Share

Part 9 Cemburu 2

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-04 20:19:13

"Mas, mau makan apa?" tanya Alita sambil memandang Gama yang duduk dan fokus pada ponselnya semenjak mereka datang tadi.

Malam itu mereka makan malam di Restoran Wijaya Kusuma milik Bu Ariana. Mengambil tempat duduk paling tepi, agar bisa leluasa untuk ngobrol.

Alita yang punya ide makan di sana biar sekalian bisa bertemu dan bicara dengan ibu kedua bagi Gama. Melihat Gama yang banyak berubah akhir-akhir ini membuat Alita khawatir. Tentunya ia tidak ingin malu jika gagal lagi. Apalagi Gama termasuk pria paket komplit. Kaya dan keturunan bangsawan.

Saga dan Melati juga sudah tahu kalau ia bertunangan dengan Gama. Kalau gagal, mau ditaruh mana mukanya.

Sejauh ini Gama juga belum tahu tentang masa lalunya. Jika pada akhirnya terbongkar, tak masalah. Yang penting mereka telah menikah.

"Mas," panggil Alita lagi karena Gama masih diam.

"Aku pesan nasi goreng saja," jawab Gama tanpa mengalihkan perhatian pada benda pipih di tangannya.

Alita yang kesal langsung berdiri dan melangkah ke belakang. Bilang pada seorang pramusaji, kemudian gadis itu duduk di dekat Bu Ariana yang tengah mengupas bawang di meja belakang.

Walaupun tidak menyukai Alita, tapi Bu Ariana tetap menanggapi dengan ramah saat gadis itu mengajaknya bicara. Mendengar keluh kesah Alita yang mulai risua dengan sikap dingin Gama dalam dua minggu ini.

"Mungkin Gama banyak pekerjaan, Lita. Apalagi sekarang dia harus fokus pada kantor cabang yang dipercayakan padanya." Bu Ariana berusaha meredam kegelisahan calon istri keponakannya.

Alita menoleh pada pria yang masih diam memandang ponsel di tangannya. Entah apa yang membuatnya sefokus itu. Apa Gama punya gebetan baru?

Ah, sejak awal dia pun tahu Gama itu seperti apa. Dingin dan cuek sebenarnya. Bukankah memang sejak awal dirinya yang mulai mendekati. Setelah tidak mungkin lagi mendapatkan Saga, bukankah ada Gama yang tak kalah mentereng dari sepupunya itu. Bahkan gelar Randen masih tersemat pada Gama karena dia keturunan dari anak laki-laki. Kalau Saga hanya dari ibunya.

Ternyata tidak mudah mendekati laki-laki itu. Kelihatannya saja mata keranjang, nyatanya susah untuk ditaklukkan. Kalau bukan karena dia yang agresif, belum tentu Gama jatuh dalam dekapannya.

Sekarang hanya bagaimana cara supaya Gama menyegerakan pernikahan mereka. Tidak mendapatkan Saga, tapi masih bisa menjadi bagian dari keluarga besarnya.

Dipikir Alita, Gama ini gampangan. Nyatanya tidak. Bermesraan kalau tidak dirinya yang memulai, Gama tetap kaku bak kanebo kering. Mungkin hal itu yang membuat Dea minta cerai. Tapi bukankah Dea sering sekali cerita kalau masih cinta pada Gama?

Sementara Gama yang duduk diam masih fokus pada layar ponsel. Melihat profil seorang laki-laki yang baru diketahui akunnya pagi tadi. Profil dokter yang ada di Rumah Sakit Harapan Mulia.

dr. Angkasa Evano, Sp.JT. FIHA.

Seorang laki-laki memakai jas dokternya yang menjadi profil di akun media sosial yang tampak di layar ponsel Gama.

Rupanya dia bukan dokter spesialis jantung, tapi seorang dokter bedah jantung. Di usia yang masih setara dengannya. Dia termasuk dokter dengan usia muda bagi seorang spesialis bedah jantung, tapi kiprahnya sudah luar biasa.

Dokter spesialis jantung tidak bisa melakukan pembedahan. Tapi beda dengan dokter Angkasa, dia bisa melakukan pembedahan atau operasi jantung.

Single. Anak pertama dari dua bersaudara. Dan di sana juga tertera alamat tempat prakteknya.

