Hari-hari berlalu tanpa Arley di sampingnya. Alexa sadar bahwa hidupnya harus tetap berlanjut. Dia mencoba untuk kembali mengurus perusahaannya dan tanggung jawabnya telah bertambah dengan perusahaan milik Arley yang ditinggalkan tanpa pesan."Lihatlah, kamu membuatku susah sekarang. Apa aku bisa mengurus perusahaanmu yang besar itu? Aku ini masih sangat baru dalam hal-hal tentang perusahaan, tapi kenapa kamu tega membuatku menjadi bertanggung jawab atas perusahaanmu."Saat tengah memeriksa beberapa email, Alexa kedatangan Dayana di ruangannya, wanita itu datang dengan raut wajah bahagia."Hai, Alexa, aku sangat senang kau sudah bisa beraktivitas lagi seperti biasa," ucap Dayana."Apa yang membuatmu bahagia seperti sekarang ini? Apa karena kematian suamiku yang membuatmu bahagia?" tanya Alexa tanpa berbasa-basi terlebih dahulu pada wanita itu.Entah kenapa Alexa merasa jika Dayana sangat mencurigakan. Harusnya wanita itu merasa sedih kar
Ef tersenyum lebar saat melihat pemberitaan tentang dirinya dan Alexa dimuat di media sosial juga televisi."Rencanaku berhasil," gumam Ef.Ya, Ef yang merencanakan agar media memuat berita dirinya dengan Alexa. Dia menginginkan Alexa berada di dalam genggamannya.Saat ini Alexa memiliki semua yang Ef inginkan. Itulah sebabnya, dia ingin cepat-cepat memiliki hubungan yang serius dengan Alexa."Bagaimana caranya agar Alexa mau segera menikah denganku? Apakah aku harus melakukan cara yang kotor?"Ef menggosok-gosok dagunya. "Jika cara bersihku tidak bisa membuatmu luluh, maka aku akan menggunakan cara yang kotor."*****Alexa, Lian, Elea dan Alvin tengah makan siang. Mereka berempat menjadi semakin akrab, setelah Elea dan Alvin mulai dekat."El, aku lihat followers-mu di di sosial media sangat banyak," kata Alexa, "kamu juga sering menerima endorsement. Bagaimana jika aku memberikan beberapa sample produk terbaru dari Love My Outfit untuk kamu promosikan.""Jika kamu setuju, kita bicara
Arley membuka mata dan terkejut saat melihat melihat Dayana tengah memeluknya. Dia lebih terkejut lagi ketika melihat tangan dan kakinya tanpa ikatan."Sialan kau, Dayana!" Arley mengumpat Dayana dalam hati.Tidak ingin membuang kesempatan emas, Arley bangkit dari ranjang dengan sangat hati-hati. Dia berjalan menuju pintu dan membukanya dengan mudah karena kunci sudah tergantung di sana.Namun, saat keluar dari kamar, dia melihat dua penjaga yang masih terpejam. Lelaki itu pun berinisiatif untuk mengunci pintu kamar agar Dayana tak bisa keluar.Perlahan Arley mengambil kunci yang berada di tangan salah satu penjaga tersebut. Akan tetapi, penjaga itu justru terbangun."Hei, kau—"Belum sempat meneruskan ucapannya, Arley lebih dulu memukul dada penjaga tersebut hingga pingsan."Kalian bukan tandinganku," batinnya.Arley bergegas membuka pintu dan segera pergi dari sana. Dia baru mengetahui jika Dayana membawanya ke sebuah apartemen.Usai keluar dari apartemen, Arley justru bingung henda
"Apa aku memang memerlukan bodyguard?"Tiba-tiba saja Alexa terpikirkan dengan perkataan Alvin sebelum keluar dari ruangannya."Tidak mungkin, jika saya yang menjaga Anda di mansion, bukan?"Alexa menghela napasnya, sepertinya dia memang harus menyerahkan semuanya pada Alvin dan menerima jika harus memiliki bodyguard.____Alexa kedatangan Dayana di kantor, wanita itu menerobos masuk ke dalam ruangannya. Ada saja tingkahnya yang membuat Alexa geram."Kau? Seperti inikah caramu masuk ke perusahaan orang lain?" tanya Alexa. Tatapan tidak suka terlihat jelas di mata Alexa.Dia benar-benar membenci wanita yang berada di hadapannya saat ini. Satu-satunya wanita yang bahagia melihat kematian suaminya.Kurang ajar! Mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk Dayana.Dayana tampak memerhatikan seluruh ruangan tersebut. Dia mencari keberadaan Arley, sejak kemarin Arley pergi darinya dan dia sudah berusaha untuk mencari keberadaan lelaki itu, tetapi tetap saja tidak ditemukan."Untuk apa kau di si
