Sudahsekitar seminggu Tiara menjadi sekertaris Bastian, selama menjadi sekertaris belum pernah dia menemui hal – hal yang pernah ia fikirkan. Sikap Bastian sangatlah sopan, tidak seperti kesan pertamanya saat menjadi sekertaris.
Setelah lama berselang ahirnya Tiara tau siapa wanita yang keluar dari ruangan Bastian pagi itu. Ternyata wanita itu adalah mantan sekertaris Bastian. Pantas saja Bastian ingin mengganti sekertaris, kelakuan skertaris lamanya saja memang seperti tak memiliki urat malu.
Hari ini Tiara sangat sibuk dan lelah, karena sudah dua hari ini setiap pulang dari kantor Tiara harus membantu Nathan mendekor rooftop. Dan hari ini adalah hari dimana Nathan akan menyatakan perasaannya pada monica. Hari ini pula Tiara harus mengecek ulang agar tidak ada kesalahan saat acara.
‘Boleh gak sih gue gak harus dateng ke acaranya si Nathan, gue gak mau nangis disono oyy’
Tiara frustasi, hari ini bahagia untuk Nathan hari patah hati untuknya. Jika harus memilih Tiara memilih untuk tidak datang ke acara Nathan. Tapi dia memiliki tanggungan agar acara itu bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Karena terlalu frustasi Tiara tak menyadari Bastian sudah berada didepan meja kerjanya.
“Tiara hari ini kamu bisa pulang cepat, saya ada meeting diluar”
“Apakah saya tidak perlu ikut serta pak?”
Tiara bertanya penuh harap pada Bastian, setidaknya jika Bastian menyuruhnya ikut serta. Tiara jadi memiliki alasan untuk tidak dating keacara Nathan.
“Tidak perlu, hari ini cukup pulang saja kerumah saya bisa menanginanya sendiri”
Tiara menghembuskan nafas kecewa, harapan satu - satunya telah sirna. Berbeda dengan Bastian, sebenarnya Bastian meminta Tiara tidak ikut dengannya, karena dia melihat Tiara begitu lelah ahir – ahir ini. Namun siapa sangka perhatiannya sungguh salah sasaran.
“Baik pak”
“Sekarang kamu boleh bersiap – siap untuk pulang, saya pergi sekarang.”
“Hati – hati di jalan pak, semoga meeting bapak berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.”
Bastian hanya menganggukan kepalanya, lalu pergi meninggalakna meja Tiara. Tiara bersiap – siap menuju Amuz hotel, disana dia mulai menata berbagai hal untuk acara Nathan. Dua jam kemudian semua persiapan sudah beres, Tiara menelpon Nathan untuk memberitahunya.
DRRRT… DRRRT…
“Hallo Tir, gimana persiapannya?”
“Semuanya udah beres Nath, lo tinggal ajak Monica aja kesini.”
“Okey kalo gitu, lo jangan kemana – mana pokoknya. Lo harus jadi saksi saat gue ngelepas status jomblo gue nanti.”
“Iya Nath, gue gak bakal kemana – mana. Lo buruan kesini makanya, klo lo kelamaa ya gue tinggal”
“Okey sip, dalam setengah jam gue bakalan udah disana.”
“oke, gue tunggu”
Tiara menghembuskan nafas lelah, badannya terasa sangat lelah dan lengket. Ahirnya Tiara memutuskan untuk turun ke area restoran untuk memberi tahu koki bahwa acara akan segera dimulai. Dia memberi tahu agar koki segera menyiapakan makanan yang telah ia pesan.
Bastian yang sudah menyelesaikan meetingnya di Amuz restoran memutuskan untuk segera pulang. Namun saat ia bersiap untuk pulang, netranya tak sengaja melihat sekelebat bayangan Tiara di area restoran. Ahirnya bastian memutuskan untuk menunggu sebentar, ia ingin memastikan itu Tiara atau bukan.
‘Apakah aku salah lihat, sepertinya tadi itu Tiara? tapi bukannya Tiara sudah pulang? Aku harus memastikannya.’
Ahirnya Bastian menunggu wanita yang mirip Tiara keluar dari Toilet. Dan ternyata dugaannya benar, itu adalah Tiara. Bastian memutuskan untuk mengikuti Tiara.