Wow. Diakah pria yang jatuh cinta pada Deandra?

Terbit nyeri dalam relung kalbunya. Selama kenal hingga menikah. Dea tidak pernah membuatnya cemburu kelewat batas. Wanita itu begitu memujanya. Menempatkan dirinya sebagai satu-satunya lelaki yang dicintai sepenuh hati. Yang selalu cemburu saat Gama bersama relasi perempuan.

Saat bersamanya, Dea tidak pernah dekat dengan lelaki mana pun. Bahkan setelah bercerai, Dea tetap bertahan sendiri. Tapi kali ini, Gama dibuat sangat gusar oleh sosok dokter berparas tampan itu.

"Deandra itu cinta banget sama kamu. Kamunya saja yang nggak peka. Nggak berusaha membalas perhatian dan rasa cintanya. Kamu pikir nggak capek apa, terus-menerus memberi tanpa mendapatkan timbal balik," kata Astrid sepulangnya mereka dari rumah Dea.

"Perempuan seperti Dea itu nggak ribet kok, Ga. Kamu kasih sedikit waktu dan perhatian saja dia sudah bahagia. Buktinya pun sampai sekarang Dea juga masih bertahan sendiri."

"Tapi dia yang minta cerai, Mbak?" bela Gama.

"Karena sudah lelah. Untuk apa bertahan denganmu yang nggak pernah bisa berubah. Kamu bilang cinta sama dia, tapi nggak pernah membuktikannya. Kamu tetap semaumu sendiri. Di titik akhir dia nunggu kamu berjuang sekali lagi dalam hubungan kalian. Nyatanya kamu tetap diam dan egois, Ga. Sumpah Mbak jengkel sama kamu. Memang kamu cocoknya itu dapet perempuan seperti Alita. Sama-sama nggak punya perasaan. Katamu Alita itu teman baiknya Dea, kan?"

Astrid mengungkapkan kekesalannya. Meski dia hanya sebagai kakak ipar. Tapi sikapnya sudah seperti kakak kandung bagi Gama. Astrid tak segan mengomel pada Gama yang memang dingin tidak ketulungan.

"Mbak mau jodohin Dea sama dokter Angkasa. Dia dokter spesialis. Masih perjaka juga meski usianya sudah banyak. Dari keluarga dokter. Papanya seorang dokter ortopedi dan ibunya dokter kandungan. Lagian Angkasa sudah lama naksir sama Dea." Dengan santainya Astrid bicara begitu padanya. Kemudian pergi meninggalkan Gama sendirian di kursi teras.

Iparnya tidak menyadari, kalau apa yang telah dikatakannya tadi mencabik perasaannya yang selama ini mati suri. Astrid juga berpihak pada Dea daripada membelanya.

Dan kata-kata Astrid itu masih terngiang di telinga Gama hingga sekarang. Apa mungkin saat ini Dea memang sudah menjalin hubungan dengan dokter itu?

Dada Gama mendadak terasa nyeri.

Biasanya kalau ia mengirimkan pesan untuk bertanya tentang Antika, selalu cepat dijawab oleh Dea. Tapi dalam dua Minggu ini butuh waktu beberapa lama baru dibalas. Walaupun aplikasi pesannya sedang aktif.

* * *

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Zahra Playz
mulai kebakaran jenggot dia (gama),... maunya gama Dea tatap memuja dia dan tetap juga dgn Alita... capek dehh... Ayo Dea semaangat gama bukaan segalany....
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
nah terang benderang kn tuh klakuan n niatny alita... dr d crt sebelh dah g respect. matre pastiny. g tahu malu. aah pokokny g knal adab. pinginny dea move on n sm dktr angkasa. tp y kita serahkn kmbali pd sang author
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
tuh kan bener Alita tuh gk beneran cinta sama Gama. dia tuh cuma Mandang harta n tahta.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 10 Keresahan Gama 1

