Tiara berada di dalam Mobil Bastian, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis. Tiara hanya membawa baju seadanya saja, karena dia tak sempat mempersiapkan segalanya. Informasi mendadak yang diterimanya sungguh menyebalkan.
Namun hal itu tak memudarkan semangatnya, karena ini adalah kali pertamanya melakukan perjalanan bisnis. Dia sangat bersemangat sekali, apalagi dia memiliki niat terselubung di perjalanan bisnis pertamanya. Hal ini dapat menambah pengalamannya sekaligus membantunya menghindar dari Nathan.
“Tiara kamu boleh tidur jika mengantuk, perjalanan kita masih sangat jauh. Dan juga ini sudah larut malam”
“Aku masih belum mengantuk Bas, aku masih ingin menikmati pemandangan yang sangat saying untuk dilewatkan”
&ldq
Nathan kebingungan mencari Tiara, hampir setiap hari, jam, dan menit dia menelpon dan memberi pesan pada Tiara. Namun Nathan tidak pernah mendapat balasan apapun, hal tersebut membuatnya sangat frustasi. Dia tidak tau apa kesalahannya, tapi yang dia tau Tiara menghidarinya tanpa sebab yang jelas.Hari ini hari ketiga Tiara mengabaikannya, Nathan tidak sanggup lagi. Hari ini dia memutuskan untuk mencari Tiara di perusahaannya. Bukan hanya menunggu di depan kantornya saja, dia bahkan akan mencari Tiara di setiap sudut Gedung perusahaan.‘Tiara lo kenapa menghidar dari gue, apa salah gue sama lo?’Nathan pagi pagi sekali, sudah bersiap untuk pergi ke kantor Tiara. Dia tidak tahuTiara sebenarnya juga tidak ada di kantor, karena Tiara sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Bastian. Tia
Setelah sekitar semingu Tiara dan Bastian pergi bersama, ahirnya hari ini mereka pulang. Kenzo yang mendengar kabar tersebut sangat antusias sehingga dia memutuskan untuk menjemput Tiara langsung ke bandara. Tiara yang melihat sambutan hangat dari Kenzo langsung berlari menghapirinya.“Huaa! Kenzo gue kangen banget sama lo” kata Tiara sambil memeluk Kenzo kencang.“Gue juga kangen sama lo, gimana rasanya pergi berduaan doang sama si bos?” tanya Kenzo dengan kerlingan nakal pada Tiara.Tiara yang mendengar hal tersebut langsung memukul kepala Kenzo. “Berduaan pala lo, gue ini kerja tau. Gak tau aja lo, gue capek bener pergi – pergi begini gue belum siap kayaknya. Masih awam gue, banyak bener pekerjaan yang keteteran. Untung aja si Bos baik, bisa maklumin gue&rdq
Tiara sudah bersiap siap menunggu kedatangan Kenzo. Dia menerima tawaran Kenzo karena dirinya juga masih lelah. Dia sebenernya masih ingin tidur di ranjangnya yang nyaman. Tapi apa boleh buat dia memiliki tanggung jawab sebagai karyawan. Tak lama setelahnya Kenzo sampai di kosan Tiara. "Ara! Buruan nanti kita telat!" teriak Kenzo dari dalam mobil. Tiara berjalan menuju mobil Kenzo dengan muka masam "Kenzo sialan, yang buat telatkan elo! Ngapain lo marah marah sama gue!"Tiara membuka pintu mobil Kenzo lalu menutup dengan cara membantingnya. Dia terlalu kesal dengan Kenzo, seenaknya sendiri marah marah dengannya padahal yang salah bukan dirinya.