Tiara Kembali ke rooftop hotel, dia menikmati pemandangan indah dari atas sana sambal menunggu kedatangan Nathan. Bastian yang melihat hal tersebut hanya memandangi Tiara dari kejauhan, tak lama dari itu dia mendengar seseorang mendekat.
Tiara yang juga menyadari hal itu langsung bersembunyi dibalik pintu rooftop.
“Bentar Ica, tunggu bentar lagi.”
“Emang kita mau kemana si Nath gue jadi penasaran?”
“Kalau mau tau tunggu bentar lagi, lo pokoknya gak bakalan kecewa”
Nathan mempersilahkan Monica duduk, lalu dia mendekati Tiara menyakan persiapannya.
“Tiara gimana? Semua udah beres belum?”
“Udah Nath tenang aja, kalo sama Tiara semua pasti beres.”
“Thanks Ara, lo emang sahabat gue paling baik”
Natahan mengatakannya sambal mencubit pipi Tiara gemas. Lalu dia menghampiri Monica dan mulai membuka penutup matanya. Monica tercenga dia tersenyum senang dan malu – malu.
‘Kali ini gue mengang dari lo Tiara, tunggu aja siap siap lo bakalan sakit hati’
“TARAA… Gimana suka gak? Aku siapain ini khusus buat kamu”
“Suka banget Nath, ini bagus banget”
Tak berapa lama beberapa pelayan dating mengantarkan makanan.
“Nath ini semua kamu yang pesen?”
“Iya, aku harap kamu suka sama makanannya Ica.”
“Aku pasti suka Nathan, ini semua makanan kesukaan aku. Gimana kamu bisa tau?”
“Apasih yang Nathan gak tau Ica”
Mereka menikmati makanan yang tersaji dengan gembira. Diselingi dengan obrolan obrolan ringan hingga ahirnya mereka selesai makan. Setelah selesai makan Nathan langsung berlutut di depan Monica.
“Ica, Aku enggak romantis, aku juga tau, aku punya banyak kekurangan. Tapi aku bakalan berusaha jadi yang terbaik buat kamu. Aku akan memperbaiki kekuranganku, aku harap kamu bisa nerima aku Ica. Ica Will You Be Mine?”
“Aku mau Nath, akum mau”
Tiara yang melihat hal tersebut tak bisa lagi membendung air matanya. Butiran bening itu meleleh dari mata indah Tiara tanpa henti. Bastian yang menyaksikan hal tersebut tak tega melihat Tiara bersedih. Bastian memutuskan keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Tiara.
“Tiara, Tiara, hey coba liat aku. Tiara coba liat aku”
Bastian menggoyang goyangkan bahu Tiara, berusaha membuat Tiara sadar akan keberadaannya.
“Pak, kenapa bapak bisa ada disini? Hiks.. hiks..”
“Itu tidak penting Tiara, kenapa kamu menangis? Apa pria itu menyakitimu?”
“Hiks… Tidak Bas, dia sahabatku bagaimana mungkin dia menyakitiku. Aku hanya menangis bahagia saja”
“Tangis bahagia tidak seperti ini Tiara, aku tidak bodoh”
Bastian yang tidak tega melihat Tiara yang tidak henti hentinya menangis. Membawa Tiara kedalam dekapannya, menyembunyikan wajah cantik Tiara yang penuh dengan lelehan air mata.
“Menangislah jika kamu ingin menangis, aku akan melindungimu agar orang lain tak melihat wajah burukmu saat menangis”
Tiara semakin sesenggukan mendengar kata kata Bastian, dia menyembunyikan wajahnya dibalik badan Bastian. Dia menangis sesenggukkan, tanpa sadar dia mengikuti Bastian meninggalkan rooftop Hotel.
Sambil tersenyum manis, Nathan menoleh kearah Tiara. Tetapi netranya menangkap hal yang tak terduga. Seorang pria yang tak dikenalnya, dengan berani memeluk dan membawa Tiara pergi. Hatinya memanas dia tak bisa berfikir jernih, hampir saja dia meninggalkan Monica jika saja Monica tak menyadarkannya.
“Nath, Nath kamu kenapa? Kamu lihat apa?”
“Eh enggak kok, aku gak liat apa apa. Udah malem nih, kita pulang yuk.”
Nathan memutuskan mengantar Monica pulang, setelah itu dia menuju kosan Tiara.