    MASIH TENTANGMU - Keresahan Gama "Makan dulu, Mas." Alita meletakkan nampan di hadapan Gama.Ada dua porsi nasi goreng dan dua gelas es teh manis. Karena lapar, Gama langsung melahapnya hingga tandas. "Minggu ini, papaku minta kita ke Surabaya, Mas.""Aku belum bisa kalau Minggu ini, aku masih ada urusan ke Jakarta.""Terus kapan?""Nanti kukasih tahu."Alita melanjutkan makan tanpa berselera. Sikap dingin Gama makin terasa. Memang awalnya dia hanya ingin mendapatkan Gama karena gagal dengan Saga. Namun jika kali ini gagal, musibah juga baginya. Apalagi keluarga besarnya sudah tahu kalau ia akan menikah dengan pria kaya keturunan ningrat. Teman-teman di grup alumni juga sudah pada tahu. Alita sendiri yang mengabari mereka kalau sudah bertunangan.Jujur saja, Gama juga bukan lelaki yang buruk. Meski sikap dinginnya tidak ketulungan. Namun di waktu tertentu, enak juga diajak bercanda dan bicara. Cukup menyenangkan. Dan momen seperti itu sungguh spesial dan ia rindukan. Momen langka b

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 11 Keresahan Gama 2

    Setelah pertengkaran malam itu, sebulan kemudian Dea dan Antika pulang. Hubungan jarak jauh yang dingin. Hingga suatu hari, Dea memutuskan untuk bercerai.Gama yang egois tidak mau merendahkan diri dan memohon agar Dea mau bertahan dengannya. Dea masih berharap kalau Gama akan berjuang untuk rumah tangga mereka, nyatanya Gama diam dengan sikap keras kepalanya.Dea yang masih cinta, lebih mempertahankan harga diri daripada merayu pada lelaki yang tak lagi peduli. Mengorbankan perasaan meski sangat tersiksa.Hubungan mereka berjarak. Gama yang kecewa enggan membangun komunikasi, selain tetap memenuhi tanggungjawab memberikan nafkah pada putrinya.Pada akhirnya Gama yang stres dan kalut, memutuskan pulang ke Indonesia. Bertemu pula dengan Saga yang membuatnya tambah cemburu karena perhatian beberapa orang terdekatnya beralih pada putra buleknya itu.Ancamannya yang ingin menggoda Melati hanya ancaman belaka. Mana pernah dia mendekati perempuan kecintaan Saga itu. Selain usil dengan membu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 12 Hati Lelaki 1

    MASIH TENTANGMU- Hati Lelaki Mobil berhenti di depan pagar sekolahan Antika. Di sana juga sudah berjajar beberapa kendaraan yang mengantarkan anak-anak ke sekolah. Momen di pagi hari yang menyejukkan mata. Di sebuah Sekolah Dasar favorit tempat Antika belajar."Sayang, kita sudah sampai," ujar Gama sambil tersenyum. Namun Antika cemberut. Sama sekali tidak mau memandang sang papa. Wajahnya muram sambil menarik handle hendak membuka pintu mobil."Sebentar papa yang bukain, nanti Antik jatuh." Gama lekas turun dari mobil. Tapi Antika sudah berhasil turun sendiri meski dengan susah payah. Kemudian menyeret tasnya meninggalkan sang papa. "Sayang, nggak salim sama papa dulu." Gama melangkah lebar untuk mengejar gadis kecilnya yang tengah 'ngambek'.Antika menoleh sebentar untuk menunjukkan muka cemberutnya. Gama tersenyum lantas menghampiri. Mengulurkan tangan menunggu untuk disambut putrinya.Cukup lama tangannya tertahan di udara, tanpa memandang sang papa, Antika mencium tangan lanta

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 13 Hati Lelaki 2

    Deandra memang berasal dari keluarga pengajar. Kedua orang tuanya dosen, kakak lelaki satu-satunya juga dosen. Kakak iparnya juga dosen. Hanya Dea yang berbeda arah, karena sejak awal memang sudah menyukai Gama yang kuliah mengambilkan jurusan ekonomi. Akhirnya dia pun ikut mengambil jurusan yang sama dan berkarir seperti Gama.Mengenal sejak sama-sama masih remaja, tidak menjamin hubungan bisa berkekalan. Jatuh cinta pertama kali pada Gama, yang menjadi ketua OSIS di sekolahnya kala itu. Digilai para siswi mulai dari adik kelas hingga teman seangkatannya. Karena sikap cool-nya yang membuat penasaran. Laki-laki yang sering terlibat balapan liar dan selalu jadi pemenang, saat kuliah rambutnya dibiarkan panjang dengan model under cut. Gadis mana yang tidak kepincut. Hingga suatu hari ia di datangi saat melihat pertandingan basket di gelora olahraga."De, udah makan?""Belum.""Ikut aku makan bakso. Kutraktir nanti.""Sama Hani, ya?""Oke."Gama memilih kedai bakso depan GOR. Santai dud

