya?" Tuan Parsa tampak terkejut. Halil menjawab pertanyaan pria itu dengan senyuman."Tolong jaga dia baik-baik. Selama ini dia sudah berusaha menjaga perasaan kami sementara kami tidak bisa melakukan apa-apa untuknya.""Om tenang saja. Sekalipun saya hanya karyawan rendahan, tapi saya berjanji kalau saya ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Mbak, I Love You    Part 27

    "Apa-apaan kalian ini?!" Tegur Nyonya Sita seraya berjalan mendekati Halil dan Innara. "Bunda tahu kalian ini sudah dewasa. Tapi apa harus seperti ini?" Tanya Nyonya Sita lagi dengan tatapan dingin mengarah pada Innara dan Halil."Dan setelah ini, Bunda masih yakin mau biarin mereka berdua tetep barengan? Kita loh gak tahu mereka bakal ngapain aja selama jauh dari kita. Siapa yang bisa menjamin kalau kak Nara masih menjaga kehormatannya. Lihat aja apa yang dia lakukan, tingkahnya seperti wanita gatal." Ucap Azanie dengan nada nyinyirnya yang membuat Innara menatapnya tajam.Innara tahu apa yang baru saja ia lakukan, setahu ia kalau itu adalah hal yang tidak pantas untuk keluarganya lihat. Tapi perlukah Azanie memperjelas semuanya? Atau Azanie memang sengaja melaporkannya pada orangtua mereka untuk melihat tindakan asusila yang baru saja mereka lihat? Tapi untuk apa?"Nikahkan saja mereka secepatnya. Nikah siri pun lebih baik untuk sementara ini. Daripada menunda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Mbak, I Love You    Part 55 (End)

    Innara duduk di tepi tempat tidur, memandang kosong ke luar jendela tepat dimana pemandangan laut lepas tersaji.Innara marah, tapi dia bingung kepada siapa kemarahannya tertuju. Apakah kemarahannya itu untuk Azanie yang dengan begitu mudahnya meminta maaf namun mau tak mau harus Innara maafkan? Karena pertama wanita itu sudah menolongnya dan kedua, memang sejak lama Innara ingin Azanie berubah. Dan ketiga mereka tetap harus berhubungan baik karena ikatan pernikahan kedua orangtuanya.Lalu kemarahannya yang lain tertuju pada Rayka. Tidak, dia bukan hanya sekedar marah pada pria itu sekarang. Tapi benci. Jijik.Ya, Innara awalnya masih ingin hubungan mereka tetap baik-baik saja mengingat bagaimana hubungan mereka di masa lalu dan juga mempertimbangkan hubungan pernikahannya dengan Azanie. Tapi mendengar penuturan Halil dan Azanie tentang pria itu yang sudah memberikan obat perangsang padanya dan hendak memperkosanya saat Innara tidak sadar membuat Innara tiba-tib

  • Mbak, I Love You    Part 54

    Halil tidak pernah meninggalkan tempat tidur. Kepanikan mencekamnya. Ia takut jika sedikit saja ia memalingkan wajah, hal buruk akan terjadi pada Innara. Hipotermia, seringan apapun itu tetap saja menakutkan.Halil, Astika, Azanie dan dokter Burhan bekerja sama untuk menangani kondisi Innara.Halil tidak pernah melepaskan pelukannya dari Innara. Dengan sengaja ia bersandar pada kepala tempat tidur dan membawa Innara dalam posisi setengah duduk. Kedua tangannya tak pernah berhenti mengusap lengan Innara dan meremas jemarinya supaya tubuh Innara tidak sepenuhnya diam sementara kedua kaki Innara tidak pernah lepas dari usapan dan pijitan tangan Azanie.Sepuluh menit sekali, Astika akan memberikan Innara dua sampai tiga sendok air hangat sementara dokter akan memastikan detak jantungnya tidak menurun dan suhu tubuhnya perlahan demi perlahan naik.Menit yang berlalu terasa begitu lama sampai saat subuh menjelang, kondisi Innara sudah di

  • Mbak, I Love You    Part 53 (2)