*****
Dilain tempat Bastian membawa Tiara kedalam mobilnya. Tiara sekarang sedang terlelap di kursi penumpang, Bastian yang tidak tega membangunkannya memutuskan membawanya kedalam mobil. Tadi saat menemani Tiara menangis, Bastian tidak menyadari jika Tiara sudah terlelap.
Sekarang permasalahannya bukan tentang Tiara yang terlelap, tapi kemana dia harus mengantar Tiara pulang. Dia memang tau dimana Tiara tinggal, tapi peraturan kos Tiara sangat ketat. Tidak boleh pulang di atas jam sebelas malam, dan juga tidak boleh membawa pria masuk kedalam kamar kos. Sekarang sudah jam sebelas lewat dan juga dirinya seorang pria.
‘Aku tak tega membangunkannya, dia tertidur sangat pulas. Wajahnya terlihat sangat lelah, dan sekarang aku bingung harus membawanya kemana. Membawa dia pulang kekosannya sama saja membawa petaka untuknya, apalagi ini sudah larut dan dia dalam keadaan tertidur. Aku juga tidak mungkin membawanya pulang kerumah. Haish.. kenapa jadi rumit begini’
Bastian mengacak – acak rambutnya frustasi. Setelah berfikir lama, ahirnya Bastian menemukan sebuah cara. Bastian lalu melajukan mobilnya meninggalkan Amuz hotel menuju satu satunya tempat yang bisa ia tuju.
Sinar matahari yang menyilaukan membuat Tiara yang sedang tertidur terganggu.“Enggh”Tiara terbangun dari tidurnya, Tiara kebingungan kerena dia berada dikamar yang tidak dia kenal. Lalu dia memeriksa pakainnya, dia menghembuskan nafas lega karena masih memakai pakaian lengkap.‘Ini gue dimana? Kenapa gue bisa tidur disini?’Terdengar suara gemericik air dari kamar mandi yang membuat Tiara merasa penasaran. Tak lama Bastian keluar dari kamar mandi dengan keadaan topless dan rambut basah. Tiara tertegun melihat keadaan Bastian yang sangat indah dipandang mata. Kemudian Tiara sadar lalu membalikkan tubuhnya.“Aaaa! Bapak kenapa bisa disini?!”
Bastian dan Tiara baru sampai Kosan Tiara. Baru saja Tiara turun dari mobil Bastian, dia sudah di sambut oleh Kenzo dan Nathan. Mereka terlihat sangat marah, membuat Tiara ketakuan. Bastian melihat hal tersebut bergegas keluar dari mobil dan menghampiri Tiara.“Tiara mereka siapa?”Kemudian Tiara berbicara dengan berbisik pada Bastian.“Mereka yang aku bicarakan tadi, kamu hati – hati mereka itu ganas”Kenzo dan Nathan yang meliat hal tersebut menatap dengan tidak suka. Menurut mereka kedekatan Tiara dengan pria itu sangat tidak wajar. Dan dalam hati mereka, mereka sangat tidak suka melihat Tiara dekat dengan laki -laki lain selain mereka.“Tiara kamu berani se
Kenalin gue Kenzo Adera Putra, gue temen Tiara semenjak SMA. Kenapa gue bisa jadi temen Tiara? gue sendiri kurang paham. Dulu pertama kali ketemu Tiara gue merasa, dia itu sangat menarik dan berbeda dari cewek cewek lainnya.Kenapa gue bisa ketemu sama dia, waktu itu dia lagi mau pergi ke kantin. Dia pergi sama temen cowoknya, tapi temennya jailin dia sampe dia mau jatuh. Gue bantuin dia buat enggak jatuh, tapi dia cuma bilang makasih lalu pergi gitu aja.Di situ gue ngerasa dia beda, biasanya kalo anak cewek lain pasti lama lamain natap gue. Bukannya gue kepedean tapi itu kenyataaannya. Mulai dari situ gue minta kenalan sama dia, bukannya dia langsung mau kenalan sama gue. Apa coba yang di lakuin ke gue.“Hei, kamu tadi yang mau jatuh kan? Boleh kenalan gak? Kenalin nama gue Kenzo”