Hari ini adalah yang sangat menyenangkan bagi Tiara. Bagaimana tidak hari ini dia akan main ke Time Zone sepuasnya tanpa mengeluarkan uang seperserpun. Dan semua ini berkat Kenzo yang tidak bisa mengontrol kata katanya saat membujuknya. Asal kalian tau hal tersebut adalah salah satu anugrah punya sahabat seperti Kenzo dan Nathan. Bukan kehendak Tiara sebenarnya, namun mereka sendiri yang menawarkan hal hal yang sangat Tiara suka. Saat Tiara sedang marah dengan mereka, oh iya Tiara bukan tipe cewek matre yang suka barang barang branded ya. Tiara lebih suka di ajak pergi ke Timezone untuk bermain semua permainan yang ada disana. Atau pergi ke toko buku,
Tiara dan Azel yang sudah lelah bermain main ahirnya memutuskan beristirahat. Mereka duduk disalah satu bangku yang disediakan. Karena merasa bosan ahirnya dia mengajak Azel untuk membeli es krim."Azel kita beli es krim yuk!" kata Tiara."Ayuk kakak cantik, Azel mau es krim coklat, vanila, strawberry, grentea pokoknya Azel mau semua rasa" kata Azel."Hahaha kamu ada ada aja, emangnya sebanyak itu kamu bisa abisin?" tanya Tiara gemas."Bisa dong kakak cantik, Azel gituloh" kata Azel percaya diri."Yaudah kalo gitu kakak beliin semua rasa buat Azel" kata Tiara."Hore!!" teriak Azel kegirangan.Mereka lalu berjalan meninggalkkan timezone menuju toko es krim terdekat. Selama perjalanan entah kenapa perasaan Tiara tidak enak. Dia merasa sedang di ikuti oleh seseorang, tapi dia tidak tau siapa.Tapi karena tidak ingin membuat Azel panik, Tiara berusaha bersikap biasa saja. Se
Bastian dan Nathan buru buru mencari keberadaan Tiara dan Azel. Hingga ahirnya mereka menemukan pintu toilet yang ditutupi dengan label 'Toilet Rusak'. Namun, samar samar mereka mendengar tangisan lirih dari dalam, tanpa pikir panjang keduanya langsung mendobrak pintu tersebut.Terkejutnya mereka menemukan Tiara yang sudah tergeletak tak berdaya dan dengan darah dikepalanya. Bastian langsung menghampiri Tiara, sedangkan Nathan menatap tajam Monica dan teman temannya yang berdiri ketakutan. Mereka tak menyangka bahwa mereka akan tertangkap basah. Bastian berdiri dan menatap tajam Monica, membuat nyali Monica semakin menciut."Berani beraninya kau berbuat seperti ini pada Tiara!" kata Bstian tajam."A-a-aku, A-a-aku" Monica terbata bata tak berani menjawab Bastian ataupun menatap Nathan.Tiara dengan sisa sisa tenaganya, berusaha memanggil Bastian agar mendekat padanya. Nathan yang mengetahui hal tersebut langsung memberi tahu Bastian. Bastian l
Seorang wanita cantik duduk termenung di bangku taman. Wanita itu bernama Tiara Arteri Vena, dia sedang meratapi nasib buruk yang tak kunjung berhenti menghampirinya. Dari orang tua yang selalu membencinya, hingga orang yang dia suka dari kecil meminta bantuannya untuk membuat surprise untuk orang lain.Tiara bukanlah wanita yang introvert ataupun tertutup, Tiara adalah wanita yang sangat humble dan menyenangkan. Bahkan di tempat kerjanya Tiara memiliki banyak teman, namun bukan berarti hal tersebut membuat Tiara sombong atau apapun.Karena menurut Tiara pertemanan adalah hal sangat menyenangkan. Karena selama ini Tiara kekurangan kasih saying dari orang tuanya, sehingga Tiara lebih banyak bercerita kepada te