    Aznie menggelengkan kepala dan setelahnya mengusap wajahnya kasar."Mama Zoya dan Ayah Parsa membiayai kehidupan ibu kandungku sampai aku lahir. Lalu setelah aku lahir dia pergi dengan membawa uang pemberian Ayah Parsa sebagai tebusan atasku. Jalang tidak tahu berterima kasih itu pergi begitu saja meninggalkanku dengan uang hasil menjualku. Lalu kemudian, saat uangnya habis dia kembali."Saat ibuku meninggal, ingatan yang aku lupakan adalah pertengkaran yang terjadi antara kakak beradik itu. Wanita itu meminta uang pada mama Zoya dan saat mama Zoya tidak mau memberikannya, dia mengancam akan membawaku pergi."Mama Zoya teramat mencintaiku dan sudah menganggapku sebagai anak kandungnya sendiri sehingga dia tidak rela aku diambil dan terjadilah tarik menarik itu. Demi melindungiku Mama Zoya terjatuh dari tangga sementara dia sedang hamil besar."Bukan Bunda yang membunuh mama Zoya. Tapi aku." Azanie menangis tersedu. "Dan wanita itu membeberkan semua fakta

  • Mbak, I Love You    Part 53 (1)

    Halil melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Jalanan yang sepi membuat adrenalinnya semakin terpacu. Kabar yang dia terima dari Azanie jelas membuat nafsu ingin membunuhnya muncul begitu saja.Sialan Rayka! Pria itu benar-benar mencari peluang tepat disaat Halil tengah lengah. Kalau saja sesuatu terjadi pada Innara maka Halil bersumpah bukan hanya Rayka yang akan mendapat ganjarannya tapi juga Azanie dan orang-orang bayarannya yang sudah lengah sampai kehilangan Innara.Tapi mungkin Azanie masih bisa dimaafkan karena wanita itu masih sempat memberikan foto plat nomor yang dikenakan Rayka dan juga berhasil mengejar Rayka sehingga mereka tidak benar-benar kehilangan arah.Sebuah villa di daerah perbukitan menjadi tempat yang dipilih Rayka untuk bersembunyi. Motor yang digunakan Azanie untuk mengikuti Rayka bersembunyi di balik sebuah pohon besar dan mengintai villa dari kejauhan."Aku tidak bisa masuk karena disana ada beberapa penjaga bertubuh besar." Ci

  • Mbak, I Love You    Part 52

    Jalanan lengang dan itu membuat Rayka merasa berada di atas awan. Bahkan Tuhan mempermudah rencananya. Tidak ada halangan, tidak ada hambatan kecuali drama penahanan yang beberapa waktu lalu dilakukan Azanie.'Bagaimana bisa jalang itu tahu kalau aku akan mengeksekusi rencanaku malam ini?' Tanya Rayka dalam hati. Namun pria itu tidak mau berpikir lebih jauh. Ia melirik sekilas dan melihat Innara yang bergerak semakin gelisah di kursinya. Rok katunnya bergerak naik hingga ke setengah pahanya sehingga Rayka bisa melihat kulit putih milik Innara terpampang jelas di matanya.Rayka dengan sengaja mengusap paha itu dengan tangan kirinya. Bergerak menggoda yang ia tahu akan menyiksa Innara dan membuat wanita itu menginginkan lebih.'Sebentar saja. Kamu hanya akan merasa tersiksa sebentar saja.' ucapnya dalam hati dengan senyum manis di wajahnya.Bayangan dirinya menyentuh tubuh dan bercinta dengan Innara terus meme

  • Mbak, I Love You    Part 51

    Untungnya keributan yang terjadi antara Innara dan Rayka tidak terdengar oleh orang luar. Atau mungkin sebenarnya bisa saja ada yang mendengarnya namun berpura-pura tidak mendengar karena tidak mau mengusik Innara yang jelas kini berstatus sebagai istri pemimpin mereka.Namun gosip pertengkaran Rayka dan Azanie santer terdengar sampai ke telinga Innara beberapa hari setelahnya. Bahkan Lusi sendiri membicarakannya."Mereka bilang kalau Rayka dan Azanie membahas masalah perceraian dalam pertengkaran mereka." Ucap Lusi saat mereka menghabiskan makan siang bersama di taman.Kenapa orang-orang tampak begitu tertarik pada urusan orang lain? Kenapa mereka memilih mendengarkan alih-alih pergi dan kenapa juga mereka memilih menyebarkannya. Padahal kalau saja informasi itu mereka telan sendiri, saat ini Innara tidak akan mendengad apa-apa.Innara sendiri sebenarnya enggan terlibat dan tidak mau ambil pusing akan urusan Azanie dan juga Rayka. Namun ia kembali mengin