Senin pagi yang cerah, menyambut Tiara. Hari ini, Tiara berniat berterima kasih pada Bastian karena sudah membantunya menjelaskan semuanya pada Nathan dan Kenzo. Karena bantuan Bastian dia tidak harus mendengar ocehan Nathan dan Kenzo.Tapi dia merasa bersalah pada Kenzo, karena Kenzo mendengar hal yang seharusnya dia dengar dari Tiara malah dia dengar dari orang lain. Jadi siang ini Tiara berniat mengajak Bastian dan Kenzo untuk makan bersama. Dia ingin meminta maaf pada Kenzo sekaligus berterima kasih pada Bastian.Dengan memakai setelan yang sederhana namun tetap sopan. Tiara berangkat menuju kantornya, dia memilih menggunakan angkutan umum. Sebenarnya pagi ini menerima pesan dari Nathan, bahwa Nathan ingin mengantarkannya ke kantor tapi Tiara menolak.Bukan tak beralasan, Tiara masih belum in
Waktu yang di tunggupun datang, Tiara tidak sabar menunggu Bastian keluar dari ruangannya. Bahkan dari tadi Tiara tak henti hentinya melihat kearah jam dinding. Menunggu jam makan siang datang, dan entah kenapa rasanya sangat lama sekali.Tak lama kemudian Bastian keluar dari ruangannya dengan wajah kusut. Tiara tak ambil pusing dan langsung mengajak Bastian untuk makan siang. Tapi dia memberi tahu Bastian untuk menunggu di lobi beberapa saat sebelum keluar dari Gedung kantor.“Pak, mari pak kita makan siang bersama”“Baik Tiara mari kita turun sekarang”“Mohon maaf sebelumnya pak, saya minta tolong nanti kita menunggu di lobi sebentar”“Memangnya ada apa
Tiara berada di dalam Mobil Bastian, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis. Tiara hanya membawa baju seadanya saja, karena dia tak sempat mempersiapkan segalanya. Informasi mendadak yang diterimanya sungguh menyebalkan.Namun hal itu tak memudarkan semangatnya, karena ini adalah kali pertamanya melakukan perjalanan bisnis. Dia sangat bersemangat sekali, apalagi dia memiliki niat terselubung di perjalanan bisnis pertamanya. Hal ini dapat menambah pengalamannya sekaligus membantunya menghindar dari Nathan.“Tiara kamu boleh tidur jika mengantuk, perjalanan kita masih sangat jauh. Dan juga ini sudah larut malam”“Aku masih belum mengantuk Bas, aku masih ingin menikmati pemandangan yang sangat saying untuk dilewatkan”&ldq
Nathan kebingungan mencari Tiara, hampir setiap hari, jam, dan menit dia menelpon dan memberi pesan pada Tiara. Namun Nathan tidak pernah mendapat balasan apapun, hal tersebut membuatnya sangat frustasi. Dia tidak tau apa kesalahannya, tapi yang dia tau Tiara menghidarinya tanpa sebab yang jelas.Hari ini hari ketiga Tiara mengabaikannya, Nathan tidak sanggup lagi. Hari ini dia memutuskan untuk mencari Tiara di perusahaannya. Bukan hanya menunggu di depan kantornya saja, dia bahkan akan mencari Tiara di setiap sudut Gedung perusahaan.‘Tiara lo kenapa menghidar dari gue, apa salah gue sama lo?’Nathan pagi pagi sekali, sudah bersiap untuk pergi ke kantor Tiara. Dia tidak tahuTiara sebenarnya juga tidak ada di kantor, karena Tiara sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Bastian. Tia
Setelah sekitar semingu Tiara dan Bastian pergi bersama, ahirnya hari ini mereka pulang. Kenzo yang mendengar kabar tersebut sangat antusias sehingga dia memutuskan untuk menjemput Tiara langsung ke bandara. Tiara yang melihat sambutan hangat dari Kenzo langsung berlari menghapirinya.“Huaa! Kenzo gue kangen banget sama lo” kata Tiara sambil memeluk Kenzo kencang.“Gue juga kangen sama lo, gimana rasanya pergi berduaan doang sama si bos?” tanya Kenzo dengan kerlingan nakal pada Tiara.Tiara yang mendengar hal tersebut langsung memukul kepala Kenzo. “Berduaan pala lo, gue ini kerja tau. Gak tau aja lo, gue capek bener pergi – pergi begini gue belum siap kayaknya. Masih awam gue, banyak bener pekerjaan yang keteteran. Untung aja si Bos baik, bisa maklumin gue&rdq