Tiara tak ingin berfikir lebih dalam lagi tentang apa saja yang terjadi hari ini. Badannya sudah sangat letih dan lengket. Dia memutuskan untuk mandi lalu merebahkan tubuh cantiknya keatas Kasur kosannya yang menurutnya sangat nyaman.Tanpa menunggu lama Tiara sudah terlelap, wajah damainya Ketika tertidur sunguh indah bila dipandang. Keesokan harinya Tiara terbangun dengan tubuh yang sangat segar, karena tadi malam dia tertidur dengan sangat pulas.Setelah merenggangkan otot-ototnya Tiara memutuskan untuk mandi lalu pergi ke kantornya. Clarke Corp’s, kata – kata tersebut yang sedang Tiara pandangi saat ini. Itu adalah nama perusahaan tempatnya berkerja. Tiara menjabat sebagai salah satu staf
Bastian dan Nathan buru buru mencari keberadaan Tiara dan Azel. Hingga ahirnya mereka menemukan pintu toilet yang ditutupi dengan label 'Toilet Rusak'. Namun, samar samar mereka mendengar tangisan lirih dari dalam, tanpa pikir panjang keduanya langsung mendobrak pintu tersebut.Terkejutnya mereka menemukan Tiara yang sudah tergeletak tak berdaya dan dengan darah dikepalanya. Bastian langsung menghampiri Tiara, sedangkan Nathan menatap tajam Monica dan teman temannya yang berdiri ketakutan. Mereka tak menyangka bahwa mereka akan tertangkap basah. Bastian berdiri dan menatap tajam Monica, membuat nyali Monica semakin menciut."Berani beraninya kau berbuat seperti ini pada Tiara!" kata Bstian tajam."A-a-aku, A-a-aku" Monica terbata bata tak berani menjawab Bastian ataupun menatap Nathan.Tiara dengan sisa sisa tenaganya, berusaha memanggil Bastian agar mendekat padanya. Nathan yang mengetahui hal tersebut langsung memberi tahu Bastian. Bastian l
Tiara dan Azel yang sudah lelah bermain main ahirnya memutuskan beristirahat. Mereka duduk disalah satu bangku yang disediakan. Karena merasa bosan ahirnya dia mengajak Azel untuk membeli es krim."Azel kita beli es krim yuk!" kata Tiara."Ayuk kakak cantik, Azel mau es krim coklat, vanila, strawberry, grentea pokoknya Azel mau semua rasa" kata Azel."Hahaha kamu ada ada aja, emangnya sebanyak itu kamu bisa abisin?" tanya Tiara gemas."Bisa dong kakak cantik, Azel gituloh" kata Azel percaya diri."Yaudah kalo gitu kakak beliin semua rasa buat Azel" kata Tiara."Hore!!" teriak Azel kegirangan.Mereka lalu berjalan meninggalkkan timezone menuju toko es krim terdekat. Selama perjalanan entah kenapa perasaan Tiara tidak enak. Dia merasa sedang di ikuti oleh seseorang, tapi dia tidak tau siapa.Tapi karena tidak ingin membuat Azel panik, Tiara berusaha bersikap biasa saja. Se
Hari ini adalah yang sangat menyenangkan bagi Tiara. Bagaimana tidak hari ini dia akan main ke Time Zone sepuasnya tanpa mengeluarkan uang seperserpun. Dan semua ini berkat Kenzo yang tidak bisa mengontrol kata katanya saat membujuknya. Asal kalian tau hal tersebut adalah salah satu anugrah punya sahabat seperti Kenzo dan Nathan. Bukan kehendak Tiara sebenarnya, namun mereka sendiri yang menawarkan hal hal yang sangat Tiara suka. Saat Tiara sedang marah dengan mereka, oh iya Tiara bukan tipe cewek matre yang suka barang barang branded ya. Tiara lebih suka di ajak pergi ke Timezone untuk bermain semua permainan yang ada disana. Atau pergi ke toko buku,
Tiara sudah bersiap siap menunggu kedatangan Kenzo. Dia menerima tawaran Kenzo karena dirinya juga masih lelah. Dia sebenernya masih ingin tidur di ranjangnya yang nyaman. Tapi apa boleh buat dia memiliki tanggung jawab sebagai karyawan. Tak lama setelahnya Kenzo sampai di kosan Tiara. "Ara! Buruan nanti kita telat!" teriak Kenzo dari dalam mobil. Tiara berjalan menuju mobil Kenzo dengan muka masam "Kenzo sialan, yang buat telatkan elo! Ngapain lo marah marah sama gue!"Tiara membuka pintu mobil Kenzo lalu menutup dengan cara membantingnya. Dia terlalu kesal dengan Kenzo, seenaknya sendiri marah marah dengannya padahal yang salah bukan dirinya.