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 14 Pertemuan 1

    MASIH TENTANGMU- Pertemuan Gama masih gelisah di ruangannya. Menatap gerimis dari balik kaca jendela. Hari sudah beranjak senja. Suasana temaram dan di luar sana lampu jalanan sudah menyala.Rasa yang menggelegak dalam dada membuat tubuh tegapnya terasa gemetar dan tak bertenaga. Foto Deandra dan dokter Angkasa yang dikirim Alita sangat mengusiknya. Pesan yang dikirim pada Dea juga belum di balas. Ia bertanya tentang Antika. Ingin menelepon dan mengajak anaknya bicara, supaya ia juga bisa bicara dengan Dea. Pasti dia sudah pulang kerja.Gegas diraihnya ponsel di atas meja yang berpendar. Bukan dari Dea, tapi dari Alita.[Sudah pulang, Mas?] Ini pesan kesekian yang dikirim oleh tunangannya.[Masih di kantor.]Gama kembali meletakkan ponselnya. Dalam hitungan detik, ponsel kembali berpendar, tapi ia abaikan. Laki-laki itu duduk lantas menyesap kopinya yang sudah dingin. Dilihatnya jam tangan. Sudah pukul lima sore. Kantor sudah sepi. Hanya ada dirinya dan seorang satpam yang berjaga d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 15 Pertemuan 2

    Dea memandang laki-laki berpostur tinggi di hadapannya. Kemudian kembali memandang Antika yang masih memondong kuda poni kesayangannya. Ke mana pun pergi, benda itu tidak boleh tertinggal. Sudah terlihat kumal dan buruk rupa, tapi tetap tidak mau diganti dengan yang baru. Meski ada yang lain, tapi ke mana-mana kuda poni itu yang dibawanya."Ini lagi hujan. Mau lihat apa di sana kalau hujan begini.""Pokoknya mau ke sana. Antik mau beli es krim sama mainan.""Nggak harus ke sana sekarang. Mama bisa nganterin Antik besok atau lusa, pas nggak hujan.""Papa ngajak sekarang," jawab gadis kecil itu sambil menoleh ke arah Gama."Ya sudah, Antik pergi berdua dengan papa saja, ya?"Antika menggeleng. "Nggak mau. Mama, juga harus ikut."Lihatlah, keras kepalanya Gama diturunkan pada anaknya. Semoga Gama bisa bercermin, bagaimana sifatnya ada pada putri kecil mereka."Ayo, Ma!" rengek Antika kemudian berlari ke ruang tamu. Kalau sudah seperti itu, tidak bisa diganggu gugat lagi keinginannya. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 16 Rasa yang Terkoyak 1

    MASIH TENTANGMU- Rasa yang Terkoyak Agam tersenyum seraya mengangguk, menjawab sapaan laki-laki itu yang langsung masuk seperti biasanya."Dia sering ke sini?" tanya Gama tak mengalihkan tatapan dari pria tadi."Jarang. Kamu kenal dia?""Nggak. Hanya tahu saja.""Dia dokter bedah jantung yang sangat sibuk. Tapi sesekali datang ke sini walaupun hanya sebentar. Habis praktek biasanya langsung ke mari, meski hanya sejam. Tempat prakteknya nggak jauh dari sini."Gama sudah tahu di mana tempat praktek dokter itu dari profil yang dilihatnya kemarin. Lelaki yang tadi siang mengajak Deandra ketemuan. Lelaki yang membuatnya tidak tenang, bahkan sampai detik di mana malam itu mereka dipertemukan tidak sengaja, hatinya masih berantakan."Dia baik, ramah.""Sudah punya istri?" tanya Gama. Jelas berlagak tidak tahu."Masih single. Tapi lagi naksir seseorang."Gemuruh kembali melanda dada Gama. "Dari mana kamu tahu?""Kami sempat ngobrol belum lama ini. Dia enak diajak bicara. Karena sudah terbia