Bastian dan Nathan buru buru mencari keberadaan Tiara dan Azel. Hingga ahirnya mereka menemukan pintu toilet yang ditutupi dengan label 'Toilet Rusak'. Namun, samar samar mereka mendengar tangisan lirih dari dalam, tanpa pikir panjang keduanya langsung mendobrak pintu tersebut.Terkejutnya mereka menemukan Tiara yang sudah tergeletak tak berdaya dan dengan darah dikepalanya. Bastian langsung menghampiri Tiara, sedangkan Nathan menatap tajam Monica dan teman temannya yang berdiri ketakutan. Mereka tak menyangka bahwa mereka akan tertangkap basah. Bastian berdiri dan menatap tajam Monica, membuat nyali Monica semakin menciut."Berani beraninya kau berbuat seperti ini pada Tiara!" kata Bstian tajam."A-a-aku, A-a-aku" Monica terbata bata tak berani menjawab Bastian ataupun menatap Nathan.Tiara dengan sisa sisa tenaganya, berusaha memanggil Bastian agar mendekat padanya. Nathan yang mengetahui hal tersebut langsung memberi tahu Bastian. Bastian l
Tiara dan Azel yang sudah lelah bermain main ahirnya memutuskan beristirahat. Mereka duduk disalah satu bangku yang disediakan. Karena merasa bosan ahirnya dia mengajak Azel untuk membeli es krim."Azel kita beli es krim yuk!" kata Tiara."Ayuk kakak cantik, Azel mau es krim coklat, vanila, strawberry, grentea pokoknya Azel mau semua rasa" kata Azel."Hahaha kamu ada ada aja, emangnya sebanyak itu kamu bisa abisin?" tanya Tiara gemas."Bisa dong kakak cantik, Azel gituloh" kata Azel percaya diri."Yaudah kalo gitu kakak beliin semua rasa buat Azel" kata Tiara."Hore!!" teriak Azel kegirangan.Mereka lalu berjalan meninggalkkan timezone menuju toko es krim terdekat. Selama perjalanan entah kenapa perasaan Tiara tidak enak. Dia merasa sedang di ikuti oleh seseorang, tapi dia tidak tau siapa.Tapi karena tidak ingin membuat Azel panik, Tiara berusaha bersikap biasa saja. Se
Hari ini adalah yang sangat menyenangkan bagi Tiara. Bagaimana tidak hari ini dia akan main ke Time Zone sepuasnya tanpa mengeluarkan uang seperserpun. Dan semua ini berkat Kenzo yang tidak bisa mengontrol kata katanya saat membujuknya. Asal kalian tau hal tersebut adalah salah satu anugrah punya sahabat seperti Kenzo dan Nathan. Bukan kehendak Tiara sebenarnya, namun mereka sendiri yang menawarkan hal hal yang sangat Tiara suka. Saat Tiara sedang marah dengan mereka, oh iya Tiara bukan tipe cewek matre yang suka barang barang branded ya. Tiara lebih suka di ajak pergi ke Timezone untuk bermain semua permainan yang ada disana. Atau pergi ke toko buku,
Tiara sudah bersiap siap menunggu kedatangan Kenzo. Dia menerima tawaran Kenzo karena dirinya juga masih lelah. Dia sebenernya masih ingin tidur di ranjangnya yang nyaman. Tapi apa boleh buat dia memiliki tanggung jawab sebagai karyawan. Tak lama setelahnya Kenzo sampai di kosan Tiara. "Ara! Buruan nanti kita telat!" teriak Kenzo dari dalam mobil. Tiara berjalan menuju mobil Kenzo dengan muka masam "Kenzo sialan, yang buat telatkan elo! Ngapain lo marah marah sama gue!"Tiara membuka pintu mobil Kenzo lalu menutup dengan cara membantingnya. Dia terlalu kesal dengan Kenzo, seenaknya sendiri marah marah dengannya padahal yang salah bukan dirinya.