Setelah sekitar semingu Tiara dan Bastian pergi bersama, ahirnya hari ini mereka pulang. Kenzo yang mendengar kabar tersebut sangat antusias sehingga dia memutuskan untuk menjemput Tiara langsung ke bandara. Tiara yang melihat sambutan hangat dari Kenzo langsung berlari menghapirinya.“Huaa! Kenzo gue kangen banget sama lo” kata Tiara sambil memeluk Kenzo kencang.“Gue juga kangen sama lo, gimana rasanya pergi berduaan doang sama si bos?” tanya Kenzo dengan kerlingan nakal pada Tiara.Tiara yang mendengar hal tersebut langsung memukul kepala Kenzo. “Berduaan pala lo, gue ini kerja tau. Gak tau aja lo, gue capek bener pergi – pergi begini gue belum siap kayaknya. Masih awam gue, banyak bener pekerjaan yang keteteran. Untung aja si Bos baik, bisa maklumin gue&rdq
Nathan kebingungan mencari Tiara, hampir setiap hari, jam, dan menit dia menelpon dan memberi pesan pada Tiara. Namun Nathan tidak pernah mendapat balasan apapun, hal tersebut membuatnya sangat frustasi. Dia tidak tau apa kesalahannya, tapi yang dia tau Tiara menghidarinya tanpa sebab yang jelas.Hari ini hari ketiga Tiara mengabaikannya, Nathan tidak sanggup lagi. Hari ini dia memutuskan untuk mencari Tiara di perusahaannya. Bukan hanya menunggu di depan kantornya saja, dia bahkan akan mencari Tiara di setiap sudut Gedung perusahaan.‘Tiara lo kenapa menghidar dari gue, apa salah gue sama lo?’Nathan pagi pagi sekali, sudah bersiap untuk pergi ke kantor Tiara. Dia tidak tahuTiara sebenarnya juga tidak ada di kantor, karena Tiara sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Bastian. Tia
Tiara berada di dalam Mobil Bastian, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis. Tiara hanya membawa baju seadanya saja, karena dia tak sempat mempersiapkan segalanya. Informasi mendadak yang diterimanya sungguh menyebalkan.Namun hal itu tak memudarkan semangatnya, karena ini adalah kali pertamanya melakukan perjalanan bisnis. Dia sangat bersemangat sekali, apalagi dia memiliki niat terselubung di perjalanan bisnis pertamanya. Hal ini dapat menambah pengalamannya sekaligus membantunya menghindar dari Nathan.“Tiara kamu boleh tidur jika mengantuk, perjalanan kita masih sangat jauh. Dan juga ini sudah larut malam”“Aku masih belum mengantuk Bas, aku masih ingin menikmati pemandangan yang sangat saying untuk dilewatkan”&ldq
Waktu yang di tunggupun datang, Tiara tidak sabar menunggu Bastian keluar dari ruangannya. Bahkan dari tadi Tiara tak henti hentinya melihat kearah jam dinding. Menunggu jam makan siang datang, dan entah kenapa rasanya sangat lama sekali.Tak lama kemudian Bastian keluar dari ruangannya dengan wajah kusut. Tiara tak ambil pusing dan langsung mengajak Bastian untuk makan siang. Tapi dia memberi tahu Bastian untuk menunggu di lobi beberapa saat sebelum keluar dari Gedung kantor.“Pak, mari pak kita makan siang bersama”“Baik Tiara mari kita turun sekarang”“Mohon maaf sebelumnya pak, saya minta tolong nanti kita menunggu di lobi sebentar”“Memangnya ada apa
Senin pagi yang cerah, menyambut Tiara. Hari ini, Tiara berniat berterima kasih pada Bastian karena sudah membantunya menjelaskan semuanya pada Nathan dan Kenzo. Karena bantuan Bastian dia tidak harus mendengar ocehan Nathan dan Kenzo.Tapi dia merasa bersalah pada Kenzo, karena Kenzo mendengar hal yang seharusnya dia dengar dari Tiara malah dia dengar dari orang lain. Jadi siang ini Tiara berniat mengajak Bastian dan Kenzo untuk makan bersama. Dia ingin meminta maaf pada Kenzo sekaligus berterima kasih pada Bastian.Dengan memakai setelan yang sederhana namun tetap sopan. Tiara berangkat menuju kantornya, dia memilih menggunakan angkutan umum. Sebenarnya pagi ini menerima pesan dari Nathan, bahwa Nathan ingin mengantarkannya ke kantor tapi Tiara menolak.Bukan tak beralasan, Tiara masih belum in