  • Mbak, I Love You    Part 50

    "Kamu mengundurkan diri?" Innara yang sedang duduk di ruang istirahat mendongak kaget saat Rayka yang baru saja datang tiba-tiba memberondong Innara dengan pertanyaan bernada menuduh itu seolah Innara baru saja membuat kesalahan fatal.Innara memandang pria itu dengan alis bertaut. "Darimana kamu tahu?" Ia balik bertanya dengan nada ketus. Tak peduli kalau Rayka saat ini berstatus sebagai atasannya."Aku tidak buta. Aku melihat pengumuman rekrutmen yang dibuka oleh pihak HRD." Jawabnya masih tampak kesal."Ya lalu?""Kenapa kau mengundurkan diri begitu saja?" Tanya Rayka dingin."Kenapa tidak boleh?" Innara balik bertanya."Apa ini karena Azanie yang juga melamar bekerja disini?" Tanya pria itu ketus. "Aku sudah membujuknya untuk tidak melamar kesini. Dan aku sudah bicara pada pihak HRD untuk tidak menerima lamarannya. Tapi mereka yang memberikannya kesempatan." Ucap Rayka lelah.Innara mengernyit. Dia sendiri tidak tahu kalau Azanie

  • Mbak, I Love You    Part 49

    Innara memandangi hasil dari tiga testpack berbeda merk yang ada di tangannya. Dan ketiga benda itu menunjukkan hasil yang sama. Negatif.Innara menghela napas panjang dan menghembuskannya pasrah. Entah kenapa tiba-tiba saja Innara merasa rongga dadanya teramat kosong. Tenggorokannya tercekat. Ia ingin menangis tapi airmatanya sama sekali tidak keluar.Innara saat ini merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Sepertinya dia berekspektasi terlalu tinggi dan berharap bisa segera hamil. Berpikir kalau dirinya sangat subur padahal kenyataannya?Ia kembali menarik napas panjang dan menghembuskannya, berharap dengan demikian ia bisa mendapatkan ketenangan hati. 'Tenang Innara, usia pernikahanmu dengan Halil itu masih seumur jagung. Diluar sana masih banyak orang yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum memiliki keturunan. Tenanglah, rejeki akan datang pada waktunya.' Ucap Innara pada diri sendiri.Namun nyatanya kekecewaan Innara tak kunjung membaik begitu saj

  • Mbak, I Love You    Part 48

    Innara sudah kembali mengenakan seragamnya. Sudah waktunya ia kembali bekerja karena masa cutinya sudah habis. Halil sendiri sebenarnya sudah membujuknya untuk berhenti bekerja dan beristirahat saja di rumah, mencari kegiatan lain selain berkeliling resort dan melayani tamu tapi Innara menolaknya.Ia butuh kegiatan dan bekerja di resort menjadi salah satu peralihan bosannya.Sebenarnya Halil tidak benar-benar melarangnya bekerja. Alasan pria itu meminta Innara untuk berhenti adalah karena Halil tidak mau Innara berhubungan dengan Rayka yang notabene merupakan atasan langsungnya di resort. Belakangan, setelah liburan usai Halil memang lebih protektif kepada Innara terlebih mengenai interaksinya dengan Rayka.Bukan karena cemburu buta. Tidak. Yang pasti Halil sudah merasa yakin kalau Innara sudah sepenuhnya menyerahkan hati dan tubuhnya pada Halil. Namun justru yang Halil takutkan adalah Rayka sendiri.Ada yang aneh dari Rayka semenjak liburan bersama merek

DMCA.com Protection Status