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 17 Rasa yang Terkoyak 2

    Jam sebelas malam setelah dokter itu pulang, lima menit setelahnya, Gama pun akhirnya pamit pada Agam."Bro, turunkan egomu. Daripada kamu salah melangkah dan membuatmu menyesal. Kamu sedikit menurunkan ego, nggak akan menghilangkan harga dirimu. Perjuangkan kalau kamu masih menginginkan Dea. Soal Alita, kurasa kamu punya alasan untuk menjauhinya. Tentu kamu lebih penting anak dari calon istri yang nggak bisa menjadi ibu bagi anakmu, kan?" kata Agam sambil menepuk bahu sahabatnya. Mereka memang sangat dekat sejak dulu. Gama tak segan tidur di rumah Agam jika sudah kemalaman. Menghabiskan akhir pekan dengan bermain gitar. Nama keduanya pun hanya dibolak-balik hurufnya saja. Meski keturunan bangsawan, Gama tetap selayaknya remaja dari kalangan biasa. Kadangkala ketiduran di pos ronda setelah selesai nonton balap liar. Ketika pulang kerumah kena omel mamanya. Setelah SMA dia yang mulai mengikuti ajang balapan. Degil, nakal, suka usil. Hal-hal yang tidak luput dari masa remajanya. Sete

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06

Bab terbaru

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 145 Hidup Baru 2

    Paginya, Alita berkemas-kemas dibantu oleh Naufal. Sesekali mereka saling pandang dan melempar senyum. Rambut Alita terurai sebawah bahu dan masih setengah basah."Akhir pekan ini, kita lihat rumah di Grand Permata," kata Naufal menghampiri istrinya dan membantu mengunci travel bag."Kamu sudah tahu Grand Permata, kan?""Iya, aku pernah lewat sana.""Kamu suka nggak tempat itu?""Suka.""Ada juga di Singosari Residen. Tapi kejauhan kalau ke kantor. Di sana pemandangannya juga menarik. Bagaimana?""Aku ngikut saja. Mana yang terbaik buat kita.""Oke. Nanti kita lihat dua-duanya. Jadi kamu bisa membuat pilihan. Kalau di Singosari Residen memang lebih tenang tempatnya. Adem karena di kelilingi perbukitan. Cuman agak jauh dari kantor. Sebelum mendapatkan rumah, kita tinggal di kosanku sambil cari kontrakan rumah untuk sementara.""Ya." Alita tersenyum. Kemudian mengecek laci, memperhatikan gantungan baju, dan masuk ke kamar mandi untuk memastikan tidak ada barang mereka yang tertinggal.T

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 144 Hidup Baru 1

    MASIH TENTANGMU- Hidup BaruJam dua ketika tamu sudah mulai senggang. Alita menghampiri Dea dan Melati yang duduk ngobrol, terpisah dari rombongan Pak Norman."Makasih banget kalian menyempatkan datang dari Jogja ke Surabaya," ucapnya sambil duduk di kursi depan dua wanita itu. Agak susah duduk karena memakai jarik yang sangat sempit. Makanya Dea membantu memegangi tangan Alita agar tidak terjengkang."Sama-sama," jawab Dea dan Melati hampir bersamaan."Setelah ini kamu dan suamimu tinggal di Malang?" tanya Melati."Iya. Kami berdua kerja di sana.""Kamu sudah lama pulang ke Surabaya?" tanya Melati lagi Dijawab anggukan kepala oleh Alita. Melati malah tidak tahu banyak tentang Alita, semenjak pakdhenya Alita masuk penjara. Apalagi setelah putus pertunangan dari Gama, Alita tidak pernah lagi datang ke kafenya. Dea sendiri tidak pernah membahas pertemuannya dengan Alita pada siapa-siapa. Kecuali pada sang suami, itu pun baru seminggu yang lalu. "Bentar aku mau ke toilet," pamit Melat