Setelah sekitar semingu Tiara dan Bastian pergi bersama, ahirnya hari ini mereka pulang. Kenzo yang mendengar kabar tersebut sangat antusias sehingga dia memutuskan untuk menjemput Tiara langsung ke bandara. Tiara yang melihat sambutan hangat dari Kenzo langsung berlari menghapirinya.“Huaa! Kenzo gue kangen banget sama lo” kata Tiara sambil memeluk Kenzo kencang.“Gue juga kangen sama lo, gimana rasanya pergi berduaan doang sama si bos?” tanya Kenzo dengan kerlingan nakal pada Tiara.Tiara yang mendengar hal tersebut langsung memukul kepala Kenzo. “Berduaan pala lo, gue ini kerja tau. Gak tau aja lo, gue capek bener pergi – pergi begini gue belum siap kayaknya. Masih awam gue, banyak bener pekerjaan yang keteteran. Untung aja si Bos baik, bisa maklumin gue&rdq
Nathan kebingungan mencari Tiara, hampir setiap hari, jam, dan menit dia menelpon dan memberi pesan pada Tiara. Namun Nathan tidak pernah mendapat balasan apapun, hal tersebut membuatnya sangat frustasi. Dia tidak tau apa kesalahannya, tapi yang dia tau Tiara menghidarinya tanpa sebab yang jelas.Hari ini hari ketiga Tiara mengabaikannya, Nathan tidak sanggup lagi. Hari ini dia memutuskan untuk mencari Tiara di perusahaannya. Bukan hanya menunggu di depan kantornya saja, dia bahkan akan mencari Tiara di setiap sudut Gedung perusahaan.‘Tiara lo kenapa menghidar dari gue, apa salah gue sama lo?’Nathan pagi pagi sekali, sudah bersiap untuk pergi ke kantor Tiara. Dia tidak tahuTiara sebenarnya juga tidak ada di kantor, karena Tiara sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Bastian. Tia
Tiara berada di dalam Mobil Bastian, mereka sedang melakukan perjalanan bisnis. Tiara hanya membawa baju seadanya saja, karena dia tak sempat mempersiapkan segalanya. Informasi mendadak yang diterimanya sungguh menyebalkan.Namun hal itu tak memudarkan semangatnya, karena ini adalah kali pertamanya melakukan perjalanan bisnis. Dia sangat bersemangat sekali, apalagi dia memiliki niat terselubung di perjalanan bisnis pertamanya. Hal ini dapat menambah pengalamannya sekaligus membantunya menghindar dari Nathan.“Tiara kamu boleh tidur jika mengantuk, perjalanan kita masih sangat jauh. Dan juga ini sudah larut malam”“Aku masih belum mengantuk Bas, aku masih ingin menikmati pemandangan yang sangat saying untuk dilewatkan”&ldq
Waktu yang di tunggupun datang, Tiara tidak sabar menunggu Bastian keluar dari ruangannya. Bahkan dari tadi Tiara tak henti hentinya melihat kearah jam dinding. Menunggu jam makan siang datang, dan entah kenapa rasanya sangat lama sekali.Tak lama kemudian Bastian keluar dari ruangannya dengan wajah kusut. Tiara tak ambil pusing dan langsung mengajak Bastian untuk makan siang. Tapi dia memberi tahu Bastian untuk menunggu di lobi beberapa saat sebelum keluar dari Gedung kantor.“Pak, mari pak kita makan siang bersama”“Baik Tiara mari kita turun sekarang”“Mohon maaf sebelumnya pak, saya minta tolong nanti kita menunggu di lobi sebentar”“Memangnya ada apa
Senin pagi yang cerah, menyambut Tiara. Hari ini, Tiara berniat berterima kasih pada Bastian karena sudah membantunya menjelaskan semuanya pada Nathan dan Kenzo. Karena bantuan Bastian dia tidak harus mendengar ocehan Nathan dan Kenzo.Tapi dia merasa bersalah pada Kenzo, karena Kenzo mendengar hal yang seharusnya dia dengar dari Tiara malah dia dengar dari orang lain. Jadi siang ini Tiara berniat mengajak Bastian dan Kenzo untuk makan bersama. Dia ingin meminta maaf pada Kenzo sekaligus berterima kasih pada Bastian.Dengan memakai setelan yang sederhana namun tetap sopan. Tiara berangkat menuju kantornya, dia memilih menggunakan angkutan umum. Sebenarnya pagi ini menerima pesan dari Nathan, bahwa Nathan ingin mengantarkannya ke kantor tapi Tiara menolak.Bukan tak beralasan, Tiara masih belum in