Di perjalanan saat hendak ke restoran mobil Alexa dan Frans dihadang oleh sebuah mobil yang tidak asing untuk Alexa. Mau tidak mau terpaksa menghentikan mobilnya."Ef? Mundur saja, Frans! Tidak usah tanggapi dia!" pinta Alexa."Tidak apa-apa biar saya hadapi, ini sudah menjadi tugas saya. Jadi, biarkan saya menjalankan tugas seperti seharusnya," kata Frans dengan sangat yakin.Alexa menepuk keningnya. Wanita itu hampir saja terlupa bahwa Frans adalah bodyguard-nya, yang memang bertugas untuk melindunginya dari siapa pun yang akan mengganggu dirinya."Ya, kau benar.""Alexa." Ef berjalan ke arah pintu mobil di mana Alexa duduk.Lelaki itu mengetuk kaca mobil tersebut. "Honey, tolong keluarlah sebentar, kenapa kamu jadi sulit untuk ditemui?""Aku sangat merindukanmu, Honey!"Rahang Frans mengeras, dia segera turun dan menghampiri Ef. lelaki itu langsung berdiri di hadapan Ef."Menyingkirlah aku tidak ada
Pagi-pagi sekali Alexa sudah bersiap ke kantor. Namun, dia menyempatkan ke ruang kerja untuk mengambil laptop dan akan mengecek pekerjaan di meja makan. Pekerjaan yang belum sempat dia selesaikan semalam."Frans!" Berkali-kali Alexa memanggil Arley, seraya berlari kecil menuruni tangga."Frans! Aku tunggu di ruang makan!"Arley pun terburu-buru keluar dari kamar dan mengikut Alexa, lelaki itu khawatir penyamarannya diketahui Alexa karena kejadian semalam.Arley sudah berada di ruang makan dia melihat Alexa sudah menyalakan laptop serta menyantap sandwich."Frans, aku sudah bilang untuk bangunkan aku dalam sepuluh menit ke depan, kenapa kau tidak melakukannya dan membiarkanku tidur hingga pagi seperti ini!""Maaf, Nona, saya sengaja tidak membangunkan Anda karena pekerjaan Anda sudah saya selesaikan. Maaf, saya lancang melakukan tanpa seizin Anda," kata Arley.Alexa melebarkan matanya, saat mendengar Arley mengerjakan pek
Alvin menjemput Elea di Love My Outfit Group. Hubungannya semakin dekat, meskipun tidak ada status yang berarti di antara mereka."Aku perhatikan sibuk sekali, ada apa?" tanya Alvin pada Elea yang fokus dengan ponsel.Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil Alvin. Mereka akan menuju apartemen Elea."Aku sedang mencari pria tampan di sosial media." Elea menunjukkan ponselnya yang banyak foto laki-laki di sana.Alvin terkejut. "Kamu mau mencari kekasih?"Elea terkekeh, mana mungkin dia mencari kekasih. Dekat dengan satu lelaki saja, tidak ada kejelasan mengenai hubungan mereka."Bukan untukku, tetapi aku berencana mencarikan calon kekasih untuk Alexa. Bagaimana rencanaku?" tanya Elea sangat yakin."Tidak! Aku tidak setuju, itu tidak perlu. Lupakan mencari kekasih untuk Nona Alexa," jawab Alvin.Bagaimana bisa Elea mencarikan calon kekasih untuk Alexa, sementara suaminya masih hidup.Elea mengernyitkan
Alexa tidak percaya jika lelaki yang berada di hadapan yang saat ini benar-benar suaminya. Pelukannya semakin erat, dia berharap bahwa semua ini bukanlah mimpi."Katakan! Apakah aku sedang berhalusinasi?" tanya Alexa.Arley tersenyum dan berkata, "Tidak, Baby.""Aku bahagia kamu kembali lagi bersamaku. Aku harus memberi tahu, Mommy dan Daddy, mereka pasti akan sangat senang mengetahui kamu masih hidup," kata Alexa.Arley mengusap rambut sang istri. "Mom dan Dad sudah tahu jika aku masih hidup."Alexa melepaskan pelukannya dari Arley. "Maksudmu, hanya aku yang tidak tahu?"Alexa memukul dada Arley dan menangis sejadinya. Kesal karena lelaki itu tak memberi tahunya juga, malah membuatnya semakin merindu."Kamu jahat!" Alexa meninggalkan Arley di depan pintu gudang.Lelaki itu berjalan membawa langkah lebarnya menyamai sang istri. Melihat Alexa merajuk, membuat dia semakin gemas. "Aku minta maaf, Baby. Jangan marah