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 143 The Wedding 2

    Jogjakarta, dua minggu kemudian."Undangan dari siapa, Mas?" Dea meraih undangan yang baru diletakkan oleh Gama di hadapannya. Dia membaca nama yang tertera. Tidak ada foto calon pengantin dalam undangan itu."Dari Alita?" Dea kaget. "Ya. Saga yang ngasih tadi. Seminggu lagi Lita nikah di Surabaya. Kata Saga, Naufal itu teman kuliah mereka dulu.""Calonnya dari Surabaya juga?"Gama mengangguk, tapi dia heran melihat wajah sang istri tampak bingung dan berulang kali memperhatikan undangan mewah kombinasi warna putih dan kuning keemasan di tangannya. "Sayang, kenapa?"Dea meletakkan undangan di atas meja riasnya."Mas, waktu aku hamil delapan bulan dan tinggal di apartemen. Sebenarnya aku bertemu dengan Alita yang tinggal di apartemen itu juga."Ganti Gama yang terkejut. "Beneran?"Dea mengangguk."Kenapa nggak cerita sama mas?""Karena Mas pasti langsung mengajakku pindah dan nggak boleh lagi bertemu dengan Lita. Waktu itu dia sudah berubah baik. Dia minta maaf padaku sambil nangis.

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 142 The Wedding 1

    MASIH TENTANGMU- The Wedding Pagi yang cerah, suasana yang indah. Rumah Pak Handoyo begitu meriah. Senyum suami istri itu sangat sumringah. Menyambut tamu dari keluarga Naufal dan dari beberapa kerabat mereka sendiri yang di undang ke rumah. Tak ada yang ditutupi lagi kalau pernikahan Alita dengan Tony sudah selesai empat bulan yang lalu.Mereka mengerti dan tidak pernah bertanya secara detail.Tentang keguguran itu pun kerabat tidak ada yang tahu. ART saja yang tahu, tapi mereka juga tutup mulut. Tidak ada yang jadi 'lambe turah'. Sebab sadar karena di sana hanya bekerja dan digaji tidak murah. Pak Handoyo dan Bu Lany juga sangat baik sebagai majikan.Alita memakai gamis warna khaki dengan hiasan bordir di bagian kerah dan kancing depan. Memakai jilbab polos warna senada. Naufal memakai kemeja warna abu-abu. Acara dadakan yang membuat mereka tidak sempat menyelaraskan outfit untuk lamaran. Juga tidak ada backdrop. Namun tidak mengurangi kegembiraan hari itu.Orang tua Alita dan ke

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 141 Janji yang Ditepati 2

    Pagi-pagi sekali Gama bersama keluarganya sudah sampai di rumah Pak Norman. Ia juga sudah check out dari vila. Pagi ini bersama keluarga kecil Saga, mereka akan kembali ke Jogja. Liburan telah selesai dan besok waktunya kembali ke kantor.Pak Norman menciumi bocah-bocah satu per satu. Alangkah bahagianya. Di hari tua bisa memiliki cucu sebanyak itu. Termasuk anak-anak Gama direngkuh tak ubahnya seperti cucu sendiri. Gama adalah bagian dari Ariani. Perempuan yang memiliki tempat tersendiri di hatinya.Bu Rista dan Kartini juga menyempatkan menggendong si kembar yang sangat lucu. Juga si bayi Akhandra yang mencuri perhatiannya. Tiga hari ini menjadi momen yang sangat indah. Mereka berkumpul bersama dan membuat rumah besarnya sangat ramai."Kami pamit, Om, Tante." Gama mencium tangan Pak Norman dan Bu Rista. Diikuti oleh Dea. Juga berpamitan pada Akbar dan Tini.Saga dan Melati melakukan hal yang sama. Hingga mereka berpisah di halaman rumah. Dua mobil meninggalkan pekarangan disertai la

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 140 Janji yang Ditepati 1

    MASIH TENTANGMU- Janji yang Ditepati"Itu Saga." Naufal melihat teman lamanya."Iya. Tapi kita pergi saja." Alita berbalik dan melangkah cepat. Naufal pun menjajari langkahnya. Mereka menuruni eskalator dan Alita tak lagi menoleh ke belakang.Bukan hal mudah bertemu mereka lagi. Mungkin menjauh juga tidak mempengaruhi apapun. Dirinya bukan siapa-siapa dan bisa jadi sudah dilupakan. Justru kalau tiba-tiba ia muncul, mungkin akan merusak suasana. Sebab di sana pun juga ada Akbar bersama istrinya. Mereka sedang bahagia menikmati kebersamaan.Rupanya Gama juga membawa istri dan anaknya menyambut pergantian tahun di Malang. Keluarga Saga tinggal di Lawang. Mungkin mereka tadi tengah jalan-jalan. Kenapa bumi ini terasa sempit."Kita keluar saja dari Trans*art kalau gitu." Naufal memutuskan karena melihat Alita yang tidak nyaman dan terlihat cemas.Ia bisa memahaminya. Tentu bertemu mereka lagi adalah sesuatu yang tidak mudah setelah banyak peristiwa tertoreh dalam hubungan mereka."Kita m

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 139 Serius 2

    Naufal dan Alita lantas makan tanpa percakapan. Makan dengan cepat agar sampai pantai tidak kesiangan. Butuh waktu dua jam untuk sampai di Balaikambang.Alita yang menghindari banyak orang dalam waktu empat bulan ini. Namun terasa nyaman saat bepergian bersama Naufal. Sebenarnya dialah teman laki-laki yang bisa diajak ngobrol enak sejak dulu. Sosok yang bisa dipercaya. Saking percayanya sampai mereka melakukan one night stand.Bromo. Sebenarnya di bulan Desember dan awal Januari begini, Bromo sedang indah-indahnya. Savana dengan rerumputan yang menghijau karena terguyur hujan, setelah kekeringan selama musim kemarau. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa banyak percakapan. Sesekali mengulas apa yang dilihatnya di sepanjang perjalanan. Tentunya pemandangan yang menyejukkan mata.Dua jam kemudian mereka sudah menyusuri pantai dengan pesona pasir putih dan pemandangan air laut yang kebiruan. Suasana teduh karena mendung memayungi angkasa, meski hari sudah siang.Tahun baru, pengunjung mem

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 138 Serius 1

    MASIH TENTANGMU- 71 Serius Alita belum bisa tidur meski sudah jam sebelas malam. Sebentar lagi pergantian tahun. Sejam lagi sudah tahun yang berbeda. Namun kehidupannya masih tetap sama.Ia ingat Naufal. Tidak mengira saja, ia bertemu lagi dengan Naufal di kota ini.Memang bisa saja mereka bertemu, karena sama-sama berasal dari Surabaya. Namun statusnya yang masih single membuat Alita seakan tak percaya. Apa sekali saja dia tidak pernah pacaran?Dan kata-kata Naufal tadi masih diingatnya. Laki-laki itu merasa sangat bersalah terhadap apa yang telah mereka lakukan dulu. Tidak hanya merasa bersalah, tapi juga ingin bertanggungjawab. Bertanggungjawab seperti apa? Hendak menikahinya? Padahal dirinya terlalu kotor. Memang Naufal yang pertama kali mengambil segalanya. Tapi bukan alasan itu yang membuat Alita tetap sendiri sampai saat ini. Naufal belum tahu sejahat apa dirinya selama sebelas tahun.Wanita melamun lalu menoleh saat ponselnya di nakas berpendar. Siapa yang menelpon malam-ma

  • Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah)Ā Ā Ā Part 137 Laki-laki Itu 2

    Alita tersenyum getir. Naufal tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Memang di biodata itu tertulis belum menikah, padahal dirinya sudah janda. Sebab mau mengganti identitas, dia tidak punya akta perceraian."Kamu sudah menikah? Aku khawatir kalau sedang jalan sama suami orang." Alita memberanikan diri untuk bertanya.Naufal dengan cepat menggeleng. "Nggak usah khawatir. Kamu duduk dengan laki-laki yang masih jomblo." Senyum mengakhiri ucapannya.Di usia tiga puluh empat tahun, Naufal juga masih belum menikah? Dia bukan lelaki kurang pergaulan, bukan pria buruk rupa, karirnya juga mentereng. Tapi belum menikah."Kenapa belum nikah?" Alita mulai enjoy. Dulu pun mereka adalah sahabat yang sangat akrab dan biasa ngobrol tentang apapun."Kamu juga belum menikah? Kenapa?"Alita tersenyum getir."Karena perbuatanku waktu itu?" tanya Naufal dengan wajah sendu. Ada sesal dan rasa bersalah tampak di sana. Meski harus membongkar kisah lama, tapi ia mesti mengutarakannya. Sebab ia menyesalinya hing

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status